You are on page 1of 3

A.

Identitas Tesis
Penulis : Mauro Cattoni
Judul : Teacher Development In Computer Based Education: Helping
Others To Excel
Universitas : University of Lethbridge
Penerbit : Lethbridge, Alfabeta
Tahun : 1994

B. Review Tesis
Pertama penulis review akan mereview latar belakang tesis ini. Teknologi
komputer sudah tersedia di dalam dunia pendidikan untuk para guru. Dalam proses
belajar mengajar, banyak guru yang sudah memanfaatkan komputer karena potensi
dari Computer Based Education (CBE). Potensi tersebut belum dapat direalisasikan.
Guru perlu mengeksplorasi dan bereksperimen dengan potensi CAI dan CBM sehingga
didapat keuntungan dan kerugiannya. Komputer memiliki potensi untuk digunakan
sebagai alat instruksional yang efektif hanya di tangan para guru yang terampil.

Penulis tesis akan mencoba menunjukan bahwa penggunaan perangkat lunak


yang sesuai dalam program bantuan komputer membantu siswa untuk mencapai tujuan
Program Pendidikan Individual/ Individual Education Program (IEP). Berbagai
penelitian menganalisis bahwa motivasi anak-anak dan interaksi sosial yang positif
meningkat ketika mereka bekerja sama dalam lingkungan komputer tertentu.

Kemudian penulis membahs mengenai Computer Based Instruction (CBI).


Manfaat dari CBI adalah potensi bagi guru untuk melakukan individualisasi dengan
menyesuaikan instruksi sesuai dengan tuntutan tugas belajar. Namun biaya pengadaan
dan penyediaan pengajaran menggunakan komputer per individu yang seringkali
menjadi pertimbangan biaya. Dampak negatif dari CBI itu tersendiri adalah siswa yang
cenderung belajar menggunakan komputer akan merasa bosan dan kesepian karena
tidak ada interaksi siswa satu sama lain.

Penulis membahas mengenai pendidikan khusus. Mayoritas sekolah


membutuhkan Individual Education Plan (IEP) untuk populasi siswa pendidikan khusus
di sekolahnya.
Penulis membahas mengenai Computer Based Education (CBE). Computer Based
Education (CBE) merupakan pendidikan dan pembelajaran yang menggunakan bantuan
komputer dalam pemberian instruksi dan pemantauan. CBE memiliki karakteristik untuk
mengingkatkan pendidikan bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus. CBE dapat
menjadi tutuor pribadi untuk anak berkebutuhan khusus dalam mengatasi
kekurangannya pada keterampilan komunikasi. Tujuan dari CBE adalah membangun
keterampilan, pengetahuan siswa dan membangun kepercayaan pada siswa. Ciri positif
CBE dadalah interaksi dan keterlibatan yang siswa butuhkan, sehingga siswa yang
memiliki gangguan dalam berperilaku menjadi termotivasi. Komputer memiliki
keterampilan untuk memfasilitasi pembelajaran yang baik untuk siswa yang
berkebutuhan khusus. Terdapat lima metode digunakan untuk menerapkan
penggunaan komputer untuk membantu siswa berkebutuhan khusus. Lima metode yang
paling umum adalah Drill and Practice (paling umum), Game, Tutorial, Simulasi, dan
Pemecahan Masalah.

Penulis membahas mengenai Computer Based Assessment (CBA). CBA telah di


promosikan secara luas. CBA dapat membantu potensi guru dalam mengevaluasi
pembelajaran dan mengukur kinerja siswa. Prosedur Curriculum Based Measurement
jarang digunakan oleh guru di kelas pendidikan dengan kebutuhan khusus karena
menururt mereka dapat memakan waktu yang lebih lama.

Kekurangan dari CBE adalah banyak pendidik yang membutuhkan pelatihan


lebih lanjut agar dapat menggunakan komputer secara efektif. Pelatihan bagi guru juga
akan menjadi kesulitan bagi beberapa guru yang sudah tua dan enggan untuk belajar.
Perangkat lunak yang tidak memadai juga dapat mempengaruhi proses pembelajaran.
Pencatatan menggunakan perangkat lunak yang buruk tidak memungkinkan guru untuk
memantau pekerjaan siswa.

Dua kriteria khusus untuk mengintegrasikan komputer ke sekolah-sekolah


adalah: mengetahui perangkat keras dan program mana yang akan diperlukan; Setelah
program diputuskan, kemudian adalah membeli mesin terbaik yang cocok untuk
melakukan pekerjaan tersebut.

Kekhawatiran dari CBE adalah sebagian besar perangkat lunak yang tersedia
tidak ditujukan untuk pendidikan khusus. Jika perangkat lunak tidak cocok dengan
siswa, maka siswa akan merasa bosan dan sulit digunakan secara mandiri. Perlu adanya
evaluasi untuk perangkat lunak yang akan digunakan.

Pada masa mendatang pendidik akan memiliki berbagai komputer yang


berbeda, tingkat akses komputer yang berbeda, penggunaan yang berbeda, dan
pendekatan pendidikan yang berbeda. Sebagian besar tidak memiliki pola penggunaan
mikrokomputer yang stabil. Tampaknya guru pendidikan khusus memiliki peran utama
dalam keputusan tentang bagaimana memperkenalkan komputer ke dalam kelas
pendidikan khusus. Dalam membuat keputusan, para guru pendidikan khusus dibatasi
di bidang-bidang penting seperti ketersediaan perangkat lunak dan perangkat keras
serta tingkat literasi komputer mereka dan jumlah dukungan yang tersedia.
Direkomendasikan untuk menggunakan perangkat keras yang tepat karena membantu
pencapaian optimal dari media pembelajaran yang akan digunakan.

Penulis mengambil kasus riil di sekolahnya mengenai CBE. Realita di sekolah


bahwa pendidik membutuhkan pelatihan yang lebih lanjut agar dapat menggunakan
komputer lebih efektif di kelas. Peneliti mengambil fokus pengamatan dari kasus
kehidupannya. Penulis tesis ingin menguasai keterampilan untuk menjadi konsultan
sekolah terbaik. Penulis tesis ingin mengembangkan keterampilan: mempertanyakan,
mendengarkan, mengukur, merencanakan, membangun harga diri, kepemimpinan
kelompok, visioning, dan enthusing. Pada akhirnya penulis menginginkan membentuk
gerakan teknologi komputer melalui komunitas di sekolah.

C. Kesimpulan
Kesimpulan yang reviewer tangkap dari penulis tesis ini adalah penulis berusaha
untuk mengungkapkan CBE yang didukung dari berbagai teori pendukung. Penulis
membahas secara mendalai mengenai CBE, Computer Based Assessment (CBA),
danCurriculum Based Measurement. Penulis lebih menekankan pembahasan CBE untuk
murid yang berkebutuhan khusus. Penulis mengungkapkan kekurangan dan kelebihan
dari program CBE jika diterapkan pada pendidikan siswa berkebutuhan khusus. Penulis
ingin mengembangkan keterampilan untuk menjadi konsultan sekolah dan membentuk
gerakan teknologi komputer melalui komunitas di sekolah.

You might also like