You are on page 1of 11

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FM-UII-AA-FKA-07/R0

BAHAN / MATERI KULIAH

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan Ke : IV


Jurusan / Program Studi : Teknik Elektro Modul Ke : IV
Kode Mata Praktikum : Jumlah Halaman :
Nama Mata Praktikum : Prakt. Konversi Mulai Berlaku : 2017
Energi Listrik

UNIT I
Sistem Hybrid Angin dan Surya

I. Petunjuk Umum
1. Kompetensi Dasar

Mahasiswa dapat menganalisa dan memecahkan permasalahan


yang berkaitan dengan hybrid angin dan surya.

2. Indikator Pencapaian

Mahasiswa mampu memahami sistem hybrid angin dan surya


dengan baik.

3. Alat dan Bahan

- Turbin Angin 3 fasa


- Modul Surya
- Blower
- Inverter
- DC Power Meter
- Hybrid Controller
- VRLA Baterai
- Beban Lampu DC
- Beban Lampu AC
- Trafo Step Up

Laboratorium Sistem Ketenagaan Versi : 1 Revisi : 0 Halaman 1 dari 11


II. Materi Praktikum

Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga
listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para
petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin
terdahulu banyak digunakan di Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya
dan lebih dikenal dengan windmill.
Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik
masyarakat dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber
daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin. walaupun sampai saat ini penggunaan
turbin angin masih belum dapat menyaingi pembangkit listrik konvensional (Co:
PLTD, PLTU, dll), turbin angin masih lebih dikembangkan oleh para ilmuan karena
dalam waktu dekat manusia akan dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber
daya alam tak terbaharui (Co: batubara dan minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk
membangkitkan listrik.
Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit Listrik
Tenaga Angin (PLTA) mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya cukup sederhana, energi
angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator
dibelakang bagian turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi
listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Secara sederhana sketsa kincir angin adalah sebagai berikut:

Laboratorium Sistem Ketenagaan Versi : 1 Revisi : 0 Halaman 2 dari 11


Sketsa sederhana kincir angin
Sistem pembangkit listrik tenaga angin ini merupakan pembangkit listrik yang
menggunakan turbin angin (wind turbine) sebagai peralatan utamanya.

Wind Turbine
Turbin angin terbagi dalam dua kelompok yaitu turbin sumbu horisontal,
turbin angin sumbu horisontal biasanya baik memiliki dua atau tiga modul. Jenis lain
yaitu turbin sumbu vertikal. Turbin ini berbilah tiga dioperasikan melawan angin,
dengan modul menghadap ke angin.

Laboratorium Sistem Ketenagaan Versi : 1 Revisi : 0 Halaman 3 dari 11


Turbin skala utility memiliki berbagai ukuran, dari 100 kilowatt sampai
dengan beberapa megawatt. Turbin besar dikelompokkan bersama-sama ke arah
angin, yang memberikan kekuatan massal ke jaringan listrik. turbin kecil tunggal, di
bawah 100 kilowatt dan digunakan pada rumah, telekomunikasi, atau pemompaan
air. Turbin kecil kadang-kadang digunakan dalam kaitannya dengan generator diesel,
baterai dan sistem fotovoltaik. Sistem ini disebut sistem angin hibrid dan sering
digunakan di lokasi terpencil di luar jaringan, di mana tidak tersedia koneksi ke
jaringan utilitas.

Tampak isi dari wind turbine

Komponen-komponen yang ada di dalam turbin angin yaitu :


a. Anemometer
Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke pengontrol.
b. Blades
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas menyebabkan
pisau pisau untuk mengangkat dan berputar.
c. Brake
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada
titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator
memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan
menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah
ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang
cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini
dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih
diantaranya overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus karena tidak
dapat menahan arus yang cukup besar.

