You are on page 1of 26

NAMA; MADE SEPTA ANGGARA

KELAS; XI MIPA 8

KIMIA REMED 3
1. Apakah yang dimaksud dengan larutan penyanga ?

→ Larutan penyangga merupakan larutan yang mengandung asam


lemah dan basa konjugatnya atau basa lemah dan asam konjugatnya
yang mana fungsi dari larutan penyangga ini ialah untuk
mempertahankan pH larutan agar tetap stabil meski ditambahakan
sedikit asam atau sedikit basa.

2. Sistem larutan penyangga yang berperan dalam menjaga pH darah


adalah...

→ H2CO3 ( Asam Karbonat ) dan Ion HCO3- ( Bikarbonat ) berguna


untuk mempertahankan pH darah agar tetap berada di rentang 7,4.

3. Campuran larutan dibawah ini yang dapat membentuk larutan


penyangga adalah...

A. 150 ml NaOH 0,1 M + 150 ml HCl 0,1 M


B. 100 ml NH4OH 0,5 M + 100 ml HCl 0,5 M
C. 200 ml CH3COOH 0,01 M + 200 ml NaOH 0,01 M
D. 100 ml CH3COOH 0,2 M + 100 ml NaOH 0,1 M
E. 500 ml HCl 1 M + 500 ml NaOH 1 M

→ Sebelum menjawab soal diatas, marilah kita pahami dulu bahwa


reaksi campuran yang menghasilkan larutan penyangga selalu
terdapat sisa asam atau basa serta garam di akhir reaksinya. maka
reaksi yang menghasilkan sisa asam serta garam di akhir reaksi ialah
option D. Mari kita buktikan dengan reaksi berikut ini.
Dapat sobat lihat pada gambar yang dilingkari garis kuning, itu
merupakan sisa asam dan garam yang dihasilkan dari reaksi
campuran tersebut. Jadi suatu campuran dapat menghasilkan larutan
penyangga apabila dihasilkan sisa asam dan garam pada akhir reaksi.

4. Campuran larutan dibawah ini yang dapat membentuk larutan


penyangga adalah....

A. 250 ml HNO3 0,2 M + 250 ml KOH 0,2 M


B. 300 ml HClO4 0,1 M + 100 ml NaOH 0,05 M
C. 100 ml NH3 0,1 M + 100 ml HCl 0,05 M
D. 50 ml NH3 0,1 M + 50 ml HCl 0,1 M
E. 20 ml NaOH 0,1 M + 20 ml HCl 0,1 M

→ Dengan menggunakan cara sebelumnya, maka kita dapat langsung


menentukan campuran mana yang menghasilkan larutan penyangga.
Maka jawaban yang paling tepat ialah yang C.

5. Sebanyak 100 ml NH4OH 0,2 M dicampurkan dengan 100 ml HCl 0,1 M.


Maka hitunglah pH larutan tersebut ! Dik Kb = ( 10 pangkat -5 )

→ Pertama kita cari mol masing-masing pereaksi dengan cara berikut


:
nNH4OH = M x V = 100 x 0,2 = 20 mmol
nHCl = M x V = 100 x 0,1 = 10 mmol

→ Lalu kita buat reaksinya seperti ini :

→ Untuk menentukan pH dari larutan penyangga kita dapat cari


dengan menggunakan rumus berikut :
Maka pH dari larutan penyangga tersebut ialah 14 - pOH = 14-5 = 9

6. Sebanyak 200 ml CH3COOH 0,1 M direaksikan dengan 200 ml NaOH


0,05 M. Hitunglah pH larutan tersebut ! Dik Ka = ( 10 pangkat -5 )
→ Pertama kita cari mol masing-masing pereaksi dengan cara berikut
:
nCH3COOH = M x V = 200 x 0,1 = 20 mmol
nNaOH = M x V = 200 x 0,05 = 10 mmol

→ Lalu kita buat reaksinya seperti ini :

→ Untuk menentukan pH dari larutan penyangga kita dapat cari


dengan menggunakan rumus berikut :

center;">
Maka pH dari larutan penyangga tersebut ialah sebesar 5

7. Sebanyak 100 ml NH4OH 0,4 M dicampur dengan 100 ml HCl 0,1 M.


Apabila diketahui Kb NH3 = ( 10 pangkat -5 ) maka hitunglah pH dari
campuran tersebut !

