Professional Documents
Culture Documents
Audit 2
Audit 2
PENDAHULUAN
1
3. Bagaimana jenis-jenis audit?
4. Apa pengertian auditor dan jenis-jenis auditor?
5. Apa pengertian akuntan publik?
6. Bagaimana perizinan akuntan publik?
7. Bagaimana hirarki kantor akuntan publik?
8. Apa saja jasa yang diberikan akuntan publik?
9. Bagaimana standar profesi akuntan publik?
10. Bagaimana kepribadian akuntan publik?
11. Bagaimana kecakapan profesional akuntan publik?
12. Apa saja tanggung jawab akuntan publik?
13. Apa saja elemen pengendalian kualitas kantor akuntan publik?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 AUDITING
2.1.1 Definisi Auditing
Ada beberapa penulis yang memberikan pengertian audit, diantaranya :
Sukrisno Agoes : “Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan pihak
yang indepenen terhadap laporan kuangan yang telah disusun oleh pihak
manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan, beserta catatan-catatan pembukuan
dan bukti- bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”.
Pengertian Auditing “Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of
the American Account Association” (Accounting Review, vol.47) memberikan
definisi auditing sebagai : “suatu proses sistematis untuk memperoleh serta
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi – asersi kegiatan dan peristiwa
ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi – asersi
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil –
hasilnya kepada pihak – pihak yang berkepentingan”.
Mulyadi : “Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang
kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat
kesesuaian antara penyataan -pernyataan tersebut dengan kreteria yang telah
ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang
bekepentingan“.
3
c. Asersi tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi, merupakan representasi yang
dibuat oleh perorangan atau entitas. Asersi ini merupakan subjek pokok
auditing. Asersi meliputi informasi yang dimuat dalam laporan keuangan,
laporan operasi intern, dan surat pemberitahuan pajak (SPT).
d. Derajat kesesuaian menunjuk pada kedekatan dimana asersi dapat diidentifikasi
dan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Ekspresi kesesuaian ini
dapt berbentu kuantitas, seperti jumlah kekurangan dana kas kecil, atau dapat
juga berbentuk kualitatif, seperti kewajaran (atau keabsahan) laporan keuangan.
e. Kriteria yang telah ditetapkan, adalah standar – standar yang digunakan sebagai
dasar untuk menilai asersi atau pernyataaan. Kriteria dapat berupa peraturan –
peraturan spesifik yang dibuat oleh badan legislative, anggaran atau ukuran
kinerja lainnya yang ditetapkan oleh manajemen, Generaaly Accepted
Accounting Principles (GAAP = prinsp – prinsip yang Akuntansi yang Berlaku
Umum).
f. Penyampaian hasil, diperoleh melalui laporan tertulis yang menunjukkan derajat
kesesuaian antara asersi dan kriteria yang telah ditetapkan
g. Pihak – pihak yang berkepentingan, adalah mereka yang menggunakan (atau
mengandalkan) temuan – temuan auditor. Dalam lingkungan bisnis, mereka
adalah para pemegang saham, manajemen, kreditor, kantor pemerintah, dan
masyarakat luas. Sedangkan definisi menurut Auditing Practices Committee
(APC) dapat disimpulkan menjadi tiga (3) elemen fundamental dalam auditing
yaitu :
1. Seorang auditor harus independen.
2. Auditor bekerja mengumpulkan bukti-bukti untuk mendukung
pendapatnya.
3. Hasil pekerjaan auditor adalah laporan (report).
4
yaitu prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Di tetapkan oleh
Financial Accounting Standards Board (FASB = Badan Standar Akuntansi
Keuangan) serta badan – badan pengatur lainnya. Audit laporan keuangan dari
perusahaan – perusahaan besar sangat diperlukan untuk memfungsikan pasar
sekuritas nasional.Secara signifikan, audit laporan keuangan dapat menurunkan
risiko investor dan kreditor dalam membuat berbagai keputusan investasi dengan
tidak menggunakan informasi yang beermutu rendah.
2) Audit Kepatuhan (compliance audit) Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
memeriksa bukti – bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau
operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan, atau peraturan
tertentu.kriteria yang ditetapkan dalam audit jenis ini dapat berasal dari berbagai
sumber. Audit kepatuhan juga harus didasarkan pada kriteria yang ditetapkan
kreditor. Aplikasi yang paling luas dari audit kepatuhan berkaitan dengan kriteria
yang didasarkan pada ketentuan pemerintah.
