You are on page 1of 10

TUGAS AKHIR M2

Pengembangan Profesi Guru

Nama : Farid Hidayat, S.Pd.


No. Peserta : 18032118010173
Prodi PPG/Kelas : (180) Matematika / Kelas A
LPTK : UNS
Tahap :2

Setelah mempelajari semua kegiatan belajar, silahkan Ibu/Bapak kerjakan tugas akhir
berikut:
1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh?
2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru dan
siswa?
3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan?
Penyelesaian:
1. Kompetensi Pedogogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan
pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan pembeajaran mulai dari
merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi. Secara umum kompetensi
inti pedagogi meliputi;
1) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual, ditunjukan dengan kemampuan;
a. memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik,
intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang social
budaya,
b. mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran,
c. mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik dalam mata pelajaran,
d. mengidentifikasi kesulitan peserta didik.
2) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, ditunjukan
dengan kemampuan;
a. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik,
b. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
yang mendidik secara kreatif,
c. Menerapkan pendekatan pembelajaran berdasarkan jenjang dan karateristik
bidang studi.
3) mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu, yang dilakukan dalam bentuk penyusunan rpp seperti :
a. memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum,
b. menentukan tujuan pelajaran,
c. menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pelajaran,
d. memilih materi pelajaran yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran,
e. menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih
dan karakteristik peserta didik,
f. mengembangkan indikator dan instrumen penilaian.
4) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, indikatornya ditunjukan dengan;
a. memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik,
b. mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran,
c. menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam
kelas, laboratorium, maupun lapangan,
d. melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di
lapangan,
e. menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh,
f. mengambil keputusan transaksional dalam pelajaran sesuai dengan situasi yang
berkembang
5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran, seperti penggunaan media dan penggalian sumber belajar.
6) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki, kompetensi ini ditunjukan guru dengan;
a. menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik
mencapai prestasi belajar secara optimal,
b. menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi
peserta didik, termasuk kreativitasnya
7) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, seperti;
a. memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun,
baik secara lisan maupun tulisan,
b. berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan
bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara siklikal
dari
 penyiapan kondisi psikologis peserta didik,
 memberikan pertanyaan atau tugas sebagai ajakan kepada peserta didik
untuk ambil bagian,
c. respons peserta didik,
d. reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.
8) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, Indikator
kompetensi ini meliputi;
a. memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu,
b. menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai
dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu,
c. menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
b. mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
c. mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrument,
d. menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan,
e. melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
9) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, seperti;
a. menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan
ketuntasan belajar,
b. menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang
program remedial dan pengayaan,
c. mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku
kepentingan,
d. memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
10) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Berikut
diuraikan indikator masing-masing kompetensi inti pedagogi. indikator kompetensi
ini ditunjukkan dengan;
a. melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan,
b. memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan mata
pelajaran,
c. melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
mata pelajaran

2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan
berakhak mulia. Kompetensi inti kepribadian seperti:
1) bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia, seperti;
a. menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-
istiadat, daerah asal, dan gender,
b. bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial yang
berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang beragam
2) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat, seperti;
a. berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi,
b. berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia,
c. berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di
sekitarnya.
3) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
seperti;
a. menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil,
b. menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
4) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan
rasa percaya diri, seperti:
a. menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi,
b. bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri, Bekerja mandiri secara
professional.
5) menjunjung tinggi kode etik profesi guru. seperti;
a. memahami kode etik profesi guru,
b. menerapkan kode etik profesi guru,
c. berperilaku sesuai dengan kode etik guru
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidian, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar. Kompetensi
sosial penting dimiliki bagi seorang pendidik yang profesinya senantiasa berinteraksi
dengan human (manusia) lain. Indikatornya adalah
a. bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan
jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi, seperti;
1) bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan lingkungan
sekitar dalam melaksanakan pembelajaran,
2) tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua
peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis
kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi.
b. berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, dan masyarakat, kemampuan ini ditunjukan dengan cara;
1) berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara
santun, empatik dan efektif,
2) berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun,
empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik,
3) mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program
pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
c. beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki
keragaman sosial budaya. Kompetensi ini penting dikuasai oleh pendidik, apalagi jika
tugas tidak ditempatkan di daerah asal. Kemampuan ini ditunjukan dengan;
1) beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan
efektivitas sebagai pendidik, termasuk memahami bahasa daerah setempat,
2) melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk
mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang
bersangkutan.
d. berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan
tulisan atau bentuk lain, seperti;
1) berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah
lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan,
2) mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi
sendiri secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

