You are on page 1of 5

NAMA : HELSY RAMADHANI

NIM : 041611333151

KELAS : L1

RESUME

PROFESSIONAL ETHICS & LEGAL LIABILITY

Etika (ethics) adalah serangkaian prinsip atau nilai moral. Prinsip dan nilai setiap orang
berbeda satu sama lain. Perilaku etis sangat diperlukan oleh masyarakat agar dapat berfungsi
secara teratur.

Dua alasan utama mengapa seseorang bertindak tidak etis :

1. Standard etika seseorang berbeda dengan masyarakat umum


2. Orang memilih untuk bertindak mementingkan diri sendiri

DILEMA ETIKA (ETHICAL DILEMMA)

Dilema etika dalah situasi yang dihadapi oleh seseorang di mana ia harus mengambil
keputusan tentang perilaku yang tepat.

Enam langkah pendekatan untuk menyelesaikan dilemma etika :

1. Memperoleh fakta yang relevan


2. Mengidentifikasi isu-isu etis berdasarkan fakta tersebut
3. Menentukan siapa yang akan terpengaruh oleh akibat dari dilema tersebut dan
bagaimana setiap orang atau kelompok itu terpengaruhi
4. Mengidentifikasi berbagai alternatif yang tersedia bagi orang yang harus
menyelesaikan dilemma tersebut
5. Mengidentifikasi konsekuensi yang mungkin terjadi dari setiap alternative
6. Memutuskan tindakan yang tepat

KEBUTUHAN KHUSUS AKAN PERILAKU ETIS DALAM PROFESI

Profesional adalah tanggung jawab untuk bertindak lebih dari sekadar memenuhi
tanggung jawab diri sendiri maupun ketentuan hukum dan peraturan masyarakat. Akuntan
publik mempunyai hubungan profesional yang berbeda dengan profesional lain. Profesional
lain hanya bertanggung jawab kepada klien yang ditanganinya sedangkan Akuntan publik,
sebagai profesional mengakui adanya tanggung jawab kepada masyarakat, klien, serta
praktisi, termasuk perilaku terhormat, meskipun itu pengorbanan diri. Setiap profesi selalu
menginginkan adanya tingkat profesional yang tinggi hal ini karena setiap profesi ingin
mendapatkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari publik. Bagi akuntan publik, Kantor
Akuntan Publik mempunyai hubungan khusus dengan para pemakai laporan keuangan.
Sehingga amatlah penting bahwa pemakai laporan memandang kantor akuntan publik sebagai
pihak yang kompeten dan objektif. Sehingga akuntan publik harus bekerja dengan
profesionalisme yang tinggi.

Beberapa cara yang dapat mendorong para akuntan publik untuk memperlakukan diri mereka
secara profesional :

1. Kode Perilaku Profesional


Kode perilaku profesional menurut AICPA yang berisi ketentuan umum mengenai
perilaku yang ideal atau peraturan khusus yang menguraikan berbagai tindakan yang
tidak dapat dibenarkan.
 Prinsip-prinsip
Lima prinsip yang harus dipatuhi oleh semua anggota AICPA yaitu tanggung
jawab, kepentingan masyarakat, integritas, kemahiran, lingkup dan sifat jasa dan
satu prinsip untuk anggota AICPA yang memberikan jasa atestasi yaitu
obyektivitas dan independensi .
 Peraturan perilaku
Standar minimum perilaku praktisi yang ditetapkan profesi yang merupakan
keharusan .
 Interpretasi
Tidak merupakan keharusan tetapi praktisi harus memahaminya
 Ketetapan etika
Penjelasan dan jawaban yang diterbitkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
peraturan perilaku yang diajukan oleh praktisi dan lainnya.tidak merupakan
keharusan tapi praktisi harus memahaminya.

INDEPENDENSI

Independensi dalam audit berarti mengambil sudut pandang yang tidak bias. Auditor
tidak hanya harus independen dalam fakta, tetapi juga harus independen dalam penampilan.

Ketentuan Sarbanes-Oxley Act dan SEC yang Membahas Independensi Auditor

Peraturan SEC membatasi ketentuan jasa nonaudit untuk klien audit, dan mencakup
juga pembatasan atas pengangkatan karyawan dari mantan karyawan kantor akuntan oleh
klien dan rotasi partner audit guna mempertinggi independensi.

Jasa Nonaudit Sarbanes-Oxley Act dan peraturan SEC yang direvisi lebih lanjut
membatasi, tetapi tidak benar-benar menghilangkan, jenis jasa nonaudit yang dapat diberikan
kepada klien audit yang merupakan perusahaan terbuka. Berikut adalah Sembilan jasa yang
tidak diperkenankan:

1) Jasa pembukuan dan akuntansi lain


2) Perancangan dan implementasi system informasi keuangan
3) Jasa penaksiran atau penilaian
4) Jasa aktuarial
5) Outsourching audit internal
6) Fungsi manajemen dan sumber daya manusia
7) Jasa pialang atgau dealer atau penasehat investasi atau banker investasi
8) Jasa hukum dan pakar yang tidak berkaitan dengan audit
9) Semua jasa lain yang ditentukan oleh peraturan PCAOB sebagai tidak diperkenankan.

Empat kategori fee yang harus dilaporkan :

1) Fee audit
2) Fee yang berkaitan dengan audit : yaitu fee untuk jasa-jasa seperti comfort letter dan
review atas pengajuan ke SEC yang hanya dapat diberikan oleh kantor akuntan
publik.
3) Fee perpajakan
4) Semua fee lainnya : perusahaan diwajibkan untuk memberikan perincian lebih lanjut
kategori fee lain dan memberikan informasi kualitatif mengenai sifat jasa yang
diberikan.