3) Audit Operasional (operational audit) Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
mengevaluasi bukti – bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi
entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu.dalam suatu
perusahaan bisnis, lingkup audit ini dapat meliputi seluruh kegiatan dari :
a. Suatu departemen, cabang, atau divisi.
b. Suatu fungsi yang mungkin merupakan fungsi lintas unit usaha, seperti
pemasaran dan pengolahan data. Audit operasional pada pemerintah
federal dapat dilakukan pada seluruh kegiatan dari suatu lembaga seperti
Federal Emergency Management Agency (FEMA), atau suatu program
tertentu seperti distribusi kupon makanan.Kriteria atau tujuan yang
diguanakan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas dapat
5
Laporan Keuangan, Data laporan keuangan Prinsip – prinsip akuntansi yang
berlaku umum Pendapat atas kewajaran laporan keuangan :
Economy dan Efficiency Audits, yakni menyerupai operasional audit
tetapi dilakukan oleh sektor publik atau sektor pemerintahan.
Financial dan Compliance Audits, yakni audit yang menyerupai audit
laporan keuangan tetapi dapat dilakukan oleh sektor publik serta audit
eksternal.
Operational Audits, yakni suatu audit yang dirancang untuk menilai
efisiensi dan efektifitas dari prosedurpprosedur operasi manajemen.
Pelaksananya adalah Auditor Internal.
Klasifikasi Atas Dasar Audit Operasional, Menurut Ricchiute tipe audit
selain financial statements audit meliputi : ditentukan oleh manajemen
atau lembaga yang berwenang. Pada sisis lain, auditor operasional dapat
juga membantu menyusun kriteria yang akan digunakan. Secara khas,
laporan untuk audit operasioanal tidak hanya memuat pengukuran
efisiensi dan efektivitas saja, namun juga memuat rekomendasi untuk
peningkatan kerja.
6
berwenang Efisiensi dan efektivitas yang diamati, rekomendasi untuk
peningkatan oleh perusahaan. Fungsi auditor internal adalah membantu
manajemen dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan
perusahaan.
3. Auditing Sektor Publik Merupakan kontrol atas organisasi pemerintah
yang memberikan jasanya kepada masyarakat seperti pemerintah pusat
maupun daerah. Auditor ini dibayar oleh pemerintah.
1. Jasa Assurance
2. Jasa Atestasi
Salah satu tipe jasa assurance yang disediakan oleh profesi akuntan
publik adalah jasa atestasi. Atestasi atau (attestation) adalah suatu
pernyataan pendapat atau
pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi
suatu entitas sesuai, dalam suatu hal yang material, dengan kriteria yang
ditetapkan. Jasa astestasi profesi akuntan publik dapat dibagi lebih lanjut
menjadi 4 jenis :
Audit
7
Pemeriksaan (examination)
Review
3. Jasa Nonassurance
a. Konsultasi (consultation)
c. Jasa Implementasi
d. Jasa Transaksi
f. Jasa produk
8
1) Auditor Independen (independent auditors) / Akuntan Publik Auditor
indpenden bekerja berdasarkan imbalan. Para pengguna mengandalkan
jasa auditor independen serta menarik manfaat yang bernilai dengan
adanya kenyataan bahwa auditor tidak memihak klien yang sedang diaudit.
Auditor Independen (Akuntan Publik) adalah para praktisi individual atau
anggota kantor akuntan publik yang memberikan jasa auditing profesional
kepada klien. Disamping itu, auditor juga menjual jasa konsultasi pajak,
konsultasi manajemen, penyusunan sistem akuntansi, penyusunan laporan
keuangan, serta jasa-jasa lainnya.
2) Auditor Internal (internal auditors) Adalah pegawai dari organisasi yang
diaudit. Auditor jenis ini melibatkan diri dalam suatu kegiatan penilaian
independen, yang dinamakan audit internal, dalam lingkngan organisasi
sebagai suatu bentuk jasa bagi organisasi. Tujuan audit internal adalah
untuk membantu manajemen organisasi dalam memberikan
pertanggungjawaban yang efektif. Lingkup fungsi audit internal meliputi
semua tahap dalam kegiatan organisasi. Para auditor internal terutama
melibatkan diri pada audit kepatuhan dan operasional. Para auditor internal
kebanyakan adalah pemegang sertifikat CIA (Certified Internal Auditors),
yang beberapa diantaranya juga bersertifikat CPA. Asosiasi Internasional
untuk para unuk para auditor internal adalah IIA (Institue of International
Auditors), yang menetapkan kriteria sertifikasi serta mengelola ujian CIA.
