You are on page 1of 5

BAB IV

NERACA MASSA

Dalam mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan mampu:


1. Menjelaskan tentang sistem, proses, dan aliran
2. Mengerti dan dapat menuliskan persamaan neraca massa secara umum
3. Mengerti tentang neraca massa “steady” dan “unsteady”
4. Mengerti tentang neraca massa tanpa reaksi kimia
5. Mencari dan menghitung neraca massa tanpa reaksi kimia
6. Mengetrapkan konsep neraca massa tanpa reaksi kimia dalam
industri/peralatan.
SUB POKOK BAHASAN: pengertian: sistem, proses, dan aliran, persamaan
umum neraca massa, Neraca massa “steady dan unsteady”, neraca massa tanpa
reaksi kimia, penerapan neraca massa tanpa reaksi kimia pada proses-proses:
pencampuran, pengeringan, kristalisasi, keseimbangan fase, distilasi, evaporasi.

A. PENDAHULUAN
Neraca massa merupakan perhitungan semua bahan yang ada dalam proses. Ada
kalanya bahan yang dikenakan proses berubah bentuk menjadi senyawa lain atau
menjadi konsumsi dalam sistem itu, tetapi jumlah massanya tidak berubah. Massa
yang tumbuh dan massa yang terambil diartikan bila terjadi reaksi kimia, maka
bahan yang satu bisa terambil dan membentuk senyawa lain.
Sebelum masuk pada neraca massa, diperlukan pengertian-pengertian tentang
sistem, proses, dan aliran. Perhitungan neraca massa meliputi neraca massa tanpa
dan dengan reaksi kimia. Pada bab ini dibahas neraca massa tanpa reaksi kimia.
Pada contoh-contoh perhitungaan neraca massa tanpa reaksi kimia diberikan
kepadaa proses-proses pemisahan secara fisis seperti, pencampuran, pengeringan,
kristalisasi, keseimbangan fase, distilasi, dan evaporasi. Alat-alat ini akan
dipelajari lebih lanjut pada mata kuliah berikutnya dan dalam perencanaan alat.
Pengertiaan-pengertian
1. Sistem
Sering kali mendengar kata “sistem”, tapi apa maknanya?. Sistem dapat diartikan
sebagai suatu kesatuan yang kompak dari satu atau beberapa sub sistem.
Misalnya, komputer merupakan satu sistem yang terdiri atas keyboard, CPU, dan
manitor, tetapi CPU juga merupakan sistem yang di dalamnya terdapat
komponen-komponen pembentuk sistem (CPU) itu.
Di dalam proses terdapat pengertian sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem
tertutup dapat dikatakan sebagai sistem atau proses “batch” yang dijelaskan pada
bagian tentang proses. Dalam sistem tertutup tidak ada bahan yang masuk atau
keluar, massa dalam sistem tertutup harus tetap. Sistem terbuka adalah sistem
yang mengalir atau kontinu. Sistem dikelilingi oleh pembatas atau “boundary”, di
luar itu disebut “sekeliling”.
2. Proses
Sebelum masuk pada perhitungan neraca massa dan energi, terlebih dahulu
diperkenalkan tentang proses dan macamnya. Proses merupakan suatu kondisi
atau keadaan yang mengalami pengolahan untuk menghasilkan produk tertentu.
Dalam industri, proses merupakan pengolahan bahan baku menjadi produk.
Macam proses:
a. “batch”
b. kontinu
Proses “batch” merupakan suatu pengolahan yang terdiri atas beberapa kegiatan,
yaitu pemasukan bahan ke dalam alat, pengolahan, dan pengeluaran hasil. Proses
ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar IV-1. Proses “batch”


Di dalam industri, waktu satu batch ini amat berarti dalam pengelolaan waktu
secara keseluruhan produksi. Pada umumnya produksi berjalan secara terus
menerus tak terputus. Oleh karena itu, kapasitas proses batch sangat menentukan
produk yang dihasilkan secara kontinu. Apakah diperlukan proses batch itu
dilakukan secara seri untuk memenuhi seluruh kapasitas produksi?. Hal itu
diperlukan perhitungan waktu dan kapasitas yang dibutuhkan.
Proses kontinu seperti yang telah disebut di atas, yaitu proses yang berjalan secara
terus menerus tanpa henti. Neraca massa pada proses ini berada dalam keadaan
“steady”, sehingga berlaku: massa masuk = massa keluar.
3. Aliran
Pada proses yang kontinu, terdapat dua arah aliran, yaitu aliran searah (cocurrent)
dan tidak searah atau berlawanan arah (counter current). Gambaran aliran tersebut
dijelaskan dalam diagram berikut.

