You are on page 1of 8

Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar hemoglobin


pada ibu hamil

1
I G.B. Ngurah Rai
2
Shirley E. S. Kawengian
2
Nelly Mayulu

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Ilmu Kesehatan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: gusti_bagus95@yahoo.com

Abstrak: Anemia merupakan suatu kondisi di mana jumlah dan ukuran sel darah merah,
atau konsentrasi hemoglobin di bawah batas nilai normal, akibatnya dapat merusak kapasitas
darah untuk mengangkut oksigen yang di hantarkan ke seluruh tubuh. Ibu hamil merupakan
salah satu kelompok yang berisiko mengalami anemia karena peningkatan volume plasma
yang berakibat pengenceran kadar hemoglobin (hb) tanpa perubahan bentuk sel darah merah.
Ibu hamil dianggap mengalami anemia bila kadar Hb-nya <11,0 g/dL. Anemia dapat
memperburuk proses kelahiran.. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan
antara status pekerjaan, pendidikan dan penghasilan suami dengan kadar hemoglobin.
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode cross-sectional. Penelitian ini
dilakukan pada bulan September-November 2016 di Puskesmas Bahu, Ranotana, Tuminting,
Kombos dan Paniki. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling dengan
jumlah responden sebanyak 49 orang. Dari hasil penelitian diperoleh nilai p masing-masing
sebesar 0,362 status pekerjaan dengan kadar hb, 0,688 pendidikan dengan kadar hb dan
0,650 penghasilan suami dengan kadar hb yakni lebih besar dibanddingkan angka α=0,05.
Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara kadar hemoglobin (hb) dengan status pekerjaan,
pendidikan dan penghasilan suami.
Kata kunci: kadar hemoglobin, anemia, ibu hamil.

Abstract: Anemia is a condition which the number and size of red blood cells or the
hemoglobin concentration below the normal value, that can damage the capacity of the blood
to transport oxygen throughout the body. Pregnant women is one of the groups at risk of
anemia. high risk cause of increased plasma volume resulting in hemoglobin dilution without
change in shape of the red blood cells. Pregnant women considered to have anemia when
hemoglobin concentrate counted below 11.0g/dL and can worsen of giving birth progress.
This study aims to determine whether there is a relation between employment status,
education, and the husband’s income with the hemoglobin level in pregnant women. The
study design used cross-sectional research by total sampling method to 49 people during
september-november 2016 in Bahu, Ranotana, Tuminting, Kombos, and Paniki public health
center. Result of research acquired the p-value of 0.362, respectively the status of the job
with hemoglobin rate 0.688, education level and hemoglobin rate 0.650, the husband’s
income level with hemoglobin rate is bigger than the α=0.05. Conclusion: There is no
relation between the level of hemoglobin with employment status, education and husband’s
income.
Keywords: hemoglobin, anemia, pregnancy woman

Salah satu masalah gizi yang banyak terjadi pada ibu hamil ialah anemia gizi, yang
Analisis faktor-faktor: Ngurah Rai, Kawengian, Mayulu...