→ Pertama kita cari mol masing-masing pereaksi dengan cara berikut


:
nNH4OH = M x V = 100 x 0,4 = 40 mmol
nHCl = M x V = 100 x 0,1 = 10 mmol

→ Lalu kita buat reaksinya seperti ini :

→ Untuk menentukan pH dari larutan penyangga kita dapat cari


dengan menggunakan rumus berikut :
Maka pH dari larutan penyangga tersebut ialah sebesar 14 - pOH- = 14
- 5 + log 3 = 9+ log 3

8. Sebanyak 50 ml KOH 0,3 M dicampur dengan 50 ml HF 0,5 M. Apabila


harga Ka HF = ( 10 pangkat -4 ), maka pH larutan yang terbentuk adalah
sebesar....

→ Pertama kita cari mol masing-masing pereaksi dengan cara berikut


:
nKOH = M x V = 50 x 0,3 = 15 mmol
nHF = M x V = 50 x 0,5 = 25 mmol

→ Lalu kita buat reaksinya seperti ini :

→ Untuk menentukan pH dari larutan penyangga kita dapat cari


dengan menggunakan rumus berikut :
Maka pH dari larutan penyangga tersebut ialah sebesar 5 - log 6

9. Pasangan senyawa dibawah ini yang dapat membentuk larutan


penyangga adalah :

1. 100 ml HCOOH 0,2 M


2. 100 ml HF 0,1 M
3. 100 ml KOH 0,1 M
4. 100 ml NaOH 0,2 M

A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
E. 1 dan 4

→ Jawaban yang paling tepat ialah option B yaitu 1 dan 3. Ingat bahwa
suatu reaksi dapat menghasilkan larutan penyangga apabila
dihasilkan sisa asam atau basa dan juga sisa garamnya. Pada kasus
diatas, begini persamaan reaksinya :

10. Reaksi dibawah ini yang akan menghasilkan larutan penyangga dengan
pH terkecil ialah.... ( dik Ka CH3COOH = 10 pangkat -5 , Ka HCOOH = 10
pangkat -4 , Kb NH3 = 10 pangkat -5 )

A. 100 ml HCl 0,1 M + 100 ml NaOH 0,1 M


B. 200 ml KOH 0,5 M + 200 ml HCOOH 0,5 M
C. 200 ml KOH 0,1 M + 500 ml CH3COOH 0,1 M
D. 250 ml KOH 0,1 M + 500 ml CH3COOH 0,1 M
E. 150 ml HCl 0,2 M + 200 ml NH3 0,4 M

→ Trik simple untuk menjawab soal seperti ini ialah dengan cara
memperhatikan jumlah Volume atau Molaritas dari kedua senyawa
yang dicampurkan, semakin jauh perbedaan jumlah volume dan
molaritasnya maka semakin besar atau kecil pH yang dihasilkan. Pada
kasus diatas, reaksi option C memiliki pH yang paling kecil, untuk
membuktikanya silahkan sobat gunakan persamaan reaksi berikut ini
:

11. Reaksi dibawah ini yang akan menghasilkan larutan penyangga dengan
pH terbesar ialah...

A. 120 ml HCl 0,1 M+ 120 ml NaOH 0,1 M


B. 200 ml KOH 0,5 M + 200 ml HCOOH 0,5 M
C. 200 ml KOH 0,1 M + 500 ml CH3COOH 0,1 M
D. 100 ml HCl 0,2 M+ 200 ml NH3 0,3 M
E. 100 ml HCl 0,1 M+ 200 ml NH3 0,3 M

→ Sama dengan cara sebelumnya, untuk menjawab soal seperti ini


kita buat dulu persamaan reaksinya seperti ini :
Lalu gunakan rumus mencari pH pada larutan penyangga, cek
masing-masing reaksi diatas dengan menggunakan rumus tersebut.
Saya mendapati bahwa reaksi yang akan menghasilkan larutan
penyangga dengan pH tertinggi ialah reaksi pada option E yang
memiliki pH sebesar 9 + log 5

12. Sebanyak 250 ml HCOOH 0,2 M dicampurkan dengan 250 ml LiOH


0,1 M. Hitunglah pH dari hasil pencampuran kedua larutan tersebut ! ( Dik
Ka HCOOH = 10 pangkat -4 )

→ Pertama kita cari mol masing-masing pereaksi dengan cara


berikut :
nHCOOH = M x V = 250 x 0,2 = 50 mmol
nLiOH = M x V = 250 x 0,1 = 25 mmol

→ Lalu kita buat reaksinya seperti ini :

→ Untuk menentukan pH dari larutan penyangga kita dapat cari


dengan menggunakan rumus berikut :
Maka pH dari larutan penyangga tersebut ialah sebesar 4

