You are on page 1of 24

f) Bayi baru lahir prematur

i. Pengertian bayi prematur

1. Bayi prematur adalah neonatus dengan umur hamil kurang dari 37 minggu dengan berat kurang
dari 2500 gram (Manuaba, 2008).

2. Bayi prematur adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai
dengan usia kehamilan atau berat badan terletak antara persenti ke-10 sampai persentil ke-90 pada
kurva pertumbuhan intra uterin (Surasmi dkk, 2003).

3. Bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum 37 minggu kehamilan (dihitung dari hari pertama
haid terakhir), mempunyai masa gestasi yang pendek (Markum, 2003).

ii. Etiologi bayi prematur

Faktor-faktor penyebab kelahiran bayi prematur menurut Manuaba (2008),


adalah :

1. Faktor ibu

a. Gizi saat hamil yang kurang

b. Umur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun

c. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat penyakit menahun ibu seperti hipertensi, jantung,
gangguan pembuluh darah (perokok)

d. Faktor pekerja terlalu berat

2. Faktor kehamilan

a. Hamil dengan hidramnion

b. Hamil ganda

c. Perdarahan antepartum

d. Komplikasi hasil pre-eklampsia/ eklampsia ketuban pecah dini


3. Faktor janin
a. Cacat bawaan
b. Infeksi dalam rahim

g) Faktor masalah yang belum diketahui. Patofisiologi


Alat tubuh yang prematur belum berfungsi seperti bayi matur. Oleh karena itu ia mengalami
banyak kesulitan hidup untuk di luar uterus ibunya bersangkutan dengan kerja sempurna alat-alat dalam
tubuhnya maka mudah timbul komplikasi, diantaranya :

1. Suhu tubuh
a. Pusat pengatur suhu tubuh masih belum sempuran
b. Luas badan bayi relatif besar, sehingga penguapannya bertambah

a. Otot bayi masih lemah

b. Lemak kulit dan lemak coklat kurang, sehingga


cepat kehilangan panas badan
c. Kemampuan metabolisme panas masih rendah

2. Pernafasan

a. Pusat pengaturan pernapasan belum sempurna

b. Surfaktan paru-paru masih kuarang, sehingga


perkembangannya tidak sempurna
c. Otot pernapasan dan tulang iga lemah

d. Dapat disertai penyakit

3. Alat pencernaan makanan


a. Belum berfungsi sempurna, sehingga penyerapan
makan dengan banyak lemah atau kurang baik
b. Aktifitas otot pencernaan makanan masih belum
sempurna, sehingga pengosongan lambung
berkurang
c. Mudah terjadi regurgitasi isi lambung dan dapat
menimbulkan aspirasi pneumonia
4. Hepar yang belum matang (immature)

Mudah menimbulkan pemecahan bilirubin,sehingga mudah terjdi


hiperbilirubinemia (kuning) sampai kern ikterus.

5. Ginjal masih belum matang

Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih


belum sempurna sehingga mudah terjadi oedema.

6. Perdarahan dalam otak

a. Pembuluh darah bayi prematur masih rapuh dan mudah pecah.

b. Sering mengalami gangguan pernapasan, sehingga


mudah terjadi perdarahan dalam otak.
c. Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan
menyebabkan kematian bayi.
d. Pemberian O2 belum mampu diatur sehingga
mempermudah terjadi perdarahan dan nekrosis
(Manuaba, 2008).
Patofisiologi Bayi Baru Lahir dengan Prematur

Bayi Baru Lahir Prematur

Etiologi :

Faktor ibu
Faktor kehamilan
Faktor janin BBLR
Diagnosa Bayi Lahir Prematur
Faktor
yangbelum

Berat badan lahir rendah

Sebelum lahir Sesudah lahir

1) Kurang gizi 1) Berat badan


2) Hipoksia 2) Rendah
3) Asfiksia
4) KU lemah
Klasifikasi

Dismatur
Prematur

Penanganan :
Bayi sembuh :
1) Jaga suhu tubuh
2) Cegah infeksi 1) Kenaikan BB
3) Pengawasan nutrisi 2) KU membaik
4) Penimbangan 3) Bayi dibawa pulang
5) Kolaborasi dokter

