You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melalui pembelajaran sastra, siswa diberi kesempatan untuk memahami,


menikmati dan sekaligus merespon apa yang telah dibaca dan hal-hal yang
menarik minat mereka. Akan tetapi Pemahaman para guru tentang KTSP belum
maksimal tetapi mereka sudah harus memulai kegiatan pembelajaran dengan
kurikulum 2013. pembelajaran bahasa Indonesia sering dianggap sangat kurang
dibandingkan pembelajaran bahasa. Oleh karena itu, melalui penelitian ini perlu
diketahui bagaimana anggapan atau persepsi para guru bahasa Indonesia yang
mengajar di SMP terdapat pembelajaran sastra pada KTSP dan Kurikulum 2013.
inilah yang menjadi faktor penelitian ini dilakukan .

1.2 Tujuan

1. Mengetahui persepsi guru Bahasa Indonesia terhadap pembelajaran sastra


pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013
2. mengetahui implikasi pembelajarannya di sekolah
3. Mengetahui perubahan yang terjadi pada pembelajaran sastra di kurikulum
2013 dan KTSP

BAB II
RINGKASAN

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum


yang sudah digunakan di sekolah sejak tahun 2006 dan dilanjutkan dengan
Kurikulum 2013. Pergantian kurikulum inilah yang menjadi bahan diskusi oleh
para guru di sekolah karena kurikulum merupakan pedoman kerja bagi para guru
tersebut. Pemahaman para guru tentang KTSP belum maksimal tetapi mereka
sudah harus memulai kegiatan pembelajaran dengan kurikulum 2013.
pembelajaran bahasa Indonesia sering dianggap sangat kurang dibandingkan
pembelajaran bahasa. Oleh karena itu, melalui penelitian ini perlu diketahui
bagaimana anggapan atau persepsi para guru bahasa Indonesia yang mengajar di
SMP terdapat pembelajaran sastra pada KTSP dan Kurikulum 2013.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan salah satu kurikulum
yang disusun secara langsung dengan melibatkan lembaga yang terkait yaitu
penyelenggara pendidikan dimana sekolah tersebut berada. Dalam penyusunan
dan pengembangan kurikulum dan silabus yang akan digunakan dalam proses
belajar mengajar harus berdasarkan undang-undang dan disesuaikan dengan
potensi, karakteristik budaya masyarakat dan peserta didik di wilayah masing-
masing.
Pengembangan kurikulum 2013 difokuskan pada pembentukan
kompetensi dan karakter peserta didik yang melalui sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional inilah
kurikulum 2013 dikembangkan ke dalam empat aspek yaitu sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan dan keterampilan yang dijabarkan dalam Kompetensi Inti (KI)
dan dikembangkan ke dalam Kompetensi Dasar KD). Melalui kompetensi ini
diharapkan dapat menghasilkan siswa yang kreatif, inovatif, dan produktif.
Keistimewaan dalam Kurikulum 2013 adalah menempatkan bahasa sebagai
penghela ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia
dalam Kurikulum 2013 diorientasikan pada pembelajaran berbasis teks, jadi
pembelajaran bahasa mempertimbangkan konteks situasi pemakaian bahasa itu
sendiri.
Judul Persepsi Guru Bahasa Indonesia Terhadap Materi Sastra Pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Dan Kurikulum 2013
Jurnal AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Download http://doi.org/10.21009/AKSIS
Volume dan Volume 1 Nomor 2, 19 halaman
halaman
Tahun 2017
Penulis Suhertuti
Reviewer Sripika Silvia Perangin Angin (4152111053)
ISSN 2580-9040
Jumlah artikel Delapan
Tanggal 18 Maret 2018

Garis-Garis Besar Isi Jurnal Atau Isi Beberapa Artikel Ilmiah Yang Terdapat
Dalam Jurnal:

1. Jurnal Persepsi Guru Bahasa Indonesia Terhadap Puisi Lama Gurindam:


Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang persepsi guru sekolah
menengah terhadap gurindam sebagai sastra lama Indonesia bergenre puisi. Selain
itu, juga untuk mengetahui implikasi pembelajarannya di sekolah. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif berjenis expost facto. Data diperoleh
melalui kuesioner yang disebarkan kepada guru pengajar Bahasa Indonesia di
sekolah menengah di wilayah Jakarta. Penelitian mengenai persepsi guru terhadap
gurindam ini bermanfaat bagi pembelajaran dan pendidikan baik formal maupun
nonformal, khususnya pada jenjang pendidikan menengah di Indonesia

2. Jurnal Persepsi Guru Bahasa Indonesia Terhadap Materi Sastra Pada


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dan Kurikulum 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang persepsi guru


Bahasa Indonesia terhadap pembelajaran sastra pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013. Penelitian ini difokuskan pada guru
Bahasa Indonesia yang terlibat langsung dalam penggunaan kurikulum. Penelitian
ini dilakukan di Jakarta Timur. Populasi dan sampel penelitian adalah guru Bahasa
Indonesia yang mengajar di jenjang SMP sederajat di Wilayah Jakarta Timur.
Penelitian ini menggunakan metode survei, Hasil penelitian menunjukan bahwa
sebagian besar responden sudah mengenal dan memahami kurikulum KTSP dan
Kurikulum 2013 dan tidak mengalami kesulitan dalam menerapkan kurikulum
tersebut.
BAB III
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN

Keunggulan Penelitian
1. Kegayutan antarelemen (antar semua artikel dalam sebuah jurnal atau
antar beberapa artikel ilmiah yang terdapat dalam sebuah jurnal)
Artikel ini memiliki keunggulan dari artikel lain seperti artikel ini membahas
tentang persepsi guru dalam mengajarkan sastra dengan KTSP dan kurikulum
2013. Dalam artikel ini didapatkan bahwa guru menyenangi materi sastra karena
didalamnya bervariasi dan rata – rata guru juga sudah mulai menggunakan
kurikulum 2013 dalam penerapannya, meskipun masih terdapat guru yang
menggunakan KTSP. Namun apapun yang digunakan guru harus lah sesuai atau
cocok dengan peserta didiknya.dan peneliti juga membandingkan langsung sistem
guru mengajarkan sastra dengan KTSP dan kurikulum 2013, itulah yang menjadi
salah satu kelebihan dalam artikel ini.

2. Originalitas temuan
Pada originalitasnya, terdapat artikl dengan judul yang hampir mirip dengan
artikel tersebut. Akan tetapi artikel ini masih jauh lebih lengkap dikarenakan
artikel ini tidak hanya membahas tentang kurikulum 2013, tetapi juga ikut
membahas tentang KTSP. Sedangkan jurnal yang lainnya hanya membahas
persepsi guru tentang pelajaran bahasa indonesia dalam Kurikulum 2013 saja. Jadi
dalam tahap ini artikel ini masih lebih unggul dan lebih original dari artikel
lainnya

3. Kemutakhiran masalah
Masalah yang digunakan peneliti masih tergolong mutakhir dikarenakan masalah
yang diambil peneliti masih sedang ramai ramainya diperbincangan masyarakat.
Dikarenakan sampai sekarang penggunaan KTSP dengan Kurikulun 2013 belum
merata. Masih adanya kaum yang membanding bandingkan keduanya. Selain itu
artikel yang dikeluarkan peneliti sangat bermanfaat bagi pembaca dikarenakan
dengan membaca ini, mereka menjadi tau bahwa setiap metode atau pembaharuan
memiliki kelemahan dan keebihan masing masing. Dan dapat mencegah
terjadinya kesalapahaman berbagai kalangan.

4. Kohesi dan koherensi isi penelitian


Bahasa yang digunakan peneliti mudah dipahami dan keterkaitan antar
bagian yang satu dengan yang lainnya memiliki hubungan yang satu. Peneliti
menjelaskan penelitiannya dengan baik sehingga pembaca dapat memahi maksud
peneliti
Dalam segi koherensi atau kesatuan antar bagian juga masih terjalin
dengan baik. Karena antar satu bagian dengan bagian yang lainnya tidak ada yang
menyimpang dari semesta pembicaraan.

Kelemahan penelitian

1) Kegayutan antarelemen (antar semua artikel dalam sebuah jurnal atau


antar beberapa artikel yang terdapat dalam sebuah jurnal)
Kelemahan artikel ini dibandingkan dengan seluruh artikel yang terdapat dalam
jurnal adalah pada artikel ini peneliti terlihat lebih mendominankan kurikulum
2013 dibandingkan KTSP. Selain itu dalam tinjauan teoritisnya bagian KTSP juga
lebih sedikit dibandingkan Kurikulum 2013. Hal ini lah yang menjadi salah satu
kelemahan dalam artikel ini.

2) Originalitas temuan
Dalam hal keaslian atau originalitas temuan tidak ditemukan, dikarenakan artikel
atau jurnal yang beredar juga tidak membahas secara detail tentang perbandingan
keduanya. Rata rata hanya membahas mengenai kurikulum 2013.jadi untuk hal
plagiat sepertinya peneliti tidak melakukannya. Mungkin hanya mengambil
berbagai sumber pendukung. Selain itu penelitian yang ia lakukan juga benar
benar dilakukan, dan subjek serta metode yang ia lakukan juga cukup jelas.

3) Kemutakhiran masalah
Untuk Kelemahan dalam penelitian dalam hal sepertinya masih sukar ditemukan
dikarenakan tema atau masalah yang diambil peneliti masih sangat terbaru untuk
diperbinjangkan dan juga sangat bermanfaat untuk dijadikan penelitian.

4) Kohesi dan koherensi isi penelitian


Dalam segi kohesi atau segi bahasa yang digunakan oleh peneliti sejauh ini
belum ada masalah. Karena bahasa yang digunakan peneliti masih sederhana
sehingga dapat dipahami oleh berbagai kalangan publik.