4. Kompetensi Professional
Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi
materi pembelajaran, dan substansi keilmuan yang menaungi materi dalam kurikulum,
serta menambah wawasan keilmuan. Dengan indikatornya sebagai berikut:
a. menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan.
b. menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu, seperti;
1) memahami standar kompetensi mata pelajaran,
2) memahami kompetensi dasar mata pelajaran,
3) memahami tujuan pembelajaran mata pelajaran.
c. mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif;
1) memilih materi mata pelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta
didik,
2) mengolah materi mata pelajaran secara integratif dan kreatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
d. mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif, seperti;
1) melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus,
2) memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan,
3) melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan,
4) mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.
e. memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri, seperti;
1) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi,
2) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.
Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru dan
siswa?
Abad 21 yang ditandai dengan kehadiran era media (digital age) sangat berpengaruh pada
pengelolaan pembelajaran sehingga menjadi keharusan untuk mengintegrasikan teknologi
informasi dan komunikasi dengan pembelajaran, yang berpusat pada siswa.
Oleh karena itu, pada abad 21 ini seseorang baik itu guru maupun siswa harus memiliki
keterampilan 4 C, yakni
1. Communication,
2. Collaboration,
3. Critical Thinking and Problem Solving, dan
4. Creativity and Innovation.
Keterampilan ini sudah semestinya tercermin dalam setiap pembelajaran yang akan
dilaksanakan oleh seorang guru. Keterampilan Abad 21 dapat di integrasikan dalam
pelaksanaan pembelajaran, sehingga pilihan metode, media dan pengelolaan kelas benar-
benar meningkatkan keterampilan tersebut. Karena itulah menjadi sebuah keharusan bahwa
kemampuan pedogogi guru harus menyesuaikan dengan karateristik dan keterampilan yang
diperlukan di abad 21.
Rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan
Penyelesaian:
Strategi pengembangan keprofesian berkelanjutan meliputi 3 aspek, yaitu: a)
strategi pengembangan diri, b) strategi publikasi ilmiah, dan c) strategi karya
inovatif.

a) Strategi Pengembangan Diri

Kompetensi guru meliputi: 1) kompetensi pedagogic, 2) kompetensi


kepribadian, 3) kompetensi professional dan 4) kompetensi social. Kompetensi
pedagogic merupakan kemampuan seseorang dalam mengelola pembelajaran peserta didik
yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan potensi yang dimiliki peserta didik. Kompetensi kepribadian
merupakan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam kepribadian yang mantap
dan berwibawa, stabil, dewasa dan berakhlaq mulia serta mampu sebagai teladan bagi
peserta didik. Kompetensi professional merupakan kemampuan seseorang yang berkaitan
dengan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, sehingga yang
bersangkutan mampu membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Sedangkan kompetensi social adalah
kemampuan seorang untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, antar sesama pendidik, tenaga pendidikan, orang tua/wali peserta didik serta
masyarakat sekitar.

b) Strategi Publikasi Ilmiah

Daryanto (2011) menyebutkan bahwa publikasi ilmiah adalah karya tulis


ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat sebagai bentuk kontribusi guru
terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia
pendidikan secara umum. Publikasi ilmiah meliputi 3 kelompok yaitu: 1) presentasi
pada forum ilmiah, 2) publikasi ilmiah berupa hasil penelitian atau gagasan
ilmu bidang pendidikan formal, 3) publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan
atau pedoman guru.

