You are on page 1of 23

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HPV (HUMAN PAPILLOMA VIRUS)

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Masyarakat dapat memahami dan mengetahui sejak dini tentang HPV
(Human Papilloma Virus)
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan masyarakat mampu:
a. Memahami pengertian HPV
b. Memahami penyebab HPV
c. Memahami tanda dan gejala HPV
d. Memahami cara penularan HVP
e. Memahami cara mencegah HPV
f. Memahami komplikasi HPV pada ibu hamil
g. Memahami penatalaksanaan infeksi HPV

B. Judul : Atasi HPV (Human Papilloma Virus) Sejak Dini.

C. Pokok Bahasan : Keperawatan Reproduksi


Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Cara pencegahan
5. Cara penularan
6. Komplikasi HPV pada ibu hamil
7. Penatalaksanaan HPV pada ibu hamil

D. Sasaran : Ibu Hamil di Poli Kandungan

E. Jadwal & Tempat :


Hari/Tanggal : Senin, 24 Mei 2018
Waktu : 09.00-09.15 WITA
Tempat : Poli Kandungan

F. Pengorganisasian :

1. Moderator : M. Bayu Ihsan

Joblist Moderator :

1) Membuka acara
2) Memperkenalkan anggota kelompok
3) Menjelaskan tujuan penyuluhan dan
mengatur jalannya acara penyuluhan serta
menyebutkan materi yang akan diberikan
4) Memimpin jalannya diskusi (Tanya jawab)
5) Mengevaluasi pemahaman peserta dengan
bertanyakembali
6) Mengatur kontrak waktu
7) Menutupkan acara

2. Penyaji Materi : Riska Atminanta

Joblist Penyaji :

1) Menggali pengetahuan peserta penyuluhan


2) Menjelaskan pokok bahasan penyuluhan
3) Menyimpulkan materi

3. Fasilitator : Indra Warisman


Ira Noviany
Iqbal Wiratama
Jannatu Rahmah
Putri Yuspita Sari
Rika Meldy Agustina
Joblist Fasilitator :
1) Mendorong peserta penyuluhan untuk tidak
malu bertanya
2) Menyampaikan pertanyaan peserta
penyuluhan ke moderator
3) Menstimulasi peserta yang tidak aktif
4) Mendokumentasikan acara penyuluhan
5) Membagikan lefleat di akhir penyuluhan

4. Observer : Ridha Nor Aulia


Ruri Widya Nur Safitri
Joblist Observer :

1) Mencatat pertanyaan peserta penyuluhan


(Notulensi)
2) Menjalankan daftar hadir peserta
penyuluhan
3) Mengamati dan menilai proses jalannya
penyuluhan untuk evaluasi
G. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Pembuatan satuan acara penyuluhan dengan materi HPV
b. Menyiapakan alat dan bahan
c. Membuat kontrak dengan peserta yang akan diberi peyuluhan
2. Pelaksanaan
Susunan Acara:
No Waktu Rangkaian Materi Metode Respon
. Kegiatan Pelaksanaan Peserta
1. 09.00- Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Penyuluh 1. Peserta
09.03 2. Menjelaskan mengucapkan menjawab salam
tujuan salam pembuka 2. Peserta
penyuluhan dan menjelaskan mendengarkan
3. Menanyakan tujuan dengan baik
pengetahuan penyuluhan tujuan
klien tentang penyuluhan yang
HPV disampaikan
2. 09.03- Kegiatan Menjelaskan tentang Penyuluhan 1. Peserta
09.08 inti atau : melakukan penyuluhan
penyuluhan 1. Pengertian HPV ceramah tentang : mendengarkan
2. Penyebab HPV 1.Pengertian HPV dengan baik
3. Tanda dan gejala 2.Penyebab HPV materi atau
HPV 3.Tanda dan gejala pokok bahasan
4. Cara penularan HPV HPV yang
HPV 4.Cara penularan disampaikan
5. Cara mencegah HPV (Primer) 2. Peserta dalam
HPV 5.Cara mencegah kondisi kondusif
6. Komplikasi HPV HPV pada saat
pada ibu hamil 6.Komplikasi diberikan materi
7. Penatalaksanaan 7.Penatalaksanaan penyuluhan
mengenai HPV
HPV ibu hamil

