Professional Documents
Culture Documents
A. PENGANTAR
1. Istirahat dan tidur sangat penting bagi kesehatan
2. Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan
status, kesehatan pada tingkat yang optimal
3. Orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur
lebih dari biasanya
4. Orang yang sakit memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya
agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel, dalam hal
ini :
a. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting
bagi orang yang sedang sakit
b. Dengan kebutuhan istirahat dan tidur tercukupi, maka jumlah
energi yang diharapkan dapat memulihkan status kesehatan dan
mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi
c. Dengan pola istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratur akan
memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek
fisiologis terhadap sistem saraf yang di perkirakan dapat
memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara susunan
saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkan
kesegaran dan fungsi organ tubuh
d. Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan
berbagai kegiatan dengan baik
E. FISIOLOGI TIDUR
Beberapa istilah yang berkaitan dengan fisiologi tidur, diantaranya
disebutkan dibawah ini :
1. Irama Sirkadian :
a. Pengertian dan hal-hal yang berkaitan dengan irama sirkadian :
1) Irama sirkadian, berasal dari kata latin ”circa” yang berarti
tentang dan “Dies”, yang berarti hari, siklus 24 jam, siang-
malam, dikenal juga dengan istilah lain “Irama Diurnal”,
bagian dari kehidupan sehari-hari.
2) Irama sirkadian merupakan merupakan irama yang sering
dengan rotasi bola dunia disebut sebagai irama sirkadian.
3) Dengan demikian, irama sirkadian (circadian rhytm) yang
berperan sebagai jam biologis
4) Dalam hal ini, semua makhluk hidup mempunyai irama
kehidupan yang sesuai dengan beredarnya waktu dalam siklus
24 jam.
b. Hal-hal yang terjadi berkaitan dengan irama sirkadian :
1) Irama sirkadian amat peka terhadap rangsang cahaya,
disamping factor-faktor lain yang juga dapat mempengaruhi
2) Pada sore hari disaat cahaya sudah mulai meredup, tubuh kita
secara otomatis mulai mempersiapkan diri untuk tidur dengan
meningkatkan kadar melatonin (hormon) dalam darah.
3) Kadarnya akan tetap tinggi sepanjang malam untuk membantu
tidur.
4) Cahaya begitu penting bagi proses tidur, hingga sering
dikatakan bahwa gangguan tidur pertama kali muncul disaat
penemuan bola lampu.
c. Bagian tubuh yang berhubungan irama sirkadian :
1) Pusat control irama sirkadian terletak pada bagian ventral
anterior hypothalamus.
2) Bagian susunan saraf pusat yang mengadakan kegiatan
sinkronisasi terletak pada substansia ventrikula retikularis
medulla oblongata yang disebut sebagai pusat tidur.
3) Bagian susunan saraf pusat yang menghilangkan sinkronisasi
atau desinkronisasi terdapat pada bagian restoral medulla
oblongata disebut sebagai pusat penggugah atau arousal state.
2. Siklus Tidur :
a. Siklus tidur merupakan suatu keadaan yang berulang-ulang,
perubahan status kesadaran yang terjadi selama periode tertentu.
b. Dalam hal ini, tidur terbagi menjadi beberapa fase, yang berulang
dan membentuk sebuah selama kita tidur.
3. Fungsi Tidur
a. Fungsi dan tujuan tidur masih belum diketahui secara jelas
b. Meskipun demikian, fungsi tidur dapat dikatakan sebagai
restorative (memperbaiki) kembali organ-organ tubuh, karena di
duga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental, emosional,
dan kesehatan,antara lain :
1) Karena stress pada paru, sistem kardiovaskuler, endokrin, dan
lain-lainnya juga menurun aktifitasnya.
2) Maka energi yang tersimpan selama dari tidur diarahkan untuk
fungsi-fungsi seluler yang penting.
3) Hal inilah antara lain juga berkontribusi terhadap
keseimbangan di atas
c. Secara umum terdapat dua efek fisiologis tidur, yaitu :
1) Pertama efek pada sistem saraf yang diperkirakan dapat
memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara
berbagai susunan saraf.
2) Kedua, efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran
dan fungsi organ dalam tubuh, mengingat terjadinya penurunan
aktifitas
4. Pengaturan Tidur :
Regulasi dan kontrol berdasarkan hubungan antara 2 mekanisme
antagonis di otak :
a. SAR (Sistem Aktivasi Retikular) :
1) Berlokasi pada batang otak teratas, yakni memiliki sel-sel
khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan
terjaga/kesadaran.
2) SAR juga member stimulus visual, pendengaran, nyeri, dan
sensori raba, serta emosi dan proses berpikir
3) Saat terbangun/sadar merupakan hasil dari neuron dalam SAR
yang mengeluarkan katekolamin (norepinefrin).
4) Sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin
dari BSR
b. BSR (Bulbar synchronizing Region) :
1) Mengambil alih yang menyebabkan tidur
2) Disebabkan oleh pelepasan serum serotonin
F. TAHAPAN TIDUR
1. Pengertian :
a. Tahapan tidur ini termasuk dalam fisiologi tidur, dimana tidur
dibagi menjadi dua yaitu nonrapid eye movement (NREM) dan
rapid eye movement (REM) yang diuraikan dibawah ini, dimana :
1) Selama masa NREM seseorang terbagi menjadi empat tahapan
dan memerlukan kira-kira 90 menit selama siklus tidur.