13. Sebanyak 75 ml C6H5COOH 0,1 M dicampurkan dengan 50 ml NaOH


0,1 M. Hitunglah pH dari hasil pencampuran kedua larutan tersebut ! ( Dik
Ka = 6 x 10 pangkat -5 )

→ Pertama kita cari mol masing-masing pereaksi dengan cara


berikut :
nC6H5COOH = M x V = 75 x 0,1 = 7,5 mmol
nNaOH = M x V = 50 x 0,1 = 5,0 mmol

→ Lalu kita buat reaksinya seperti ini :

→ Untuk menentukan pH dari larutan penyangga kita dapat cari


dengan menggunakan rumus berikut :
Maka pH dari larutan penyangga tersebut ialah sebesar 5 - log 3

14. Sebanyak 50 ml HClO2 0,3 M dicampurkan dengan 50 ml NaOH 0,1 M.


Hitunglah pH dari hasil pencampuran kedua larutan tersebut ! ( Dik Ka =
5 x 10 pangkat -4 )

→ Pertama kita cari mol masing-masing pereaksi dengan cara


berikut :
nHClO2 = M x V = 50 x 0,3 = 15 mmol
nNaOH = M x V = 50 x 0,1 = 5 mmol

→ Lalu kita buat reaksinya seperti ini :

→ Untuk menentukan pH dari larutan penyangga kita dapat cari


dengan menggunakan rumus berikut :
Maka pH dari larutan penyangga tersebut ialah sebesar 3

15. Sebanyak 25 mmol HF dicampurkan dengan 10 mmol KOH. Hitunglah


pH dari hasil pencampuran kedua larutan tersebut ! ( Dik Ka = 10 pangkat
-4 )

→ Karena mol masing-masing senyawa sudah diketahui, maka kita


langsung saja buat persamaan reaksinya :

→ Untuk menentukan pH dari larutan penyangga kita dapat cari


dengan menggunakan rumus berikut :
Maka pH dari larutan penyangga tersebut ialah sebesar 4 - log 1,5

16. Sebanyak x ml NH4OH 0,2 M dicampurkan dengan 100 ml HCl 0,1 M.


Bila diketahui pH larutan yang dihasilkan sebesar 9 maka berapakah
volume dari NH4OH ? Dik Kb = ( 10 pangkat -5 )

→ Pertama kita cari mol masing-masing pereaksi dengan cara


berikut :
nNH4OH = n mmol
nHCl = M x V = 100 x 0,1 = 10 mmol

→ Lalu kita buat reaksinya seperti ini :

→ Untuk menentukan volume dari NH4OH kita dapat cari dengan


menggunakan rumus berikut :
Setelah kita mengetahui mol dari NH4OH yaitu sebesar 20 mmol,
maka kita dapat mencari volumenya dengan menggunakan rumus :
n = M x V, maka V = 20/0,2 = 100 ml. Jadi volume dari NH4OH ialah
sebesar 100 ml.

17. Sebanyak 200 ml CH3COOH 0,1 M direaksikan dengan x ml NaOH


0,05 M. Bila diketahui pH larutan yang dihasilkan sebesar 5 maka
berapakah volume dari NaOH ? Dik Ka = ( 10 pangkat -5 )

→ Pertama kita cari mol masing-masing pereaksi dengan cara


berikut :
nCH3COOH = M x V = 200 x 0,1 = 20 mmol
nNaOH = n mmol

→ Lalu kita buat reaksinya seperti ini :

→ Untuk menentukan pH dari larutan penyangga

kita dapat cari dengan menggunakan rumus berikut :


Setelah kita mengetahui mol dari NaOH yaitu sebesar 10 mmol,
maka kita dapat mencari volumenya dengan menggunakan rumus :
n = M x V, maka V = 10/0,05 = 200 ml. Jadi volume dari NaOH ialah
sebesar 200 ml.

18. Sebanyak x ml NH4OH 0,4 M dicampur dengan 100 ml HCl 0,1 M. Bila
diketahui pH larutan yang dihasilkan sebesar 9 + log 3 maka berapakah
volume dari NH4OH ? Dik Kb = ( 10 pangkat -5 )

→ Pertama kita cari mol masing-masing pereaksi dengan cara


berikut :
nNH4OH = n
nHCl = M x V = 100 x 0,1 = 10 mmol

→ Lalu kita buat reaksinya seperti ini :

→ Untuk menentukan pH dari larutan penyangga kita dapat cari


dengan menggunakan rumus berikut :
Setelah kita mengetahui mol dari NH4OH yaitu sebesar 40 mmol,
maka kita dapat mencari volumenya dengan menggunakan rumus :
n = M x V, maka V = 40/0,4 = 100 ml. Jadi volume dari NH4OH ialah
sebesar 100 ml.

