Professional Documents
Culture Documents
1
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tompotika, Luwuk 94715, Sulawesi Tengah.
2
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tadulako,
Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu, Sulawesi Tengah 94118.
3
Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Kampus
Darmaga, Bogor 16680.
ABSTRACT
Longhorn beetles are important insect in ecosystem due to their dependence on food
sources in various species of plants. This study is to determine the diversity of longhorn
beetles in different types of plantations in Polokarto, Central Java. Longhorn beetles were
collected using branches of jackfruit (Artocarpus trap). There were 409 longhorn beetles
collected, and its belonging to 4 tribes, 5 genera and 10 species. The highest abundance i.e.
Sybra alternans (163 individuals) and Pterolophia melanura (96 individuals). The highest
diversity of longhorn beetles was found in mixed plantation (H= 1.846), followed by
sugarcane plantation (H= 1.723) and teak plantation (H= 1.51). Similarity of longhorn beetles
based Bray-Curtis similarity index was highest between mixed plantation and teak plantation
(0.795).
ABSTRAK
90
Online Journal of Natural Science Vol 6(1) : 90 – 99 ISSN-p: 2338-0950
Maret 2017 ISSN-e : 2541-1969
(Goldsmith et al., 2007; Goldsmith, 2007), masyarakat setempat yakni kebun jati,
oleh karena itu kehadiran kumbang antena kebun tebu dan kebun campuran. Deskripsi
panjang dapat digunakan sebagai salah satu masing-masing lokasi penelitian sebagai
indikator dari suatu kawasan hutan berikut:
(Ohsawa, 2010; Noerdjito, 2011). a. Kebun jati; merupakan tanaman
Wilayah desa Polokarto (kabupaten monokultur dengan luas ± 2 Ha, berada
Sukoharjo) merupakan lahan perkebunan pada ketinggian tempat 186 mdpl dan
karet milik negara, namun terdapat juga terletak di koordinat geografis
perkebunan dengan skala kecil yang 07°38’52.3” - 07°38’54.3” lintang
dikelola oleh masyarakat seperti kebun jati, selatan dan 110°55’23.3” - 110°55’24.3”
kebun tebu dan juga kebun campuran bujur timur. Umur tanaman sekitar 3 – 5
lainnya. Adanya perbedaan sistem tahun, penutupan tajuk yang kurang,
penggunaan lahan di daerah tersebut juga jarang terdapat semak belukar dan
mempengaruhi komunitas serangga banyak terdapat serasah ranting dan
termasuk kumbang antena panjang. Dengan daun yang gugur.
dasar itulah maka penelitian ini dilakukan b. Kebun tebu; merupakan tanaman
dengan tujuan untuk mengetahui musiman dengan luas ± 5 Ha, berada
keanekaragaman kumbang antena panjang pada ketinggian 186 mdpl dan terletak di
pada berbagai perkebunan di Polokarto, koordinat geografis 07°38’40.9” lintang
Jawa Tengah. Informasi yang diperoleh selatan dan 110°55’26.7” bujur timur.
diharapkan memberikan pengetahuan Umur tanaman ± 8 bulan, yang ditanami
mengenai pengaruh sistem penggunaan tumbuhan Gliciridia sp. sebagai
lahan seperti kebun jati, kebun tebu dan pembatas pada tiap-tiap bloknya.
campuran, terhadap struktur komunitas c. Kebun campuran; merupakan tanaman
kumbang antena panjang. polikultur musiman di sekitar
pemukiman, tanpa ada perawatan yang
penggunaan lahan yang dikelola oleh 2008), berupa cabang berdaun segar dan
Terdapat beberapa spesies unik yang tanaman tebu, selain itu, Hawkeswood (2011)
hanya terdapat di satu habitat. Spesies yang juga melaporkan bahwa tanaman tebu
(Saccharum officinarum L.) merupakan
hanya ditemukan di kebun campuran yakni
tanaman inang kumbang Pterolophia sp.