Laboratorium Sistem Ketenagaan Versi : 1 Revisi : 0 Halaman 4 dari 11


d. Controller
Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph)
dan menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin
sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang kencang.
e. Gear box
Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah dan
meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800
rpm, kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar generator untuk
menghasilkan listrik. gearbox adalah bagian mahal (dan berat) dari turbin angin
dan insinyur generator mengeksplorasi direct-drive yang beroperasi pada
kecepatan rotasi yang lebih rendah dan tidak perlu kotak gigi.
f. Generator
Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik
AC.
g. High-speed shaft
Drive generator.
h. Low-speed shaft
Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.
i. Nacelle
Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah dan
tinggi, generator, kontrol, dan rem.
j. Pitch
Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan
menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk
menghasilkan listrik.
k. Rotor
Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor
l. Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan di sini), beton atau kisi
baja. Karena kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi
memungkinkan turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan
listrik lebih banyak.

Laboratorium Sistem Ketenagaan Versi : 1 Revisi : 0 Halaman 5 dari 11


m. Wind direction
Ini adalah turbin pertama”yang disebut karena beroperasi melawan angin. turbin
lainnya dirancang untuk menjalankan “melawan arah angin,” menghadap jauh
dari angin.
n. Wind vane
Tindakan arah angin dan berkomunikasi dengan yaw drive untuk menggerakkan
turbin dengan koneksi yang benar dengan angin.
o. Yaw drive
Yaw drive yang digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah angin
sebagai perubahan arah angin.
p. Yaw motor
Kekuatan dari drive yaw.
q. Penyimpan energi (Battery)
Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin
akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu
digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik.
Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika
kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan
daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan sebagian
energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin
berputar kencang atau saat penggunaan daya pada masyarakat menurun.

Sistem energi hybrid adalah kombinasi dari dua energi sumber untuk memberikan
daya ke beban. Dengan kata lain dapat didefinisikan sebagai "sistem Energi yang
dibuat atau dirancang untuk menghasilkan listrik dengan menggunakan dua
sumber energi disebut sebagai energi hybrid sistem. Hybrid energi memiliki
keandalan yang baik, efisiensi, kurang emisi, dan biaya yang lebih rendah.
Dalam sistem yang diusulkan ini tenaga surya dan angin digunakan untuk
pembangkit listrik. angin matahari dan memiliki kelebihan baik dari selain
sumber-sumber energi non-konvensional lainnya. Keduanya sumber energi
memiliki ketersediaan yang lebih besar dalam semua bidang. Perlu biaya rendah.
Tidak perlu mencari lokasi khusus untuk menginstal ini sistem.

Laboratorium Sistem Ketenagaan Versi : 1 Revisi : 0 Halaman 6 dari 11


A. Energi Matahari
Energi matahari adalah energi yang mendapat oleh radiasi matahari. energi
surya hadir di bumi terus menerus dan dalam cara berlimpah. Energi matahari
tersedia secara bebas. Ini tidak menghasilkan gas yang berarti itu adalah bebas
polusi. Hal ini terjangkau biaya. Ini memiliki biaya perawatan yang rendah.
Hanya masalah dengan solar sistem tidak dapat menghasilkan energi dalam
kondisi cuaca buruk. Tetapi memiliki efisiensi yang lebih besar dibandingkan
sumber energi lain. Ini hanya perlu investasi awal. Ini memiliki rentang hidup
yang panjang dan memiliki emisi yang lebih rendah.
B. Energi Angin
Energi angin adalah energi yang diekstrak dari angin. Untuk ekstraksi kita
menggunakan angin pabrik. Ii adalah sumber energi terbarukan. Itu energi
angin perlu biaya lebih sedikit untuk pembangkit listrik. biaya pemeliharaan
juga kurang untuk sistem energi angin. Angin energi hadir hampir 24 jam
sehari. Memiliki kurang emisi. biaya awal juga kurang dari sistem.
Pembangkitan listrik dari angin adalah tergantung pada kecepatan angin
mengalir.

Proses kerja Solar Cell Energy sebagai berikut :


1. Sinar matahari diserap melalui panel surya yang telah terpasang dengan sistem.
2. Panel surya merubah energi sinar matahari menjadi energi listrik.
3. Energi listrik (DC) kemudian dialirkan ke Charge Controler guna untuk mengisi daya
ke baterai.

