You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Menjaga kesehatan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata. Sekolah


mempunyai peranan penting dalam menyampaikan informasi kesehatan kepada
peserta didik dan masyarakat. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
pasal 79 dinyatakan bahwa Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup
sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara
harmonis dan setinggi-tingginya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

Pasal 136: (1) Upaya pemeliharaan kesehatan remaja harus ditujukan untuk
mempersiapkan menjadi orang dewasa yang sehat dan produktif, baik sosial
maupun ekonomi. (2) Upaya pemeliharaan kesehatan remaja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) termasuk untuk reproduksi remaja dilakukan agar
terbebas dari berbagai gangguan kesehatan yang dapat menghambat kemampuan
menjalani kehidupan reproduksi secara sehat. (3) Upaya pemeliharaan kesehatan
remaja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat.

Pasal 137: (1) Pemerintah berkewajiban menjamin agar remaja dapat


memperoleh edukasi, informasi, dan layanan mengenai kesehatan remaja agar
mampu hidup sehat dan bertanggung jawab. (2) Ketentuan mengenai kewajiban
Pemerintah dalam menjamin agar remaja memperoleh edukasi, informasi dan
layanan mengenai kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan pertimbangan moral nilai agama dan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Di samping itu kesehatan sekolah juga diarahkan untuk memupuk kebiasaan


hidup sehat agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup sehat aktif berpartisipasi dalam usaha peningkatan kesehatan, baik di
sekolah, rumah tangga maupun dalam lingkungan masyarakat. Konsep hidup sehat
yang tecermin pada perilaku sehat dalam lingkungan sehat perlu diperkenalkan
seawal mungkin pada generasi penerus dan selanjutnya dihayati dan diamalkan.
Peserta didik bukanlah lagi semata-mata sebagai objek pembangunan kesehatan
melainkan sebagai subjek. Dengan demikian diharapkan mereka dapat berperan
secara sadar dan bertanggung jawab dalam pembangunan kesehatan. Anak sekolah
tingkat SMA atau sederajat memasuki usia remaja di mana periode ini terjadi
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik fisik, psikologis maupun
intelektual.

Mengingat permasalahan yang ada pada remaja khususnya anak sekolah usia
SMA ataupun sederajat sangatlah kompleks, maka sangat perlu adanya program
untuk melakukan pencegahan maupun penanggulangan secara dini yang melibatkan
pihak sekolah dan dinas kesehatan/puskesmas serta masyarakat. Oleh sebab itu, masa
remaja merupakan tahap penting dalam siklus kehidupan manusia. Dikatakan penting
karena merupakan peralihan dari masa anak yang sangat bergantung kepada orang
lain ke masa dewasa yang mandiri dan bertanggung jawab. Di samping itu, masa ini
juga mengandung risiko akibat suatu masa transisi yang selalu membawa ciri-ciri
tertentu, kebimbangan, kebingungan dan gejolak remaja seperti masalah seks,
kejiwaan dan tingkah laku eksperimental (selalu ingin mencoba).

Menurut Departemen Kesehatan RI yang dimaksud dengan Kader Kesehatan


adalah siapa saja anggota masyarakat yang dipilih dari dan oleh masyarakat setempat
yang mau dan sanggup bekerja secara sukarela dan ikhlas dalam melaksanakan
kegiatan dan mengerakkan masyarakat untuk melakukan berbagai upaya peningkatan
kesehatan masyarakat.
Kader Kesehatan Remaja adalah peserta didik yang dipilih guru guna mengikuti dan
melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga,
teman peserta didik pada khususnya dan sekolah pada umumnya.

Menurut Kartono (1990), batasan usia remaja dibagi tiga: (1) Remaja Awal
(12-15 Tahun). Pada masa ini, remaja mengalami perubahan jasmani yang sangat
pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif sehingga minat anak pada
dunia luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-kanak
lagi namun sebelum bisa meninggalkan pola kekanak-kanakannya. Selain itu pada
masa ini remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas dan merasa
kecewa. (2) Remaja Pertengahan (15-18 Tahun). Kepribadian remaja pada masa
ini masih kekanak-kanakan tetapi pada masa remaja ini timbul unsur baru yaitu
kesadaran akan kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri. Remaja mulai
menentukan nilai-nilai tertentu dan melakukan perenungan terhadap pemikiran
filosofis dan etis. Maka dari perasaan yang penuh keraguan pada masa remaja awal
maka pada rentan usia ini mulai timbul kemantapan pada diri sendiri. Rasa percaya
diri pada remaja menimbulkan kesanggupan pada dirinya untuk melakukan penilaian
terhadap tingkah laku yang dilakukannya. Selain itu pada masa ini remaja
menemukan diri sendiri atau jati dirnya.
(3) Remaja Akhir (18-21 Tahun). Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil.
Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan
sendiri dengan keberanian. Remaja mulai memahami arah hidupnya dan menyadari
tujuan hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola
yang jelas yang baru ditemukannya.

Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan suatu program yang


mendukung tingkat perkembangan masa remaja yang baik. Bentuk programnya
adalah Usaha Kesehatan Sekolah dengan salah satu kegiatannya yaitu Pembentukan
Kader Kesehatan Remaja yang melibatkan sekolah.

2. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. SKB 4 menteri Nomor 1/ U/SKB/2003 Nomor 1067/menkes/SKB/VII/2003
Nomor MA/230A/2003 Nomor 26 tahun 2003 tentang Pembinaan dan
Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah.

3. Tujuan
Tujuan diadakannya Kader Kesehatan Remaja (KKR) adalah:
1. Agar peserta didik dapat menolong dirinya sendiri dan orang lain untuk hidup
sehat.
2. Agar peserta didik dapat membina teman-temannya dan berperan sebagai
promotor dan motivator dalam menjalankan usaha kesehatan terhadap diri
masing-masing.
3. Agar peserta didik dapat membantu guru, keluarga, dan masyarakat di
sekolah dan di luar sekolah dalam menjalankan usaha kesehatan sekolah.

4. Sasaran
Sasaran kegiatan Kader Kesehatan Remaja (KKR) adalah
1. Sasaran primer yaitu peserta didik
2. Sasaran sekunder yaitu guru, orang tua dan pengelola pendidikan.
3. Sasaran tersier yaitu lembaga pendidikan.
5. Ruang Lingkup Kegiatan KKR
Peran KKR dalam memelihara, membina, meningkatkan dan melestarikan
kesehatan lingkungan sekolah sangat menentukan. Oleh karena itu, KKR haruslah
siswa yang berprestasi di sekolah, memiliki watak pemimpin, berperilaku sehat
(PHBS), bertanggung jawab dan telah mendapatkan pelatihan dari petugas kesehatan
(puskesmas). Karena nantinya KKR diharapkan dapat bertindak, berbuat dan
berperilaku sehat tanpa menunggu perintah dari guru atau pihak sekolah dan juga
akan menjadi contoh bagi peserta didik lain. Kader Kesehatan Remaja adalah kader
kesehatan sekolah yang biasanya berasal peserta didik kelas X dan XI yang telah
mendapat pelatihan kader kesehatan remaja. Kader Kesehatan Remaja juga diartikan
kader yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan remaja yang mau membantu
bersama-sama memecahkan masalah kesehatan khususnya pada remaja.

Dalam rangka menunjang peran kader kesehatan remaja tersebut perlu adanya
pembinaan. Pembinaan kader kesehatan remaja dilakukan bersama lintas sektor
terkait yaitu pihak kecamatan, pendidikan, dan puskesmas.
Ruang lingkup kegiatan KKR meliputi:
1. Kegiatan penemuan dini, pemeriksaan gigi dan mulut
2. Pendidikan dan Pelatihan Kader Kesehatan Remaja.
Dalam pendidikan dan pelatihan kesehatan remaja, siswa diberikan
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, berbagai penyakit menular, konsultasi
bimbingan psikologis, PPPK dan Narkoba/Napza.

6. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang ingin dicapai setelah terbentuknya Kader Kesehatan Remaja yaitu
para kader kesehatan remaja menjadi rujukan teman-temannya yang kebetulan ada
masalah kesehatan, permasalahan yang sering timbul di antara remaja, maupun
remaja dengan orang tuanya akan lebih banyak dicurahkan pada teman sebayanya.
Dengan adanya kader kesehatan remaja yang merupakan temannya sendiri maka
diharapkan permasalahan yang ada dapat dipecahkan di kalangan mereka sendiri.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Panitia
Panitia dan Narasumber dalam Kegiatan Pelatihan Kader Kesehatan Remaja SMKN-1
Sampit tahun 2015 adalah:
Pelindung/Penasehat :
Penanggung Jawab :
Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Seksi-seksi :

2. Pengarah dan Narasumber Kegiatan


Pengarah Kegiatan:
a. Kepala SMKN-1 Sampit
b. Kepala Puskesmas Baamang Unit 1 Sampit
Narasumber Pelatihan dari Puskesmas Baamang Unit 1:
a. Andriansyah, S.Kep.,Ners,MM.Kes ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
Kab. Kotim.
b. dr. Desliana Eka Maulitita sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kab. Kotim.
c. Arini Badriyah, SKM anggota Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia
(HAKLI) Kab. Kotim.
d. Supriyati, AMKL anggota Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)
Kab. Kotim.
e. Elisabeth Datu, AMd,KG anggota Persatuan Perawat Gigi Indonesia (PPGI) Kab. Kotim.
f. Ellinda Fauziah, AMd.Keb anggota Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kab. Kotim.

