You are on page 1of 3

WETLANDS-ESTUARIES,INLAND WETLANDS, AND FRESHWATERLAKES

(BAB 7)

REVIEW JURNAL APLIKASI TEKNOLOGI SISTEMPENGINDRAAN JAUH


UNTUK PENENTUAN KONDISI DAN KONSERVASI EKOSISTEM HUTAN
MANGROVE DIKECAMATAN KWANYAR KABUPATEN BANGKALAN

Disusun Oleh :

1. Devia Riastika Laksono (165060601111005)

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH & KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIBERSITAS BRAWIJAYA
Judul Apilkasi Teknologi Sistem Pengindraan Jauh Untuk Penentuan Kondisi dan
Potensi Konservasi Ekosistem Hutan Mangrove di Kecamatan Kwanyar
Kabupateb Bangkalan
Jurnal Jurnal Kelautan Universitas Trunojoyo
Volume dan Halaman Vol.2 dan 7 Halaman

Tahun 2009
Penulis 1. Wahyu A’idin Hidayat
2. Zainul Hidayah
3. Wahyu Andy Nugraha
ISSN 1907-9931

Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari jurnal penelitian ini adalah menegetahui peta
persebaran mangrove di kecamatan Kwanyar dengan memanfaatkan
teknologi SIG. Serta mengetahui kondisi ekosistem ekosistem mangrove di
pesisir Kecamatan Kwanyar dengan memanfaatkan SIG dan Pengindraan
Jauh
Subjek Penelitian Subjek Penelitian pada jurnal ini adalah kawasan ekosistem mangrove di
pesisir laut Kecamatan Kwanyar.
Metode Metode yang digunakan adalah menghitung tingkat kerapatan lahan dan
kekritisan lahan serta ketahanan kawasan mangrove terhadap erosi melalui
sistem skoring. Dimana peneliti memberikan skor 1-3 untuk masing
masing indikator penilaian spertu kerapatan tajik sedang,jarang, dan lebat.

Hasil Penelitian Berdasarkan metode yang digunakan dapat diketahui bahwa masing
masing area memeliki tingkat kerapatan,ketahanan serta kekritisan are yang
berbeda-beda selain itu identifikasi kawasan mangrove dilakukan dengan
menggunakan Citra Landsat pada koordinat tertentu. Dengan hal tersebut
diperoleh data persebaran mangrove di Kecamatan Kwanyar paling banyak
ditemukan di desa Pesanggrahan yaitu seluas 63,78 Ha. Dengan kondisi
Mangrove yang ada di Kecamatan Kwanyar berada pada kondisi rusak
dengan jumlah lias 140,76 Ha. Hal itu dibuktikan dengan luasan yang
semakin lama semakin berkurang. Selain itu di Kecamatan Kwanyae
ternyata tidak ada yang berpotensi sebagai lahan konservasi tetapi terdapat
daerah dengan kondisi yang paling baik yaitu di Desa Karanganyar
sehingga dapat dikembangkan sebagai pusat pengembangan kawasan
mangrove.

You might also like