Professional Documents
Culture Documents
Panduan KKR
Panduan KKR
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Pasal 136: (1) Upaya pemeliharaan kesehatan remaja harus ditujukan untuk
mempersiapkan menjadi orang dewasa yang sehat dan produktif, baik sosial
maupun ekonomi. (2) Upaya pemeliharaan kesehatan remaja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) termasuk untuk reproduksi remaja dilakukan agar
terbebas dari berbagai gangguan kesehatan yang dapat menghambat kemampuan
menjalani kehidupan reproduksi secara sehat. (3) Upaya pemeliharaan kesehatan
remaja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat.
Mengingat permasalahan yang ada pada remaja khususnya anak sekolah usia
SMA ataupun sederajat sangatlah kompleks, maka sangat perlu adanya program
untuk melakukan pencegahan maupun penanggulangan secara dini yang melibatkan
pihak sekolah dan dinas kesehatan/puskesmas serta masyarakat. Oleh sebab itu, masa
remaja merupakan tahap penting dalam siklus kehidupan manusia. Dikatakan penting
karena merupakan peralihan dari masa anak yang sangat bergantung kepada orang
lain ke masa dewasa yang mandiri dan bertanggung jawab. Di samping itu, masa ini
juga mengandung risiko akibat suatu masa transisi yang selalu membawa ciri-ciri
tertentu, kebimbangan, kebingungan dan gejolak remaja seperti masalah seks,
kejiwaan dan tingkah laku eksperimental (selalu ingin mencoba).
Menurut Kartono (1990), batasan usia remaja dibagi tiga: (1) Remaja Awal
(12-15 Tahun). Pada masa ini, remaja mengalami perubahan jasmani yang sangat
pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif sehingga minat anak pada
dunia luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-kanak
lagi namun sebelum bisa meninggalkan pola kekanak-kanakannya. Selain itu pada
masa ini remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas dan merasa
kecewa. (2) Remaja Pertengahan (15-18 Tahun). Kepribadian remaja pada masa
ini masih kekanak-kanakan tetapi pada masa remaja ini timbul unsur baru yaitu
kesadaran akan kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri. Remaja mulai
menentukan nilai-nilai tertentu dan melakukan perenungan terhadap pemikiran
filosofis dan etis. Maka dari perasaan yang penuh keraguan pada masa remaja awal
maka pada rentan usia ini mulai timbul kemantapan pada diri sendiri. Rasa percaya
diri pada remaja menimbulkan kesanggupan pada dirinya untuk melakukan penilaian
terhadap tingkah laku yang dilakukannya. Selain itu pada masa ini remaja
menemukan diri sendiri atau jati dirnya.
(3) Remaja Akhir (18-21 Tahun). Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil.
Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan
sendiri dengan keberanian. Remaja mulai memahami arah hidupnya dan menyadari
tujuan hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola
yang jelas yang baru ditemukannya.
2. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. SKB 4 menteri Nomor 1/ U/SKB/2003 Nomor 1067/menkes/SKB/VII/2003
Nomor MA/230A/2003 Nomor 26 tahun 2003 tentang Pembinaan dan
Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah.
3. Tujuan
Tujuan diadakannya Kader Kesehatan Remaja (KKR) adalah:
1. Agar peserta didik dapat menolong dirinya sendiri dan orang lain untuk hidup
sehat.
2. Agar peserta didik dapat membina teman-temannya dan berperan sebagai
promotor dan motivator dalam menjalankan usaha kesehatan terhadap diri
masing-masing.
3. Agar peserta didik dapat membantu guru, keluarga, dan masyarakat di
sekolah dan di luar sekolah dalam menjalankan usaha kesehatan sekolah.
4. Sasaran
Sasaran kegiatan Kader Kesehatan Remaja (KKR) adalah
1. Sasaran primer yaitu peserta didik
2. Sasaran sekunder yaitu guru, orang tua dan pengelola pendidikan.
3. Sasaran tersier yaitu lembaga pendidikan.
5. Ruang Lingkup Kegiatan KKR
Peran KKR dalam memelihara, membina, meningkatkan dan melestarikan
kesehatan lingkungan sekolah sangat menentukan. Oleh karena itu, KKR haruslah
siswa yang berprestasi di sekolah, memiliki watak pemimpin, berperilaku sehat
(PHBS), bertanggung jawab dan telah mendapatkan pelatihan dari petugas kesehatan
(puskesmas). Karena nantinya KKR diharapkan dapat bertindak, berbuat dan
berperilaku sehat tanpa menunggu perintah dari guru atau pihak sekolah dan juga
akan menjadi contoh bagi peserta didik lain. Kader Kesehatan Remaja adalah kader
kesehatan sekolah yang biasanya berasal peserta didik kelas X dan XI yang telah
mendapat pelatihan kader kesehatan remaja. Kader Kesehatan Remaja juga diartikan
kader yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan remaja yang mau membantu
bersama-sama memecahkan masalah kesehatan khususnya pada remaja.
