Professional Documents
Culture Documents
Etik Legal Medulla Spinalis
Etik Legal Medulla Spinalis
SISTEM PERSARAFAN
Disusun oleh:
Kelompok 2
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
1.3.1 Mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai etik dan legal dalam
keperawatan
1.3.2 Mengetahui dan memahami pemecahan masalah yang dapat diberikan
terhadap kasus – kasus yang telah tersedia.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.5. Kejujuran
a) Perintah undang-undang;
b) Perintah pengadilan;
2.1.8. Tanggungjawab
PEMBAHASAN
Tn. Michael 65 th dirawat dirumah sakit dengan diagnosa medis Cidera Medulla
Spinalis pada pukul 07.30 pasien mengeluh nyeri dengan skala 6 menjalar sampai
kedua lengan, pasien memencet bel untuk memanggil perawat dan perawat pun datang
dan melakukan kontrak waktu dengan pasien karena akan diajarkan teknik relaksasi
napas pada pukul 07.35 tetapi waktu sudah menunjukkan pukul 07.45 dan perawat
belum ada yang datang untuk mengajarkan teknik relaksasi napas dalam.
3. Keadilan -
4. Tidak merugikan -
5. Kejujuran -
“Pasien memencet bel untuk
memanggil perawat dan perawat
pun datang dan melakukan kontrak
waktu dengan pasien karena akan
diajarkan teknik relaksasi napas
pada pukul 07.35 tetapi waktu
sudah menunjukkan pukul 07.45
dan perawat belum ada yang
datang untuk mengajarkan teknik
relaksasi napas dalam.”
6. Menepati janji
Pada kasus dikatakan bahwa
perawat sudah kontrak waktu pada
pukul 07.35, tetapi pada pukul
07.45 perawat tak kunjung datang
untuk mengajarkan relaksasi nafas
dalam. Di sini perawat melanggar
etik legal menepati janji karena
tidak melakukan apa yang diminta
padahal sudah berjanji untuk
mengajarkan relaksasi nafas
dalam.
7. Rahasia -
8. Tanggung jawab -
Dari kasus di atas, hal etik legal yang paling menonjol adalah :
Berdasarkan kasus diatas, kelompok kami menganalisa bahwa etik legal yang paling
menonjol adalah menepati janji, karena pada kasus tersebut perawat telah berjanji akan
mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam kepada pasien untuk mengurangi nyeri,
namun tidak segera datang dan dilakukan. Perawat melanggar aspek etik legal menepati
janji.
Tindakan perawat tersebut sudah sesuai dengan UU no. 38 tahun 2014 tentang
keperawatan pasal 37 dan pasal 38 :
Dalam melaksanakan praktik keperawatan pada pasal 37(b) dan perawat juga
harus memiliki kewajiban antara lain :
4.1 Simpulan
4.2 Saran
Sebagai seorang perawat kita diharapkan untuk berhati – hati dan tidak
melangar etik dan legal yang berlaku bagi perawat. Sehingga meminimalkan
terjadinya kesalahan dan dapat mempertanggungjawabkan dalam memberikan
pelayanan kesehatan. Sebisa mungkin sebagai perawat harus menjaga fisik dan
psikologis pasien agar nyaman dengan tindakan keperawatan yang kita berikan.
DAFTAR PUSTAKA