Professional Documents
Culture Documents
RPP 3
RPP 3
(RPP)
NAMA SEKOLAH :
KOMPETENSI KEAHLIAN : Pemasaran
MATA PELAJARAN : Analisa dan Riset Pasar
MATERI POKOK :
1. Pengertian dan tujuan segmentasi pasar
2. Langkah – langkah segmentasi pasar
MATERI PELAJARAN : Segmentasi Pasar
KELAS/SEMESTER :X/1
ALOKASI WAKTU : 3x45 menit
PERTEMUAN KE : 1– 7
A. Kompetensi Inti :
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang
spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
Keterampilan 3.7 Mempresentasikan pengertian dan tujuan segmentasi pasar
3.8 Mengimplementasikan langkah – langkah segmentasi pasar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengamati dengan mempelajari buku teks maupun sumber lain
tentang pengertian dan tujuan segmentasi pasar serta langkah – langkah observasi
pasar.
2. Siswa dapat mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pengertian dan tujuan
segmentasi pasar serta langkah – langkah segmentasi pasar.
3. Siswa dapat mengumpulkan data / informasi tentang masalah pemasaran terutama
tentang pengertian dan tujuan segmentasi pasar serta langkah – langkah
segmentasi pasar.
4. Siswa dapat menguraikan kembali informasi yang di peroleh tentang pengertian
dan tujuan segmentasi pasar serta langkah – langkah observasi pasar.
5. Siswa dapat menjelaskan / mempresentasikan hasil diskusi, memberikan pendapat
masukan tanya jawab selama proses diskusi, menyimpulkan hasil diskusi dan
menyajikan kesimpulan hasil diskusi.
E. Materi pembelajaran
Pengertian dan tujuan segmentasi pasar
Langkah – langkah segmentasi pasar
F. Metode pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning (Pembelajaran Ilmiah)
2. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, penugasan
G. Media dan Alat Pembelajaran
1. Papan tulis
2. spidol
3. Modul
4. Internet
5. Lembar pengamatan
H. Sumber belajar
1. Ngadiman, dkk. Marketing Jilid Dirt. Jend SMK, 2008
2. Dra. Sumartini ”pemasaran” Jilid I Penerbit Angkasa Bandung 1995
3. Kotler Manajemen (terjemahan) PT. Prihallindo, Jakarta.
jumlah skor
Nilai = skor maksimum x 100
Predikat:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai 80 – 100
Baik : apabila memperoleh nilai 70 – 79
Cukup : apabila memperoleh nilai 60 – 69
Kurang : apabila memperoleh nilai < 60
LEMBAR PENILAIAN III: PENILAIAN KETERAMPILAN
Nama Sekolah :
Program Keahlian : Tata Niaga (Pemasaran)
Mata Pelajaran : Analisa dan Riset Pasar
Kelas / Semester :X/1
Materi Pokok : Segmentasi Pasar
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit
Penilaian Kelompok :
KETERANGAN:
A = 100 – 85 B = 84 – 70
C = 69 – 55 D = 54 - 40
Penilaian Individu:
KETERANGAN (KRETERIA PENILAIAN):
KERJASAMA (saat presentasi):
D = Siswa diam dan tidak melakukan aktivitas dengan teman selama presentasi.
C = Siswa membantu dan minta bantuan sekali dalam menanggapi komentar atau pertanyaan
dari audience.
B = Siswa sering membantu dalam menanggapi komentar atau pertanyaan dari audience,
sering meminta bantuan.
A = Siswa langsung tanggap saat ada yang memberi komentar atau pertanyaan, sering
membantu dalam menanggapi komentar atau pertanyaan dari audience, sering meminta
bantuan.
KETERANGAN PENILAIAN TUGAS KELOMPOK:
Nilai = 60% penilaian kelompok x 40% penilaian individu
100 %
K. Soal dan Kunci Jawaban
Soal
Individu :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Segmentasi Pasar!
