You are on page 1of 6

10

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Percobaan

Percobaan ini dilaksanakan di lahan Praktikum Dasar Hortikultura,

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara,

Medan pada 28 November 2017 sampai dengan masa panen (selesai).

Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cangkul

berfungsi untuk mengolah tanah, parang/sabit berfungsi untuk membuka lahan,

pacak bambu berfungsi untuk membuat pembatas dan ajir, gembor berfungsi

untuk menyiram tanaman, meteran berfungsi untuk mengukur tinggi tanaman,

spidol berfungsi sebagai alat untuk menandai jumlah daun, jangka sorong

bergungsi untuk mengukur diameter batang, timbanagn berfungsi untuk

menghitung bobot basah buah, tali plastik berfungsi untuk mengikat ajir, kamera

handphone berfungsi sebagai alat dokumentasi, gunting/cutter untuk melakukan

pemngkasan dan alat tulis berfungsi untuk mencatat data.

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah benih gambas

(Luffa acutangula L.) varietas Anggun F1 yang berfungsi sebagai objek

pengamatan, top soil berfungsi untuk menimbun tanah, Pupuk NPK Mutiara

sebagai penyedia hara bagi tanaman, pupuk kandang ayam berfungsi sebagai

penyedia hara dan memperbaiki sifat tanah, , air berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan tanaman untuk melangsungkan pertumbuhan, triplek berfungsi untuk

membuat plank pada plot dan label berfungsi untuk menandai perlakuan.
11

Metode Percobaan

Metode percobaan yang digunakan yaitu dengan membagi lahan menjadi 5

plot per grup, dimana setiap plot dipertanggungjawabkan oleh satu kelompok.

Setiap plot diberikan perlakuan pemberian dosis pupuk NPK Mutiara yang

berbeda yaitu: 0 gram NPK Mutiara pada plot pertama, 40 gram NPK Mutiara

pada plot kedua, 80 gram NPK Mutiara pada plot ketiga, 120 gram NPK Mutiara

pada plot keempat dan 160 gram NPK Mutiara pada plot kelima. Pemupukan

dilakukan sebanyak 4 kali yaitu pada 2 MST , 4 MST, 6 MST dan 8 MST: dan

teknik pemupukan dilakukan dengan cara tugal. Setiap plot terdiri dari 8 tanaman

yang dibagi lagi menjadi dua perlakuan yaitu perlakuan pemangkasan dan

perlakuan tanpa pemangkasan.


12

PELAKSANAAN PERCOBAAN

Persiapan Lahan

Persiapan lahan dilakukan pada hari Sabtu, 23 September 2017 yang

meliputi beberapa kegiatan diantaranya pembukaan lahan, pembersihan gulma,

perataan tanah, pembuatan parit (drainase), pembuatan plot dan pembuatan

lubang tanam lubang tanaman. Lahan diolah sedalam 30 cm sampai gembur.

Persemaian

Persemaian dilakuakan pada hari Kamis, 28 September, 2017. Persemaian

dilakuakan digelas plastik (cup) selama lebih kurang 2 minggu sebelum

dipindahkan ke lapangan. Persemaian dilakukan dengan menaman satu benih per

gelas plastik.

Aplikasi Pupuk Kandang

Pengaplikasian pupuk kandang dilakuakn satu minggu sebelum pindah

tanam hal tersebut untuk menghindari penggunaak pupuk kandang yang belum

matang. Pengaplikasian dapat dilakukan dengan dibenamkan pada lubang tanam.

Pindah Tanam

Pindah tanam dilakukan pada hari Senin, 16 Oktober 2017. Lubang tanam

dibuat secara manual dengan menggunakan tangan. Kedalaman lubang tanaman

sekitar 3-5 cm. Lubang tanam dibuat dengan dengan jarak 80 cm antar baris

tanaman dan 30 cm secara vertikal. Setiap lubang ditanamn 1 benih. Ketika benih

ditanam lahan sebaiknya dalam keadaan lembab dan tidak tergenang.