merupakan masalah gizi mikro terbesar dan eritropoesis. Pembentukan sel darah merah
tersulit diatasi diseluruh dunia.1 Anemia bergantung pada pasokan adekuat bahan-
pada kehamilan merupakan masalah bahan dasar esensial, yang sebagian
kesehatan masyarakat yang utama , di mana diantaranya tidak tersedia dalam tubuh
estimasi bahwa 41,8 % wanita hamil di tetapi harus disediakan melalui makanan.
seluruh dunia mengalami anemia. Menurut Salah satunya ialah anemia defisiensi besi,
WHO, 40% kematian Ibu di negara yang terjadi jika tidak cukup banyak besi
berkembang berkaitan dengan anemia pada tersedia untuk proses pembentukan
kehamilan. Kebanyakan anemia dapat hemoglobin.3 Sering dijumpai pada
disebabkan oleh defisiensi besi dan perempuan usia subur, disebabkan oleh
perdarahan akut. Kurang lebih 10% - 20% kehilangan darah sewaktu menstruasi dan
ibu hamil didunia menderita anemia pada peningkatan kebutuhan zat besi selama
kehamilannya. Prevalensi anemia pada ibu kehamilan.4
hamil di dunia berkisar 34% dimana sekitar Wanita hamil rentan mengalami
75% anemia pada ibu hamil berada di anemia defisiensi besi karena kebutuhan
Negara berkembang.2 oksigen pada ibu hamil lebih tinggi
Menurut data Riskesdas 21,7% sehingga memicu peningkatan produksi
masalah gizi seperti kurangnya pemenuhan eritropoietin. Karena hal itu volume plasma
asupan nutrisi di Negara berkembang masih bertambah dan sel darah merah (eritrosit)
merupakan masalah kesehatan meningkat. Peningkatan volume plasma
masayarakat. Masalah gizi merupakan terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika
penyebab kematian anak secara tidak dibandingkan dengan peningkatan eritrosit
langsung masih dapat dicegah. Rendahnya sehingga menyebabkan penurunan
statu gizi ibu hamil selama kehamilan dapat kosentrasi dari hemoglobin akibat
5
mengakibatkan berbagai dampak tidak baik hemodilusi. Anemia dalam kehamilan
bagi ibu dan bayi, diantaranya yaitu bayi dapat berakibat fatal, memiliki efek
lahir dengan berat badan lahir rendah negative pada kapasitas kerja, motorik dan
(BBLR). Salah satu kelompok yang perkembangan mental pada bayi, anak-
berisiko tinggi ialah ibu hamil yang anak, dan remaja, serta pada ibu hamil
mengalami anemia. Meskipun anemia yang dapat menyebabkan berat lahir rendah,
dialami umumnya merupakan anemia kelahiran premature, keguguran, partus
akibat perubahan fisiologis tubuh selama lama, atonia uteri dan menyebabkan
kehamilan. Menurut kriteria anemia yang perdarahan serta syok (CDC, 2002).
ditentukan WHO dan pedoman Kemenkes Status ekonomi dapat berpengaruh
1999, adalah sebesar 37,1% dan terhadap terjadinya anemia pada
proporsinya hampir sama antara ibu hamil kehamilan. Hasil penelitian Yanti
di perkotaan (36,4%) dan pedesaan menunjukan bahwa, kejadian anemia pada
(37,8%).3 ibu hamil lebih banyak dimiliki oleh
Anemia merupakan keadaan ketika responden dengan status ekonomi rendah
jumlah sel darah merah atau konsentrasi dibandingkan dengan responden yang
pengangkut oksigen dalam darah (Hb) tidak status ekonomi tinggi.6 Kurangnya
mencukupi untuk kebutuhan fisiologis pendapatan menyebabkan kurangnya
tubuh. Menurut WHO dan pedoman pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari
Kemenkes 1999, cut-off points anemia sehingga berpengaruh terhadap jumlah dan
berbeda-beda antar kelompok umur, kualitas makanan yang di konsumsi ibu tiap
maupun golongan individu. harinya berdampak pada penurunan status
Penyebab anemia dapat gizi pada ibu hamil. berbeda dari hasil
dikelompokan menjadi beberapa kategori, penelitian Sugiarsih (2013), menunjukan
salah satunya ialah anemia gizi yang bahwa tidak ada hubungan antara status
disebabkan oleh defisiensi dalam makanan ekonomi dengan kadar hemoglobin
suatu factor yang dibutuhkan untuk (anemia) pada ibu hamil.7 Tingkat sosial
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