2. Sebutkan 4 peran segmentasi pasar dalam marketing!
3. Jelaskan apa yang dimaksud segmentasi pasar!
4. Jelaskan segmentasi pasar berdasarkan kepuasan!
5. Sebutkan beberapa peran seseorang dalam mempengaruhi sebuah keputusan
membeli!
6. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap dalam proses keputusan pembeli!
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengetahuan pembeli!
8. Sebutkan 8 fungsi sikap konsumen!
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sumberdaya temporal/sementara!
10. Jelaskan pengertian perilaku konsumen menurut :
a. John C mowen dan Michael minor!
b. Engel, Blackwell dan Miniard!
11. Sebutkan dan jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen!
12. Sebutkan 5 tinggi rendahnya status seseorang menurut talcott person!
13. Jelaskan pengukuran kelas social menurut:
a. Aristoteles
b. Karl Max
14. Jelaskan pembagian kelas social berdasarkan status social! Berikan 1 contohnya!
15. Jelaskan apa yang dimaksud pengaruh individu terhadap perilaku konsumen!
16. Sebutkan dan jelaskan 5 peranan dalam pengambilan keputusan konsumsi
keluarga!
17. Sebutkan 3 faktor-faktor situasi konsumen!
18. Jelaskan pengertian konsumen menurut Philip kotler!
19. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sikap, motivasi dan konsep!
20. Jelaskan apa yang dimaksud pengaruh kebudayaan terhadap perilaku konsumen!
Kelompok :
1. Peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok lalu masing – masing kelompok
di berikan tugas untuk melakukan pengamatan tentang pengelompokkan pada
sebuah pasar yang ada di sekitar. Laporan di buat makalah dan di kumpulkan pada
pertemuan ke – 7.
STRUKTUR LAPORAN MAKALAH
1. COVER
2. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
3. PEMBAHASAN
4. PENUTUP
Kesimpulan / saran
Jawaban
Individu :
1. Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-
kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau
perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran
pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai proses
pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis
perbedaan antara pembeli di pasar.
2. Peran segmentasi pasar dalam marketing :
1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai
kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi
segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
3. Yang di maksud :
a. Segmentasi Geografis
Pada segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat. Teori dalam strategi
ini adalah bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama memiliki kebutuhan
dan keinginan yang serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda
dari kebutuhan dan keinginan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain.
Sebagai contoh, penjualan produk makanan tertentu dan/atau bermacam-
macam makanan lebih baik di satu daerah daripada di berbagai daerah lain.
Misalnya, nasi gudeg penjualan paling baik di Yogyakarta, sate ayam
penjualan paling baik di Madura, buah apel penjualan paling baik di Malang,
dll.
b. Segmentasi Demografis
Karakteristik demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk
segmentasi pasar antara lain:
Usia,
Gender (jenis kelamin),
Status perkawinan,
Pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan, dsb.
Demografis membantu menemukan pasar target atau sasaran. Informasi
demografis merupakan cara yang paling efektif dari segi biaya dan paling
mudah diperoleh untuk mengenali target. Data-data demografis lebih mudah
diukur daripada berbagai variabel segmentasi lain. Berbagai variabel
denografis mengungkapkan kecenderungan yang memberikan isyarat berbagai
peluang bisnis, seperti pergeseran usia, jenis kelamin, dan distribusi
penghasilan.
4. Kepuasan konsumen adalah perasaan puas setelah telah mengkonsumsi suatu
produk tertentu. Kepuasan konsumen terbagi menjadi dua yaitu kepuasan
fungsional dan kepuasaan psikologikal. Kepuasaan fungsional adalah kepuasaan
yang diperoleh akibat dari fungsi pemakaian suatu produk tertentu sedangkan
kepuasan psikologikal adalah kepuasan yang di peroleh akibat dari atribut tertentu
yang tidak kelihatan seperti perasaan bangga dll.
