You are on page 1of 2

Mengayomi dan Memartabatkan Profesi Guru

Oleh : Purnomo, S.Pd


Guru Matematika SMP Negeri 1 Punggelan

Pada kisaran setahun yang lalu tepatnya tanggal 28 Februari 2017 Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan mengeluarkan peraturan menteri Nomor 10 tahun 2017 tentang Perlindungan
Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Profesi guru sudah selayaknya seperti profesi yang
lainnya mendapat layanan perlindungan yang sama dimata hukum, profesi dan pelindungan
keselamatan serta kesehatan kerja. Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut membuat
kenyamanan guru dalam melaksanakan tugasnya.
Undang-undang Nomor : 20 Tahun 2003 pada pasal 40 ayat 1 mengamanahkan bahwa
pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan
sosial yang pantas dan memadai, penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja, pembinaan
karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas, perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas dan ha katas kekayaan intelektual dan kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana,
kelancaran pelaksanaan tugas.
Guru mempunyai kewajiban yang sangat banyak dan mulia. Guru dalam melaksanakan
kewajiban profesionalitasnya mempunyai kewajiban (a) merencanakan pembelajaran,
melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu,serta menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran; (b) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (c)
bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku,
ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta
didik dalam pembelajaran; (d). menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan (e) memelihara dan memupuk persatuan
dan kesatuan bangsa.
Guru tidak boleh hanya menuntut haknya saja. Melainkan guru harus melakukan
kewajiban terlebih dahulu. Karena antara hak dan kewajiban akan berbanding lurus. Hak yang
diberikan guru saat ini mulai dimuliakan. Jika dibanding dengan negara-negara maju memang
kesejahtaraan guru masih kurang.
Dalam menjalankan kewajibannya guru perlu mendapatkan perlindungan sebagai hak yang
harus dipenuhi oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi dan
atau satuan pendidikan sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Hal ini sesuai dengan
amanah Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Perlindungan yang
diberikan meliputi perlindungan hukum, perlindungan profesi dan perlindungan keselamatan dan
kesehatan kerja.
Perlindungan hukum yang dimaksud adalah perlindungan terhadap tindak kekerasan,
ancaman, perlakuan diskriminatif dan intimidasi, atau perlakuan tidak adil dari pihak peserta
didik, orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi atau pihak lain. Guru juga manusia, kadang
dalam menjalankan profesinya melakukan hal-hal yang menjadikan beberapa pihak merasa
dirugikan baik secara moril atau material bahkan fisik. Sebagai contoh ada guru dalam proses
mendidik melakukan penanganan secara fisik, orang tua melaporkan ke pihak berwajib karena
dianggap melakukan tindak pidana. Di sini harus jelas pada bagian mana bersifat mendidik, dan
bagian mana melakukan tindak kekerasan sehingga dianggap perlu dilaporkan ke pihak berwajib.
Sehingga guru tidak merasa terancam, tidak mendapat tindak kekerasan secara verbal maupun
fisik, tidak mendapat intimidasi atau perlakuan tidak adil. Akibatnya guru akan menjalankan
tugas dan kewajiban dengan baik dan penuh tangguh jawab.
Sebuah kejadian yang terjadi di sekolah kami seorang guru dengan tiba-tiba menempeleng
peserta didik yang tidak sholat dhuhur berjamaah yang menjadi pembiasaan di sekolah kami.
Entah karena emosi tidak mau sholat peserta didiknya, atau ada hal lain. Setelah pulang si anak
melaporkan kejadian tersebut ke orang tua. Pagi harinya orang tua mendatangi sekolah dan ingin
bertemu guru yang dimaksud. Secara kebetulan saya yang menemui orang tua tersebut. Sebelum
ketemu dengan guru yang dimaksud orang tua dari peserta didik tadi saya ajak diskusi dan cerita
kronologis yang terjadi menurut atau versi peserta didik. Orang tua peserta didik bersikukuh
akan melaporkan ke pihak berwajib. Setelah melalui diskusi secara kekeluargaan sekitar 45
menit akhirnya orang tua dan peserta didik dapat menerima penjelasan, dan dari sisi baiknya
orang tua tadi tidak langsung ke pihak berwajib. Setelah suasana kondusif baru saya temukan
dengan guru dan saling mengerti dengan saling mendukung demi kebaikan peserta didik atau
anaknya.
Oleh karena itu belajar dari kejadian di atas maka perlindungan hokum bagi guru secara
profesi harus mendapat perlindungandan keselamatan kerja. Profesi pendidik harus
mendapatkan perlindungan dalam melaksanakan tugas dalam bentuk rasa aman dan jaminan
keselamatan. Rasa aman dan jaminan kesehatan dalam melaksanakan tugas yang diperoleh guru
melalui perlindungan hukum, profesi, keselamatan dan kesehatan kerja. Perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja mencakup perlindungan terhadap risiko gangguan keamanan
kerja, kecelakanaan kerja, kebakaran pada waktu kerja, bencana alam, kesehatan lingkungan
kerja dan atau risiko lainnya.
Guru sebenarnya mempunyai kebebasan memberikan sanksi kepada peserta didiknya yang
melanggar norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, peraturan tertulis maupun tidak
tertulis yang ditetapkan guru, peraturan tingkat satuan pendidikan, dan peraturan perundang-
undangan dalam proses kegiatan belajar mengajar yang berada di bawah kewenangannya. Sanksi
dapat berupa teguran dan atau peringatan, baik lisan maupun tulisan, serta hukuman yang
bersifat mendidik sesuau kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.
Prosedur pelanggaran terhadap peraturan satuan pendidikan yang dilakukan oleh peserta
didik yang pemberian sanksinya berada di luar kewenangannya dilaporkan kepada pemimpin
satuan pendidikan. Jadi di dalam proses penanganan kasus yang dilakukan oleh peserta didik
diselesaikan di tingkat satuan pendidikan.
Jadi, perlindungan terhadap pendidik dan tenaga kependidikan memang perlu segera
didesiminasi kepada semua pendidik dan tenaga kependikan sehingga semua guru menjadi
memahami antara hak, dan kewajiban sehingga dalam proses menjalankan tugasnya terlindungi
secara hukum, profesi dan keselamatan serta kesehatan kerjanya. Kita sambut peraturan menteri
terkait perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan dengan gembira. Bekerja dengan
nyaman, sehingga ikut berkontribusi dalam membangun negara dan bangsa menyongsong
generasi emas di seratus tahun Indonesia merdeka dalam bidang pendidikan.

You might also like