Aplikasi Pupuk NPK Mutiara

Pemupukan dilakukan 4 kali yaitu 2 minggu setelah tnam (MST), 4

minggu setelah tanam (MST), dan 6 minggu setelah tanam (MST) . Metode
13

pemupukan dilakukan dengan cara tugal. Pupuk yang diberikan adalah pupuk

NPK Mutiara dengan dosis 0 gram pada plot I, 40 gram untuk plot II, 80 gram

untuk plot III, 120 untuk plot IV, dan 160 gram untuk plot ke V.

Pemeliharaan

Penyiraman

Penyiraman tanaman dilakukan setiap hari, tepatnya pada sore hari dengan

jumlah air yang diberikan sesuai dengan jumlah kebutuhan air per plot.

Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor dan dilakukan secara

merata. Penyiraman dilakukan dengan memperhatikan keadaan cuaca, apabila

terjadi hujan maka penyiraman tidak perlu dilakukan penyiraman.

Penyulaman dan Penjarangan

Penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati atau tanaman yang tidak

tumbuh baik setelah pindah tanam. Penyulaman harus dilakukan dengan

menggunakan bibit yang berhumur sama dengan bibit yang ditanam.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan du hari sekali. Penyiangan atau pembersihan lahan

dari gulma dapat dilakukan secara manual dengan tangan. Penyiangan janagn

sampai mengganggu akar tanaman pada umur tersebut yang belum kuat

mencengkram tanah.

Pengajiran

Pengajiran dibuat dengan menggunakan bambu berukuran 2,5 m. Cara

pembuatan ajir yaitu dengan menancapkan banbu sedalam 50 cm pada sisi plot

dan menyatuhkan dua buah bambu titik tengak membentuk seperti atap rumah lalu
14

diikat. Pengajiran dimaksudkan agar tamanan gambas dapat menjalar sehingga

pertumbuhannya baik.

Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan pada baris tanaman yang telah berbunga dengan

perlakukan pemangkasan. Peanagkasan dilakukan dengan memotong cabang

produktif yang berbunga dengan menggunakan gunting atau cutter dan dilakukan

pada pembungaan yang pertama.

Peubah Amatan

Tinggi Tanaman

Tinggi tanaman gambas diambil setiap satu minggu sekali dan pengukuran

tinggi tanaman dimulai pada 2 MST atau 15 hari setelah tanam hingga 8 MST

atau sampai tanaman memesuku masa generatif dan berbunga. Pengukuran tinggi

tanaman dilakukanpada batang primer dengan menggunakan tali plastik

kemudian diukur dengan meteran.

Jumlah Daun

Jumlah daun tanaman gambas diambil setiap satu minggu sekali dan

perhitungan jumlah daun tanaman dimulai pada 2 MST atau 15 hari setelah tanam

hingga 8 MST atau sampai tanaman memasuki masa generatif dan berbunga.

Perhitungan jumlah daun dimulai dari daun yang terletak paling dekat dengan

akar Perhitungan dilakukan secara manual dengan menandai setiap daun yang

telah membuka sempurna dengan spidol permanen.

Diameter Batang Primer

Diameter batang tanaman gambas diambil setiap satu minggu sekali dan

perhitungan jumlah daun tanaman dimulai pada 2 MST atau 15 hari setelah tanam
15

hingga 8 MST atau sampai tanaman memasuki masa generatif dan berbunga.

Pengukuran diameter batang dilakukan pada batang primer menggunakan jangka

sorong.

Jumlah Cabang

Jumlah cabang tanaman gambas didata setiap satu minggu sekali dan

perhitungan jumlah daun tanaman dimulai pada 2 MST atau 15 hari setelah tanam

hingga 8 MST atau sampai dengan panen. Perhitungan jumlah cabang dilakukan

secara manual.

Jumlah Cabang Produktif

Jumlah cabang produktif tanaman gambas di hitung setelah tanaman

memasuki masa generatig (berbunga). Perhitungan jumlah cabang produktig

dilakukan secara manual.

Bobot Basah Buah per Tanaman

Setelah panen dilakukan, buah gambas yang dihasilkan dari masin-masing

tanaman ditimbang menggunakan timbangan 2 kg.

Bobot Basah Buah per Plot

Setelah panen dilakukan, seluruh hasil panen dikumpulkan dari masing-

masing plot kemudian ditimbang dengan menggunakan timbangan 2 kg.

You might also like