Selain itu, IIA juga telah menetapkan standar praktis untuk audit internal
dan sebuah kode etik.
3) Auditor Pemerintah (government auditors) Untuk melaksanakan fungsi
audit bagi kepentingan Kongres, para auditor GAO (General Accounting
Office) bertugas pada lingkup kegiatan audit yang luas, termasuk
melakukan audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit
operasional. Para auditor IRS (Internal Revenue Service) melakukan audit
atas Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan para pembayar pajak untuk
ketaatan pada perundangan pajak yang berlaku. Organisasai nasional untuk
para akuntan di pemerintah A.S. adalah AGA (Association of
Governement Accountants). Sampai saat ini AGA belum mengembangkan
program sertifikasi untuk para akuntan pemerintah,. Namun, beberapa
auditor pemerintah adalah pemegang sertifikat CPA dan atau CIA.
9
2.2 PROFESI AKUNTAN PUBLIK
2.2.1 Pengertian Profesi Akuntan Publik
Profesi berasal dari kata latin profess yang berarti pengakuan atau
pernyataan di muka umum. Menurut Buchori dalam Harefa (1999) konsep
profesi mengandung dua dimensi pengertian. Dimensi pertama berkaitan
dengan sifat kegiatan, di dalam dimensi ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu
kegiatan mencari nafkah (occupation) dan kegiatan untuk kesenangan semata-
mata (hobi atau kegemaran).
Dimensi kedua berkaitan dengan tingkat kemahiran, yang dapat dibagi
menjadi 3 jenis, yaitu kegiatan yang dilakukan dengan tingkat kemahiran yang
sangat tinggi, kemahiran sedang, dan kemahiran rendah atau tidak memiliki
kemahiran sama sekali.
1. Memiliki Sertifikat Tanda Lulus USAP yang sah yang diterbitkan oleh IAPI
atau perguruan tinggi terakreditasi oleh IAPI untuk menyelenggarakan
pendidikan profesi akuntan publik.
2. Apabila tanggal kelulusan USAP telah melewati masa 2 tahun, maka wajib
menyerahkan bukti telah mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan
(PPL) paling sedikit 60 Satuan Kredit PPL (SKP) dalam 2 tahun terakhir.
10
3. Berpengalaman praktik di bidang audit umum atas laporan keuangan paling
sedikit 1000 jam dalam 5 tahun terakhir dan paling sedikit 500 (lima ratus)
jam diantaranya memimpin dan/atau mensupervisi perikatan audit umum,
yang disahkan oleh Pemimpin/Pemimpin Rekan KAP.
4. Berdomisili di wilayah Republik Indonesia yang dibuktikan dengan Kartu
Tanda Penduduk (KTP) atau bukti lainnya.
5. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
6. Tidak pernah dikenakan sanksi pencabutan izin akuntan publik.
7. Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5
(lima) tahun atau lebih.
8. Menjadi anggota IAPI.
9. Tidak berada dalam pengampuan.
10. Membuat Surat Permohonan, melengkapi formulir Permohonan Izin Akuntan
Publik, membuat surat pernyataan tidak merangkap jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 46, dan membuat surat pernyataan bermeterai cukup
yang menyatakan bahwa data persyaratan yang disampaikan adalah benar.
11
2. Manajer (1-2 orang) Merupakan staf yang banyak berhubungan dengan klien,
mengawasi langsung pelaksanaan tugas-tugas audit, me-review lebih rinci
terhadap pekerjaan audit, dan melakukan penagihan atas fee audit.
3. Akuntan Senior (3-4 orang) Merupakan staf yang bertanggung jawab langsung
terhadap perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan audit,dan me-review pekerjaan
para akuntan yunior yang dibawahinya.
4. Akuntan Yunior (5-6 orang) Merupakan staf pelaksana langsung dan bertanggung
jawab atas pekerjaa lapangan.
B. Jasa Nonatestasi Jasa ini diberikan oleh Kantor Akuntan Publik meliputi :
1) Jasa Akuntansi melalui aktifitas pencatatan, penjurnalan, posting, jurnal
penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan klien serta perancangan
sistem akuntansi klien
2) Jasa Perpajakan Meliputi pengisian surat laporan pajak, perencanaan pajak
dan juga penasihat dalam masalah perpajakan dan melakukan pembelaan
bila perusahaan yang menerima jasa sedang mengalami permasalahan
dengan Kantor Pajak.
