You are on page 1of 1

NABI ELIA

Sekilas Tentang Nabi Elia


Elia atau dalam bahasa Ibrani: ‫ אליהו‬Eliyahu, artinya "Yahweh adalah
Allah"; bahasa Inggris: Elijah atau Elias) adalah seorang nabi di
Kerajaan Israel Utara pada zaman pemerintahan raja Ahab, Ahazia
dan Yoram pada sekitar abad ke-9 SM, menurut Kitab Raja-raja
dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama Alkitab Kristen. Elia juga
dicatat dalam Perjanjian Baru dan Al Quran. Ia dihormati baik dalam
agama Yahudi, Kristen dan Islam. Ia berasal dari Tisbe, Gilead.(1
Raja-raja 17:1)
Kisah Perjalanan Hidup Nabi Elia
Raja Ahab, telah membawa Israel kepada kemerosotan kerohanian
lebih buruk dari semua raja yang pernah ada sebelumnya. Ahab telah
menikahi Izebel putrid Raja Ethbal dari Sidon seorang imam besar
dari dewa Baal. Raja Ahad sudah menyembah Baal dan telah
mendirikan mezbah bagi Baal di Samaria (I Raja-Raja 16:31,32).
Dengan demikian ia membangkitkan amarah Tuhan lebih daripada
semua raja Israel. Bukan itu saja, Isebel istrinya juga telah
mendirikan banyak sekali mezbah bagi penyembahan berhala di seluruh Israel sehingga
mempengaruhi bangsa itu agar menyembah kepada Baal. Tidak ada kejahatan yang dilakukan
oleh raja-raja Israel seperti yang diperbuat Raja Ahab yang didorong oleh istrinya Izebel.
Dengan demikian bangsa itu telah melakukan dosa penyembahan berhala sama seperti apa
yang diperbuat oleh orang Amori yang sudah dimusnakan Tuhan di hadapan Israel. (I Raja-
Raja 21:25).
Tuhan dalam kemurahan-Nya tidak membiarkan bangsa itu mengalami kehancuran dan
kebinasaan, sehingga Ia mengutus seorang nabi-Nya yang paling kuat dan berkuasa
mengembalikan hati bangsa itu kepada Tuhan Khalik semesta alam. Nabi Elia melihat
kemerosotan bangsa itu terus semakin dalam menimbulkan sakit hati dan kemarahan dalam
hatinya. Ia sadar bila bangsa itu tidak juga berubah maka hukuman yang dasyat akan segera
menimpa mereka oleh karna amarah dari Tuhan yang telah membawa mereka keluar dari
perhambaan di Mesir oleh kuasa yang dasyat dan besar.
Sementara bangsa itu menyembah kepada Baal nabi memulai teguran dan panggilan kepada
pertobatan supaya hanya memilih satu saja yang disembah yaitu Tuhan atau Baal. (I Raja-
Raja 18:21).
“Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN (Yahweh) itu
Tuhan, ikutilah Dia dan kalau Baal, ikutilah dia.”
Umat yang bercabang hati, tidak benar-benar mengikuti Tuhan. Mereka menyembah Tuhan
sementara mereka juga menyembah kepada Baal.
.Kehidupan manusia pada waktu itu adalah dengan pertanian dan peternakan. Orang yang
mempunyai tanah yang luas dengan pertanian dan perkebunan adalah orang-orang besar,
orang kaya dan yang berpengaruh. Juga peternakan dengan ribuan kambing, domba, sapi dan
unta adalah merupakan ukuran kekayaan dan kebesaran pada zaman Israel itu. Dan untuk
memperoleh harta dan kekayaan dan kehormatan maka pertanian dan peternakan, tanah yang
luas dan subur menjadi ukurannya. Dan tanah yang luas itu sangat membutuhkan hujan dan
embun. Dan kepercayaan Israel telah diselimuti oleh kepercayaan bangsa-bangsa sekitar
bahwa dewa Baal dan Asyera adalah cewa yang berkuasa menurunkan hujan dan embun
untuk kesuburan dan kemakmuran bangsa-bangsa. Israel terlibat dalam penyembahan dewa
Baal dan Asyera karna pengaruh Raja Ahab dan istrinya Izebel sendiri.

You might also like