Kepuasan pelanggan sebenarnya adalah kunci utama untuk meraih keuntungan
maksimal serta untuk kelangsungan hidup suatu perusahaan, namun jika kepuasan
pelanggan itu tidak terpenuhi maka produk – produk yang diproduksi akan sulit
untuk dipasarkan. Salah satu cara dalam konsep dasar pemasaran adalah
segmentasi pasar.
Segmentasi pasar sendiri sebenarnya sangat berkaitan erat dengan upaya
memaksimalkan kepuasaan. Hal ini dikarenakan kebutuhan pasar atau konsumen
sendiri telah dikelompokkan dari yang tadinya heterogen menjadi homogen.
Sehingga kegiatan pemasaran menjadi lebih terfokus dan target pasarnya pun
jelas.
5. Menurut Kotler (2005a:220), terdapat lima peran dalam keputusan pembelian,
yaitu:
a. Initiator (orang yang mengusulkan gagasan untuk membeli).
b. Influencer (orang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi keputusan).
c. Decision maker (orang yang mengambil keputusan).
d. Buyer (orang yang melakukan pembelian aktual).
e. User (orang yang mengonsumsi atau menggunakan produk atau jasa tertentu).
6. Para ahli telah merumuskan proses pengambilan keputusan model lima tahap,
meliputi:
1. Pengenalan masalah. Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali
masalah atau kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.
Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks
yang mencapai ambang batas tertentu. Sedangkan rangsangan eksternal
misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar dan hangat
sehingga terangsang rasa laparnya.
2. Pencarian informasi. Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan
terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi
konsumen yaitu:
- Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
- Sumber komersial: iklan, wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan.
- Sumber publik: media massa dan organisasi penilai konsumen.
- Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk.
3. Evaluasi alternatif. Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang
atribut yang relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari.
Kumpulan keyakinan atas merek tertentu membentuk citra merek, yang
disaring melalui dampak persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif.
4. Keputusan pembelian. Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk
preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor
sikap orang lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi yang dapat mengubah
niat pembelian termasuk faktor-faktor penghambat pembelian. Dalam
melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-keputusan
pembelian, yaitu: keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas,
keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran.
5. Perilaku pasca pembelian. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca
pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian,
yang tujuan utamanya adalah agar konsumen melakukan pembelian ulang.
Untuk lebih jelasnya, proses pengambilan keputusan konsumen model lima tahap
tersebut disajikan dalam gambar di bawah ini :
7. Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di
dalam toko tersebut, dan penempatan produk di dalam toko. Keputusan konsumen
mengenai tempat pembelian produk akan sangat ditentukan oleh pengetahuannya.
8. Sikap mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi Penyesuaian
Fungsi ini mengarahkan manusia menuju obyek yang menyenangkan atau
menjauhi obyek yang tidak menyenangkan. Hal ini mendukung konsep
utilitarian mengenai maksimasi hadiah atau penghargaan dan minimisasi
hukuman.
2. Fungsi Pertahanan Diri
Sikap dibentuk untuk melindungi ego atau citra diri terhadap ancaman serta
membantu untuk memenuhi suatu fungsi dalam mempertahankan diri.
3. Fungsi Ekspresi Nilai
Sikap ini mengekspresikan nilai-nilai tertentu dalam suatu usaha untuk
menerjemahkan nilai-nilai tersebut ke dalam sesuatu yang lebih nyata dan
lebih mudah ditampakkan.
4. Fungsi Pengetahuan
Manusia membutuhkan suatu dunia yang mempunyai susunan teratur rapi,
oleh karena itu mereka mencari konsistensi, stabilitas, definisi dan
pemahaman dari suatu kebutuhan yang selanjutnya berkembanglah sikap ke
arah pencarian pengetahuan.
5. fungsi Utilitarian
mengacu pada ide bahwa orang mengekpresikan perasaan untuk
memaksimalkan hukuman yang mereka terima dari orang lain.