Gambar 2.1 Patofisiologi Bayi Baru Lahir dengan Prematur (modifikasi)


Sumber : Manuaba, 2008
ii. Karakteristik bayi prematur

Tanda klinis yang tampak sangat bervariasi bergantung pada usia


kehamilan saat bayi dilahirkan. Makin kecil umur kehamilan saat
dilahirkan makin besar pula perbedannya dengan bayi yang lahir cukup
bulan.

Tanda-tanda bayi prematur antara lain :

1. Umur kehamilan sama dengan kurang dari 37 minggu

2. Berat badan sama dengan atau kurang dari 2500 gr

3. Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm

4. Kuku panjang sudah melewati ujung jari

5. Batas dahi dan rambut kepala tidak jelas

6. Lingkaran kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm

7. Lingkaran dada sama dengan atau kurang dari 30 cm

8. Rambut lanugo masih banyak

9. Jaringan lemak subutan tipis atau kurang


10. Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya
sehingga seolah-olah tidak teraba Tulang rawan daun telinga
11. Tumit mengkilap, telapak kaki halus

12. Alat kelamin pada laki-laki, pigmenasi dan rugae pada skrotum
kurang. Testis belum turun kedalam skrotum. Untuk bayi perempuan
klitoris menonjol. Labia minora belum tertutup oleh labia miyora.
13. Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya
lemah.
14. Fungsi saraf belum atau kurang matang maengakibatakan refleks
hisap dan menelan serta batuk masih lemah atau tidak efektif dan
tangisannya lemah.
15. Jaringan kelenjar mammae masih kurang akibat pertumbuhan otot
dan jaringan lemak masih kurang
16. Verniks caseosa tidak ada atau sedikit (Surasmi dkk, 2003)

Sedangkan menurut Wiknjosastro (2005) tanda dan gejala yang


muncul selain tersebut di atas, adalah sebagai berikut : kepala reatif besar
dari pada badannya, kulitnya tipis transparan, lanugonya banyak, lemak
subcutan kurang, sering tampak paristaltik usus, tangisannya lemas dan
jarang, pernapasan tidak teratur dan sering timbul apnoe, otot-otot masih
hipotonik sikap selalu dalam keadaan kedua paha dalam abduksi. Sendi
lutut dan pergelangan kaki dalam fleksi atau lurus dan kepala mengarah
ke satu sisi. Reflek tonok leher lemah dan reflek moro negatif, daya isap
lemah terutama pada hari-hari pertama, frekuensi nadi berkisar antara
100-140 per menit, frekuensi pernapasan 40-50 per menit. Bila bayi lapar
akan menangis, gelisah dan menggerak-gerakkan tangannya.

iii. Penatalaksanaa bayi prematur

1. Menurut Wiknjosastro (2005), hipotermia disebabkan oleh


permukaan tubuh bayi lebih luas dibandingkan dengan berat badan,
kurangnya jaringan lemak dibawah kulit dan kekurangan lemak
coklat. Cara mempertahankan suhu antara lain :
a. Bayi dengan berat badan kurang dari 2000 gram
dirawat dalam inkubator dengan suhu 350C dan
untuk berat badan 2000-2500 gram dengan suhu
340C. Kelembaban antara 50-60%, suhu inkubator
dapat diturunkan 10C per minggu.
b. Bila inkubator tidak dapat dilakukan dengan
membungkus bayi dan memasang lampu di dekat
tempat tidur bayi.
c. Dengan memakai alat prespexheat shield yang
diselimuti bayi dalam inkubator untuk mengurangi
kehilangan panas karena radiasi. Dan juga
digunakan temperatur sensor yang ditempel pada
kulit bayi agar suhu kulit dapat dipertahankan pada
derajat yang telah ditetapkan sebelumnnya.
d. Badan bayi harus tetap kering untuk mencegah evaporasi.