3. 09.08- Sesi tanya 1. Mengadakan sesi 1. Moderator 1. Peserta


09.12 jawab tanya jawab meminta pada penyuluhan
(diskusi) peserta untuk mengangkat
menanyakan hal tangan dan
yang tidak di bertanya hal
mengerti yang tidak
dimengerti
4. 09.12- Penutup 1. Mengadakan 1. Menanyakan 1. Peserta
09.15 evaluasi setelah kembali materi penyuluhan
penyuluhan penyuluhan yang dapat menjawab
2. Menyimpulkan diberikan pertanyaan yang
materi 2. Mengucapkan diberikan
3. Salam penutup salam penutup 2. Peserta
penyuluhan
menjawab salam
penutup

H. Setting Tempat

Fasilitator Poster
Penyaji

Moderator
Fasilitator

Peserta
Fasilitator Fasilitator

Observer Obsever

Fasilitator Fasilitator

I. Metode Belajar
Ceramah dan Tanya Jawab (Diskusi)

J. Alat Bantu Belajar


Poster, leaflet, sound system.

K. Garis Besar Materi (Terlampir)


1. Pengertian HPV (Primer)
2. Penyebab HPV (Primer)
3. Tanda dan gejala HPV (Primer)
4. Cara penularan HPV (Primer)
5. Cara mencegah terjadinya HPV (primer)
6. Komplikasi
7. Penatalaksanaan

L. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
(1) Peserta hadir ditempat 10 menit sebelum kegiatan.
(2) Penyelenggaraan penyuluhan di ruangan pasien.
(3) Pengorganisasian penyelenggara dilakukan sebelum dilakukan
penyuluhan kesehatan.
(4) SAP dan media penyuluhan dibuat 1 minggu sebelum
penyuluhan kesehatan.
(5) Kelompok penyuluhan kesehatan :
Moderator : M. Bayu Ihsan
Penyaji : Riska Atminanta
Fasilitator : Indra Warisman
Ira Noviany
Iqbal Wiratama
Jannatu Rahmah
Putri Yuspita Sari
Rika Meldy Agustina
Observer : Ridha Nor Aulia
Ruri Widya Nur Sapitri

(6) Peralatan atau media tersedia dengan lengkap (Poster ,leaflet,


sound system).
(7) Kelompok penyuluhan kesehatan melakukan kontrak waktu
selama 15 menit untuk melakukan penyuluhan kesehatan pada
hari dilakukankegiatan
2. Evaluasi Proses
(1) Kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan tujuan
pembelajaran dapattercapai
(2) Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan.
(3) Peserta mengikuti jalannya kegiatan sampai selesai
(4) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secarabenar
(5) Jumlah peserta sesuai target (10 orang)
(6) Penyaji menyampaikan materi dengan jelas sehingga peserta
lebih mudah dalam memahami isi dari penyuluhan kesehatan
yang diberikan penyuluh

3. Evaluasi Hasil
Pada evaluasi belajar, peserta penyuluhan mampu :
(1) Menjelaskan kembali pengertian HPV
(2) Menjelaskan penyebab HPV
(3) Menjelaskan tanda dan gejala HPV
(4) Menjelaskan cara penularan HPV
(5) Menjelaskan cara mencegah HPV
(6) Komplikasi HPV pada Ibu hamil
(7) Penatalaksanaan HPV pada Ibu Hamil

M. Lampiran
Materi Lengkap

N. Referensi
a. Bulecheck, Gloria M., Butcher, Howard K., Dochterman, J.
McCloskey. 2012. Nursing Interventions Classification (NIC).
Fifth Edition. Iowa: Mosby Elsavier.
b. Emilia O dkk.. Bebas Ancaman Kanker Serviks. Edisi I. Yogyakarta :
Media Pressindo, 2010. h. 73−93
c. Jhonson,Marion. 2012. Iowa Outcomes Project Nursing
Classification (NOC). St. Louis ,Missouri ; Mosby.
d. NANDA International. 2015. Nursing Diagnoses: Definitions &
Classifications 2015-2017. Jakarta : EGC
e. Manuaba, I.G.B. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita,
Arca: Jakarta.

