You are on page 1of 3

4

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Tanaman gambas yang dikenal dengan nama latin Luffa acutangula

banyak dibudidayakan sebagai tanaman sela pekarangan, pematang sawah dan

di sawah setelah tanaman padi. Pemanfaatan buah gambas dapat di pakai

sebagai sayuran untuk dibuat masakan. Kedudukan tanaman gambas dalam

taksonomi adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae; Divisi: Angiospermae;

Kelas: Monocotyledoneae; Ordo: Violales; Famili: Cucurbitacea; Genus: Luffa;

dan Spesies: Luffa acutangula L. (Tristiyanto, 2009).

Sistem perakaran tanaman gambas adalah tunggang, yaitu akar primer

sebagai sumbu utama dan cabang-cabangnya disebut dengan akar lateral

atau akar sekunder. Tanaman gambas memiliki sistem perakaran yang menyebar

ke segala arah hingga mencapai radius 30 – 50 cm dan kedalamananya

40 cm (Suryani, 2007).

Tumbuhan gambas berbatang lunak dengan berbentuk segi lima, tumbuh

merambat atau menjalar. Gambas mempunyai sulur yang digunakan sebagai alat

untuk merambat. Sulur muncul dari ketiak daun, berbentuk spiral dan mempunyai

bulu yang lebih panjang daripada bulu-bulu batang. Arah tumbuh batang

memanjat (scandes) dengan menggunakan penunjang berupa sulur. Panjang

batang gambas 0,5-3,0 cm (Tristiyanto, 2009).

Daun tanaman gambas mempunyai permukaan yang mirip seperti daun

mentimun yang kasar. Tetapi daun gambs lebih besar dan bersudut lebih banyak.

Tangkai daun berwarna kuning kecoklatan. Daun berbentuk lonjong (silindris)

dengan pangkal mirip bentuk jantung. Ujung daun runcing dan berwarna hijau
5

tua. Daun berukuran panjang 10-15 cm, lebar 10-25 cm, dan bertangkai sepanjang

5-10 cm (Rukmana, 2007).

Bunga gambas berwarna kuning, berdiamtere sekitar 5 cm. Bunga jantan

5-10 kuntum, berkelompok dalam tandan dan ketiak daun sedangkan bunga betina

tumbuh tunggal dan juga terbentuk pada ketiak daun yang sama. Bunga

Luffa acutangula berbuunga pada sore hari. Penyerbukan sangat kurang sehingga

dapat menyebabkan buah terbentuk tidak sempurna (Hidayat, 2012).

Buah gambasa berbentuk bulat panjang dengan bagian pangkal kecil. Buah

berukuran panjang 15-60 cm, lebar 5-12 cm dengan diameter 5-8 cm. Tiap buah

berbiji banyak. Buah yang sudah tua mengandung serat-serat kasar yang sering

dipergunakan sebagai spons (Suryani, 2007).

Syarat Tumbuh

Iklim

Tanaman gambas merupakan tanaman setahun dan tumbuh dari dataran

rendah hingga datara tinggi, dapat ditanam di sawah atau di tegalan. Tanaman

oyong membutuhkan iklim kering, dengan ketersediaan air yang cukup sepanjang

musim. Lingkungan tumbuh yang ideal bagi tanaman oyong adalah di daerah

yang bersuhu 18-24oC, dan kelembaban 50-60% (Suyitno, 2012).

Tanaman gambas termasuk taaman sayuran yang tidak tahan terhadap

hujan semasa pertumbuhannya sehingga umumnya petani menanam

gambas pada musim kemarau, biasanya bulan Maret - April.

Gambas (Luffa acutangula Roxb.) berasal dari India, dibudidayakan di Asia

Tenggara. Taaman ini cocok ditanam pada daerah beriklim tropis (25oC), dengan
6

ketinggian 0-500 mdpl. Tanaman ini merupakan tanaman setahun dan tumbuh di

dataran rendah hingga datara tinggi (Hidayat, 2012).

Tanaman gambas cocok pada iklim kering, dengan ketersediaan air yang

cukup sepanjang musim. Lingkungan tumbuh yang ideal bagi tanaman gambas

adalah pada daerah yang bersuhu 18-24oC serta memiliki kemebaban udara antara

50 – 60 % (Mawardi, 2014).

Tanah

Tanaman gambas toleran terhadap berbagai jenis tanah, hampir semua

jenis tanah cocok ditanami gambas. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal,

tanaman ini membutuhkan tanah yang subur, gambas dan banyak mengandung

humus, beraerase dan berdrainase baik serta mempunai pH tanah antara 5,5 – 6,8

(Hidayat, 2012).

Tanaman gambas merupakan tanaman sayuran yang dapat ditanam di

dataran rendah dan dataran tinggi (pegunungan). Meskipun memiliki toleransi

yang tinggi terhadap berbagai jenis tanah, tanaman gambas akan bereproduksi

secara baik dan maksimal pada jenis tanah liat berpasir (Suryani, 2007).

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, tanaman oyong membutuhkan

tanah yang subur, gembur, banyak mengandung humus, beraerasi dan berdrainase

baik, serta mempunyai pH 5,5-6,8. Tanah yang paling ideal adalah jenis tanah liat

berpasir, seperti tanah latosol dan aluvial (Hidayat, 2012).

You might also like