You are on page 1of 5

Rumah Sakit ’Aisyiyah

Siti Fatimah IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3


Tulangan Sidoarjo

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS’ASF/16/SPO/B3/I/I /2018 00 1/4

Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR 18 Januari 2018
OPERASIONAL
dr. Tjatur Prijambodo. M.Kes.
NBM. 906383
Identifikasi bahaya B3 (bahan berbahaya dan beracun) adalah kegiatan
mengategorikan/meringkas potensi bahaya yang penting berdasarkan
kriteria bahan.
PENGERTIAN
Penanganan insiden B3 (bahan berbahaya dan beracun) adalah
langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat akibat kebakaran,
tumpahan dan paparan B3.
1. Mengetahui potensi resiko bahaya akibat penggunaan B3
berdasarkan ciri-ciri dan karakteristiknya.
TUJUAN
2. Menjamin keselamatan dan memelihara kesehatan petugas yang
menangani B3.
RS’ASF /23J/KEP/III.6.AU/C/I/2015 tentang Pemberlakuan Panduan
KEBIJAKAN Pengelolaan Limbah Padat & Cair B3 di Rumah Sakit Aisyiyah Siti
Fatimah Tulangan.

1
1. Bahan mudah meledak
a. Identifikasi bahaya :
a.1 Pernafasan : menyebabkan tercekik (asphyxiant) dan lemas
jika terhirup dalam jumlah besar.
a.2 Kulit : kulit melepuh atau luka beku karena pengaruh
dingin.
a.3 Mata : Penglihatan kabur dan iritasi mata.
b. Tindakan P3K :
b.1 Pernafasan: bawa ke udara segar dan istirahatkan, jika
perlu beri bantuan O2 apparatus dan bawa ke IGD
b.2 Kulit : siram dengan air hangat (30-40c) pada bagian kulit
yang terbakar atau luka beku, bawa ke IGD
PROSEDUR b.3 Mata : bilas mata dengan air bersih + 15 menit, jika perlu
bawa ke IGD
c. Tindakan penanggulangan kebakaran
Gunakan APAR gas CO2 dan siram air pada silinder yand ada
di sekitarnya supaya dingin.
d. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
d.1 Hentikan kebocoran bisa di lakukan tanpa resiko,perhatikan
arah angin dan jangan berlawanan dengan arah angin.
d.2 Jika tidak bisa, segera pindahkan ke tempat yang terbuka,
di jaga dan di jauhkan dari api aatau sumber panas atau
bahan mudah terbakar.
d.3 Isolasi sekitar dan orang yang tidak berkepentingan di
larang masuk.
Rumah Sakit ’Aisyiyah
IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3
Siti Fatimah
Tulangan Sidoarjo

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS’ASF/16/SPO/B3/I/I /2018 00 2/4

2
2. Bahan Korosif
a. Indentifikasi bahaya
Menyebabkan iritasi pada sistem pernafasan bahaya
dekomposisi di bawah pengaruh panas. Resiko dekomposisi
bila berhubungan dengan logam, alkali,zat pereduksi.
b. Tindakan P3K
b.1 Pernafasan : bawa korban ke tempat yang berudara segar.
Bila susah bernafas berikan oksigen bawa ke IGD
b.2 Kulit : segera cuci dengan banyak air lepaskan semua
pakaian yang terkontaminasi, konsultasikan dengan dokter.
b.3 Mata : dengan mata terbuka segera bilas air dengan banyak
selama + 15 menit. Lanjutkan proses pembilasan dengan
larutan pembilasan dengan mata sampai tiba di IGD.
b.4 Pencernaan : jangan di muntahkan bahaya penetrasi ke
paru- paru bila tertelan atau di muntahkan. Bila korban
sadar, bilas mulut dengan air dan beri minum air yang
banyak dengan suapan sedikit demi sedikit. Segera bawa
ke IGD.
c. Tindakan penanggulangan kebakaran
c.1 Padamkan dengan air, dry powder, CO2, atau foam ( bukan
dari bahan organik).
PROSEDUR
c.2 Pakai SCBA (self-contained breathing apparatus) dan
pakaian pelindung tahan bahan kimia.
c.3 Pindahkan kemasan ke tempat yang aman atau dinginkan
kemasan yang beresiko atau encerkan dengan air.
3. Bahan Oksidator
a. Identifikasi Bahaya
Membantu proses pembakaran atau memperbesar nyala api dan
bisa menimbulkan ledakan atau pecahnya tabung silinder jika
terkena panas yang tinggi.
a.1 Pernafasan : menyrbabkan iritasi, pusing jika terhirup dengan
jumlah yang besar
a.2 Kulit : kulit melepuh atau luka beku karena pengaruh dingin
a.3 Mata : Penglihatan kabur dan iritasi mata
b. Tindakan P3K
b.1 Pernafasan : bawa korban ke tempat yang segar dan
istirahatkan, jika perlu bawa ke IGD
b.2 Kulit : siram dengan air hangat (30-40C) pada bagian yang
terbakar atau luka beku, jika perlu bawa ke IGD
b.3 Mata : bilas dengan air bersih +15 menit, jika perlu bawa ke
IGD