Lampiran Materi
A. Pengertian HPV
Human Papilloma Virus (HPV) adalah jenis virus yang cukup
lazim. Jenis yang berbeda dapat menyebabkan kutil atau pertumbuhan sel
yang tidak normal (displasia) dalam atau di sekitar leher rahim atau dubur
yang dapat menyebabkan kanker leher rahim atau dubur. Kutil-kutil ini
pada umumnya tumbuh di permukaan kulit yang lembab dan di daerah
sekitar alat kelamin sehingga disebut kutil kulit dan kutil kelamin. Infeksi
HPV pada alat kelamin dapat disebarkan melalui hubungan seks,
sedangkan penularan kutil kulit pada tangan atau kaki dapat terjadi tanpa
hubungan seks (penularannya dapat melalui sentuhan atau penggunaan
barang secara bersama).

B. Etiologi
Disebabkan oleh kelompok Human Papiloma Virus (HPV). Virus
ini biasanya sering menyerang pada manusia dan hewan.

C. Tanda dan Gejala


1. Kutil yang tumbuh mungkin berwarna merah muda, putih, abu-abu
ataupun coklat. Awalnya hanya berupa bintil-bintil kecil yang
kemudian bersatu membentuk kutil yang lebih besar.
2. Semakin lama kutil dapat menjadi semakin besar.
3. Pertumbuhan kutil akan semakin besar dan banyak jika tumbuh di kulit
lembab akibat kebersihan kulit kurang di jaga.
4. Kutil-kutil ini dapat menyebabkan rasa sakit dan gatal sehngga
membuat tidak nyaman dan sering kali baru di sadari keberadaanya saat
jumlahnya sudah bertambah banyak dan besar.
5. Kutil dapat bertumbuh dengan cepat segera setelah terinfeksi ataupun
beberapa bulan bahkan beberapa tahun setelah terinfeksi HPV, dah
bahkan tidak pernah tumbuh sampai di nyatakan kita terinfeksi HPV
(atau sampai kita menyadari bahwa kita terinfeksi HPV).

D. Penularan
1. Cairan tubuh (seperti hubungan seks, jarum suntik yang di pakai secara
bersama)
2. Penggunaan barang secara bersamaan / kontak dengan benda mati yang
terkontaminasi HPV
3. kontak langsung kulit ke kulit

E. Pencegahan
1. Menjaga kebersihan kulit terutama daerah predileksi (punggung
tangan, jari tangan, punggung kaki, jari kaki, dan telapak kaki)
2. Mengenal lebih dini tanda-tanda awal terjadinya kutil.
3. Vaksin untuk mencegah HPV
F. Komplikasi pada kehamilan
Kutil kelamin dapat menyebabkan komplikasi serius pada ibu
hamil. Kutil kelamin dapat melebar dan menutupi lubang kencing dan
menyulitkan buang air kecil.
Kutil kelamin pada dinding vagina dapat mengurangi keelastisan jaringan
vagina saat melahirkan. Selain itu, kutil kelamin yang terlalu besar pada
vulva dan vagina bisa menyebabkan pendarahan karena meregang pada
saat proses melahirkan.
Selain berbahaya pada ibu hamil, kutil kelamin juga dapat
ditularkan kepada bayinya. Walaupun kasus ini jarang terjadi, namun tetap
ada risiko bayi tertular seperti munculnya kutil kelamin pada tenggorokan.
Bayi yang tertular penyakit menular seksual kutil kelamin disarankan
melakukan operasi agar tidak menyumbat saluran pernapasannya.

G. Penatalaksanaan
Sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam
1-2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami. Namun demikian
infeksi menetap yang disebabkan oleh tipe-tipe HPV resiko tinggi seperti
tipe 16 atau 18 akan mengarah pada kanker serviks. Kanker serviksmulai
berkembang ketika sel-sel abnormal pada dinding serviks mulai
memperbanyak diri tanpaterkontrol dan membentuk sebuah benjolan yang
disebut tumor.Sampai saat ini, belum ada pengobatan langsung untuk
infeksi HPV. Sistem kekebalan tubuh dapat “memberantas” infeksi HPV,
namun orang tersebut dapat kembali tertular lagi. Bagi beberapa wanita
dengan infeksi HPV pada leher rahim menjadi resisten terhadap obat-obat
diatas oleh karenanya pengobatannya (pengambilan displasia dan kutil)
dapat dilakukan dengan cara berikut:
- Membakarnya dengan jarum listrik (kauterusasi listrik) atau laser
- Membekukannya dengan Nitrogen cair
- Memotongnya secara bedah
- Mengobatinya dengan zat kimia