6. fungsi pembelaan ego
Fungsi sikap sebagai pembela ego adalah melindungi orang dari kebenaran
mendasar tentang diri sendiri atau dari kenyataan kekejaman dunia luar.
7. Fungsi pembelaan ego atau fungsi pertahanan harga diri
Adalah mekanisme pembelaan orang fanatik yang tidak mau mengakui
kegelisahan diri mereka yang paling mendasar.
8. Fungsi nilai ekspresi / fungsi identitas sosial
mengacu pada bagaimana seseorang mengekpresikan nilai sentral mereka
kepada orang lain
9. Sumber Daya Temporal – Waktu
Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku
konsumen. Karena, konsumen semakin mengalami kemiskinan akan waktu.
Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang
sangat pribadi yaitu waktu senggang. Produk yang diklasifikasikan menurut sifat
waktu konsumen disebut barang waktu (time goods).
- Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dalam mengkonsumsinya.
Contoh: Berenang, sepak bola, badminton (waktu Senggang) Tidur, perawatan
tubuh, pulang pergi (waktu wajib).
- Barang Penghemat Waktu Produk yang menghemat waktu memungkinkan
konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: Rice Cooker, Mesin
Cuci, Handphone.
10. a. Menurut John C. Mowen dan Michael Minor mendefinisikan perilaku
konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses
pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk,jasa dan
pengalaman serta ide-ide.
b. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard, menyatakan bahwa perilaku konsumen
adalahtindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan
menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan
mengikuti tindakan ini.
11. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen:
a. Faktor Kebudayaan
Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar
untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-
lembaga penting lainnya.
b. Faktor Sosial
Kelas sosial merupakan pembagian masyarakat yang relatif homogen dan
permanen yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-
nilai, minat, dan perilaku yang serupa.
c. Faktor Pribadi
Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang
berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif
konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan.
d. Faktor Psikologis
Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal
dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau
atau antisipasinya pada waktu yang akan datang.
12. Talcott Parsons menyebutkan lima kriteria tinggi rendahnya status seseorang,
yaitu:
1) Kriteria kelahiran: meliputi faktor ras, jenis kelamin, kebangsawanan, dan
sebagainya.
2) Kriteria kualitas pribadi : meliputi kebijakan, kearifan, kesalehan, kecerdasan,
usia dan sebagainya.
3) Kriteria prestasi : meliputi kesuksesan usaha, pangkat dalam pekerjaan,
prestasi belajar, prestasi kerja, dan sebagainya.
4) Kriteria pemilikan: meliputi kekayaan akan uang dan harta benda.
5) Kriteria otoritas : yaitu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain sehingga
pihak lain tersebut bertindak seperti yang diinginkan.
13. Menurut Karl Marx ada dua macam kelas dalam setiap masyarakat, yaitu kelas
atas yang memiliki tanah atau alat-alat produksi lainnya dan kelas bawah yaitu
kelas yang tidak memiliki alat-alat produksi kecuali tenaga yang disumbangkan
dalam proses produksi.
14. Pelapisan sosial berdasarkan kriteria sosial, model pelapisannya berhubungan
dengan prestise atau gengsi.
Prestises atau gengsi pada masyarakat feodal umumnya diukur dari garis
keturunan.
Di Jawa masa kerajaan terdapat pelapisan dari atas ke bawah yakni:
1) Raja (Sultan).
2) Kaum Bangsawan (Sentono Dalem).
3) Priyayi (Abadi Dalem tingkat tinggi).
4) Kawulo (wong cilik).
15. Pengaruh individu dalam perilaku konsumen merupakan salah satu faktor yang
dapat menjadi acuan seorang konsumen dalam melakukan kegiatan pembelian.