19. Sebanyak 100 ml NH4OH x M dicampurkan dengan 100 ml HCl 0,1 M.


Bila diketahui pH larutan yang dihasilkan sebesar 9 maka berapakah
Molaritas dari NH4OH ? Dik Kb = ( 10 pangkat -5 )

→ Pertama kita cari mol masing-masing pereaksi dengan cara


berikut :
nNH4OH = n mmol
nHCl = M x V = 100 x 0,1 = 10 mmol

→ Lalu kita buat reaksinya seperti ini :

→ Untuk menentukan volume dari NH4OH kita dapat cari dengan


menggunakan rumus berikut :
Setelah kita mengetahui mol dari NH4OH yaitu sebesar 20 mmol,
maka kita dapat mencari Molaritasnya dengan menggunakan rumus
: n = M x V, maka M = 20/100 = 0,2 M. Jadi Molaritas dari NH4OH
ialah sebesar 0,2 M.

20. Sebanyak 200 ml CH3COOH 0,1 M direaksikan dengan 200 ml NaOH


x M. Bila diketahui pH larutan yang dihasilkan sebesar 5 maka berapakah
Molaritas dari NaOH ? Dik Ka = ( 10 pangkat -5 )

→ Pertama kita cari mol masing-masing pereaksi dengan cara


berikut :
nCH3COOH = M x V = 200 x 0,1 = 20 mmol
nNaOH = n mmol

→ Lalu kita buat reaksinya seperti ini :

→ Untuk menentukan pH dari larutan penyangga kita dapat cari


dengan menggunakan rumus berikut :
Setelah kita mengetahui mol dari NaOH yaitu sebesar 10 mmol,
maka kita dapat mencari Molaritasnya dengan menggunakan rumus
: n = M x V, maka V = 10/200 = 0,05 M. Jadi molaritas dari NaOH
ialah sebesar 0,05 M.

21.Larutan penyangga digunakan untuk mempertahankan pH suatu larutan. Apa


yang yang dimaksud dengan larutan penyangga?

Pembahasan:
Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pH pada
kisarannya apabila ada upaya untuk menaikkan atau menurunkan pH.

22.Ada dua larutan penyangga, yaitu larutan penyangga asam dan basa.
Bagaimana cara membuat larutan penyangga asam?

Pembahasan:
Untuk membuat larutan penyangga asam, dapat dilakukan dengan dua cara,
Yaitu:

1. Menambahkan garam ke dalam asam lemah.


2. Menambahkan basa kuat ke dalam asam lemah berlebih.
23.Perhatikan tebel percobaa berikut!

Dari data percobaan di


atas, tentukan larutan manakah yang termasuk larutan penyangga?
Pembahasan:
Ingat! Larutan penyangga, saat ditambah sedikit air, sedikit basa, dan sedikit
asam, pH nya relatif tidak berubah. Jika berupah, perubahannya pun sangat
kecil. Jadi yang termasuk larutan penyangga adalah larutan Q dan S.

24.Berapa volume larutan NaOH 0,1 M dan CH3COOH yang harus


ditambahkan untuk membentuk 100 mL larutan penyangga dengan pH 6 …. (
)

Pembahasan:
Diketahui: M NaOH = 0,1 M

M CH3COOH = 0,1 M

Ditanya: V NaOH dan V CH3COOH …?

Jawab:

Pertama, kita cari mol NaOH dan CH3COOH terlebih dahulu.

n NaOH = M x V = 0,1 M x (100-V) mL = 10-0,1 V mmol

n CH3COOH = M x V = 0,1 M x V mL = 0,1 V mmol

Kemudian, reaksikan.
Awal: 0,1V 10-0,1 V – –

Reaksi: 10-0,1V 10-10,1V 10-0,1V 10-0,1V

Sisa: 0,2V-10 – 10-0,1V 10-0,1V

V CH3COOH = 52,38 mL

V NaOH = 100 mL – 52,38 mL = 47,62 mL

Jadi, V CH3COOH yang diperlukan sebesar 52,38 mL dan V NaOH yang


diperlukan sebesar 47,62 mL.

25.Dua buah larutan NaOH 0,1 M sebanyak 50 mL dicampurkan dengan


CH3COOH 0,2 M sebanyak 50 mL. Tentukan, apakah campuran tersebut
termasuk larutan penyangga atau bukan!

Pembahasan:
Diketahui:

V NaOH = 50 mL; M NaOH = 0,1 M

V CH3COOH = 50 mL; M CH3COOH = 0,2 M

Ditanya: hasil campuran…?