ekonomi diantaranya adalah pendapatan, kurang dari 12 per 1.000 kelahiran dan di
pendidikan dan jumlah anggota keluarga. bawah-5 kematian kurang dari 25 per 1.000
Tingkat ekonomi yang rendah dapat kelahiran. Serta Point 3.4 Pada tahun 2030,
mempengaruhi pola makan.8 Hasil mengurangi kematian satu dari tiga bayi
penelitian ini tidak sejalan dengan teori, prematur dari penyakit tidak menular
karena walaupun status ekonomi keluarga melalui pencegahan pengobatan dan
rendah tetapi pengetahuan dan pendidikan meningkatkan kesehatan mental dan
responden baik, kejadian anemia pada ibu kesejahteraan.10
hamil tidak akan terjadi karena paham Berdasarkan uraian diatas, penulis
tentang makanan yang sebaiknya tertarik untuk melakukan penelitian tentang
dikonsumsi oleh ibu selama kehamilan. factor-faktor yang berhubungan dengan
Hasil penelitian status gizi ibu hamil di kejadian anemia pada ibu hamil di Manado.
wilayah kerja puskesmas tuminting kec. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk
Tuminting kota manado sebagian memiliki mengetahui faktor-faktor apa saja yang
rata-rata kadar hemoglobin 9,7 gr% dengan mempengaruhi kejadian anemia pada ibu
kadar hemoglobin paling rendah 7,1 gr% hamil.
dan paling tinggi yaitu 10,9 gr%, ada
hubungan status gizi dengan kejadian METODE PENELITIAN
anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Penelitian ini merupakan penelitian
puskesmas tuminting kec. Tuminting kota analitik deskriptif dengan desain Cross
manado.9 sectional yang dilakukan pada bulan
Masalah gizi akan meningkatkan September-november 2016. Pengambilan
resiko kesakitan dan kematian bayi. sampel dilakukan di Puskesmas Ranotana.
Seorang ibu hamil akan melahirkan bayi dent adalah anemia pada ibu hamil.
yang sehat bila tingkat kesehatan dan HASIL PENELITIAN
gizinya berada pada kondisi yang baik. Responden dalam penelitian ini ialah
Namun sampai saat ini masih banyak ibu ibu hamil yang datang pada Puskesmas
hamil yang mengalami masalah gizi Ranotana Weru, Puskesmas Bahu,
khususnya gizi kurang seperti Kurang Puskesmas Tuminting, Puskesmas Kombos
Energi Kronis (KEK) dan Anemia. Oleh dan Puskesmas Paniki. jumlah sampel dari
karena itu, zat besi sangat dibutuhkan oleh 5 Puskesmas yang di jadikan subjek
ibu hamil untuk mencegah terjadinya penelitian berjumlah 49 orang ibu hamil.
anemia dan menjaga pertumbuhan janin Hasil penelitian ini menunjukan
secara optimal. Kementerian Kesehatan bahwa dari 5 puskesmas yang dilakukan
menganjurkan agar ibu hamil mengonsumsi penelitian terdapat sebanyak 49 ibu hamil.
paling sedikit 90 pil zat besi selama Sebanyak 8 ibu hamil pada puskesmas
kehamilannya.3 Ranotana Weru, 7 ibu hamil pada
Anemia merupakan salah satu masalah puskesmas bahu, 1 ibu hamil pada
kesehatan utama yang belum dapat diatasi. puskesmas tuminting, 4 ibu hamil pada
Hal ini merupakan salah satu target SDG’s puskesmas kombos dan 29 ibu hamil pada
ketiga yaitu menjamin adanya kehidupan puskesmas paniki. Kota Manado pada
yang sehat, serta mendorong kesejahteraan tahun 2014 berdasarkan data dari dinas
untuk semua orang di dunia pada semua kesehatan provinsi Sulawesi utara di
usia. Sesuai dengan point 3.1 pada tahun ketahui jumlah ibu hamil sebanyak 44.358
2030, mengurangi angka kematian global orang sudah termasuk ibu hamil yang
ibu kurang dari 70 per 100.000 kelahiran. melakukan kunjungan antenatal care
Point 3.2 Pada tahun 2030, akhir kematian (ANC) dan juga yang mendapatkan tablet
dapat dicegah dari bayi yang baru lahir dan besi (Fe).11
anak di bawah 5 tahun, dengan semua Karakteristik responden penelitian
negara yang bertujuan untuk mengurangi tidak berdasarkan usia kehamilan, yaitu 49
angka kematian neonatal, setidaknya orang ibu hamil. Untuk distribusi
Analisis faktor-faktor: Ngurah Rai, Kawengian, Mayulu...