Gambar IV-2. Arah aliran


Masing-masing aliran memiliki kelemahan dan keunggulan. Hal itu juga
tergantung pada jenis proses yang ada, apakah dilakukan pada proses perpindahan
panas atau perpindahan massa. Demikian juga, apakah dilakukan dengan cara
kontak langsung atau tidak. Hal itu juga tergantung pada sifat bahan yang akan
diproses baik secara fisik maupun kimia.

B. Neraca massa
Neraca massa merupakan perhitungan semua bahan yang ada dalam proses. Ada
kalanya bahan yang dikenakan proses berubah bentuk menjadi senyawa lain atau
menjadi konsumsi dalam sistem itu, tetapi jumlah massanya tidak berubah.
Kehilangan massa dimungkinkan dalam reaksi inti (nuklir) sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh Einsten (teori relativitas), bahwa massa yang hilang
berubah menjadi energi. Hal yang sebenarnya, bahwa kekekalan massa haruslah
terpadu dengan energi, sehingga berbunyi kekekalan massa dan energi. Sebab
keduanya tidak bisa dipisahkan. Massa adalah suatu bentuk energi. Namun, pada
bahasan berikut ini dipisahkan antara neraca massa dan neraca energi dan sebagai
awal pelajaran sebagai mata kuliah ATK I membahas neraca massa terlebih
dahulu.
Secara keseluruhan, bentuk persamaan neraca massa adalah:

Gambar IV-3. Sistem dan neraca massa


Massa yang tumbuh dan massa yang terambil diartikan bila terjadi reaksi kimia,
maka bahan yang satu bisa terambil dan membentuk senyawa lain.

C. Neraca massa “steady” dan “unsteady”


Suatu gambaran proses kontinu adalah pengisian sebuah tempat dengan air yang
dialirkan melalui pengaturan katub/kran. Dibayangkan, mula-mula tempat itu
yang bisa berupa sebauh ember atau tangki penampung yang kosong dan padanya
terdapat lubang kecil/bocor. Kemudian air dikeluarkan dengan membuka katub.
Dengan demikian, ember itu akan terisi air secara terus menerus dan keluar akibat
kebocoran juga secara terus menerus. Kalau kebocoran (yang keluar) itu lebih
kecil daripada pemasukannya, maka lama kelamaan air dalam ember semakin
banyak. Hal itu menunjukkan adanya akumulasi air dalam ember. Neraca
massanya diambil dari persamaan (IV-1), dan tidak terjadi reaksi kimia, maka
tidak ada pembentukan dan pengambilan massa, sehingga:
Akumulasi = Massa masuk - Massa keluar ………………………(IV-2).
Setelah beberapa lama kemudian, air dalam ember penuh dan meluap keluar.
Dalam hal ini, yang keluar dari ember itu adalah karena kebocoran dan luapan.
Neraca massanya menjadi:
Bahan masuk = bahan keluar ……………………………………….(IV-3).
Neraca massa pada persamaan (IV-2) disebut dengan keadaan “unsteady”, artinya
suatu keadaan yang tergantung pada waktu. Dengan bertambahnya waktu
akumulasi makin banyak atau keadaan selalu berubah dengan waktu. Dalam hal
peristiwa di atas, dengan bertambahnya waktu, volum air dalam ember bertambah.
Pada suatu saat tertentu, keadaan itu selalu tetap atau air yang ada dalam ember
tidak berubah volumnya. Kondisi semacam ini disebut keadaan “steady” atau
“ajeg” atau “tunak” dan persamaan neraca massanya ditunjukkan seperti
persamaan (IV-3).

