You are on page 1of 2

TAQWA DAN PAKAIAN

Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk menghijrahkan diri, atau paling tidak
memperbaiki diri dalam banyak hal. Ini yang diyakini sebagian besar umat Islam, terlebih
terkait dengan makna Qs. AlBaqarah/2: 183,34 yang intinya tujuan berpuasa adalah agar
para pelakunya menjadi orang yang bertakwa.

Kemudian Kalau mau tahu tentang penjelasan apa itu taqwa yang paling jelas, kita bisa
membuka surat al-A’raf ayat 26 yang mengumpakan taqwa itu dengan baju/pakaian.

    


    
    
    
 

“ Hai anak Adam[530], Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa[ 531] Itulah yang
paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
Mudah-mudahan mereka selalu ingat”.

Dalam ayat di atas, kata taqwa disandingkan dengan baju, menurut banyak ulama, taqwa
disandingkan dengaan pakaian karena memiliki banyak persamaan-persamaan. Jadi
mudahnya, kalau mau tahu apa itu taqwa silahkan lahat apa itu pakaian, teritama dalam hal
kegunaannya.

Hadirin-hadirat!!

Pakaian atau baju itu, setidaknya memeiliki tiga kegunaan, seperti taqwa. yaitu:

Pertama, pakaian itu melindungi, melindungi penggunanya. Kalau ada panas dia terlindung
dari panas, kalau ada dingin terlindung dari dingin. Gampangannya, taqwa itu melindungi
orang untuk tidak gampang terkena penyakit. Itulah taqwa. Penyakit-penyakit seperti
penyakit hati, umpanya zina, maksiat, korupsi, ini penyakit. Orang yang punya taqwa akan
terlindungi dari penyakit-penyakit itu. Berarti orang yang gampang kena penyakit-penyakit
seperti ini berarti tidak bertaqwa. Jadi indikatornya mudah, orang yang kena penyakit ini
berarti tidak bertaqwa. seperti orang tidak pakai baju, pas musim dingin, atau malam hari
tidur tidak pakain baju maka akan mudah terkena penyakit.

Kedua, yuwari sauatikum. Menutupi. Sauaat- auraa itu pengertiannya dari kata2-aar=aib.
Aib itu adalah sesuatu yang kalau tampak atau keliatan orang itu akan malu. Baik orangnya
yang punya aurat ataupun yang liat itusaa-saa malu. Jadi orang yang bertaqwa itu punya rasa
malu. Kalau melihat aurat orang lain atau yang punya aurat sendiri malu melihatkan auratnya.
Aurat wanita itu seluruh tubuh kecuali muka, telapak tangan telapak kaki. Kalau
menunjukkan kakinya yang seksi sampai ke atas ditampakkan dan ndak punya rasa malu itu
bukan taqwa. Adapun yangliaht, ga dilihat eman, gampangannya orang yang bertaqwa itu
adalah yang punya rasa malu yang besar. Kalau ndak punya malu ndak bertkwa. Idza
lam….. supaya semakin keliatan kalau kamu itu tak bertakwa. Makanya alhayaau minal
iman. Malu korupsi, malu berbuat dosa, malu tidak hanya kepada Allah, melainkan juga malu
ke manusia ketika mau berbuat dosa. Itu tanda-tanda bertaqwa. Kalau saya negerjakan ini apa
kata tetangga?? kalau malu itu bertaqwa

Ketiga: baju atau pakaian itu Risys: Hiasan. Jadi, Orang yang bertaqwa itu hiasan.
Omongannya bernuasna hiasan. Didengar orang enak, omongannya menyenangkan, lemah
lembut, sopan santun, dia ngerti kapan harus bicara abc, , kapan tidak harus bicara, suarannya
tidak teriak-teriak. Santun. Prilakunya pun demikian, jalannya keliatan santun, jadi kalau
jalanya sambil membusungkan dada diliatnya gak enak. Orang yang melihatnya sebel. Tidak
hiasan. Jadi orang yang bertaqwa itu gampang juga diliat apakah omongannya mnyenangkan
apakah tindak tanduknya menyenangkan apa tidak , kalau menyenangkan tidak,

Oleh karena itu, mari kita meningkatkan tiga hal ini yang pertama adalah ketahanan dalam
menghadapi penyakit, ketahanan iman kita agar tidak gampang terkena penyakit-penyakit
hati, mkasit dsb. yang kedua mari kita meningkatkan rasa malu kita, ketiga mari kit mencoba
menghiasi diri kita dengan akhlaqul karimah. Itulah tujuan akhir daripada puasa mudah
mudahan selesai puasa kita bendar-benar menjadi hamba Allah yang bertaqwa.

You might also like