berdasarkan umur, responden dengan Tabel 2 menunjukkan jumlah


kategori umur 21-35 memiliki distribusi responden yang memiliki jumlah terbanyak
terbanyak, yaitu 69,4%. Sedangkan yaitu pada responden yang memiliki hb
distribusi berdasarkan kategori umur yang lebih dari 11 g/dl sebanyak 27 orang
terendah adalah umur >35, yaitu 8,2. (55,1%).
Selanjutnya pekerjaan suami responden
lebih banyak yang memiliki suami bekerja, Tabel 3. Hubungan Antara hb dengan
yaitu 91,8%, Responden dengan suami Status Pekerjaan Responden
yang berlatarbelakang tamat SMA paling
banyak dalam penelitian ini, yaitu 53,8%. Status Bekerja
Kadar P
Dan untuk latar belakang pendidikan IRT Bekerja Total (α=0,0)
Hb
responden yang terbanyak adalah tamat n (%) n (%)
SMA, yaitu 63,3% dari total 49 orang Hb < 11 11 22
responden sedangkan untuk responden 11 g/dl (22,4%) (22,4%) (44,9%) 0,36
yang terendah adalah tamat SLTP/SMP, Hb > 17 10 27 2
11 g/dl (34,7%) (20,4%) (55,1%)
yaitu 14,3%.
Tabel 3 terlihat bahwa sebanyak 11
Tabel 1. Karakterisitik Responden
orang (22,4%) dengan status pekerjaan
Penelitian
bekerja dan ibu rumah tangga memiliki
Karakteristik n %
kadar hb kurang dari 11 g/dl. Sedangkan
Ibu Hamil 49 100 sebanyak 17 orang (34,7%) dengan status
Umur (Tahun) pekerjaan ibu rumah tangga memiliki kadar
<20 11 22,4 hb lebih dari 11 g/dl dan sebanyak 10 orang
21-35 34 69,4 (20,4%) dengan status pekerjaan bekerja
>35 4 8,2 memiliki kadar hb lebih dari 11 g/dl.
Pekerjaan Suami : Selanjutnya dengan hasil uji Chi-Square
Tidak bekerja 4 8,2 Test diperoleh taraf signifikan atau nilai p
Bekerja 45 91,8 sebesar 0,362 yakni lebih besar
Pekerjaan Istri : dibandingkan α=0,05. Hal ini menunjukan
Ibu Rumah Tangga 28 57,1 bahwa tidak ada hubungan bermakna antara
Bekerja 21 42,9 kadar hemoglobin dengan status pekerjaan
Pendidikan Suami :
responden.
Tamat SLTP/SMP 3 23
Tamat SMA 7 53,8
Tamat Diploma 3 23 Tabel 4. Hubungan Antara hb dengan
Pendidikan Istri : Pendidikan Responden
Tamat SLTP/SMP 7 14,3
Kadar Hemoglobin
Tamat SMA 31 63,3
Pendidikan Hb < 11 Hb > 11
Tamat Diploma 11 22,4
g/dl g/dl
Penghasilan Suami :
Tamat SLTP/SMP 4 3
<UMP 14 28,6
n (%) (8,2%) (6,1%)
>UMP 35 71,4
Tamat SLTA/SMA 14 17
n (%) (28,6%) (34,7%)
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Tamat Diploma 4 7
Kadar Hemoglobin (hb) n (%) (8,2%) (14,3%)
Total 22 (44,9%) 27 (55,1%)
Kadar Hemoglobin n % P(α=0,05) 0,688
Hb < 11 g/dl 22 44,9
Hb > 11 g/dl 27 55,1 Tabel 4 menunjukkan sebanyak 14
Total 49 100 orang (28,6%) pada pendidikan tamat
SLTA/SMA dengan kadar hemoglobin
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

