You are on page 1of 3

3.

4 Bleaching
Bleaching dalam kedokteran gigi biasanya ditujukan pada bahan-bahan yang
mengandung Hydrogen peroxide untuk pemutihan gigi. Peroxide merupakan bahan
bleaching yang paling sering digunakan dan membutuhkan waktu singkat. Kemampuan
pemutihan gigi seringkali ditunjukkan dari jumlah persentase peroxide didalamnya.
(Goldstein,1997)

3.4.1 Mekanisme bleaching

Bleaching pada gigi, Hydrogen peroxide bercampur dengan seluruh matriks organik
dari enamel dan dentin. Karena bahan-bahan radikal mempunyai elektron yang tidak
berpasangan, bahan-bahan ini sangat elektrofilik dan tidak stabil dan akan menyerang
molekul organik lainnya untuk mencapai kestabilan, menghasilkan radikal yang lainnya.
Radikal ini dapat bereaksi dengan ikatan yang tak jenuh, berakhir dengan perpecahan
konjugasi elektron dan perubahan absorbsi energi molekul organik pada enamel gigi.
Molekul-molekul sederhana memantulkan sedikit cahaya yang terbentuk, sehingga
menghasilkan aksi pemutihan yang sukses. Proses ini terjadi ketika bahan oksidasi
(Hydrogen peroxide) bereaksi dengan material organik pada ruangan diantara senyawa
inorganik pada enamel gigi. (Goldstein,1995)

3.4.2 Macam-macam bleaching

Ada 2 macam teknik bleaching yaitu : (Walton,1997)

1. Teknik eksternal

Teknik eksternal ini ada 2 macam yaitu office bleaching dan home bleaching.

a. Office bleaching dilakukan di praktek dokter gigi. Digunakan untuk menghilangkan


stain pada gigi (contoh; stain tetrasiklin atau karena penuaan), atau untuk
pemutihan satu gigi (seperti: gigi setelah perawatan endodonti),
b. Home bleaching merupakan teknik yang sangat simpel, setelah konsultasi awal
dengan dokter gigi, tray yang dibuat untuk pasien untuk memutihkan gigi dirumah.
Pasien mengaplikasikan bahan bleaching pada tray. Tray dipakai selama beberapa
jam dalam 1 hari. Teknik ini dapat diprediksi dan mempunyai rata-rata kesuksesan
98% pada stain non tetrasiklin dan 86% untuk stain tetrasiklin pada gigi.
(Martin,2001)

2. Teknik internal

a. Teknik Termokatalitik melibatkan peletakan bahan oksidator di dalam kamar


pulpa dan penggunaan panas. Panas ini diperoleh dari lampu, alat yang
dipanaskan, atau alat pemanas listrik yang dibuat khusus untuk memutihkan
gigi.

b. Teknik Walking bleach sebaiknya dipakai dalam semua keadaan yang


memerlukan teknik pemutihan secara internal. Spasser menggambarkan metode
melindungi dengan mencampurkan sodium perborat dengan air pada kamar
pulpa dan dibiarkan selama 1 minggu. Teknik walking bleach bisa dilakukan
pada kunjungan yang sama pada obturasi. Keadaan ini dapat memotivasi pasien
untuk menerima pemutihan giginya. Gigi yang berubah warna akan segera
membaik setelah perawatan. (Goldstein,1995; Walton,1997)

3.4.3 Bahan-bahan bleaching

1. Carbamide peroxide (CH6N2O3)

Dalam 10% larutan encer Carbamide peroxide paling banyak digunakan pada
home bleaching. Bahan ini dipecah lagi menjadi 3.35% larutan Hydrogen peroxide
(H2O2) dan 6,65% larutan urea (CH4N2O). 15% dan 20% larutan carbamide peroxide

juga digunakan dokter gigi untuk prosedur home bleaching. Dari 35% larutan
menghasilkan 10% larutan Hydrogen peroxide. Larutan ini dapat menyebabkan
kerusakan jaringan lunak sehingga harus menggunakan rubber dam atau perlindungan
jaringan lunak. Carbamide peroxide telah menyebabkan berbagai derajat kerusakan
gigi dan jaringan lunak di sekitarnya (biasanya ringan).8,10 kesimpulan yang pasti
mengenai keamanan metode bleaching carbamide peroxide yang secara klinis
berhubungan dengan penelitian yang mendalam mengenai bleaching tidaklah cukup.
Namun dokter gigi harus berhati-hati terhadap penggunaan produk yang tidak sesuai
oleh pasien yang secara potensial dapat menyebabkan efek merugikan yang serius jika
tidak diantisipasi dari penggunaan produk bleaching carbamide peroxide 10% dalam
jangka pendek.

2. Hydrogen peroxide

Kebanyakan bahan bleaching yang beredar sekarang ini mengandung Hydrogen


peroxide. Hydrogen peroxide merupakan oksidator kuat yang tersedia dalam berbagai
konsentrasi, dimana konsentrasi 30-35% merupakan bahan yang paling umum. Cairan
yang mempunyai konsentrasi tinggi ini harus ditangani dengan hati-hati karena tidak
stabil. Hydrogen peroxide dipecah menjadi air dan oksigen. Molekul oksigen masuk ke
dalam gigi dan membebaskan molekul pigmen yang menyebabkan gigi menjadi putih.
(Walton 1997; Martin 2001)

DAFTAR PUSTAKA
1. Goldstein R.E, Garber D A. Complete Dental Bleaching. Quintenssence
Publishing Co.Inc, 1995: 25-33.
2. Walton R.E, Torabinejad M. Prinsip dan Praktikum Ilmu Endodonsi. Alih
Bahasa Narlan S, Winiarti S, Bambang N. Edisi Kedua. Jakarta.1997:502-26.
3. Martin Dunitz. Bleaching techniques in restoratif dentistry. Alih bahasa Linda
Greenwall. Cetakan I, London, 2001: 30-44.
4. Martin Dunitz. Bleaching techniques in restoratif dentistry. Alih bahasa Linda
Greenwall. Cetakan I, London, 2001: 88-93.

You might also like