Setiap individu memiliki pemikiran yang berbeda-beda dalam menkonsumsi suatu
barang atau jasa, namun adakalanya seorang individu dapat mempengaruhi
individu lainnya dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
16. Peranan dalam pengambilan keputusan konsumsi keluarga :
1. Penjaga pintu (gatekeeper). Inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian
produk dan pengumpulan informasi untuk membantu pengambilan keputusan
2. Pemberi pengaruh (influencer). Individu yang opininya dicari sehubungan
dengan kriteria yang harus digunakan oleh keluarga dalam pembelian dan
produk atau merek mana yang paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi
itu
3. Pengambil keputusan (decider). Orang dengan wewenang dan / atau
kekuasaan keuangan untuk memilih bagaimana uang keluarga akan
dibelanjakan dan produk atau merek mana yang yang akan dipilih.
4. Pembeli (buyer). Orang yang bertindak sebagai agen pembelian: yang
mengunjungi toko, menghubungi penyuplai, menulis cek, membawa produk
kerumah, dan seterusnya.
5. Pemakai (user). Orang yang menggunakan produk
17. Secara garis besar jenis/tipe situasi konsumen dibagi menjadi 3 sesuai dengan
waktu kegunaannya yaitu :
1. Situasi Komunikasi
2. Situasi Pembelian
3. Situasi Pemakaian
18. Pengertian Konsumen menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya Prinsiples Of
Marketing adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau
memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.
19. Menurut Gordon Allpor dalam Hartono Sastro wijoyo(2005), Sikap adalah
Mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek baik
disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten. Menurut Hawkins (1980),
sikap dapat di definisikan sebagai cara kita berfikir, merasakan dan bertindak
terhadap beberapa aspek. Kinner dan Taylor (1987) menyatakan bahwa sikap
adalah pemandangan individu berdasarkan pengetahuan penilaian dan proses
orientasi tindakan terhadap suatu obyek atau gejala.
Motivasi menurut American Encyclopedia adalah kecenderungan (suatu sifat yang
merupakan pokok pertentangan) dalam diri sesoerang yang membangkitkan
topangan dan tindakan. Motivasi meliputi factor kebutuhan biologis dan
emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.
20. Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku
konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya,
subbudaya dan kelas social pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar
dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai
dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota
masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Setiap kebudayaan terdiri
dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan
sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat
dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan,
kelompok ras, area geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar
penting dan pemasar seringkali merancang produk dan program pemasaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Pengertian Deferensiasi
Deferensiasi yang kompetitif adalah tindakan merancang satu perbedaan yang berarti
untuk membedakan penawaran perusahaan dari lawan/pesaing. Deferensiasi bisa berdasarkan
"produk" yang ditawarkan dengan berbagai keistimewaan, penambahan pelayanan,
peningkatan kualitas, kemudahan pelanggan, dll. Deferensiasi "personil" dengan cara
mempekerjakan atau melatih orang-orang yang lebih baik dari pesaing mereka. Sedangkan
deferensiasi "saluran" yaitu perusahaan mencapai deferensiasi dengan cara membentuk
saluran distribusi, terutama jangkauan, keahlian, dan kinerja saluran tersebut. Diferensiasi
"citra" adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produk.
1. Para pemasar, karena strategi segmentasi pasar menguntungkan kedua belah pihak di
pasar, para pemasar barabg-barang konsumen menjadi bergairah untuk
melaksanakannya.
2. Para pengecer, contohnya The Gap membidik berbagai segmen umur, pendapatan,
dan gaya hidup di berbagai toko eceran yang berbeda.
3. Hotel-hotel, membagi pasar mereka dan menargetkan jaringan hotel yang berbeda ke
segmen pasar yang berbeda.
4. Perusahaan manufaktur industry, membagi pasar-pasar mereka, seperti yang
dilakukan organisasi nirlaba dan media.
5. Badan-badan amal, seperti Palang Merah memfokuskan usaha-usaha pengumpulan
dana pada “para penyumbang besar”.