Dalam rangka menunjang peran kader kesehatan remaja tersebut perlu adanya
pembinaan. Pembinaan kader kesehatan remaja dilakukan bersama lintas sektor
terkait yaitu pihak kecamatan, pendidikan, dan puskesmas.
Ruang lingkup kegiatan KKR meliputi:
1. Kegiatan penemuan dini, pemeriksaan gigi dan mulut
2. Pendidikan dan Pelatihan Kader Kesehatan Remaja.
Dalam pendidikan dan pelatihan kesehatan remaja, siswa diberikan
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, berbagai penyakit menular, konsultasi
bimbingan psikologis, PPPK dan Narkoba/Napza.
1. Panitia
Panitia dan Narasumber dalam Kegiatan Pelatihan Kader Kesehatan Remaja SMKN-1
Sampit tahun 2015 adalah:
Pelindung/Penasehat :
Penanggung Jawab :
Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Seksi-seksi :
3. Materi Kegiatan
Materi yang diberikan pelatihan Kader Kesehatan Remaja SMKN-1 Sampit meliputi:
a. Teori dan praktek pengetahuan GIZI.
b. Kesehatan Gigi dan mulut.
c. Materi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), PHBS dan Kesehatan Lingkungan.
d. Penyakit Menular, IMS dan Pencegahannya.
e. Teori dan Praktek P3K.
f. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Konseling.
4. Strategi Kegiatan
Kegiatan pelatihan menggunakan pendekatan melalui Metode Ceramah, Presentase, Video
Visual, Tanya Jawab dan Praktik.
5. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan pelatihan adalah siswa-siswi SMKN-1 Sampit kelas X dan XI yang dipilih
oleh sekolah berjumlah 45 orang.
6. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan Pelatihan ini dilaksanakan pada:
Hari : Rabu - Kamis
Tanggal : 7 – 8 Oktober 2015
Jam : 8.00 – 16.00 WIB
Tempat : SMKN-1 Sampit
Acara Pembukaan : Rabu, 7 Oktober 2015, Jam 08.00 WIB
Tempat : Lantai II Aula SMKN-1 Sampit
7. Jadwal Kegiatan
Jadwal Kegiatan Pelatihan Kader Kesehatan Remaja SMKN-1 Sampit:
HARI/ JAM
MATERI KEGIATAN NARA SUMBER PENDAMPING
TANGGAL (WIB)
08.00 – 09.00 Pembukaan Panitia
Kebijakan Kader
09.00 – 09.30 Andriansyah,S.Kep.,Ners,MM.Kes
Kesehatan Remaja
09.30 – 10.00 Coffe Break Panitia
Rabu, 10.00 – 10.30 Pre-Test TIM
7/10/2015 10.30 – 11.30 UKS dan PHBS Arini Badriyah, SKM
11.30 – 12.30 Kesehatan Lingkungan Supriyati, AMKL
12.30 – 13.00 ISHOMA Panitia
13.00 – 14.00 Teori Pengetahuan Gizi Nina Andriaani, AMG
14.00 – 15.00 Teori P3K Andriansyah,S.Kep.,Ners,MM.Kes
HARI/ JAM
MATERI KEGIATAN NARA SUMBER PENDAMPING
TANGGAL (WIB)
Kesehatan Reproduksi
08.00 – 09.00 Ellinda Fauziah, AMd.Keb
Remaja
Penyakit Menular, IMS
09.00 – 10.00 dr. Desliana Eka Maulitita
dan HIV / AIDS
Penyalahgunaan
Narkotika, Psikotropika
10.00 – 11.00 dr. Desliana Eka Maulitita
Kamis, dan Zat Adiktif lainnya
8/10/2015 (NAPZA)
11.00 – 12.00 Konseling Kespro Arini Badriyah, SKM
12.00 – 13.00 ISHOMA Panitia
13.00 – 14.00 Praktik Pengetahuan Gizi Nina Andriaani, AMG
14.00 – 15.00 Praktik P3K Andriansyah,S.Kep.,Ners,MM.Kes
15.00 – 15.30 Pos-Test TIM
15.30 – 16.00 Penutupan Panitia
Hal-hal yang belum termuat dalam panduan ini, disesuaikan dalam pelaksanaan kegiatan
pelatihan. Semoga kegiatan pelatihan yang di selenggarakan ini mampu menambah kompetensi,
wawasan dan mind set peserta.