You are on page 1of 5

Fatma Nur Rosana

1206239434
Dampak Penggunaan Kantong Plastik Terhadap Pencemaran Udara

Pada tahun 1907, Leo H. Baekeland menemukan bahwa bakelite merupakan resin
plastik sintetis hasil penemuan membawa sebuah revolusi dalam bahan. Bakelite dibuat dari
tar batu bara yang digunakan untuk memproduksi telepon, kamera, dan asbak. Hingga setelah
Perang Dunia I, ketika minyak bumi dianggap sebagai zat yang lebih mudah diproses dari
batu bara minyak bumi dan gas alam dijadikan sebagai sumber utama untuk bahan-bahan
pembuat plastik. Namun, pada akhir abad ke-20, plastik ditemukan dapat mencemari berbagai
sektor lingkungan.

Kantong plastik merupakan salah satu produk yang tidak dapat terdegradasi atau
membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terdegradasi menjadi partikel kecil bahkan
hingga ribuan tahun lamanya.

Produksi kantong plastik memerlukan minyak bumi dan gas alam yang merupakan
sumber daya tak terbarukan. Selain itu, plastik dapat berkontribusi terhadap kerusakan habitat
dan ekosistem yang rentan di seluruh dunia. Bahan baku untuk pembuatan plastik akan
menghasilkan polusi selama proses manufaktur/pembuatan. Energi yang dibutuhkan dalam
manufaktur dan transportasi pembuangan kantong plastik membutuhkan sumber daya dan
menghasilkan emisi pemanasan global.

Langkah pertama pembuatan plastik adalah akuisisi turunan olahan minyak bumi dan
gas bumi yang menghasilkan energi dan non-energi emisi gas rumah kaca dari proses
ekstraksi serta pemurnian minyak bumi dan gas alam. Minyak bumi dan gas alam kemudian
diangkut ke produsen dan mengahsilkan emisi gas rumah kaca dari transportasi.

Kemudian proses pemecahan, dimana hidrokarbon dari olahan minyak bumi dan gas
alam dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi. Dalam proses ini molekul hidrokarbon yang
besar akan dipecah menjadi molekul kecil, seperti etilen dan propilen.

Selanjutnya proses pengolahan, dimana molekul hidrokarbon sederhana akan


membentuk rantai atau disebut polimer, yang kemudian dicampur dalam berbagai variasi
untuk membentuk resin plastik dengan karakteristik yang berbeda.

Pencemaran Udara
Fatma Nur Rosana
1206239434
Plastik adalah bahan polimer yang merupakan bahan dengan molekul yang sangat
besar, sering menyerupai rantai panjang yang terdiri dari serangkaian mata rantai yang saling
berhubungan tak berujung. Dalam kasus kantong plastik, monomer sering yang digunakan
adalah etilena atau etena. Ketika molekul etilen dipolimerisasi membentuk polietilen, maka
akan membentuk rantai panjang atom karbon yang juga berikatan dengan dua atom hidrogen.

Banyak jenis polietilen yang dapat dibuat dari etilena. Kantong plastik biasanya
terbuat dari beberapa jenis polietilen, yaitu high-density polyethylene (HDPE), low-density
polyethylene (LDPE), atau linear low-density polyethylene (LLDPE). Perbedaan ketiga jenis
bahan tersebut adalah tingkat percabangan rantai polimer. HDPE dan LLDPE terdiri dari
rantai linear dan bercabang, sedangkan LDPE memiliki rantai cabang. Tas belanja yang tebal
dan mengkilap dari mal merupakan contoh dari LLDPE, sedangkan kantong plastik belanjaan
merupakan HDPE, dan kantong untuk pakaian dan dry cleaner merupakan LDPE.

Kantong plastik salah satu produk olahan yang dibuat menggunakan material
berbahaya, seperti benzene dan vinyl hydrochloride. Material tersebut diketahui sebagai
penyebab kanker dan manufaktur produk sampingannya dapat mencemari udara dan tanah.

Phthalates merupakan bahan kimia beracun lain yang ditambahkan ke plastik agar
lebih lembut dan lebih lentur. Dan bahan tersebut dapat mempengaruhi kesuburan manusia,
mengganggu kelenjar endokrin, cacat lahir, dan masalah kesehatan lainnya. Hal ini
dikarenakan phthalates tidak terikat dengan produk secara kimia sehingga mudah menguap
ke udara dan menimbulkan bau ‘plastik’.

Berdasarkan The World Counts, manusia menggunakan kantong plastik sebanyak


160.000 setiap detik di dunia. Kantong plastik tersebut akan dibuang ke landfill atau tempat
lainnya setelah selesai digunakan dan tidak menutup kemungkinan untuk sampai ke laut
sehingga membunuh makhluk hidup laut karena dianggap sebagai makanan mereka.

Pencemaran Udara
Fatma Nur Rosana
1206239434

Gambar 1. Statistik Konsumsi Kantong Plastik


Sumber: http//www.slideshare.net

Setelah plastik diproduksi, bahaya yang ditimbulkan akan selalu timbul. Ketika
plastik didaur ulang, bahaya lain akan timbul. Karena mendaur ulang plastik hanya akan
menempatkan kembali ke masyarakat sehingga membuat tidak ada pengurangan dalam
penggunaannya.