S. binotata, P. bipunctatus dan Coptops sp.
Spesies yang paling melimpah atau
sedangkan spesies yang hanya ditemukan
mendominasi disetiap habitat adalah S.
di kebun tebu yaitu Pterolophia sp.
alternans (163 individu), kemudian diikuti
Pelargoderus bipunctatus berukuran paling
oleh P. melanura (96 individu). Tingginya
besar (±25mm) dibandingkan dengan
kelimpahan spesies tersebut diduga karna
spesies lain, sehingga lebih rentan pada
sifatnya polifagus ataupun memiliki lebih
kondisi habitat karena spesies ini
dari satu tumbuhan inang sehingga
membutuhkan tumbuhan yang cocok
ketersediaan sumber daya juga lebih
sebagai inang larvanya. Selain itu,
banyak. Jika ditinjau dari kondisi habitat,
kumbang ini bereproduksi lebih lambat dan
masing-masing habitat terdapat terdapat
membutuhkan sumber daya dan energi
semak-semak sebagai sumber makanannya.
yang lebih banyak. Keberadaan spesies
Kumbang S. alternans sering ditemukan
unik tersebut pada masing-masing habitat
pada semak-semak di daerah dataran
terkait dengan kekhasan dan ketersediaan
rendah, selain juga pada tumbuhan Arachis
sumber daya pada habitat tersebut termasuk
hypogaea, Ocimum sp. Pandanus sp.,
makanan dan juga tanaman inangnya untuk
Gossypium sp), Artocarpus communis,
Keanekaragaman Kumbang Antena Panjang (Coleoptera: Cerambycidae) pada
Beberapa Perkebunan di Polokarto, Jawa Tengah
(Mihwan Sataral dkk)
94
Online Journal of Natural Science Vol 6(1) : 90 – 99 ISSN-p: 2338-0950
Maret 2017 ISSN-e : 2541-1969
Artocarpus integra, Plumeria sp., Musa habitat lain yang cenderung monokultur,
paradisiaca serta beberapa tumbuhan genus sehingga memungkinkan kehadiran
Euphorbia (Chen et al., 2001). Kumbang P. kumbang antena panjang. Keberadaan
melanura juga memiliki banyak tanaman kumbang antena panjang pada suatu habitat
inang, antara lain Derris robusta, Castilla, sangat dipengaruhi oleh jenis-jenis pohon
Coffea, Hevea, Theobroma, Actinophora, atau tumbuhan (Ohsawa, 2004; 2010),
Artocarpus integra, Butea monosperma, selain itu kelimpahan kumbang antena
Cassia auriculata, Derris eliptica, panjang juga dipengaruhi oleh pohon-
Erythrina lithosperma, Ficus rempelas, pohon dari jenis dan usia yang sama
Piper, Tectona, Canarium, Ceiba, Citrus, (Alekseev, 2007). Meng et al. (2013)
Deguelia, Gravillea robusta, Magnifera melaporkan adanya hubungan positif antara
indica, Acacia mangium, Artocarpus jumlah spesies kumbang antena panjang
anisophyllus, Diptorocarpus tempehes, dengan jumlah jenis tumbuhan dalam suatu
Endospermum diadenum, Macaranga habitat, dimana keragaman jenis tumbuhan
gigantea, Vernonia arborea dan Pinus secara tidak langsung mencerminkan
caribaea (Makihara et al., 2002). ketersediaan berbagai jenis kayu yang mati.
Berdasarkan hasil analisis nilai Kesamaan komunitas kumbang
indeks keanekaragaman (Tabel 1), antena panjang berdasarkan indeks
keanekaragaman jenis berada dalam kesamaan Bray-Curtis, tertinggi (0,795)
kategori sedang, artinya keberadaan antara habitat kebun campuran – kebun jati.
kumbang antena panjang masih didukung (Tabel 2). Berdasarkan dendogram yang
oleh ketersediaan sumber daya pada dibentuk, terdapat dua kelompok komunitas
masing-masing habitat. Keanekaragaman kumbang yaitu kebun jati – kebun
tertinggi pada habitat kebun campuran (H= campuran dan kebun tebu (Gambar 1).
1,846) kemudian diikuti pada kebun tebu Terdapat kemiripan komunitas kumbang
(H= 1,723) dan paling rendah pada kebun antena panjang antara kebun jati – kebun
jati (H= 1,51). Tingginya keanekaragaman campuran (79,5%). Kemiripan komposisi
pada kebun campuran dibandingkan habitat kumbang antena panjang antar kedua
yang lain karena kondisi habitat yang habitat tersebut diduga karena adanya
berbeda dimana kebun campuran kemiripan kondisi habitat.
merupakan habitat yang memiliki
komposisi tumbuhan yang berbeda-beda
(polikultur) dibandingkan dengan dua
0.72
0.76
0.80
0.84
0.88
0.92
0.96
kebun jati dan kebun campuran belum
lengkap. Sataral (2015) melaporkan bahwa
KJ
belum optimal jumlah spesies kumbang
KC antena panjang yang dikumpulkan pada
lima tipe habitat di hutan pendidikan
KT
gunung walat karena jumlah koleksi dan
Gambar 1. Dendogram kesamaan
jenis perangkap yang digunakan untuk
komunitas kumbang antena
panjang pada berbagai tipe koleksi kumbang antena panjang belum
habitat menggunakan metode
maksimal.