Dalam segi koherensi atau kesatuan antar bagian juga masih terjalin
dengan baik. Karena antar satu bagian dengan bagian yang lainnya tidak ada yang
menyimpang dari semesta pembicaraan.
BAB IV

IMPLIKASI

Teori
Kesesuaian penelitian dengan teori memiliki isi yang sama, dalam teori dikatakan
juga bahwa KTSP dan kurikulum 2013 masing masing memiliki kelemahan dan
kelebihan dalam penerapannya. Dalam teori juga dikatakan Pengembangan
kurikulum 2013 difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta
didik yang melalui sikap, pengetahuan dan keterampilan yang ada dalam diri
peserta didik. Jadi untuk menutup kekurangan dalam KTSP dibagian kompetensi
dan karakter peserta didik terbentuklah Kurikulum 2013. Selain itu terdapat teori
yang mengatakan Keistimewaan dalam Kurikulum 2013 adalah menempatkan
bahasa sebagai penghela ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa
Indonesia dalam Kurikulum 2013 diorientasikan pada pembelajaran berbasis teks.
Semakin majunya perkembangan zaman orang semakin merasa sepele terhadap
bahasa indonesia sehingga pada kurikulum 2013 ditetapkanlah bahwa bahasa
indonesia adalah bagian dari ilmu pengetahuan juga.

Program Pembangunan di Indonesia


Indonesia dibangun oleh para generasi muda yang akan memimpin indonesia
nantinya. Inilah yang menjadi acuan utama dalam mendidik para generasi muda
diindonesai. Sejak dini para siswa dididik sedemikian rupa agar mencintai bahasa
indonesia. Salah satunya adalah mencintai bahasanya sendiri yang terdapat dalam
sastranya. Para guru diminta agar menggunakan metode yang cocok dalam
mendidik para generasi muda saat mempelajari bahasa indonesia. Baik
menggunakan KTSP atau kurikulum 2013. Semakin berkembangnya zaman
tingkat kurikulum juga ikut berkembang hingga saat ini yang ipakai disetiap
sekolah adalah kurikulum 2013. Ketika para generasi muda sudah mengetahui
pentingnya bahasa indonesia atau negara indonesia itu sendiri maka akan
terciptalah para generasi muda yang bermutu dan bertanggung jawab yang
menyebabkan program pembangunan indonesia semakin terlaksana.
Pembahasan dan analisis
Pembahasan
1. Berdasarkan hasil data menunjukkan bahwa semua 100% responden sudah
menggunakan Kurikulm 2013.
2. Selanjutnya, 88,8 % menyatakan tidak menenukan kendala dalam
penggunaan Kurikulum 2013, dan 11,2% menyatakan mengalami kendala
karena kurang media pembelajaran dan buku-buku pendukung.
3. para guru sebagaian besar sudah memahami kurikulum 2013 dan sudah
menggunakannya sebagai pedoman kerja dalam merancang pembelajaran
dan melakukan kegiatan belajar mengajar

Analisis

Dari pembahasan diatas dapat dianalisis bahwa rata rata para guru menyukai
pembelajaran kurikulum 2013dan juga sudah menggunakan nya dalam pedoaman
pembelajaran. Hal ini dapat dianlisis bahwa kurikulum 2013 memnerikan
pengaruh yang sangat besar baik kepada guru maupun siswa. Dikarenakan pada
kurikum 2013 tidak lagi berpusat kepada guru melainkan sudah kepada siswa.
Jadi siswa tidak hanya mendengarkan dan guru tidak hanya menjelaskan , adanya
hubungan yang bervariasi dalam sistem pembelajarannya. Itulah mengapa
sebagian para guru menyenangi kurikulum 2013. Selain itu dalam metode
pembelajaran, di pembahasan dikatakan sudah adanya metode pembelajaran yang
bervariasi, dikarenakan dalam kurikulum 2013 berbagai metode dapat digunakan
tidak hanya ceramah. Itulah yang menyebabkan selain hubungan yang bervariasi
metode yang digunakan juga bervariasi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa Sebagian besar responden sudah mengenal dan


mengunakan KTSP dan Kurikulum 2013 sebagai pedoman atau acuan dalam
melakukan kegiatan belajar mengajar, khususnya mengajar materi sastra di
sekolah SMP/M.Ts. Sebagian besar responden sudah memahami materi sastra
baik pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan maupun kurikulum 2013, yang
akan diberikan pada proses pembelajaran, namun buku-buku pendukung materi
perlu diperbanyak agar para guru dapat mempersiapkan pembelajaran lebih
maksimal lebih baik khususnya buku yang berkaitan dengan materi teks yang baru
karena pada kurikulum sebelumnya belum ada. Sebagian besar responden sudah
melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang sesuai dan
memilih media yang tepat dengan materi sastra yang diberikan, baik pada KTSP
maupun pada Kurikulum 2013. Jika mendapat kesulitan responden akan
mendiskusikannya dengan teman lainnya, sehingga permasalahan dapat diatasi
dengan baik.

5.2 Saran

Sebaikanya para guru menggunakan metode yang tepat dalam mengajarkan sastra
kepada siswa. Karena baik KTSP dan kurikulum 2013 masing masing memiliki
kelemahan dan kelebihan masing masing
REFERENSI

Suhertuti. 2017. Persepsi Guru Bahasa Indonesia Terhadap Materi Sastra Pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dan Kurikulum 2013. Yogyakarta :
UNJ

You might also like