kurang dari 11 g/dl merupakan yang kurang dari 11 g/dl dengan penghasilan
tertinggi sedangkan pada pendidikan tamat kurang dari UMP sebanyak 7 orang
SLTP/SMP dan tamat Diploma dengan (14,3%) dan pada penghasilan lebih dari
kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl UMP sebanyak 15 orang (30,6%).
merupakan yang terendah yaitu 4 orang Sedangkan berdasarkan kadar hb lebih dari
(8,2%). Kadar hemoglobin lebih dari 11 11 g/dl menunjukan dengan penghasilan
g/dl pada tingkat pendidikan tamat kurang dari UMP sebanyak 7 orang
SLTA/SMA merupakan terbanyak yaitu 17 (14,3%) dan pada penghasilan lebih dari
orang (34,7%) sedangkan yang terendah UMP didapatkan hasil sebanyak 20 orang
pada tamat SLTP/SMP dengan jumlah 3 (55,1%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square
orang (6,1%). Berdasarkan hasil analsis Test diperoleh taraf signifikan sebesar
dengan uji Chi-Square Test diperoleh nilai 0,650 yakni lebih besar dibandingkan
p sebesar 0,688 lebih besar dibandingkan α=0,05. Menunjukan bahwa tidak ada
α=0,05. Menunjukan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara kadar
hubungan bermakna antara kadar hemoglobin dengan penghasilan suami
hemoglobin dengan pendidikan responden. responden.
Tabel 5 menunjukan bahwa kadar hb

Tabel 5. Hubungan Kadar hb dengan Penghasilan Suami Responden

Penghasilan
P
Kadar Hb < UMP > UMP Total (α=0,05)
n (%) n (%)
Hb < 11 g/dl 7 (14,3%) 15 (30,6%) 22 (44,9%)
0,650
Hb > 11 g/dl 7 (14,3%) 20 (40,8%) 27 (55,1%)

BAHASAN hamil didapatkan kadar hb kurang dari 11


Hasil penelitian pada ibu hamil g/dl sebanyak 22 orang (44,9%) dan
berumur 21-35 tahun yaitu 69,4% yang responden yang memiliki hb lebih dari 11
merupakan usia reproduktiv, yaitu rentang g/dl sebanyak 27 orang (55,1%). Hb
usia 15-44 tahun. Pada usia ini wanita merupakan senyawa pembawa oksigen
memiliki kesempatan 95% untuk hamil.12 pada sel darah merah. Hb dapat diukur
Dalam reproduksi sehat dikenal bahwa usia secara kimia dan jumalah hb/100 ml darah
kehamilan yang aman untuk kehamilan dan dapat digunakan sebagai indeks kapasitas
persalinan adalah 21-35 tahun. Kehamilan pembawa oksigen pada darah. Hemoglobin
pada usia muda lebih beresiko tersusun dari senyawa kompleks protein
dibandingkan dengan usia dalam globin dan heme. Satu molekul hemoglobin
reproduksi sehat, angka kesakitan dan terdiri dari empat molekul globin dan
angka kematian ibu dan bayi pada empat heme sehingga setiap satu molekul
kehamilan remaja dua hingga empat kali hemoglobin mempunyai empat atom besi.
lebih tinggi dibandingkan dengan Struktur molekul hemoglobin ini yang
13
kehamilan di usia 20-35 tahun. Pada dapat mengikat oksigen, dan zat besi harus
penelitian yang dilakukan di Southeast berada dalam bentuk tereduksi (Fe2+ atau
Ethiopia prevalensi anemia lebih tinggi ferro). Pada orang dewasa, volume darah
(34,6%) pada wanita hamil dalam didalam tubuh sekitar 5 liter. Setiap sel
kelompok usia 18- 26 tahun hal ini darah merah mengandung 280 juta molekul
membuktikan bahwa usia juga dapat hemoglobin. Setiap detik tubuh harus
menjadi faktor resiko.14 memproduksi 2,5 juta sel darah merah.15
Hasil pemeriksaan kadar hb pada ibu Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih
Analisis faktor-faktor: Ngurah Rai, Kawengian, Mayulu...