pair group average.
spesies yang dikumpulkan dari tiga habitat Penelitian Biologi LIPI-Cibinong yang
Goldsmith, S., Gillespie, H., Weatherby, Linsley, E.G., 1959, Ecology of the
C., 2007, Restoration of Hawaiian Cerambycidae. Annu Rev Entomol.
montane wet forest: endemic 4:99–138.
longhorned beetles (Cerambycidae:
Keanekaragaman Kumbang Antena Panjang (Coleoptera: Cerambycidae) pada
Beberapa Perkebunan di Polokarto, Jawa Tengah
(Mihwan Sataral dkk)
97
Online Journal of Natural Science Vol 6(1) : 90 – 99 ISSN-p: 2338-0950
Maret 2017 ISSN-e : 2541-1969
Makihara, H., Noerdjito, W.A., Sugiharto, Noerdjito, W.A., 2010, Arti Kebun Raya
2002, Longicorn beetles from Bogor bagi kehidupan kumbang
Gunung Halimun National Park, antena panjang (Coleoptera,
West Java, Indonesia from 1997 – Cerambicidae), J Biol Indon, Vol
2002 (Coleoptera, Disteniidae and 6(2): 289-292.
Cerambycidae), Bull of FFPRI, Vol
1(3):189-223. Noerdjito, W.A., 2011, Evaluasi kondisi
hutan berdasarkan keragaman
Makihara, H., Noerdjito, W.A., 2004, kumbang antena panjang Coleoptera
Longicorn beetles of Museum : Cerambycidae) di kawasan Gunung
Zoologicum Bogoriense, Identified by Slamet, Berita Biologi, Vol
Dr. E.F. Gilmour, 1963 (Coleoptera: 10(4):521-531.
Disteniidae and Cerambycidae), Bull
of FFPRI, Vol 3(1):49-98. Ohsawa, M., 2004, Species richness of
cerambycidae in larch plantations
Meng, L.Z., Martin, K., Weigel, A., Yang, and natural broad-leaved forests of
X.D., 2013, Tree diversity mediates the central mountainous region of
the distribution of longhorn beetles Japan, Forest Ecol Manag, Vol 189:
(Coleoptera: Cerambycidae) in a 375-385.
changing tropical landscape
(Southern Yunnan, SW China), PLoS Ohsawa, M., 2010, Beetle families as
ONE, Vol 8(9):1-10. indicators of coleopteran diversity in
forests: a study using malaise traps in
Sataral, M., 2015, Keanekaragaman dan the central mountainous region of
kelimpahan kumbang antena panjang Japan. Insect Conserv. Vol 14:479-
(Coleoptera:Cerambycidae) di Hutan 484.
Pendidikan Gunung Walat, Jawa
Barat. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Pramono, D., Rival, A., Putranto, D.P.,
Bogor 2009, Dorysthenes sp.
(Cerambycidae, Coleoptera), a new
Sataral, M., Atmowidi, T., Noerdjito, W.A., potential pest of sugarcane plantation
2015, Diversity and abundance of in Indonesia : the biology and its
longhorn beetles (Coleoptera: integrated control. Indonesian Sugar
Cerambycidae) in Gunung Walat Research Institute. [internet].
Educational Forest, West Java, Pasuruan (ID) : P3GI. Hlm 1-13;
Indonesia, Journal of Insect [diunduh 2014 Des 28]. Tersedia
Biodiversity, Vol 3(17): 1-12. pada :
http://sugarresearch.org/wpcontent/up
Nieto, A., Alexander, K.N.A., 2010, loads/2009/08/issct-1.pdf
European Red List of Saproxylic
Beetles. Luxembourg (LU: European Raje, K.R., Moniem, H.E.M.A., Farlee, L.,
Union Press. Ferris, V.R., Holland, J.D., 2012,
Keanekaragaman Kumbang Antena Panjang (Coleoptera: Cerambycidae) pada
Beberapa Perkebunan di Polokarto, Jawa Tengah
(Mihwan Sataral dkk)
98
Online Journal of Natural Science Vol 6(1) : 90 – 99 ISSN-p: 2338-0950
Maret 2017 ISSN-e : 2541-1969