Professional Documents
Culture Documents
Tugas Modul 4 Kegiatan Belajar 1
Tugas Modul 4 Kegiatan Belajar 1
NIM : 18022409710008
KELAS : IPA-B
TUGAS
Instructions
Untuk memahami lebih jauh tentang Getaran, Gelombang, dan Bunyi,
kerjakanlah tugas berikut.
1. Perhatikan gambar berikut!
= 13,33 cm/s
f. Banyak gelombang selama 2 menit
𝑡 120
n=𝑇= = 80 gelombang
1,5
2. Saat cuaca mendung seorang anak mendengar bunyi guntur 1,5 detik setelah
terlihat kilat. Jika cepat rambat bunyi di udara adalah 320 m/s, tentukan jarak
sumber petir dari anak tersebut!
(Aspek penilaian mengaplikasikan konsep bunyi pada petir)
Jawab:
s = v x t = 320 m/s x 1,5 s = 480 m
Maka jarak sumber petir dari anak tersebut adalah 480 m
2) WEAKNESS- kelemahan
Segala sesuatu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti halnya
handphone juga memiliki beberapa kekurangan baik dari segi ekonomi,
keamanan, dan dari segi kesehatan. Secara garis besar kekurangan dari
handphone mengarah pada bahaya kesehatan karena banyak sekali
dampak-dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari radiasi gelombang
elektromagnetik dari ponsel.
Berikut ini sejumlah dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat radiasi
yang berlebihan dari ponsel dan menara BTS :
Resiko kanker otak pada anak-anak dan remaja meningkat
400% akibat penggunaan ponsel, makin muda usia
pengguna, makin besar dampak yang ditimbulkan oleh radiasi
ponsel.
Bukan hanya pada anak dan remaja, pada orang dewasa
radiasi ponsel juga berbahaya. Penggunaan ponsel 30
menit/hari selama 10 tahun dapat meningkatkan resiko kanker
otak dan acoustic neuroma (sejenis tumor otak yang bisa
menyebabkan tuli).
Radiasi ponsel juga berbahaya bagi kesuburan pria. Menurut
penelitian , penggunaan ponsel yang berlebihan bias
menurunkan jumlah sperma hingga 30%.
Frekuensi radio pada ponsel bisa menyebabkan perubahan
pada DNA manusia dan membentuk radikal bebas di dalam
tubuh. Radikal bebas merupakan karsinogen atau senyawa
yang dapat memicu kanker.
Frekuensi radio pada ponsel juga mempengaruhi kinerja alat-
alat penunjang kehidupan (live saving gadget) seperti alat pacu
jantung akibatnya bisa meningkatkan resiko kematian
mendadak.
Sebuah penelitian membuktikan produksi hormone stress
kortisol meningkat pada penggunaan ponsel dalam durasi yang
panjang. Peningkatan kadar stress merupakan salah satu
bentuk respon penolakan tubuh terhadap hal-hal yang
membahayakan kesehatan.
Medan elektromagnet di sekitar menara BTS dapat
menurunkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya tubuh lebih
sering mengalami reaksi alergi seperti ruam dan gatal-gatal.
Penggunaan ponsel lebih dari 30 menit/hari selama 4 tahun
bisa memicu hilang pendengaran (tuli). Radiasi ponsel yang
terus menerus bisa memicu tinnitus (telinga berdenging) dan
kerusakan sel rambut yang merupakan sensor audio pada
organ pendengaran.
Akibat pemakaian ponsel yang berlebihan, frekuensi radio yang
digunakan (900 MHz, 1800 MHz dan 2450 MHz) dapat
meningkatkan temperature dilapisan mata sehingga memicu
kerusakan kornea.
Emisi dan radiasi ponsel bisa menurunkan kekebalan tubuh
karena mengurangi produksi melatonin. Dalam jangka panjang,
kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan
persendian serta memicu rematik.
Resiko kanker dikelenjar air ludah meningkat akibat
penggunaan ponsel secara berlebihan.