Pengobatan lain yang kurang lazim untuk kutil adalah obat 5-FU
(5-fluorourasil) daninterferon alfa. 5-FU berbentuk krim. Suatu obat baru,
yaitu imikuimod, disetujui di AS untukmengobati kutil kelamin. Sidofoyir
yang aslinya dikembangkan untuk mengobati virusSitomegalia (CMV)
mungkin juga dapat membantu memerangi HPV. Infeksi HPV
dapat bertahan lama terutama pada orang HIV-positif. Oleh karena
displasia dan kutil dapat kambuhmaka, penyakit sebaiknya diobati
sesegera mungkin mengurangi kemungkinan penyebaran atau kambuh

Pengobatan pada kanker mulut rahim ada tiga, yaitu operasi,


penyinaran (radiasi), dankemoterapi. Masing-masing terapi dilakukan
dokter menurut stadium kanker yang dialami pasiendan dengan
pertimbangan kaidah dan risiko bagi pasien. Stadium O atau disebut juga
lesi prakanker sangat mudah diobati dengan tindakan lokal. Selanjutnya
stadium 1, dibagi A dan B, pilihan pengobatan dengan operasi. Stadium
2A masih dioperasi, tetapi stadium 2B tidak lagidioperasi, melainkan
sebaiknya radiasi dibantu kemoterapi. Stadium 3 dan 4 adalah
stadiumlanjut, dibagi juga A dan B, biasanya radiasi dibantu kemoterapi.

Sebanyak 20 % kutil akan hilang/ sembuh dengan sendirinya tanpa


pengobatan. Pengobatandapat memindah/ mangangkat kutil atau sel
abnormal tetapi tidak melindungi/ menyembuhkandari virus yang telah
ada dalam tubuh kita. Obat seperti Podophyllin, Asam tricloroasetat
ataukrim Aldara hanya dapat menyembuhkan kutil yang terdapat di
permukaan kulit saja.Penggunaan obat-obatan ini sebanyak satu atau dua
kali seminggu dapat membantumenghilangkan 60% kutil yang ada.

H. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian Awal
a. Identitas klien
Nama : Ny.B
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Banjarbaru
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
b. Keluhan Utama :
Gatal-gatal yang hebat sejak 3 hari yang lalu, namun telah muncul
tanda tanda seperti benjolan (kutil) kecil kecil kurang lebih 3 bulan
yang lalu namun tidak gatal, keluhan gatal ini menyebar kebagian
tubuh seperti genetalia dan akibat dari gatal tersebut Ny.B
mengalami kesulitan tidur .
c. Keluhan Umum :
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
Riwayat penyakit sekarang yaitu gatal gatal yang hebat sejak 3
hari yang lalu, biasanya gatal akan semakin hebat ketika kutil
semakin membesar. Akibat dari gatal tersebut Ny.B menjadi
sulit tidur akibat rasa gatal dan nyeri tersebut dan Ny.B juga
tidak megetahui akibat dari gatal tersebut.
b) Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat penyakit dahulu yaitu Ny.B pernah mengalami gatal
gatal namun hanya di bagian sela sela tangan. Ny.B pernah
mengalami penyakit seperti ini sebelumnya. Saat itu timbul kutil
sebesar biji kacang hijau di kedua tungkai bawah, tanpa terasa
nyeri atau gatal lalu kutil mulai menyebar ke genetalia Ny.B.
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
Kaji apakah keluarga klien ada yang pernah menderita penyakit
yang sama. Pada kasus tidak ada keluarga yang menderita
penyakit yang sama seperti yang di derita Ny.B
d) Riwayat psikososial
Riwayat psikososial yaitu Ny.B menolak dengan keadaan nya yang
sekarang dan merasa cemas dengan hubungan seksual bersama
suaminya karena penyakitnya.