Laboratorium Sistem Ketenagaan Versi : 1 Revisi : 0 Halaman 7 dari 11


4. Kemudian energi listrik (DC) dialirkan ke baterai
5. Energi Listrik (DC) akan diubah menjadi Energi Listrik (AC) yang akan dialirkan ke
inverter.
6. Dari inverter Energi listrik (AC) dapat dikonsumsi untuk alat alat elektronik dll.

Proses kerja Wind Turbine Energy sebagai berikut :


1. Energi dorongan angin memutar turbin berputar.
2. Energi Mekanik tersebut diubah menjadi energi listrik oleh Generator.
3. Kemudian energi listrik dari Generator dialirkan ke Trafo untuk di aikkan
tegangannya.
4. Dan yang kemudian dialirkan ke pengguna listrik.

HYBRID SYSTEM SOLAR WIND TURBINE

Laboratorium Sistem Ketenagaan Versi : 1 Revisi : 0 Halaman 8 dari 11


Load 1 (DC)

Load 2 (DC)
Wind Turbine

Load 3 (DC)

Solar Cell Load 1 (AC)

Inverter
Battery Load 2 (AC)

Load 3 (AC)

Diatas merupakan skema dari hybrid system solar wind turbine dimana digunakan
semacam controler yang digunakan untuk penguat pengisian daya ke battery. Dan
controler itu juga disebut inverter dimana daya yang dihasilkan oleh solar cell dan
wind turbine merupakan energi listrik (DC) yang kemudian diarahkan menjadi
energi listrik (AC) yang dapat digunakan oleh pengguna. Dan akan dikuatkan
dalam pengisian ke baterai dengan inverter ini juga.

III. Langkah Percobaan


- Mempersiapkan turbin angin dan modul surya.
- Menghubungkan turbin angin ke trafo step up.
- Menghubungkan output turbin angin dan modul surya ke hybrid controller.

Laboratorium Sistem Ketenagaan Versi : 1 Revisi : 0 Halaman 9 dari 11


- Menghubungkan output hybrid controller ke baterai, inverter, dan atau beban
lampu DC.
- Mengubah intensitas putaran blower ke dalam beberapa konfigurasi.
- Mengukur tegangan keluaran turbin angin dan modul surya.
- Menggunakan beberapa beban AC dan beban DC, ukurlah arus yang terukur.
- Gunakan lembar kerja yang tersedia

IV. Lembar Kerja

4.1 Pengukuran Modul Surya


Tegangan Arus
Keluaran Modul Arus Tegangan Tegangan
Jenis Beban
Modul Surya Surya Beban (A) Baterai (V) Inverter (V)
(V) (A)
Lampu DC 5 Watt
Lampu DC 10 Watt
Lampu AC......Watt
Motor

4.2 Pengukuran Turbin Angin


Kecepatan RPM Tegangan Generator (V) Tegangan Tegangan
Jenis Beban
Angin Blades R–S S–T R–T Baterai (V) Inverter (V)
Lampu DC 5
Watt
Lampu DC 10
Watt
Lampu AC .....
Watt
Motor

Laboratorium Sistem Ketenagaan Versi : 1 Revisi : 0 Halaman 10 dari 11


4.3 Pengukuran Hybrid
Jenis Beban Tegangan Tegangan Arus Turbin Arus Modul
Turbin Angin Modul Surya Angin (A) Surya (A)
(V) (V)
Lampu DC 5 Watt
Lampu DC 10 Watt
Lampu AC .....Watt
Motor

Kesimpulan :
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................

Asisten

(..................................)

V. Referensi

[1] Y. Widiatmoko, S. Cell, S. Sumber, E. Pada, S. Otomatisasi, L. Penerangan, L.


Taman, and H. Energi, “Prototype Pemanfaatan Solar Cell Sebagai Sumber
Energi Pada Sistem Otomatisasi Lampu Penerangan Taman.”
[2] A. Saputra, F. N. Setiawan, O. P. Riondri, A. Y. Rahman, and M. Hanif,
“Makalah pembangkit listrik tenaga angin,” 2015.

VI. PERTANYAAN
1. Rancanglah sebuah sistem hybrid surya angin untuk kebutuhan listrik rumah
tangga sebesar 1300 Watt !

Laboratorium Sistem Ketenagaan Versi : 1 Revisi : 0 Halaman 11 dari 11

You might also like