Medan magnetik di sekitar ponsel yang menyala bisa memicu
kerusakan sistem syaraf yang berdampak pada gangguan tidur.
Dalam jangka panjang kerusakan itu dapat mempercepat
kepikunan.
Medan elektromagnetik di sekitar BTS juga berdampak pada
lingkungan hidup. Burung dan lebah menjadi sering mengalami
disorientasi atau kehilangan arah sehingga mudah stress
karena tidak bisa menemukan arah.
Dampak Negatif penggunaan handphone bagi pelajar:
1. Mengganggu Perkembangan Anak .
Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti :
kamera, permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima
pelajaran di sekolah? Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima
panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka
sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek
(curang) dalam ulangan. Bermain game saat guru menjelaskan pelajaran
dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita
harapkan akan menjadi budak teknologi.
2. Efek radiasi
Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya,.
penggunaan HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya
siswa lebih hati-hati dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP,
khususnya bagi pelajar anak-anak. Jika memang tidak terlalu diperlukan,
sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi kesempatan menggunakan HP
secara permanen.
3. Rawan terhadap tindak kejahatan.
Ingat, pelajar merupakan salah satu target utama dari pada penjahat.
4. Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa.
Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk
menyebarkan gambar-gambar yang mengandung unsur porno dan
sebagainya yang sama sekali tidak layak dilihat seorang pelajar.
5. Pemborosan
Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah, apalagi
kalau HP hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka
hanya akan menjadi pemborosan yang saja.
3) OPPORTUNITIE- peluang
Penemuan telepon bagaikan virus yang menyebar pada masyarakat,
dimana hampir semua masyarakat pernah dan lebih memilih untuk memilih
menggunakan telepon dalam menyampaikan pesan yang ingin ia
sampaikan pada orang yang dituju. Penemuan tidak berhenti sampai disini.
Karena seiring berkembangnya teknologi, para ilmuwan terus menerus
berusaha menemukan cara agar dapat menciptakan komunikasi yang lebih
efektif dan efisien. Dari telepon rumah, yang tidak bisa dibawa kemana-
mana menjadi salah satu kelemahannya hingga kemudian adanya telepon
umum yang biasa kita jumpai dipinggir jalan, hingga ditemukan suatu
perkembangan telekomunikasi dengan menggunakan telepon genggam.
Dewasa ini, hampir setiap orang memiliki telepon genggam. Kehadiran
teknologi telepon genggam sempat ditafsirkan sebagai salah satu gaya
hidup, namun kemudian, keefisienan telepon genggam yang mampu
dibawa kemana-saja membuat orang-orang merubah persepsinya atas
telepon genggam menjadi salah satu kebutuhan penting.
Dapat berkomunikasi dengan orang yang ingin kita ajak berkomunikasi baik
untuk penyampaian pesan, pertukaran informasi atau untuk saling
menyapa, mepererat tali silaturahmi cukup mempengaruhi psikologi
seseorang. Dengan hadirnya telepon, komunikasi dinilai mudah untuk
dilakukan. Telepon membuat kita dapat merasakan komunikasi yang tanpa
batas ruang dan waktu. Hadirnya telepon genggam membuat kita harus
selalu membawa barang ini kemanapun kita pergi. Bahkan beberapa dari
kita rela kembali kerumah jika ia ketinggalan membawa telepon genggam.
4) THREATS- ancaman
beberapa penelitian besar yang pernah dilakukan tentang bahaya ponsel
telah membantah adanya risiko kanker otak pada penggguna ponsel.
Penelitian yang dilakukan sendiri oleh organisasi kesehatan dunia (WHO)
tersebut menunjukkan risikonya tidak terlalu besar untuk dikhawatirkan.
Namun penelitian terbaru di India kembali menegaskan adanya ancaman
kanker terutama pada anak dan remaja. Sang peneliti, Prof Girish Kumar
bahkan mengatakan bahaya radiasi juga terdapat di sekitar menara Base
Transceiver Station (BTS).
Konon, satu BTS bisa memancarkan daya 50-100W. Negara yang punya
banyak operator seluler seperti India bisa terpapar daya hingga 200-400W.