3. Materi Kegiatan
Materi yang diberikan pelatihan Kader Kesehatan Remaja SMKN-1 Sampit meliputi:
a. Teori dan praktek pengetahuan GIZI.
b. Kesehatan Gigi dan mulut.
c. Materi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), PHBS dan Kesehatan Lingkungan.
d. Penyakit Menular, IMS dan Pencegahannya.
e. Teori dan Praktek P3K.
f. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Konseling.
4. Strategi Kegiatan
Kegiatan pelatihan menggunakan pendekatan melalui Metode Ceramah, Presentase, Video
Visual, Tanya Jawab dan Praktik.

5. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan pelatihan adalah siswa-siswi SMKN-1 Sampit kelas X dan XI yang dipilih
oleh sekolah berjumlah 45 orang.
6. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan Pelatihan ini dilaksanakan pada:
Hari : Rabu - Kamis
Tanggal : 7 – 8 Oktober 2015
Jam : 8.00 – 16.00 WIB
Tempat : SMKN-1 Sampit
Acara Pembukaan : Rabu, 7 Oktober 2015, Jam 08.00 WIB
Tempat : Lantai II Aula SMKN-1 Sampit

7. Jadwal Kegiatan
Jadwal Kegiatan Pelatihan Kader Kesehatan Remaja SMKN-1 Sampit:
HARI/ JAM
MATERI KEGIATAN NARA SUMBER PENDAMPING
TANGGAL (WIB)
08.00 – 09.00 Pembukaan Panitia
Kebijakan Kader
09.00 – 09.30 Andriansyah,S.Kep.,Ners,MM.Kes
Kesehatan Remaja
09.30 – 10.00 Coffe Break Panitia
Rabu, 10.00 – 10.30 Pre-Test TIM
7/10/2015 10.30 – 11.30 UKS dan PHBS Arini Badriyah, SKM
11.30 – 12.30 Kesehatan Lingkungan Supriyati, AMKL
12.30 – 13.00 ISHOMA Panitia
13.00 – 14.00 Teori Pengetahuan Gizi Nina Andriaani, AMG
14.00 – 15.00 Teori P3K Andriansyah,S.Kep.,Ners,MM.Kes
HARI/ JAM
MATERI KEGIATAN NARA SUMBER PENDAMPING
TANGGAL (WIB)
Kesehatan Reproduksi
08.00 – 09.00 Ellinda Fauziah, AMd.Keb
Remaja
Penyakit Menular, IMS
09.00 – 10.00 dr. Desliana Eka Maulitita
dan HIV / AIDS
Penyalahgunaan
Narkotika, Psikotropika
10.00 – 11.00 dr. Desliana Eka Maulitita
Kamis, dan Zat Adiktif lainnya
8/10/2015 (NAPZA)
11.00 – 12.00 Konseling Kespro Arini Badriyah, SKM
12.00 – 13.00 ISHOMA Panitia
13.00 – 14.00 Praktik Pengetahuan Gizi Nina Andriaani, AMG
14.00 – 15.00 Praktik P3K Andriansyah,S.Kep.,Ners,MM.Kes
15.00 – 15.30 Pos-Test TIM
15.30 – 16.00 Penutupan Panitia

8. Tata Tertib Peserta


a. Kewajiban Peserta:
1) Mengisi dan menyerahkan biodata yang telah di sediakan panitia.
2) Menyerahkan pas foto berwarna ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 lembar.
3) Mematuhi segala tata tertib serta ikut memelihara kebersihan, ketertiban dan
keamanan selama kegiatan pelatihan berlangsung.
4) Mengikuti semua kegiatan pelatihan sesuai jadwal dan arahan panitia dan pemateri.
5) Hadir di ruang kegiatan 15 menit sebelum acara kegiatan pelatihan di mulai.
6) Mengisi daftar hadir yang di siapkan panitia.
7) Tidak meninggalkan kegiatan pelatihan, kecuali dalam hal urgen/sangat penting,
setelah mendapat ijin/persetujuan dari panitia.
8) Selama mengikuti kegiatan pelatihan semua handphone di aktifkan modus getar.
9) Apabila peserta mengalami sakit atau berhalangan, agar melapor kepada panitia.
10) Berpakaian sopan dan rapi dan tidak diperkenankan memakai sandal selama
kegiatan berlangsung.
b. Hak Peserta:
1) Semua peserta berhak memperoleh pelayanan, menyampaikan pertanyaan,
saran/usul, pendapat, kritik dan masukan selama kegiatan berlangsung.
2) Memperoleh bahan-bahan materi dan praktik yang telah disediakan panitia.
BAB III
PENUTUP

Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Pelatihan Kader Kesehatan Remaja (KKR) SMKN-1


SAMPIT tahun 2015 di buat sebagai bahan kerangka acuan bagi peserta, nara sumber dan pihak-
pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan ini.

Hal-hal yang belum termuat dalam panduan ini, disesuaikan dalam pelaksanaan kegiatan
pelatihan. Semoga kegiatan pelatihan yang di selenggarakan ini mampu menambah kompetensi,
wawasan dan mind set peserta.

You might also like