tinggi sehingga memicu peningkatan keluarga, pendapatan dapat mempengaruhi


produksi eritropoietin. Akibatnya volume daya beli untuk membeli sesuatu.
plasma bertambah dan sel darah merah Pendapatan merupakan faktor yang paling
meningkat. Peningkatan volume plasma menentukan kuantitas dan kualitas
yang lebih besar dibandingkan dengan makanan dan gizi ibu selama bulan-bulan
peningkatan eritrosit sehingga terjadi terakhir kehamilan. Oleh karena itu,
penurunan kosentrasi hemoglobin akibat pekerjaan sangat berpengaruh bagi
hemodilusi.16Anemia secara praktis kecukupan pemenuhan kebutuhan gizi
didefinisikan sebagai kadar hb di bawah seimbang.21
batas normal. Umumnya ibu hamil Hasil analsis hubungan antara kadar
dianggap anemic jika kadar hemoglobin hemoglobin dengan pendidikan responden
dibawah 11 g/dl.17 berbeda dengan penelitian yang dilakukan
Pada hasil analisis hubungan antara dewi puspitaningrum tahun 2014 yang
kadar hemoglobin dengan status pekerjaan menunjukan bahwa ada hubungan yang
responden, hasil penelitian ini sesuai bermakna antara pendidikan ibu dengan
dengan penelitian yang dilakukan RD kadar anemia. Pada kelompok
Aisyah bahwa 60,9% responden yang berpendidikan rendah pada umumnya
mengalami anemia memiliki status memiliki akses pengetahuan tentang
pekerjaan bekerja dan 74,2% responden anemia yang kurang, kurang memahami
yang mengalami anemia dengan status akibat yang ditimbulkan dari anemia,
pekerjaan tidak bekerja. Dari hasil analisis kurang dapat memilih bahan makanan yang
di dapatkan nilai p = 0,201 sehingga tidak bergizi khususnya yang terdapat kandungan
terdapat hubungan yang bermakna antara zat besi serta kurangnya pemanfaatan
kadar hb dengan pekerjaan.18 layanan kesehatan masyrakat yang tersedia
Responden yang tidak bekerja sehingga dapat mempengaruhi kadar hb.22
cenderung memiliki status sosial ekonomi Asupan gizi merupakan faktor yang
yang lebih rendah dan mereka harus mempengaruhi anemia pada ibu hamil.
melakukan kerja keras selama kehamilan Oleh karena itu asupan gizi menjadi sangat
untuk mencukupi kebutuhannya. Hal ini penting. Seperti penelitian yang dilakukan
menyebabkan kebutuhan nutrisi tidak Abriha A bahwa prevalensi anemia pada
tercukupi, jarak kelahiran pendek, ibu hamil secara keseluruhan yang
perawatan antenatal yang tidak memadai.19 dilakukannya adalah 19,7% dengan
Ibu hamil dengan status pekerjaan tidak konsumsi daging yang sangat kurang.23
bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga Hasil yang relatif sama juga
merupakan faktor resiko terjadinya anemia ditunjukan dari penelitian yang dilakukan
karena sebagian besar pendapatannya Ridayanti tahun 2013 di puskesmas
bergantung pada penghasilan suami untuk banguntapal I Bantul bahwa ada hubungan
memenuhi kebutuhannya, sebagian ibu yang bermakna dengan hasil penelitian
rumah tangga tersebut merupakan pada sebagian besar ibu hamil berpendidikan
tingkat sosial ekonomi rendah. Anemia menengah dan tidak mengalami anemia
ditemukan pada pendapatan bulanannya sebesar 77,2%.24 Tingkat pendidikan
rendah.20 memiliki peranan yang sangat penting
Menurut persatuan ahli gizi Indonesia, untuk mendapatkan pekerjaan. Tingkat
faktor-faktor yang mempengaruhi status pendidikan responden juga sangat
gizi ibu hamil yaitu: faktor langsung, mempengaruhi besarnya pendapatan
asupan konsumsi dan infeksi. Asupan pola responden. Semakin tinggi pendidikan
konsumsi ini juga dapat mempengaruhi seseorang maka pekerjaan dan
status kesehatan ibu, dimana pola konsumsi pendapatannya semakin layak dan
yang kurang baik dapat mempengaruhi meningkat hal ini juga berpengaruh
kesehatan dan menimbulkan penyakit pada terhadap pendapatan dari keluarga. Jika
ibu. Faktor tidak langsung, pendapatan dikaitkan dengan kesehatan, pendidikan
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