Jawab:

n NaOH = V x M = 50 mL x 0,1 M = 5 mmol

n CH3COOH = V x M = 50 mL x 0,2 M = 10 mmol

Awal: 10 5 – –

Reaksi: 5 5 5 5

Sisa: 5 – 5 5

Seperti yang kita lihat, terdapat sisa CH3COOH sebesar 5 mmol, jadi larutan
tersebut termasuk larutan penyangga.
26.Dicampurkan dua larutan yaitu 200 mL larutan HNO2 0,15 M dengan 150
mL larutan KOH 0,1 M. Berapa pH campuran larutan tersebut… ( )

Pembahasan
Diketahui:

V HNO2 = 200 mL; M HNO2 = 0,15 M

V KOH = 150 mL; M KOH = 0,1 M

Ditanya: pH….?

Jawab:

n HNO2 = V x M = 200 mL x 0,15 M = 30 mmol

n KOH = V x M = 150 mL x 0,1 M = 15 mmol

Awal: 30 15 – –

Reaksi: 15 15 15 15

Sisa: 15 – 15 15

27.Terdapat beberapa larutan berikut:

1. 25 mL NaOH 0,1 M;
2. 25 mL HCN 0,2 M;
3. 25 mL CH3COOH 0,1 M;
4. 25 mL NH4OH 0,2 M; dan
5. 25 mL HCl 0,2 M.
Pasangan senyawa yang dapat membentuk larutan penyangga adalah…

Pembahasan
Hal yang paling penting jika terdapat soal semacam ini, kita perhatikan jumlah
molnya. Sekarang coba kita lihat jumlah mol keseluruhan senyawa di atas.

1. n NaOH = V x M = 25 mL x 0,1 M = 2,5 mmol


2. n HCN = V x M = 25 mL x 0,2 M = 5 mmol
3. n CH3COOH = V x M = 25 mL x 0,1 M = 2,5 mmol
4. n NH4OH = V x M = 25 mL x 0,2 M = 5 mmol
5. n HCl = V x M = 25 mL x 0,2 M = 5 mmol
Ingat juga, larutan penyangga terbentuk dari hasil reaksi asam kuat + basa lemah
dan basa kuat + asam lemah yang diakhir reaksi tersisa basa lemah atau asam
lemah.

Kita lihat pasangan nomor 1 dan 2

Awal: 2,5 5 – –

Reaksi: 2,5 2,5 2,5 2,5

Sisa: – 2,5 2,5 2,5

Dari reaksi dapat kita lihat terdapat sisi asam lemah sebesar 2,5 mmol. Jadi
pasangan 1 dan 2 termasuk larutan penyangga.

28.Diberikan campuran dari beberapa larutan sebagai berikut:

1. 200 mL CH3COOH 0,1 M dan 200 mL NaOH 0,1 M


2. 200 mL CH3COOH 0,2 M dan 200 mL NaOH 0,1 M
3. 200 mL NH4OH 0,1 M dan 200 mL HCl 0,1 M
4. 200 mL NH4OH 0,1 M dan 200 mL HCl 0,05 M
Campuran yang membentuk larutan penyangga adalah…

Pembahasan:
Kita bisa lihat bahwa yang memiliki
sisa adalah reaksi nomor 2 dan 4. Jadi, yang membentuk larutan penyangga
adalah nomor 2 dan 4.

29.Suatu larutan penyangga mengandung CH3COONa 0,4 mol dan CH3COOH


0,25 mol. Jika , maka tentukan pH larutan penyangga.

Pembahasan:
Diketahui:

n CH3COONa = 0,4 mol

n CH3COOH = 0,25 mol

Ditanya: pH larutan penyangga …?

Jawab:

Kita cari mol basa konjugasinya terlebih dahulu

Awal: 0,4 mol – –

Reaksi: 0,4 mol 0,4 mol 0,4mol

Sisa: – 0,4 mol 0,4 mol

Kemudian, kita hitung pHnya:


Jadi, pH larutan penyangga sebesar 4,94.

30.Hitung pH suatu larutan penyangga yang mengandung NH4Cl 0,2 mol dan
NH3 0,15 mol jika .

Pembahasan:
Kita cari terlebih dahulu jumlah mol asam konjugasinya

Awal : 0,2 mol – –

Reaksi : 0,2 mol 0,2 mol 0,2 mol

Sisa : – 0,2 mol 0,2 mol

pOH larutan penyangga dapat kita hitung dengan rumus

pH = 14 – pOH

pH =14 – 4,86 = 9,14

Jadi, pH larutan penyangga tersebut sebesar 9,14.

You might also like