2. Pengkajian Pola Gordon


a. Pola Persepsi Kesehatan dan Manajemen Kesehatan
Hal yang perlu dikaji adalah alasan masuk rumah sakit,
riwayat kesehatan klien, serta persepsi klien tentang kesehatan dan
ketaatan klien pada ketentuan medis dan keperawatan. Biasanya
pada pasien (human papilloma virus/HPV) akan terganggu akibat
gatal gatal dan nyeri yang dialaminya. Diagnosa medis : (human
papilloma virus/HPV) dan pada pemeriksaan fisik didapatkan hasil
pada genetalia Ny.B timbul kutil yang awalnya tidak terasa nyeri
dan gatal namun semakin lama kutil semakin besar dan
menimbulkan nyeri.
b. Pola Nurtrisi – Metabolik
1) Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana intake nutrisi sebelum
dan saat klien sakit. Bagaimana pola makan klien sebelum dan
saat sakit.
2) Kaji nafsu makan klien, penurunan/peningkatan berat badan,
serta keluhan dalam pemenuhan nutrisi metabolik. Kaji adanya
penggunaan alat bantu untuk makan atau minum. Kaji BB, suhu,
kulit, serta kebersihan mulut dan gigi klien.
Pada kasus tidak terkaji namun bisanya tidak ada gangguan
dalam pola nutrisi dan metabolik pasien dengan HPV.
c. Pola Eliminasi
1) Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana defekasi klien, apakah
ada keluhan dan penggunaan alat bantu serta obat-obatan. Kaji
adanya bising usus, distensi, atau nyeri tekan.
2) Kaji pola berkemih klien (frekuensi, jumlah, warna, dan bau).
Kaji keluhan dalam melakukan BAK dan adanya penggunaan
alat bantu serta obat-obatan.
Pada kasus tidak terkaji namun bisanya tidak ada gangguan
dalam pola eliminasi pasien dengan HPV karena kutil hanya
terdapat pada bagian kulit luar sekitaran alat kelamin.
d. Pola Aktivitas – Latihan
1) Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana pola aktivitas dan
latihan klien sehari-hari. Kaji kemampuan perawatan dan
kebersihan diri klien, apakah dilakukan secara mandiri, dibantu
orang lain atau menggunakan alat bantu, serta kaji keluhan klien
dalam melakukan aktivitas maupun latihan.
Pada kasus aktivitas Ny.B adalah seorang ibu rumah tangga dan
sejak menderita HPV Ny.B sering mengeluhkan gatal dan nyeri
yang akan mengganggu aktivitasnya dan menurunkan rasa
nyaman.
e. Pola Istirahat dan Tidur
1) Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana pola tidur klien dalam
24 jam sebelum dan saat sakit. Kaji bagaimana kualitas dan
kuantitas tidur klien, apakah ada keluhan yang memengaruhi
tidur.
Pada kasus pola Ny.B terganggu akibat gatal yang semakin
hebat jika kutil semakin membesar dan mengakibatkan Ny.B
menjadi kurang tidur padahal Ny.B sedang hamil dan
membutuhkan istrirahat yang cukup.
f. Pola Kognitif – Persepsi
1) Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana fungsi penglihatan,
pendengaran, penciuman, dan perasa klien. Kaji kemampuan
bahasa, belajar, ingatan dan pembuatan keputusan klien. Serta
kaji tingkat kesadaran klien. Pada kasus tidak terdapat gangguan
pada penglihatan, pendengan, dan penciuman namun perasaan
gatal pada bagian kulit pasien mengalami gangguan akibat lesi
yang banyak karena garukan yang disebabkan oleh gatal
tersebut.
g. Pola Persepsi Diri - Konsep Diri
1) Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana persepsi klien tentang
penyakitnya, harapan setelah dirawat, dan persepsi atau sikap
klien tentang diri. Kaji bagaimana ekspresi dan emosi klien,
serta adanya isyarat non verbal mengenai perubahan harga diri
klien.
Pada kasus Ny.B mengalami cemas karena efek dari
penyakitnya terhadap pemenuhan kebutuhan seksualnya seperti
terus membesarnya kutil dan gatal akibat HPV
h. Pola Seksual – Reproduksi
1) Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana dampak sakit terhadap
seksualitas dan reproduksi klien. Kaji kepuasan atau
ketidakpuasan yang dirasakan klien terhadap seksualitas. Kaji
apakah fungsi reproduksi klien terganggu setelah sakit.
Pada kasus pola seksual- reproduksinya terganggu akibat kutil
yang terdapat di sekitaran genetalia dan nyeri serta gatal terus
menerus.
i. Pola Koping - Toleransi Stress
1) Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana cara pengambilan
keputusan klien, stresor klien dalam 1 tahun terakhir serta
koping klien dalam menghadapi stres. Kaji bagaimana perilaku
yang ditunjukkan klien.
Pada kasus Ny.B dengan HVP mengalami cemas, stres, karena
adanya perubahan dalam pola hubungan seksual serta karena
kondisi klien yang tidak seperti biasanya.
j. Pola Hubungan dan Peran
1) Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana peran klien dalam
keluarga, hubungan serta interaksi klien dengan orang disekitar,
dan bagaimana cara berkomunikasi klien. Kaji bagaimana
perilaku klien selama dirawat.
Pada kasus Ny.B dengan HPV mengalami gangguan dalam pola
hubungan karena klien merasa cemas dengan hubungan seksual
karena timbulnya kutil yang semakin membesar pada daerah
genetalia. Selain itu jika peran Ny.B sebagai ibu rumah tangga
untuk berkomunikasi dengan orang lain akibat penyakit
menularnya.
k. Pola Keyakinan dan Nilai
Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana persepsi klien tentang
agama dan sikap klien terhadap nilai. Kaji bagaimana nilai, tujuan
dan keyakinan pasien. Kaji apakah saat klien sakit, ibadah klien
menjadi terganggu.
Pada kasus Ny.B beragama islam dan Ny.B tidak mengalami
gangguan dalam beribadah namun Ny.B mendekatkan dirinya
dengan sang pencipta untuk meminta kesembuhan.