12
3) Jasa Konsultasi Manajemen Fungsi pemberian konsultasi dengan
memberikan saran dan bantuan teknis kepada klien untuk peningkatan
penggunaan kemampuan dan sumber daya untuk mencapai tujuan
perusahaan klien.
13
6) Aturan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik.
14
2.2.8 Tanggung Jawab Akuntan Publik
Tanggung jawab lain Terdapat tiga perilaku lain yang dipandang tidak etis
dalam profesi akuntan publik:
a. Mengiklankan diri atau mengijinkan pihak lain mengiklankan nama atau
jasa yang dijualnya
b. Membayar imbalan untuk memperoleh pekerjaan
c. Menawarkan jasa secara tertulis kepada calon klien
Pelanggaran kode etik yang diadukan secara tertulis akan ditindak oleh dewan
kehormatan yang dibentuk Ikatan Akuntan Indonesia. Dewan kehormatan akan
menjatuhkan sanksi kepada anggota IAI yang melanggar kode etik. Sanksi tersebut
dapat berupa peringatan tertulis, teguran tertulis, pemberhentian sementara atau
pemberhentian.
15
1. Independensi, Integritas, dan Objektivitas Persyaratan : Semua personalia yang
terlibat dalam penugasan harus memelihara independensi baik secara nyata
mauoun secara penampilan, melaksanakan sekuruh tanggung jawab
profesionalnya dengan segenap integritas, serta memelihara objektivitas dalam
melaksanakan tanggung jawab professional mereka. Contoh Prosedur : Setiap
tahun, setiap rekan dan karyawan harus mengisi formulir “kuosioner
independensi” yang berkaitan dengan hal seperti kepemilikan saham serta
keanggotaan pada dewan direksi.
16
4. Kinerja Atas Penugasan Persyaratan : Kebijakan dan prosedur harus hadir
terutama ntuk memastikan bahwa penugasan yang dilaksanakan oleh auditor telah
memenuh standar kualitas perusahaan akuntan public. Contoh Prosedur : Direktur
akuntansi dan auditing perusahaan akuntan public dapat diajak berkonsultasi serta
harus telah memberikan persetujuannya pada semua penugasan sebelum
penugasan itu dianggap selesai. 5. Pemantauan Persyaratan : Harus terdapat
kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa keempat elemen penendalian
kualitas lainnya diterapkan secara efektif. Contoh Prosedur : Rekan yang bertugas
mengendalikan kualitas harus menguji prosedur pengendalian kualitas minimal
setahun sekali untuk memastikan bahwa perusahaan akuntan public masih
mematuhi prosedur itu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Auditing menawarkan berbagai beragam peluang karir dalam akuntan
publik, industri dan pemerintahan. Masyarakat luas mengakui kelebihan
pengetahuan dan keterampilan auditor yang telah menjadikan profesi auditor
demikian tanggap pada permintaan yang kuat atas beragam jasa atestasi lain
dan jasa non asestasi. Peluang profesional yang memiliki keterampilan
auditing dan atestasi meningkat secara pesat dengan adanya teknologi
informasi yang berdampak sangat luas terhadap sistem laporan keuangan.
Secara khusus, Proyek Visi CPA menjadi penting dalam pembahasan
tentang nilai-nilai inti dan kompetensi yang akan menunjang profesi
auditor serta CPA dan lainnya dimasa depan. Profesi modern dipengaruhi
oleh sejumlah profesional dan organisasi- organisasi pengatur yang berasal
17
dari sektor swasta maupun publik yang menaruh perhatian pada mutu
kerja profesional. Bagaimanapun, dalam melakukan pemeriksaan seorang
akuntan harus selalu berpedoman pada tiga hal yakni : norma pemeriksaan
akuntan, prinsip akuntansi Indonesia, kode etik profesi. Norma
pemeriksaan akuntan merupakan tolak ukur mutu pekerjaan akuntan
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya ada
beberapa saran yang kami rangkum, yakni saran bagi kantor akuntan publik : -
Kantor akuntan publik diharapkan dapat lebih baik dalam pengangkatan
auditor jika menggunakan auditor junior harus terlebih dahulu diberi pelatihan
yang memadai sehingga ia mampu melaksanakan tugasnya secara kompeten.
DAFTAR PUSTAKA
Docslide._bab-2-profesi-akuntan-publik.docx
PROFESI-AKUNTAN-PUBLIK.docx
18
19