Rumah Sakit ’Aisyiyah


IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3
Siti Fatimah
Tulangan Sidoarjo

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS’ASF/16/SPO/B3/I/I /2018 00 3/4

PROSEDUR c. Tindakan penanggulangan kebakaran


Semprotkan APAR dry chemical, Co2 siram pada silinder yang

3
ada disekitarnya supaya dingin.
d. Tindakan terhadap tumpahan kebocoran
d.1 Hentikan kebocoran jika bisa dilakukan tanpa
resiko,perhatikan arah angin dan jangan berlawanan dengan
arah angin.
d.2 Jika tidak bisa, segera pindahkan ke tempat yang terbuka,
dijaga dan di jauhkan dari api atau sumber panas atau bahan
mudah terbakar.
d.3 Isolasi sekitar dan orang yang tidak berkepentingan dilarang
masuk.
4. Bahan mudah terbakar
a. Identifikasi bahaya.
Mudah meledak dan menguap, dapat menyebabkan depresi
sistem syaraf pusat, menyebabkan iritasi mata, menyebabkan
iritasi saluran pernafasan, menyebabkan gangguan reproduksi
janin.
a.1 Pernafasan : menghirup dalam konsentrasi tinggi
menyebabkan gangguan sistem syaraf pusat dengan tanda
– tanda mual, sakit kepala, mengatuk, ketidaksadaran dan
koma. Iritasi saluran pernafasan dapat menyebabkan efek
narkotik dalam konsentrasi tinggi. Uap bisa menyebabkan
pusing dan sesak nafas.
a.2 Kulit : iritasi ringan, dapat menyebabkan sianosis
ekstrimitas.
a.3 Mata : iritasi parah pada mata, sakit bila terkena cahaya dan
kerusakan kornea.
a.4 Pencernaan : iritasi gastrointestinal di sertai mual, muntah
dan diare, dapat menyebabkan keracunan sistemik. Dapat
menyebabkan depresi sistem syaraf pusat diikuti dengan
sakit kepala, mengantuk dan mual.
b. Tindakan P3K
1) Pernafasan : pindahkan segera ke udara segar, jika tidak
bernafas, berikan pernafasan buatan, jika perlu gunakan
oksigen dan bawa ke IGD, jangan gunakan pernafasan dari
mulut ke mulut.
2) Kulit : basuh kulit dengan air selama 15 menit, sementara itu
lepaslah pakaian sepatu yang terkontaminasi. Basuh kulit
dengan sabun dan air, bawa ke IGD.
3) Mata : segera basuh dengan air mengalir + 15 menit,
sesekali angkat kelopak mata bawah dan atas untuk
membasuh bagian dalamnya, jika perlu bawa ke IGD.
4) Pencernaan : jangan di paksa di muntahkan. Jika korban
dalam kondisi sadar, berikan 2-4 gelas susu atau air. Jangan
Rumah Sakit ’Aisyiyah
IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3
Siti Fatimah
Tulangan Sidoarjo

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS’ASF/16/SPO/B3/I/I /2018 00 4/4

pernah memberikan sesuatu pada korban yang tidak


PROSEDUR
sadarkan diri, bawa ke IGD.

4
c. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
c.1 Singkirkan semua kondisi yang memungkinkan terjadinya
penyalaan.
c.2 Serap tumpahan dengan menggunakan bahan penyerap
pasir, tanah dan bahan penghambat kebakaran lainnya.
c.3 Bersihkan dan buang dalam wadah yang cocok.
c.4 Gunakan peralatan tahan percikan dan berikan ventilasi.
c.5 Busa penekan uap
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
2. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
3. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT
4. Unit Gizi
5. Unit Laboratorium
6. Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPS)
7. Unit Radiologi

You might also like