6. Beberapa Pusat Seni Drama, Musik, dan Seni Tari, membagi para pelanggan atas
dasar pencarian manfaat dan telah berhasil meningkatkan pengunjung melalui daya
tarik promosi khusus.
Bagaimana segmentasi pasar beroperasi?
Studi segmentasi juga digunakan untuk menuntun perancangan ulang atau pengaturan
ulang posisi produk tertentu atau penambahan segmen baru. Riset segmentasi digunakan oleh
para pemasar , berbagai stasiun TV dan radio sampai surat kabar dan majalah untuk:
Dalam menyusun strategi segmentasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
memilih dasar yang paling tepat untuk membagi pasar. Sembilan kategori utama karakteristik
konsumen yang menjadi dasar untuk melakukan segmentasi adalah :
1. Segmentasi Geografis
Pada segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat. Teori dalam strategi ini
adalah bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama memiliki kebutuhan dan keinginan
yang serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari kebutuhan dan
keinginan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain. Sebagai contoh, penjualan
produk makanan tertentu dan/atau bermacam-macam makanan lebih baik di satu daerah
daripada di berbagai daerah lain. Misalnya, nasi gudeg penjualan paling baik di
Yogyakarta, sate ayam penjualan paling baik di Madura, buah apel penjualan paling baik
di Malang, dll.
Segmentasi geografis merupakan strategi yang berguna bagi banyak pelaku
pemasaran. Menemukan berbagai perbedaan berdasarkan geografis relative mudah untuk
berbagai produk. Di samping itu, segmen-segmen geografis dapat dicapai dengan mudah
melalui media local, yang mencakup surat kabar, TV, radio, dan majalah.
2. Segmentasi Demografis
Karakteristik demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk
segmentasi pasar antara lain:
Usia,
Gender (jenis kelamin),
Status perkawinan,
Pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan, dsb.
Demografis membantu menemukan pasar target atau sasaran. Informasi demografis
merupakan cara yang paling efektif dari segi biaya dan paling mudah diperoleh untuk
mengenali target. Data-data demografis lebih mudah diukur daripada berbagai variabel
segmentasi lain. Berbagai variabel denografis mengungkapkan kecenderungan yang
memberikan isyarat berbagai peluang bisnis, seperti pergeseran usia, jenis kelamin, dan
distribusi penghasilan.
3. Segmentasi Psikologis
Karakteristik psikologis merujuk ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen perorangan.
Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai variabel psikologis
khusus. Misalnya, para konsumen dapat dibagi menurut motivasi, kepribadian, persepsi,
pengetahuan, dan sikap.
4. Segmentasi Psikografis
Bentuk riset konsumen terapan ini biasa disebut analisis gaya hidup. Profil psikografis
salah satu segmen konsumen dapat dianggap sebagai gabungan berbagai kegiatan
(activities), minat (interests), dan pendapat (opinions) (AIO) konsumen yang dapat
diukur. Dalam bentuk yang paling umum, studi psikografis AIO menggunakan
serangkaian pernyataan (daftar pernyataan psikografis) yang dirancang untuk mengenali
berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat, sikap,
kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen.
5. Segmentasi Sosial Budaya
Berbagai variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) yaitu variabel
sosial budaya menjadi dasar-dasar lebih lanjut bagi segmentasi pasar. Sebagai contoh,
berbagai pasar konsumen telah berhasil dibagi lagi menjadi berbagai segmen berdasarkan
tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas sosial, nilai-nilai budaya inti, keanggotaan
subbudaya, dan keanggotaan lintas budaya.
6. Segmentasi Terkait Pemakaian
Bentuk segmentasi ini sangat popular dan efektif dalam menggolongkan konsumen
menurut karakteristik produk, jasa, atau pemakaian merek, seperti tingkat pemakaian,
tingkat kesadaran, dan tingkat kesetiaan terhadap merek. Segmentasi tingkat pemakaian
membedakan antara pemakai berat, pemakai menengah, pemakai ringan, dan bukan
pemakai produk, jasa, atau merek khusus.