2. Analisa Data

Analisa Data Etiologi Masalah


DS: Gejala Terkait Gangguan Rasa
- Pasien Penyakit Nyaman
mengatakan
merasa tidak
nyaman
terhadap gatal
yang
dialaminya
- Pasien
mengatakan
tidak bisa tidur
karena
penyakitnta

DO:
- Pasien tampak
menggaruk
bagian
tubuhnya
- Tampak
benjolan kecil-
kecil (kutil)
3. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Rasa Nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit

4. Perencanaan

No. Diagnosa NOC NIC


Keperawatan
1. Gangguan rasa Comfort Status Pruritus Management
nyaman b.d gejala Setelah dilakukan tindakan 1. Tentukan penyebab dari
terkait penyakit keperawatan selama 2x24jam pruritus (mis: infeksi
dengan indicator : kulit, gangguan sistemik,
Definisi:  Kontrol terhadap gejala dan obat-obatan)
Merasa kurang (dari skala 1 ke skala 3) 2. Lakukan pengkajian fisik
nyaman, lega, dan  Kesejahteraan fisik (dari untuk mengidentifikasi
sempurna dalam skala 2 ke skala 4) gangguan kulit (mis: lesi,
dimensi fisik,  Hubungan social (dari skala abrasi, ulkus, lecet)
psikospiritual, 2 ke skala 4) 3. Gunakan pakaian atau
lingkungan, balutan di tangan atau
budaya, dan/atau Skala keterangan: siku selama tidur untuk
social 1 : sangat terganggu membatasi goresan tak
2 : banyak terganggu terkontrol
Batasan 3 : cukup terganggu 4. Gunakan krim dan lotion
Karakteristik: 4 : sedikit terganggu obat
 Gatal 5 : tidak terganggu 5. Administrasikan
 Merasa kurang antipruritic, sesuai
senang dengan Tidur indikasi
situasi Setelah dilakukan tindakan 6. Instruksikan pasien untuk
 Merasa tidak keperawatan selama 1x24jam mengurangi keringat
nyaman masalah tidur pada pasien dengan menghindari
 Gangguan dapat berkurang atau teratasi lingkungan yang panas
pola tidur dengan dan dingin
 Kurang puas Kriteria hasil: 7. Instruksikan pasien untuk
dengan 1. Pola tidur (skala 2 ke 4) menggunakan telapak
keadaan 2. Kualitas tidur (skala 2 ke tangan ketika menggosok
4) area kulit yang luas atau
3. Tidur rutin (skala 3 ke 4) cubit kulit dengan lembut
menggunakan area
Keterangan:
diantara ibu jari dan
2 : banyak terganggu
telunjuk untuk
4 : Sedikit terganggu
mengurangi rasa gatal