e. Kamar bayi cukup sinar matahari pintu dan jendela


dalam keadaan tertutup untuk mencegah hilangnya
panas secara radiasi dan konveksi.
2. Pemberian makanan

Alat pencernaan bayi prematur masih belum sempurna,


lambung kecil, enzim pencernaan belum matang, kebutuhan protein 3
sampai 5 gr/kgBB dari kalori 110 kal/kgBB. pemberian minum bayi 3
jam setelah lahir dan didahului dengan menghisap cairan lambung
untuk mengetahui Atresia Esophagus dan mencegah muntah. Refleks
menghisap masih lemah, sehingga pemberian minum sebaiknya
sedikit demi sedikit, tetapi dengan frekuensi yang
lebih sering. ASI dapat diperas dan diminumkan dengan sendok
perlahan-lahan atau memasang sonde pada lambung. Permulaan
cairan yang di berikan sekitar 50 sampai 60 cc/kgBB/hari dan terus
dinaikkan sampai mencapai sekitar 200 cc/kgBB/hari (Manuaba,
2008).

3. Pencegahan infeksi

Bayi prematur mudah sekali terkena infeksi. Oleh karena itu


upaya preventif sudah dilakukan sejak pengawasan antenatal,
sehingga tidak terjadi persalinan prematur, dan pada masa post natal,
yaitu keadaan ibu dan bayi mengizinkan maka bayi dirawat bersama
ibu dan diberi air susu ibu.

Tindakan septika dan antiseptika digalakkan, baik dirawat


gabung maupun bangsal neonatus. Infeksi yang sering terjadi ialah
infeksi silang melalui dokter, perawat, bidan, petugas lain yang
berhubungan dengan bayi. Untuk mencegah terjadinya infeksi maka:

a. Diadakan pemisahan antara bayi yang kena infeksi


dengan bayi yang tidak kena infeksi.
b. Mencuci tangan setiap kali sebelum dan sesudah
memegang seorang bayi.
c. Membersihkan tempat tidur bayi segera sesudah
tidak dipakai lagi.
d. Membersihkan ruangan pada waktu-waktu tertentu.

e. Setiap bayi mempunyai perlengkapan sendiri.


f. Jika mungkin setiap bayi dimandikan di tempat
tidur masing- masing.
g. Petugas di bangsal bayi harus memakai pakaian
yang telah disediakan.
h. Petugas yang menderita penyakit menular (infeksi
saluran pernapasan, diare, conjungtivitas dan lain-
lain) di larang merawat bayi.
i. Kulit dan tali pusat bayi harus dibersihkan sebaik-baiknya.

j. Para pengunjung orang sakit hanya boleh melihat


bayi dari belakang kaca (Winkjosastro, 2005).
4. Penimbangan ketat

Perubahan berat badan mencerminkan gizi/ nutrisi bayi erat


kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat
badan harus dilakukan dengan ketat (Saifuddin, 2003).

Penimbangan bayi umumnya dilakukan secara ketat setiap pagi,


siang, dan sore hari. Penimbangan dilakukan dengan cara melepas
semua pakaian yang dikenakan bayi (Abu Fais, 2010).

5. Memandikan

Jangan sekali-kali memandikan bayi prematur setiap hari. Bayi


hanya boleh dimandikan tiap beberapa hari sekali. Siapkan kamar
yang bersih dan aman untuk bayi, bayi prematur lebih rentan dengan
infeksi dan penyakit karena daya tahan tubuhnya belum sempurna,
jauhnya bayi dari lingkungan yang berpolusi debu (Abu Fais, 2010).
Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir Prematur

Bayi baru lahir dengan prematur

BBLSR (>1500 BBLR (1500-2500


sf

Komplikasi :
Tidak ada Bayi sianosis/ sukar
Sukar bernafas bernafas (frekuensi < 30/
Kesukaran
pemberian 1) Rooming in
minum 2) Dorongan ibu untuk
Penatalaksanaan :
Ikterus mulai menyusui
Infeksi satu jam pertama Beri O2 lewat kateter
3) Cegah infeksi
4) Pengawasan nutrisi
5) Menjaga suhu
Penatalaksanaan :

