You are on page 1of 3

1

KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR


RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT MEDIKA

A. Kebijakan Umum
1. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.
2. Setiap petugas harus bekerja sesuai standar profesi, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, etika umum dan menghormati hak
pasien
3. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan secara teratur dan
kalibrasi sesuai ketentuan yang berlaku
4. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku
5. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan
dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam kecuali unit-unit tertentu.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu pada pola ketenagaanUntuk melaksanakan
koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin minimal satu bulan sekali
8. Semua unit wajib membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan.

B. Kebijakan Khusus
1. Rumah Sakit menetapkan satu atau lebih individu yang berkompeten yang
mengawasi program Pengelolaan Limbah Cair.
2. Rumah Sakit memiliki mekanisme koordinasi untuk seluruh kegiatan
Pengelolaan Limbah Cair yang multidisiplin, antara lain melibatkan Dokter,
Perawat, Teknik Sipil, Teknis Medis, Teknik Lingkungan, Sanitarian dan
Profesional lainnya
3. Rumah Sakit menunjuk dan menetapkan staff yang memadai , sumber daya
dan system informasi untuk program Pengelolaan Limbah Cair.
4. Rumah Sakit menyusun dan menerapkan program komprehensif untuk
Pengelolaan Limbah Cair.
5. Rumah Sakit menjamin Pengelolaan Limbah Cair menerapkan metode, sistem
dan teknologi yang memadai, efisien, aman bagi pasien, pengunjung dan
2

karyawan rumah sakit.


6. Rumah Sakit menjamin dan memastikan bahwa semua limbah cair hasil
kegiatan operasional rumah sakit masuk dan dilakukan pengelolaan dan
pengolahan pada suatu sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
7. Rumah Sakit menjamin kualitas limbah cair hasil pengolahan sistem / instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) di RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT MEDIKA
sesuai persyaratan yang berlaku.
8. Rumah sakit menerapkan sistem , jaringan dan jenis pemipaan (plumbing)
limbah cair dengan sistem tertutup, sesuai standar teknis dan standar
keamanan / keselamatan.
9. Rumah Sakit melakukan kegiatan pengawasan / pemantauan pengelolaan
limbah cair yang meliputi : inspeksi terhadap sarana / prasarana, pengambilan-
pengiriman-pemeriksaan sampel limbah cair , melakukan analisis hasil inspeksi
sarana / prasarana dan hasil pemeriksaan laboratorium, melakukan tindak lanjut
berdasarkan analisis.
10. Rumah sakit melakukan pengelolaan dan perawatan : jaringan pemipaan,
sistem elektrikal-mekanikal, monitoring kondisi limbah cair, bangunan IPAL dan
prasarana pendukung secara rutin setiap hari sesuai schedule / jadwal.
11. Rumah sakit melakukan monitoring dan pengambilan sampel limbah cair out
let (hasil pengolahan sistem IPAL untuk pemeriksaan laboratorium minimal 3
(tiga) bulan sekali.
12. Apabila dari hasil monitoring, pengambilan dan pemeriksaan laboratorium dari
sampel limbah cair out let (hasil pengolahan sistem IPAL ada parameter yang
tidak sesuai standar / baku mutu maka harus segera dilakukan evaluasi dan
perbaikan dari pengelolaan dan pengolahan pada suatu sistem Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL).
13. Rumah Sakit melakukan monitoring dan pengambilan sampel limbah pada bak
penampung sebelum masuk dan diolah pada sistem Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) minimal 6 (enam) bulan sekali untuk evaluasi kondisi beban
pencemar limbah cair dan untuk evaluasi efektivitas kinerja Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL).
14. Rumah sakit melakukan monitoring dan pengambilan sampel air pada badan air
(up stream dan down stream) penerima limbah cair out let IPAL di RUMAH
SAKIT GRAHA SEHAT MEDIKA
15. Pelaksana pengambilan sampel limbah cair dilakukan oleh Petugas Sanitasi
3

internal rumah sakit atau pihak ketiga yang berkompeten dan atau yang
direkomendasikan oleh Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur atau
Kota Pasuruan.
16. Laboratorium pemeriksa sampel limbah cair adalah laboratorium penguji
kualitas lingkungan yang sudah bersertifikasi dan atau yang berwenang yang
ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur .
17. Apabila dari hasil monitoring dan pemeriksaan kualitas limbah cair out let
(hasil) pengolahan dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terdapat
parameter yang menyimpang dari standar maka harus dilakukan evaluasi dan
perbaikan dari parameter yang menyimpang hingga parameter sesuai standar /
baku mutu.
18. Apabila dalam hasil inspeksi, pemeliharaan, perawatan sarana pengolahan
limbah cair menunjukan adanya kerusakan, gangguan operasional, tidak
berfungsi dan kinerja tidak optimal maka harus dilakukan perbaikan atau
penggantian sarana.
19. Rumah sakit merencanakan dan mempersiapkan alternatif pengelolaan /
pengolhan limbah cair jika terjadi kegagalan, gangguan operasional sistem
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), antara lain : bekerja sama dengan jasa
pengangkutan dan pengolahan limbah cair yang sah dan berijin.
20. Rumah sakit mengelola lumpur aktif (sludge) dari Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) sesuai ketentuan.
21. Rumah sakit mendokumentasikan data dan kegiatan Pengelolaan Limbah Cair
dan Pemantauan Kualitas Limbah Cair.

Ditetapkan di : Pasuruan
pada tanggal :
DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT MEDIKA

Dr.Rudy,Sp.OG

You might also like