Terlepas dari bahaya tersebut, daur ulang plastik sangat tidak ekonomis, kotor dan
padat karya seperti yang telah diungkapkan oleh penelitian yang dilakukan oleh ‘Public
Interest Research Grup’. Daur ulang plastik
dikaitkan dengan masalah kulit dan pernafasan
yang dihasilkan dari paparan dan menghirup asap
beracun, terutama hidrokarbon dan residu
dilepaskan selama proses daur ulang.

Ketika plastik dibakar, plastik akan


melepaskan sejumlah bahan kimia beracun
termasuk dioksin ke udara. Dioksin dikenal sebgai
pencemar lingkungan yang persisten dan sangat
bearacun. Dioksin dan bahan beracun yang
Gambar 2. Bahaya Plastik Bagi Lingkungan mengandung klorin menjadi terkonsentrasi dalam
Sumber: http://www.buzzle.com

Pencemaran Udara
Fatma Nur Rosana
1206239434
rantai makanan semua makhluk di bumi yang menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti
kanker, kerusakan sistem kekebalan tubuh, dan gangguan hormon.

Karena plastik terbuat dari bahan bakar fosil, pembakaran dianggap sebagai sumber
antropogenik dari emisi karbon. Emisi nitrous oxide (N2O) juga dapat dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna. Emisi CO2 dari pembakaran plastik tergantung pada kandungan
karbon dari plastik dan jumlah karbon yang diubah menjadi CO2 selama proses pembakaran.

Kantong plastik sangat sulit dan mahal untuk didaur ulang dan kebanyakan dibuang
ke landfill. Plastik sulit untuk didegradasi dan ketika proses degradasi tersebut plastik akan
terpecah menjadi partikel beracun yang mencemari tanah dan air. Plastik juga mengandung
produk minyak bumi sehingga ketika terbakar akan mengemisikan karbon dan metana yang
mencemari lingkungan karena merupakan gas rumah kaca. Selain itu, beberapa kontaminan
udara beracun lainnya, seperti benzene, toluene, ethylbenzene, xylene, karbon monoksida,
hidrogen sulfida, ozon, sulfur dioksida, partikulat, dan senyawa organik volatil.

Plastik adalah material yang tahan lama dan mudah dalam pembuangannya, sulit
untuk didaur ulang, berbahaya untuk dibakar, dan bermasalah dalam transportasinya. Setelah
ditempatkan di landfill, terpapar sinar matahari, angin, air. dan dapat ikut tercampur dalam
waktu yang sangat lama dalam lingkungan sebagai polusi.

Sampah kantong plastik terkadang merupakan hasil dari kemalasan manusia. Kantong
plastik mungkin memudahkan dalam membawa sesuatu, namun ketika sudah selesai
digunakan kantong plastik akan terbuang begitu saya terbawa angin dan arus laut.

Plastik dapat menyebabkan masalah serius bagi lingkungan mulai dari proses
produksi hingga proses pembuangannya. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengurangi
bahaya polusi plastik adalah dengan mengurangi penggunaan plastik.

Salah satu cara untuk mengurangi konsumsi


kantong plastik adalah dengan membawa tas atau
keranjang sendiri yang dapat digunakan berkali-kali
ketika berbelanja. Jika memang belum bisa terlepas
dari penggunaan kantong plastik, usahakan
Gambar 3. Stop Penggunaan Kantong
menggunakan plastik yang ramah lingkungan atau Plastik
Sumber: http://www.4us2be.com
kantong plastik biodegadable.

Pencemaran Udara
Fatma Nur Rosana
1206239434

Referensi:

The World Counts (2014). Pollution From Plastic. 10 Oktober 2015.


http://www.theworldcounts.com/stories/Pollution-from-Plastic

Jacobsen, Sharon (2005). Plastic Bag Pollution. 10 Oktober 2015.


http://dpw.lacounty.gov/epd/PlasticBags/Articles/Googobits_07-21-05.pdf

Terry, Beth (Undated). What’s Plastic Got To Do With Clean Air?. 10 Oktober 2015.
http://www.momscleanairforce.org/whats-plastic-got-to-do-with-clean-air/

Bang Info (Undated). Plastic Pollution. 10 Oktober 2015.


http://www.banginfo.in/Environment/Plasticpollution.html

Unknown (Undated). Plastic Bags Pollution – Effect and Solutions. 11 Oktober 2015.
http://www.greenlivingbees.com/plastic-bags-pollution-effects-and-
solutions/#sthash.TNOYzHiF.dpbs

Moore, Charles (2015). Plastic Pollution. 11 Oktober 2015.


http://www.britannica.com/science/plastic-pollution

Greenhome.com (2013). The Impact of Plastic Bags on the Environment. 11 Oktober 2015.
http://www.greenhome.com/blog/the-impact-of-plastic-bags-on-the-environment

Lajeunesse, Sara (2004). Plastic Bags: Plastic Bags Are Not Created Equal Because They Are
Meant For Different Purposes. 11 Oktober 2015.
http://pubs.acs.org/cen/whatstuff/stuff/8238plasticbags.html

Unknown (Undated). Disposal of Plastic. 12 Oktober 2015. http://worldcentric.org/about-


compostables/traditional-plastic/plastic-disposal

Wagner, Jamey (Undated). The Effects of Plastic Bags on Environment. 12 Oktober 2015.
http://www.healthguidance.org/entry/14901/1/The-Effects-of-Plastic-Bags-on-
Environment.html

EPA (Undated). Plastics. 12 Oktober 2015.


http://www3.epa.gov/climatechange/wycd/waste/downloads/plastics-chapter10-28-10.pdf

Pencemaran Udara

You might also like