1) Beri O2 lewat kateter hidung/


Nasal prong
2) Beri minuman melalui NGT
menggunakan pipet Berat badan bayi
3) Menjemur bayi di pagi hari normal
4) Berikan gentamisin, 4 mg/ kg BB IM
benzil penisillin
5) Bungkus bayi dan hangatkan

Gambar 2.2 Penatalaksanaan bayi baru lahir prematur (modifikasi)


Sumber : Saifuddin (2003)
iv. Klasifikasi bayi prematur

Klasifikasi bayi prematur berdasarkan atas timbulnya bermacam-


macam problematika pada derajat prematurisasi dalam Wiknjosastro
(2005) menggolongkan menjadi :

1. Bayi yang sangat prematur (extremely prematur) 24-30 minggu


Bayi pada masa gestasi 24-27 minggu masih sangat sukar
hidup terutama di negara yang belum atau sedang berkembang. Bayi
dengan masa gestasi 28-30 minggu masih mungkin dapat hidup
dengan perawatan yang sangat intensif (perawatan yang sangat terlatih
dan menggunakan alat-alat canggih), agar dicapai hasil yang
optimum.

2. Bayi derajat prematur sedang (moderately prematur) 31-36 minggu


Pada golongan ini kesanggupan untuk hidup jauh lebih baik
dari golongan pertama dan gejala sisa yang dihadapi di kemudian hari,
jauh lebih ringan asal saja pengelolaan terhadap bayi itu betul- betul
intensif.

3. Barderlain prematur

Masa gestasi 37-38 minggu. Bayi ini mempunyai sifat-sifat


prematur dan matur. Biasanya berat badan seperti bayi mature dan
dikelola seperti bayi mature. Akan tetapi sering timbul problematika
seperti yang dialami bayi prematur, misalnya sindroma gangguan
pernapasan, hyper billirunemia, daya isap yang lemah dan sebagainya,
sehingga bayi ini harus diawasi dengan seksama.
v. Komplikasi bayi prematur

Dibawah ini akan diuraikan secara singkat beberapa penyakit


yang ada hubungannya dengan bayi prematur.

1. Sindrom gangguan pernapasan idiopatik atau penyakit

membranhialin.

Penyebab kelainan ini adalah kekurangan surfaktan, suatu zat aktif


pada alveoli yang mencegah kolaps paru dan dapat menyebabkan
kemampuan paru-paru untuk mempertahankan stabilitas menjadi
menjadi terganggu. Selain itu otot pernapasan dan tulang iga masih
lemah dan pusat pengatur pernapasan lebih sempurna.

2. Pneumonia aspirasi

Sering ditemukan pada bayi prematur karena reflek menelan dan


batuk belum sempurna. Penyakit ini dapat dicegah dengan perawatan
yang baik, antara lain dengan selalu menyendawakan bayi sesudah
minum.

3. Perdarahan intraventrikuler

Perdarahan spontan di rentrikel otak otak lateral biasanya dikarenakan


pembuluh darah bayi prematur masih rapuh dan mudah pecah,
sehingga terjadi anoksia otak.

4. Hiperbilirubinemia
Bayi prematur lebih sering mengalami hiperbilirubinemia sampai kern
ikterus dibandingkan dengan bayi cukup bulan. Hal ini disebabkan
karena faktor kematangan hepar yang masih imatur
sehingga konjugasi bilirubin indirek menjadi bilirubin direk belum
sempurna.

5. Gangguan imunologik

Daya tahan tubuh terhadap infeksi belum memadai karena


kemampuan leukosit masih kurang, sehingga pembentukan antibody
belum sempurna serta rendahnya kadar Ig G atau gamma globulin.

6. Gangguan pencernaan dan problem nutrisi

Aktifitas alat pencernaan makanan masih belum sempurna, sehuingga


penyerapan makanan kurang baik, serta pengosongan lambung juga
berkurang. Selain itu juga mudah terjadi regurgtasi isi lambung dan
dapat menyebabkan aspirasi pneumonia.