7. Segmentasi Situasi Pemakaian
Para pemasar memfokuskan pada situasi pemakaian sebagai variabel segmentasi
disebabkan oleh kesempatan atau situasi sering menentukan apa yang akan dibeli atau
dikonsumsi para konsumen.
8. Segmentasi Manfaat
Berubahnya gaya hidup memainkan peran utama dalam menentukan manfaat produk
yang penting bagi konsumen, dan memberikan peluang bagi pemasar untuk
memperkenalkan produk dan jasa baru. Segmentasi manfaat dapat digunakan untuk
mengatur posisi berbagai merek ke dalam golongan produk yang sama.
9. Segmentasi Gabungan
Tiga pendekatan segmentasi gabungan (hybrid segmentation approach) adalah:
Profil Psikografis-Demografis
Segmentasi Geodemografis
Jenis segmentasi gabungan ini didasarkan pada pendapat bahwa orang yang hidup
dekat dengan satu sama lain mungkin mempunyai keuangan, selera, pilihan, gaya
hidup, dan kebiasaan konsumsi yang sama.
VALS 2
System VALS secara lebih tegas memfokuskan pada usaha menjelaskan perilaku
membeli konsumen.
Untuk menjadi target yang efektif, maka segmen pasar tertentu haruslah:
1. Dapat diidentifikasi,
2. Mencukupi (dari sudut ukuran),
3. Stabil atau bertumbuh,
4. Dapat dimasuki (dapat dijangkau) dari sudut media maupun biaya.
Kontrasegmentasi adalah usaha untuk mengetahui kebutuhan yang lebih umum dan
karakteristik konsumen yang akan diterapkan kepada anggota dua segmen atau lebih, dan
menggabungkan kembali segmen-segmen itu ke dalam satu segmen yang lebih luas.
Kegiatan segmentasi pasar dilakukan melalui beberapa tahapan, dengan maksud agar dapat
benar-benar mencapai sasarannya. Banyak kasus yang terjadi bahwa segmentasi pasar yang
dilakukan oleh perusahaan kurang tajam sehingga pasar sasarannya menjadi kurang jelas.
Segmentasi pasar merupakan langkah kedua dalam manajemen pemasaran setelah langkah
pertama yaitu analisis kebutuhan konsumen. Perusahaan yang ingin berhasil dalam
menjalankan bisnisnya haruslah menyadari bahwa tidak mungkin bagi mereka untuk
melayani semua konsumen di pasar. Konsumen yang ada sangatlah heterogen dengan jumlah
yang amat banyak, tersebar secara geografis dan mempunyai aneka ragam kebutuhan,
keinginan, kemampuan membeli, perilaku membeli serta tuntutan pembelian. Oleh karena itu,
perusahaan perlu membagi konsumen yang ada ke dalam kelompok-kelompok yang lebih
homogen dan mengalokasikan sumber-sumber ke kelompok atau segmen tersebut
berdasarkan perbedaan-perbedaan konsumen tersebut.
Oleh Philip Kotler gambaran tahapan menentukan pasar sasaran adalah sebagai berikut:
Dari tahapan tersebut diatas, dalam kegiatan segmentasi harus melakukan identifikasi tentang
strategi segmentasi yang akan digunakan dan mengembangkan profil setiap segmen. Setelah
segmentasi pasar dilakukan, perusahaan siap memasuki langkah ketiga yaitu menetapkan
sasaran pasar (target market) yaitu yakni sekelompok konsumen yang akan dijadikan pasar
sasarannya, dengan mengembangkan metode penilaian atas daya tarik segmen serta memilih
segmen yang akan dimasuki. Pada tahap ini perlu juga perusahaan mengidentifikasi
kemungkinan penempatan produk ke masing-masing segmen dan menentukan penempatan
produk yang dipilih (product positioning). Secara teori gambaran tentang pengelompokan
kosumen melalui kegiatan segmentasi pasar adalah sebagai berikut:
Dalam membagi segmen pasar dapat digunakan beberapa kriteria sebagai dasar segmentasi
pasar. Pembagian pasar dapat dilakukan atas dasar geografis, demografis serta psikografis,
dengan contoh dan penjelasan sebagai berikut:
1. Geografis
Membagi segmen pasar secara geografis artinya pengelompokan konsumennya
didasarkan atas tempat, lokasi dan daerahnya. Dengan demikian segmentasinya dapat
dikembangkan menjadi beberapa bagian seperti berikut:
Wilayah
Dalam hal ini dapat berbentuk negara, negara bagian, provinsi pulau seperti: Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Riau.