Dalam presentasi forum ilmiah guru menjadi narasumber dalam kegiatan seminar,
lokakarya, koloqium, diskusi ilmiah baik tingkat regional, nasional, maupun
internasional. Dalam publikasi ilmiah, guru menghasilkan penelitian atau makalah sesuai
bidang pendidikan yang telah dipublikasikan dalam bentuk jurnal ilmiah. Selain itu, guru
juga membuat buku pelajaran, modul pembelajaran, buku dalam bidang pendidikan,
karya terjemahan, dan buku pedoman guru. Buku tersebut harus tersedia di perpustakaan
sekolah tempat guru bertugas.

Dalam penelitian satyarini (2013) disebutkan rancangan kegiatan PKB


kaitannya dengan publikasi ilmiah dapat dilaksanakan dengan beberapa cara
yaitu: 1) presentasi pada forum ilmiah, 2) melaksanakan publikasi ilmiah, 3) membuat
artikel ilmiah populer di bidang pendidikan forma, 4) membuat artikel ilmiah dalam
bidang pendidikan formal, 5) melaksanakan publikasi buku teks pelajaran, buku
pengayaan dan pedoman guru, dicetak dan diterbitkan, 6) membuat
modul/diktat pembelajaran per semester, 7) membuat karya hasil terjemahan yang
disahkan oleh kepala sekolah, 8) membuat buku pedoman guru.

Syamsul Arifin dan Adi Kusrianto (2009) menerangkan bahwa:

menulis buku adalah sebuah keniscayaan bagi guru karena: 1) guru adalah salah satu
sumber ilmu, 2) guru dalam melaksanakan tugasnya terbiasa dengan membaca,
bertutur, menerangkan sesuatu sehingga seharusnya menulis buku akan bisa jadi
gampang, dan 3) disediakan insentif baik dalam bentuk grant-grant maupun promosi
kenaikan pangkat bagi guru jika ia menulis buku yang diterbitkan. Dengan menulis guru
dapat menuangkan ide dan pemikirannya secara konsepsional. Selain itu,
mempublikasikan karya tulis guru dapat menunjukkan kredibilitas atu reputasinya sebagai
pekerja yang profesional.

c) Strategi Karya Inovatif

Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau


penemuan baru sebagai kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses
pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan. karya inovatif dapat
berupa penemuan teknologi tepat guna, penemuan atau pengembangan karya seni,
pembuatan atau modifikasi alat pelajaran atau peraga atau praktikum, penyusunan
standar, pedoman, soal dan sejenisnya pada tingkat nasional maupun provinsi (Daryanto,
2011).
Seorang guru dapat membangun program pembelajaran yang unik,

mengembangkan software e-learning dan aplikasi terkait pembelajaran hal tertentu


sebagai bentuk karya inovatif dalam strategi pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Guru sebagai individu yang selalu harus berinovasi dan meningkatkan kapasitas
pembelajaran akan menjadikan guru kreatif, inovatif, dan produktif.

Ketiga strategi pengembangan tersebut perlu dilaksanakan secara continue untuk


menciptakan guru yang benar-benar profesional bukan hanya untuk memenuhi angka
kredit. Meskipun angka kredit sudah terpenuhi guru akan terbiasa untuk
mengembangkan diri sehingga tujuan pengembangan keprofesian berkelanjutan dapat
tercapai.

Peningkatan profesionalisme pada dasarnya guru bukan hanya menjadi tanggung


jawab guru, melainkan pula menjadi tanggung jawab pemerintah, masyarakat, sekolah
dan organisasi yang terkait dengan pendidikan. Oleh karena itu, pihak-pihak terkait
harus mendukung secara nyata ketika menuntut guru menjadi pekerjaan yang
profesional. Penyediaan sarana dan prasana untuk peningkatan kompetensi guru
haruslah ada, karena guru di tuntut untuk selalu update terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Selain itu, pentingnya dukungan kepala sekolah atau dinas pendidikan dalam
memberikan ruang dan waktu bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan akan menjadikan guru lebih terpacu meningkatkan
profesionalismenya. Sekolah bisa bekerja sama dengan perguruan tinggi dalam
mengadakan workshop atau pelatihan di sekolah. Sehingga, guru tidak perlu keluar
sekolah dan bisa melanjutkan pembelajaran di kelas setelah kegiatan workshop atau
pelatihan selesai.

You might also like