D. Neraca massa tanpa reaksi kimia


Pembahasan neraca masa berikut ini ditandaskan dalam keadaan ajeg. Neraca
massa dihitung untuk semua bahan yang ada dalam proses. Perhitungan akan
menjadi kompleks kalau prosesnya rumit dan dalam unit yang besar. Beberapa hal
perlu diperhatikan dalam melakukan perhitungan neraca massa secara mudah,
mengacu pada hal yang telah disebut di bagian depan tentang langkah-langkah
logis penyelesaian masalah.
1. Visualisasi : gambar diagram alir proses secara sederhana yang dapat
menunjukkan perubahan – perubahan fisis yang terjadi.
2. Objektif : data yang relevan cantumkan pada diagram, misal kecepatan alir
bahan, komposisi, suhu, tekanan, dan data fisik lainnya.
3. Rencana : pelajari data proses dan kembangkan hubungan kuantitas yang
diketahui dan yang tidak diketahui dalam neraca massa. Hubungan ini biasanya
dalam bentuk persamaan matematik. Pastikan jumlah bilangan yang tidak
diketahui dengan jumlah persamaan yang ada. Samakan satuan antar kuantitas
yang satu dengan lainnya. Pada neraca massa dalam sistem: disetiap titik yang
mengalami perubahan pasti ada persamaan yang menyertainya!!!
4. Menghitung : Pilih basis yang sesuai bila diperlukan. Selesaikan hubungan-
hubungan persamaan di atas. Neraca massa berdasarkan pada hukum kekekalan
massa dan energi: bahwa massa tidak dapat diciptakan dan tidak ada kehilangan
massa kecuali menjadi energi (menurut Einstein).
Persamaan neraca massa dalam keadaan ajeg tertulis seperti persamaan (IV-3).
Neraca massa tanpa reaksi kimia dijumpai pada banyak peristiwa operasi teknik
kimia. Neraca massa ini menjadi titik tolak perhitungan yang lainnya sampai pada
perencanaan alat proses. Oleh karena itu, dalam perhitungan awal ini tidak boleh
salah. Umumnya, operasi teknik kimia merupakan proses pemisahan bahan untuk
dimurnikan. Proses-proses yang akan dipelajari untuk perhitungan neraca
massanya yang dituangkan dalam contoh-contoh soal, diantaranya:
1. Pencampuran
2. Pengeringan
3. Kristalisasi
4. Keseimbangan fase
5. Distilasi
6. Evaporasi
Secara garis besar, neraca massa dalam sebuah sistem adalah seperti berikut ini.
Bila persamaan (IV-2) dikenakan pada proses yang tertera dalam gambar IV-4,
maka:
MA = M1 + M2 + M3 - M4 - M5 …………………..(IV-4).
Dengan, M = massa atau aliran massa dengan satuan massa atau massa/waktu.
Pada keadaan ajeg, maka akumulasi, MA = 0, sehingga neraca massanya:
M1 + M2 + M3 = M4 + M5 ………………………….(IV-5).

Gambar IV-4. Neraca massa dalam sistem alir


Persamaan (IV-5) merupakan persamaan neraca massa sistem secara keseluruhan
atau total. Di dalam bahan yang berupa campuran terdapat komponen-komponen
yang terkandung di dalamnya. Jika masing-masing komponen dintayakan dalam
fraksi massa, x (tak bersatuan), maka neraca massa komponen berbentuk:
M1xi1+ M2xi2 + M3xi3 = M4xi4 + M5xi5 ..………………………….(IV-6).
Dalam hal ini, xi1 berarti komponen i yang ada pada aliran 1, dan seterusnya.
Lebih jelas diperluhatkan dalam contoh-contoh soal berikut ini.

1. Pencampuran
Contoh: Natrium hidroksid dengan kadar 40% dialirkan ke dalam tangki dengan
kecepatan 100 pada suhu 20oC. Larutan ini akan diencerkan menjadi 12%. Berapa
air yang diperlukan setiap jamnya? Dan berapa kecepatan keluar dalam ?
Jawab:
Untuk dapat menyelesaikan soal di atas diperlukan data rapat larutan NaOH 40%.
Data dapat diperoleh dari buku (handbook) Perry atau literatur lain. Dari buku
Perry edisi 5, hal.
3-78 diperoleh data, pada suhu 20oC: r40%NaOH = 1,4300 kg/L
M2
Air segar sebagai pengencer
Larutan pekat: 20oC
M1: 40% NaOH Tangki M3
100 L/jam Pencampur Larutan encer 12%NaOH

Basis: 100 larutan pekat masuk.


Maka, massa larutan masuk = (1,43 ).(100 ) = 143
Neraca massa keseluruhan: M1 + M2 = M3 ……….(a)
Neraca massa untuk komponen NaOH:
NaOH masuk = NaOH keluar
M1.xNaOH,1 = M2.0 + M3.xNaOH,3 ……..(b)
Neraca komponen untuk air:
M1.xair,1 + M2.1 = M3.xair,3 ……..(c)
Dari persamaan (b) untuk NaOH:
143. 0,4 = 0 + 0,12 M3
M3 = 476,7
Dari persamaan (c) untuk air:
143. 0,6 + M2 = 476,7. 0,88
85,8 + M2 = 419,5
M2 = 333,7
Atau dengan menggunakan persamaaan (a) diperoleh:
M2 = (476,7-143) = 333,7 .
Rapat air = 1 , maka air segar yang dimasukkan sebesar 333,7 .
Jika aliran keluar dinyatakan dalam kecepatan volum, L/jam, dengan persamaan
(a) diperoleh:
M3 = 100 + 333,7 = 433,7

You might also like