Daerah kepadatan penduduknya
Dalam hal ini segmentasi dilihat dari jumlah kepadatan penduduk seperti misalnya
Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan dan Makassar dan kota besar lainnya yang dijadikan
target market setelah melakukan segmentasi pasar.
Iklim
Dalam hal ini sementasi didasarkan atas iklim daerahnya, misalnya daerah tropis, sub-
tropis, sedang/dingin.
2. Demografi
Segmentasi berdasarkan demografi adalah berkaitan dengan masalah kependudukan.
Bentuk segmentasi yang dapat dilakukan antara lain:
Umur
Kurang dari 6, 6-11, 12-20, 21-30, 31-40, 41-50, 51-60, lebih dari 61. Misalnya, sabun
mandi Cusson ditujukan bukan hanya untuk orang dewasa tetapi ada juga yang untuk
bayi/anak-anak
Jenis Kelamin
Pria, Wanita. Segmentasi ini banyak diaplikasikan untuk pakaian, kosmetik, asesoris
rambut, majalah, rokok, mobil. Misalnya, parfum Burt untuk pria dan Channel untuk
wanita.
Besarnya keluarga
1-2, 3-4, 5-7, 8 atau lebih
Tipe keluarga
Keluarga inti (suami istri), keluarga kecil (suami,istri, anak), keluarga besar (suami, istri,
anak, orang tua, saudara). Aplikasi dalam pemasaran adalah adanya kemungkinan bagi
keluarga besar untuk berbelanja bersama dan dalam jumlah besar.
Siklus hidup keluarga
Muda, tidak kawin; muda, kawin, tidak ada anak; muda, kawin, anak terkecil kurang dari
6 tahun; muda, kawin, anak terkecil 6 tahun atau lebih; tua, kawin, ada anak; tua, kawin,
tidak ada anak di bawah 18 tahun; tua, tidak kawin; lain-lain
Pendapatan
Kurang dari Rp300.000,00; Rp300.000,00 Rp750.000,00; Rp750.001,00-Rp200.000,00;
Rp 1.200.00; Rp 1.700.000,00; di atas 1.700.000,00. Biasanya diterapkan untuk
kendaraan, kapal, pakaian, kosmetik, liburan dan perjalanan
Pekerjaan
Profesional, ahli teknik; manajer; ofisial, pemilik,tenaga administrasi, tenaga penjual,
tukang, mandor, operator, petani, ibu rumah tangga, mahasiswa, purnawirawan, pelajar,
penganggur
Pendidikan
SD atau kurang, tidak lulus SMP, lulus SMP, tidak lulus SMA, lulus SMA, tidak lulus
Universitas, sarjana, master ke atas
Kepemilikan rumah
Rumah sendiri, Menyewa
Agama
Islam, Katolik, Kristen, Budha, Hindu
Ras Kebangsaan
Amerika, Inggris, Prancis, Indonesia, Jepang.
3. Psikografis
Dalam hal ini segmentasi pasar yang digunakan adalah berdasar atas ciri-ciri
kepribadiannya. Untuk itu segmentasinya dapat berdasar atas:
Kelas Sosial
Gaya hidup
Kepribadian