dengan kesehatan memiliki pengaruh yang DAFTAR PUSTAKA


berkaitan. 1. Allen, L. H, 1996. Iron- Ascorbic Acid And
Sesuai dengan penelitian yang Iron-Calsium Interctions And Thwir
dilakukan A D Putri yang meneliti Relevane In Complementary Feeding
pengaruh faktor pendidikan terhadap In Micronutrient Interaction: Impact
pendapatan rumah tangga bahwa On Child Health And Nutrition.
Washington, DC: US Agency for
pendidikan berpengaruh positif dan
International Development.
signifikan secara parsial terhadap
25 2. Almatsier, S, 2010.Ilmu Gizi Dasar. PT.
pendapatan rumah tangga. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Hubungan antara kadar hemoglobin 3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
(hb) dengan penghasilan suami berdasarkan Laporan hasil riset kesehatan dasar
UMP Kota Manado pada tabel 5 Indonesia (Riskesdas). 2013
menunjukan bahwa tidak ada hubungan 4. Price and Wilson. Patofisiologi konsep
yang bermakna. Berbeda dengan penelitian klinis proses-proses penyakit. Edisi
yang dilakukan lokare PO di india yaitu ke-6. Jakarta: EGC; 2005;1. h. 260.
didapatkan hasil yang signifikan secara 5. Cunninggham, Leveno, Bloom, Hauth,
statistik antara penghasilan dengan kadar Rouse, & Spong. (2013). Obstetric
hemoglobin. Dimana status sosial ekonomi Williams. Jakarta: EGC.
rendah dikaitkan dengan peningkatan 6. Yanti DAM, Sulistianingsih A,
resiko anemia pada kehamilan. Jelas bahwa Keisnawati. Faktor-faktor terjadinya
penghasilan rendah, prevalensi anemia anemia pada ibu primigravida di
wilayah kerja puskesmas pringsewu
menjadi meningkat.26
lampung. Jurnal Keperawatan. 2015;
Dukungan keluarga khususnya suami 06:82.
memiliki efek pada kesehatan ibu karena 7. Sugiarsih U, Wariyah. Hubungan tingkat
lingkungan keluarga, pendapatan suami, sosial ekonomi dengan kadar
pengetahuan, sikap dan praktek anggota haemoglobin. Jurnal Kesehatan
keluarga tentang anemia pada kehamilan Reproduksi. 2013; 04:89-90.
akan mempengaruhi perilaku ibu hamil 8. Winarno FG. Kimia Pangan Dan Gizi.
terhadapa anemia pada kehamilan. Tingkat 1997. Jakarta: Gramedia Pustaka
penghasilan suami tinggi cenderung lebih Utama.
dapat memenuhi kebutuhan untuk 9. Marlapan S, Wantouw B, Sambeka J.
mencukupi asupan gizi selama kehamilan. Hubungan status gizi dengan kejadian
Sehingga resiko ibu hamil mengalami anemia pada ibu hamil diwilayah
anemia cenderung kurang.27 Setiap manusia kerja puskesmas tuminting kec.
memiliki kebutuhan untuk menjalani Tuminting kota manado.Gizi. 2013;
kehidupan mereka. Kebutuhan pokok 10. Department of Economic and Social
Affairs. Sustainable Development
dibagi menjadi tiga yaitu pangan, sandang,
Knowledge Platform. Sustainable
dan papan.untuk memenuhi kebutuhan Development Goals. United Nation.
tersebut setiap manusia mencari pekerjaan 2015. Available from:
untuk mendapatkan penghasilan. Sehingga https://sustainabledevelopment.un.org
penghasilan menjadi faktor utama penentu /topics/sustainabledevelopmentgoals
kecukupan pemenuhan asupan gizi dan 11. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi
kualitas hidup. Makin tinggi penghasilan Utara.Sulawesi Utara Dalam Angka
makin tinggi juga taraf kehidupannya.28 2015. 2015.
12. World Health Organization. Women
SIMPULAN health, September 2013
Pada penelitian ini tidak terdapat 13. Destaria, Selvi, Pramono, B Adi.
hubungan antara status pekerjan dan Perbandingan luaran maternal dan
pendidikan ibu hamil serta penghasilan perinatal kehamilan trimester ketiga
antara usia muda dan usia reproduksi
suami dengan kadar hemoglobin (Hb) ibu
sehat [undergraduate]. Semarang:
hamil.
Analisis faktor-faktor: Ngurah Rai, Kawengian, Mayulu...