2) Sedangkan tahapan REM adalah tahapan terakhir kira-kira 90
menit sebelum tidur berakhir
2. Pembagian Tidur :
Tidur dibagi dua, yaitu NREM dan REM yang diuraikan berikut ini :
a. Tidur NREM (Non Rapid Eye Movement) :
1) Pengertian :
a) NREM (Non Rapid Eye Movement), diartikan sebagai tidur
gelombang lambat.
b) Tidur NREM merupakan jenis tidur yang disebabkan
rangkaian aktifitas menurunnya kegiatan dalam system
pengaktifasi reticularis, jenis tidur ini di kenal dengan tidur
yang dalam, istirahat penuh (tidur nyenyak) dimana otak
bergerak lebih lambat, sehingga menyebabkan tidur tanpa
mimpi.
2) Ciri-ciri tidur NREM, antara lain :
a) Betul-betul istirahat penuh
b) Tekanan darah menurun
c) Frekuensi nafas turun
d) Pergerakan bola mata melambat
e) Mimpi berkurang
f) Metabolisme berkurang
3) Tahapan Tidur NREM :
a) NREM tahap I :
i. Tingkat transisi
ii. Merespon cahaya
iii. Berlangsung beberapa menit
iv. Mudah terbangun dengan rangsangan
v. Aktifitas fisik, tanda vital, dan metabolism menurun
vi. Bila terbangun terasa sedang bermimpi
b) NREM tahap II :
i. Periode suara tidur
ii. Mulai relaksasi otot
iii. Berlangsung 10-20 menit
iv. Fungsi tubuh berlangsung lambat
v. Dapat dibangunkan dengan mudah
c) NREM tahap III :
i. Awal tahap dari keadaan tidur nyenyak
ii. Sulit dibangunkan
iii. Relaksasi otot menyeluruh
iv. Tekanan darah menurun
v. Berlangsung 15-30 menit
d) NREM tahap IV :
i. Tidur nyenyak
ii. Sulit untuk dibangunkan, butuh stimulus intensif
iii. Untuk restorasi dan istirahat, tonus otot menurun
iv. Sekresi lambung menurun
v. Gerak bola mata cepat
2. Diagnosa Keperawatan
Beberpa diagnosa keperawatan berkaitan dengan gangguan kebutuhan
istirahat dan tidur, antara lain :
a. Gangguan pola tidur :
1) Gangguan pola tidur (sering terbangun) berhubungan dengan :
a) Khawatir kehilangan pekerjaan
b) Ketergantungan terhadap obat-obatan
2) Gangguan pola tidur (sulit tidur) berhubungan dengan :
a) Nyeri sendi
b) Nyeri pada kaki
c) Adanya bising lingkungan
b. Resiko cedera berhubungan dengan serangan berjalan dalam tidur
(somnabulisme)
c. Kelelahan berhubungan dengan insomnia
d. Resiko terjadinya gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
apnea tidur
e. Gangguan proses piker berhubungan dengan insomnia kronis
f. Cemas berhubungan dengan apnea tidur dan ancaman kematian
g. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelainan tidur
3. Perencanaan Keperawatan
a. Tujuan perencanaan :
1) Tujuan utama dalam membantu pasien dengan gangguan tidur
adalah untuk mempertahankan atau mengembangkan pola tidur
yang memberikan energi yang cukup dalam aktifitas sehari-
hari.
2) Tujuan lainnya adalah berhubungan dengan meningkatkan
perasaan kenyamanan atau memperbaiki kualitas tidur pasien.
b. Hal-hal yang bisa dilakukan perawat :
a) Melakukan identifikasi yang mempengaruhi maslah tidur
b) Mengurangi distraksi lingkungan
c) Meningkatkan ritual/kebiasaan menjelang tidur
d) Memberikan tindakan kenyamanan
e) Asuhan keperawatan terjadwal untuk memberikan periode tidur
yang tidak terganggu
f) Mengajarkan cara-cara antara lain : mengurangi stress, teknik
relaksasi, atau cara-cara untuk mengembangkan kebiasaan tidur
yang baik.
4. Tindakan Keperawatan
a. Intervensi/tindakan keperawatan untuk meningkatkan kuantitas dan
kualitas tidur pasien mencakup sebagian besar tindakan non-
farmakologis, yang meliputi :
1) Pendidikan kesehatan tentang kebiasaan tidur
2) Dukungan untuk kebiasaan menjelang tidur
3) Membuat lingkungan tidur yang nyaman
4) Tindakan-tindakan khusus berkaitan dengan kenyamanan dan
relaksasi
5) Pertimbangan khusus tentang penggunaan obat-obatan tidur
(bila sangat diperlukan).
b. Intervensi/tindakan untuk pasien yang dirawat inap, maka masalah
yang sering terjadi berhubungan dengan lingkungan rumah sakit
atau penyakitnya. Oleh karena itu, tindakan yang dapat diberikan
oleh perawat antara lain :
1) Menjadwalkan aktivitas
2) Memberikan analgesik apabila nyeri
3) Memberikan dukungan lingkungan yang kondusif untuk tidur
5. Evaluasi Keperawatan
a. Evaluasi keperawatan dapat dilakukan dengan menggunakan data
yang terkumpul selama perawatan dan hasil yang diharapkan yang
dikembangkan selama tahap perencanaan sebagai suatu panduan,
perawat memastikan apakah tujuan pada pasien dan hasil yang
diharapkan telah tercapai.
b. Contoh evaluasi masalah kebutuhan tidur dan istirahat antara lain
dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam memenuhi :
1) Jumlah kebutuhan apakah sesuai dengan kebutuhan
2) Faktor-faktor yang mencegah gangguan tidur
3) Teknik yang digunakan untuk mengatasi gangguan tidur
4) Mendemonstrasikan keseimbangan istirahat dan tidur sesuai
dengan status kesehatan pasien
5) Hilangnya tanda klinis gangguan tidur misalnya pasien tidak
gelisah dan tampak segar.