Komite Audit adalah sejumlah anggota dewan direksi perusahaan yang tanggung jawabnya
termasuk membantu auditor agar tetap independen dari manajemen.

Konflik yang Timbul dari Hubungan Personalia. Penerimaan karyawan dari mantan
anggota tim audit pada sebuah klien meningkatkan masalah independensi.

Protasi Partner. Aturan independensi SEC mengharuskan pimpinan dan partner audit
merotasi penugasan audit sesudah 5 tahun.

Kepentingan Kepemilikan. Aturan melarang kepemilikan oleh orang-orang yang terlibat


dalam audit dan keluarga dekat mereka, termasuk :

a. Anggota tim penugasan audit


b. Mereka yang dapat mempengaruhi penugasan audit dalan rantai komando perusahaan
c. Partner dan para manajer yang memberikan lebih dari 10 jam jasa nonaudit kepada klien
d. Partner dalam kantor partner yang terutama bertanggung jawab atas penugasan audit.

PERATURAN PERILAKU DAN INTERPRETASI INDEPENDENSI

Peraturan perilaku dan interpretasi independensi diatur dalam Peraturan 101.

Peraturan 101 – Independensi Seorang anggota yang berpraktik untuk perusahaan publik
harus independen dalam pelaksanaan jasa profesionalnya sebagaimana disyaratkan oleh
standar yang dirumuskan lembaga yang dibentuk oleh Dewan.

LINGKUNGAN HUKUM YANG BERUBAH

Mempunyai faktor-faktor pokok :

1. Ada peningkatan kesadaran para pengguna Laporan Keuangan akan tanggung jawab
Akuntan Publik
2. Ada peningkatan kesadaran divisi-divisi Securities & Exchange Commision (SEC)
mengenai dengan kewajibannya melindungi kepentingan para pemegang saham
3. Auditing dan akuntansi semakin kompleks karena ada faktor-faktor seperti meningkatnya
ukuran usaha, globalisasi usaha dan intrik-intrik operasi usaha.
4. Masyarakat menerima tuntutan dari pihak yang terlika melawan siapa saja yang dapat
memberikan kompensasi, tanpa melihat siapa yang salah, bersama beberapa doktrin
tentang kewajiban.
5. Keputusan pengadilan sipil pada beberapa kasus yang melawan Akuntan Publik yang
telah dipuji-puji, yang telah meyakinkan para pengacara untuk memberikan pelayanan
hukum berdasarkan biaya jasa yang tergantung pada keberhasilan. Kesempatan ini
menawarkan keuntungan terhadap pihak yang terluka bila tuntutannya berhasil, dan
menawarkan kerugian seminimal mungkin bila tuntutannya tidak berhasil
6. Banyak perusahaan Akuntan Publik lebih memilih menyelesaikan maslah hukum mereka
di luar pengadilan untuk menghindari biaya pengadilan yang mahal dan publisitas
bukannya menyelesaikan melalui proses pengadilan
7. Pengadilan mempunyai kesulitan di dalam memahami dan menafsirkan masalah-masalah
teknis akuntansi dan audit.

PERBEDAAN ANTARA KEGAGALAN BISNIS, KEGAGALAN AUDIT, DAN


RISIKO AUDIT

Kegagalan bisnis terjadi bila bisnis tersebut tidak dapat mengembalikan kepada para
peminjam atau tidak dapat memenuhi harapan para pemegang saham karena keadaan
ekonomi atau keadaan usaha, seperti resesi, pendapat manajemen yang tidak bermutu, atau
adanya persaingan yang tidak terduga dalam industri tersebut. Kasus ekstrim dari kesalahan
usaha ini adalah kebangkrutan.

Kegagalan audit terjadi ketika auditor mengeluarkan pendapat audit yang salah
karena tidak memenuhi syarat yang tercantum pada “standar audit yang dapat diterima”
(generally accepted auditing standards / GAAS). Contohnya adalah menunjuk asisten yang
bermutu untuk menjalankan tugas audit sehingga gagal menemukan kesalahan yang dapat
ditemukan oleh auditor yang bermutu.

Risiko audit memperlihatkan risiko yang dihadapi auditor yang menyatakan bahwa
laporan keuangan tersebut sudah benar sehingga pendapat auditor yang tidak bermutu sudah
diterbitkan, tetapi pada kenyatannya laporan tersebut ternyata tidak benar dan tingkat
materialitasnya tinggi.

KONSEP-KONSEP HUKUM YANG MEMPENGARUHI “KEWAJIBAN”

1. Konsep Orang Yang Bijak


2. Kewajiban atas Tindakan Pihak Lain
3. Tindakan Ada Komunikasi Istimewa
4. Syarat-syarat hukum yang mempengaruhi “kewajiban” Akuntan Publik

KEWAJIBAN KEPADA KLIEN


Kantor Akuntan Publik biasanya menggunakan satu atau kombinasi dari empat pembelaan
bila ada tuntutan hukum oleh klien yaitu :

1. Tidak ada Tugas. Tidak ada tugas yang harus dilaksanakan


2. Pelaksanaan kerja tanpa kelalaian
3. Kelalaian kontribusi
4. Ketiadaan hubungan sebab-akibat

RESPONS PROFESI TERHADAP KEWAJIBAN HUKUM

Ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh AICPA dan profesi secara keseluruhan
untuk mengurangi risiko terkena sanksi hukum. Antara lain dengan:

 Mencari perlindungan dalam proses pengadilan


 Meningkatkan kerja audit sehingga memenuhi permintaan pemakai dengan lebih baik
 Mendidik pemakai tentang batas-batas audit

You might also like