Radiasinya tak bisa dianggap remeh, bisa sangat mematikan.
Berikut ini sejumlah dampak negatif (efek buruk) yang bisa ditimbulkan
akibat radiasi yang berlebihan dari ponsel dan menara BTS:
Peningkatan risiko kanker otak pada anak-anak dan remaja hingga
400 persen akibat penggunaan ponsel. Makin muda usia
pengguna, makin besar dampak yang ditimbulkan oleh radiasi
ponsel.
Pada orang dewasa, radiasi ponsel juga berbahaya. Penggunaan
ponsel 30 menit/hari selama 10 tahun dapat meningkatkan risiko
kanker otak dan acoustic neuroma (sejenis tumor otak yang bisa
menyebabkan tuli).
Medan elektromagnet di sekitar menara BTS dapat menurunkan
sistem kekebalan tubuh. Akibatnya tubuh lebih sering mengalami
reaksi alergi seperti ruam dan gatal-gatal.
Penggunaan ponsel lebih dari 30 menit/hari selama 4 tahun bisa
memicu hilang pendengaran (tuli). Radiasi ponsel yang terus
menerus bisa memicu tinnitus (telinga berdenging) dan kerusakan
sel rambut yang merupakan sensor audio pada organ
pendengaran.
Frekuensi radio pada ponsel juga mempengaruhi kinerja alat-alat
penunjang kehidupan (live saving gadget) seperti alat pacu jantung.
Akibatnya bisa meningkatkan risiko kematian mendadak.
Akibat pemakaian ponsel yang berlebihan, frekuensi radio yang
digunakan (900 MHz, 1800 MHz and 2450 MHz) dapat
meningkatkan temperatur di lapisan mata sehingga memicu
kerusakan kornea.
Radiasi ponsel juga berbahaya bagi kesuburan pria. Menurut
penelitian, penggunaan ponsel yang berlebihan bisa menurunkan
jumlah sperma hingga 30 persen.
Frekuensi radio pada ponsel bisa menyebabkan perubahan pada
DNA manusia dan membentuk radikal bebas di dalam tubuh.
Radikal bebas merupakan karsinogen atau senyawa yang dapat
memicu kanker.
Emisi dan radiasi ponsel bisa menurunkan kekebalan tubuh karena
mengurangi produksi melatonin. Dalam jangka panjang, kondisi ini
dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan persendian serta
memicu rematik.
Resiko kanker di kelenjar air ludah dapat meningkat akibat
penggunaan ponsel secara berlebihan.
Produksi homon stres kortisol meningkat pada penggunaan ponsel
dalam durasi yang panjang. Peningkatan kadar stres merupakan
salah satu bentuk respons penolakan tubuh terhadap hal-hal yang
membahayakan kesehatan.
Medan magnetik di sekitar ponsel yang menyala bisa memicu
kerusakan sistem syaraf yang berdampak pada gangguan tidur.
Dalam jangka panjang kerusakan itu dapat mempercepat
kepikunan.
Medan elektromagnetik di sekitar BTS juga berdampak pada lingkungan
hidup. Burung dan lebah menjadi sering mengalami disorientasi atau
kehilangan arah sehingga mudah stres karena tidak bisa menemukan arah
pulang menuju ke sarang.
Penggunaan ponsel secara berlebihan dapat memicu timbulnya dampak
buruk pada kesehatan dan tingkah laku manusia akibat radiasi yang
ditimbulkan. Sudah saatnya kita menggunakan ponsel sesuai kebutuhan
dan jangan sampai memakainya dengan berlebihan, terutama pada anak-
anak dan remaja.
4. Pernahkah Anda berdiri di trotoar jalan kemudian mendengar suara sirene mobil
ambulans? Saat mobil berada di kejauhan bunyi sirene mobil terdengar pelan.
Ketika mobil bergerak mendekati Anda, suara sirine akan terdengar berubah.
Fenomena apa saja kah yang terjadi pada kondisi tersebut? Bagaimana fenomena
tersebut terjadi? Apakah yang akan terjadi jika ambulan tersebut bergerak cepat
mendatangi dan menjauhi kita?