Universitas Diponogoro; 2011. AHU-20, 2014.


14. Kefiyalew F, Zemene E, Asres Y, 22. D Puspitaningrum, NM Fratika.
Gedefaw L. Anemia among pregnant Hubungan pengetahuan tentang
women in Southeast Ethiopia: anemia, pendidikan ibu, konsumsi
prevalence, severity and associated tablet Fe dengan kadar hb pada ibu
risk factors. Biomed central (BMC). hamil trimester III di RB Bhakti Ibu
2014; 7(1): 771. Kota Semarang. Nutrisi. 2014
15. Dr. Briawan. Anemia Masalah gizi pada 23. Abriha A, Yusuf ME, Wassie MM.
remaja wanita. Jakarta: EGC; 2013. h. Prevalence and associated factors of
15-16. anemia among pregnant women of
16. Sarwono P. Kelainan hematologik. Mekelle town: a cross sectional study.
Abdul BS, Trijatmo R, Gulardi BioMed Central. 2014; 7:888.
HW, editors. Ilmu kebidanan. Edisi 24. NKA Ridayanti, F Lanni, M
keempat. Jakarta: PT Binas Pustaka Wahyuningsih. Hubungan tingkat
Sarwono Prawirohardjo; 2014. h. 775. pendidikan ibu hamil dengan kejadian
17. Kefiyalew F, Zemene E, Asres Y, anemia padakehamilannya di
Gedefaw L. Anemia among pregnant puskesmas banguntapal I bantul.
women in Southeast Ethiopia: Media Respati. 2013; 8:1.
prevalence, severity and associated 25. AD Putri, D Setiawina. Pengaruh Umur,
risk factors. Biomed central (BMC). Pendidikan, Pekerjaan Terhadap
2014; 7(1): 771. Pendapatan Rumah Tangga Miskin di
18. RD Aisyah, Fitriyani. Hubungan Desa Bebandem. Ekonomi.
frekuensi ANC, dukungan suami, 2013;2:173-225.
pekerjaan dengan kejadian anemia 26. Lokare PO, Karanjekra VD, Gattani
pada ibu hamil. kebidanan. 2016. PL, Kulkarni Ap. A study of
19. Bedi R, Acharya R, Gupta R, Pawar S, prevalence of anemia and
Sharma R. Maternal factors of sociodemographic factors associated
anemia in 3rd trimester of pregnancy with anemia among pregnant women
and its association with fetal in Aurangabad city, India. Annals of
outcome. International multispeciality Nigeria medicine. 2012; 6:30-34.
journal of health (IMJH). 2015;1:7. 27. Ahmad N, Kalakoti P, Bano R, Syed
20. Obay, Ondogo, Wanyama. Prevalence of MMA. The prevalence of anemia and
anemia and associated risk factors associated factors in pregnant women
among pregnant women attending in a rural Indian community.
antenatal care in gulu and hoima Australasian Medical jurnal.
regional hospital in Uganda.BioMed 2011;3,5:276-280.
Central Pregnancy and Childbirth. 28. MB Setiawan dan A Hakim. Indeks
2016; 16:76. DOI 10.1186/s12884- pembangunan manusia Indonesia.
016-0865- Economic jurnal. 2013; 9:1.
21. Persatuan ahli gizi Indonesia (Persagi).

You might also like