4. Kesulitan memulai tidur


(skala 2-4) Peningkatan Tidur
1. Tentukan pola tidur/
Keterangan :
aktivitas pasien
2 : cukup berat
2. Tentukan efek dari obat
4 : ringan
(yang dikonsulsi) pasien
terhadap pola tidur
3. Monitor atau catat pola
tidur pasien dan jumlah
jam tidur
4. Ajarkan pasien bagaimana
melakukan relaksasi otot
autogenic atau bentuk non
farmakologi lainnya untuk
memancing tidur
5. Bantu meningkatkan
jumlah jam tidur, jika
diperlukan
6. Sesuaikan jadwal
pemberian obat untuk
mendukung tidur/ siklus
bangun pasien
7. Diskusikan dengan pasien
dan keluarga mengenai
teknik untuk
meningkatkan tidur

5. Evaluasi

No. Hari/Tanggal Evaluasi


1. Jumat, 24 Mei S : Pasien mengatakan gatal nya sudah berkurang dan
2018 sudah mulai bisa untuk tidur
O : Pasien tampak tidak menggaruk dan benjolankecil-
kecil (kutil) tampak mengecil
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
LEMBAR OBSERVASI
Hari/Tanggal : Senin, 24 Mei 2018
Tempat : Poli Kandungan
Kelompok : VII (Tujuh)
Beri Tanda Check(√)

No. Kegiatan Ya Tidak


1. Pembukaan (3 Menit)
1) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
2) Memperkenalkan diri dan anggota kelompok.
3) Menentukan kontrak waktu
4) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
5) Menyebutkan materi yang akan diberikan
2. Pelaksanaan (5 Menit)
1) Menggali pengetahuan peserta mengenai HPV
2) Penyampaian materi:
1. Pengertian HPV
2. Penyebab HPV
3. Tanda dan gejala HPV
4. Cara penularan HPV
5. Cara mencegah terjadinya HPV
6. Komplikasi HPV
7. Penatalaksanaan HPV
3) Diskusi (4 menit) :
4) Melakukan Tanya jawab
5) Memberi kesempatan 3 orang untuk bertanya
3. Evaluasi dan Penutup (3 Menit)
1) Menanyakan kepada peserta tentang materi yang
telah diberikan.
2) Memberi reinforcement kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan
3) Menyimpulkan materi penyuluhan.
4) Membagikan lefleat ke peserta penyuluhan
5) Mengucapkan salam penutup
4. Evaluasi Struktur
1) Kesiapan SAP dan materi.
2) Kesiapan media: Poster, leaflet dan sound system.
3) Peserta hadir di tempat penyuluhan tepat waktu.
4) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruangan
pasien
5) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan
dilakukan sebelumnya
5. Evaluasi Proses
1) Kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai
2) Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan.
3) Peserta mengikuti jalannya kegiatan sampai selesai
4) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan secara benar
5) Jumlah peserta sesuai target (10 orang)
6) Penyaji menyampaikan materi dengan jelas sehingga
peserta lebih mudah dalam memahami isi dari
penyuluhan kesehatan yang diberikan penyuluh
6. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan mampu :
1) Menjelaskan kembali pengertian HPV
2) Menjelaskan kembali tanda dan gejala HPV
3) Menjelaskan kembali cara mencegah terjadinya
HPV

Pertanyaan:

1) .....................................................................................................................
2) .....................................................................................................................
3) ......................................................................................................................

Banjarbaru, 24 Mei 2018


Observer Observer

.......... .........
TABEL DAFTAR HADIR
PESERTA PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI
DI POLI KANDUNGAN

Hari/Tanggal : Senin, 24 Mei 2018


Tempat : Poli Kandungan
Kelompok : VII (Tujuh)
NO NAMA ALAMAT TANDA
TANGAN

10
11

12

13

14

15

You might also like