Aspek Penilaian Menganalisis fenomena bunyi pada sirene ambulans
JAWABAN:
Bunyi sirine ambulan yang terdengar berubah ubah karena pengaruh kecepatan
gerak ambulan yang berubah ubah. Gejala ini dikenal dengan istilah efek dopler.
Efek Doppler adalah perubahan frekuensi yang diterima pendengar dibanding
dengan frekuensi sumbernya akibat gerak relatif pendengar dan sumber. Istilah ini
diambil dari nama seorang fisikawan Austria, Christian Johanm Doppler (1803-
1855).
Jika kita (pendengar) sedang diam dan mendengar suara dari sumber suara yang
juga diam, maka suara yang kita dengar akan memiliki frekuensi yang sama
dengan sumber suara. Namun, Efek Doppler akan terjadi saat sumber suara
bergerak terhadap pendengar ataupun sebaliknya. Contohnya adalah ketika kita
mendengar mobil bersirine yang sedang melaju ke arah kita, maka kita akan
mendengar bunyi sirine yang makin meninggi (pitch atau frekuansi suara makin
tinggi); kemudian saat mobil tersebut telah melewati kita dan makin menjauh, bunyi
sirine akan makin mengecil (pitch makin rendah).
Oleh sebab itu, bunyi sirine ambulan yang terdengar berubah ubah, ketika ambulan
bergerak mendekat dengan cepat, maka bunyi yang terdengar semakin keras,
sedangkan ketika ambulan menjauh maka bunyi yang terdengar semakin melemah.
5. Apabila kita menjatuhkan benda keras (misalnya batu atau besi) ke lantai, akan
terdengar bunyi.
Aspek penilaian menganalisis sistem sonar
Jawaban:
a. Menurut pendapat Anda, apakah bunyi dapat dipantulkan?
Menurut saya bunyi dapat dipantulkan.
Pemantulan bunyi terjadi karena gelombang bunyi menabrak bidang pantul
kemudian gelombang bunyi tersebut dipantulkan oleh bidang pantul tesebut.
Hukum Pemantulan Bunyi:
Pemantulan bunyi mengikuti suatu aturan hukum pemantulan bunyi sebagai
berikut. “Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak dalam satu bidang
datar. Sudut datang sama besar dengan sudut pantul”.
Macam-Macam Pemantulan Bunyi
Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli
Suara gurumu di dalam kelas akan lebih keras dibandingkan dengan
suara guru olah ragamu di lapangan. Itu dikarenakan suara di dalam
ruangan akan dipantulkan oleh dinding-dinding ruangan.
Gaung atau kerdam
Bunyi pantul yang datangnya hanya sebagian yang bersamaan dengan
bunyi asli sehingga bunyi asli menjadi tidak jelas disebut gaung atau
kerdam.
Gaung atau kerdam dapat terjadi di gedung bioskop, gedung pertunjukan,
gedung pertemuan, studio radio, dan lain-lain. Untuk menghindari
terjadinya gaung, pada dinding gedung-gedung tersebut biasanya dilapisi
bahan yang dapat meredam bunyi disebut bahan akustik. Misalnya, kain
wol, kapas, karton, papan karton, gabus, dan karet busa.
Gema
Bunyi pantul dapat terdengar dengan jelas seperti bunyi aslinya karena
antara bunyi pantul dengan bunyi asli tidak saling mengganggu. Hal ini
dimungkinkan jika jarak antara dinding pemantul dengan sumber bunyi
jauh. Karena jarak yang jauh, bunyi akan berjalan menempuh jarak yang
jauh. Waktu yang digunakan untuk memantul juga lama. Ketika bunyi asli
sudah selesai diucapkan, bunyi pantul mungkin masih di perjalanan.
Akibatnya, bunyi pantul terdengar jelas setelah bunyi asli. Bunyi pantul
yang terdengar jelas setelah bunyi asli disebut gema. Gema dapat terjadi
di lereng-lereng gunung atau di lembah-lembah