7. Hipotermia

Hipotermia dapat terjadi karena kemampuan untuk mempertahankan


panas dan kesanggupan menambah produksi panas sangat terbatas
karena pertumbuhan otot-otot yang belum cukup mamadai, lemak
subkutan yang sedikit, belum matang sistem saraf pengatur suhu
tubuh, luas permukaan tubuh relatif lebih besar dibandingkan dengan
berat badan sehingga mudah kehilangan panas (Winkjosastro, 2005).
e) Teori Manajemen Kebidanan

a. Pengertian

Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang


digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah. Penemuan-penemuan ketrampilan dalam
rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan satu keputusan yang
berfokus pada pasien (Varney, 2008).

b. Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses manajemen terdiri dari tujuh langkah yang berurutan dimana


setiap langkah disempurnakan secara sistematis. Proses dimulai dari
pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah
tersebut adalah sebagai berikut :

Langkah 1 : Pengkajian

Pengkajian adalah langkah vital yang dipakai dalam menerapkan asuhan


kebidanan pada pasien (Varney, 2008). Pada tahap ini semua data dasar dan
informasi tentang pasien dikumpulkan dan dianalisa untuk mengevaluasi
keadaan pasien, yaitu :

i. Data subyektif
Data subyektif adalah data yang didapat dari pasien sebagai suatu
pendapatan terhadap suatu situasi dari kajadian (Nursalam, 2003)
meliputi :

1. Identitas / biodata antara lain :

a. Nama bayi : Untuk mengetahui identitas bayi.


b. Umur bayi : Untuk mengetahui umur bayi yang nantinya

disesuaikan dengan tindakan yang akan


dilakukan.

c. Tanggal/jam/lahir : Untuk mengetahui kapan


bayi lahir

disesuaikan dengan hari perkiraan lahir.

d. Barat badan : Untuk mengetahui kesesuaian antara berat

badan dengan umur kehamilan bayi prematur.


Normalnya 2500 gr – 3500 gr (Hidayat, 2009).
Pada kasus bayi premature berat badan
kurang dari 2500 gr (Surasmi, 2003).

e. Panjang badan : Untuk mengetahui kesesuaian antara panjang

badan dan umur kehamilan pada bayi


prematur. Normalnya 45 – 50 cm (Hidayat,
2009). Pada bayi premature panjang badan
kurang dari 46 cm (Surasmi, 2003).

f. Nama ibu/ ayah : Untuk mengetahui identitas orang tua bayi.

g. Umur : Pada kasus umur ibu yang kurang


dari 20
tahun atau lebih dari 35 tahun dapat
menyebabkan terjadinya bayi prematur.

h. Suku bangsa : Berguna untuk mengetahui faktor pembawa

ras.
i. Agama : Untuk mengetahui motivasi
kepada

keluarganya sesuai dengan agamanya.

j. Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat


pendidikan

yang nantinya penting dalam


memberikan KIE tentang perawatan
bayi.

k. Pekerjaan : Untuk mengetahui gambaran


keadaan

sosial ekonomi berhubungan dengan


kemampuan dalam mencukupi
kebutuhan nutrisi.

l. Alamat : Untuk mendapatkan gambaran tentang

tempat dimana pasien tinggal.

2. Keluhan utama
Keluhan utama adalah keluhan yang harus dinyatakan secara
singkat dan menggunakan bahasa yang dipakai si pemberi
keterangan (Varney, 2008). Pada kasus bayi baru lahir
dengan premature keluarga mengatakan berat badannya
kurang dari 2500 gr, lahir dengan umur kehamilan kurang
dari 37 minggu.

3. Riwayat kehamilan sekarang

c. Berisi hari pertama haid terakhir (HPHT), hari perkiraan lahir (HPL), frekuensi
pemeriksaan ante natal (ANC), yang memeriksa, keluhan, imunisasi, golongan darah
ibu dan ayah, ibu hamil beberapa d

You might also like