You are on page 1of 4

Pendidikan Kreatif Menuju Generasi Kreatif dan Kemajuan Ekonomi

Kreatif Di Indonesia

Kita harus menjadi manusia yang kreatif.Kita diciptakan untuk menjadi


hamba yang bersujud dan menjadi khalifah yang berkreasi. Begitu pun dengan
tujuan pendidikan nasional yang ingin melahirkan manusia Indonesia menjadi
hamba yang saleh dan khalifah yang berkreasi. Sekarang ini sudah banyak sekolah
yang mengutamakan kreativitas. Contohnya SMKN 1 Sumber, Probolinggo, Jawa
Timur yang memiliki prestasi di bidang pertanian dan hasil pertaniannya banyak
diminati oleh supermarket di daerah sekitarnya. Awalnya daerah tersebut hanya
terdapat anak-anak tamatan SMP, kemudian muncul lah kelompok kecil orang-
orang kreatif untuk mendirikan sekolah kejuruan berbasis kebutuhan dan
keadaaan lingkungan. Kreativitas juga adalah sokoguru terpenting kemajuan
bangsa.
Kita harus menjadi manusia hebat. Oleh karena itu Tuhan memberikan
kita potensi (sumber kehebatan) untuk kita gali dan kita kembangkan agar kita
dapat menjadi hebat. Iwan Fals membutuhkan keberanian untuk bereksperimen
dan kreativitas tinggi untuk menjadi pemusik yang hebat. Potensi yang ada dalam
diri kita harus diaktualisasi untuk menjadi sebuah prestasi. Untuk menjadi kreatif,
selain kita diberikan potensi pastinya ada juga hambatannya. Kita harus kreatif
dalam menghadapi hambatan tersebut. Contohnya Bahruddin guru teladan yang
mendapat prestasi sebagai guru berprestasi tingkat nasional tahun 2012.
Bahruddin ditugaskan untuk mengajar di daerah terpencil tepatnya di Terentang
Hulu, Kalimantan Barat tahun 1993, banyak hambatan dan berbagai masalah yang
dihadapi. Namun Bahruddin dan guru-guru lainnya tidak menyerah untuk
memajukan pendidikan di daerah tersebut, hingga akhirnya sekolah tersebut
mampu menjuarai berbagai cabang olah raga sampai dapat melahirkn bibit-bibit
atlet muda berprestasi. Pendidikan sekarang banyak melupakan aspek penting ini
yaitu pengembangan dan kreativitas. Guru hanya berpikir mendidik itu hanya
mengisi materi ajar, bukan mengembangkan kreativitas siswa.
Peluang itu abstrak, hanya dapat dilihat oleh manusia yang otaknya kreatif
dan inovatif, Lahirnya SDIT ( Sekolah Dasar Islam Tepadu) adalah contoh kreatif
bagi orang yang mampu melihat peluang. SDIT adalah sinergi kurikulum
madrasah kampung dan SD negeri yang dikelola dengan maanajemen modern.
Peluang dapat muncul dimana saja bahkan pada benda yang diasingkan oleh
orang-orang. Contohnya Bambang Suwerda asal Bantul, Yogyakarta yang
berhasil mengelola bank sampah. Manusia dituntut kreatif dalam menyelesaikan
masalah. Orang yang kurang kreatif menyelesaikan masalah dengan menimbulkan
masalah baru. Solusi kreatif dating dari orang yang gaya hidupnya kreatif.
Pendidikan itu mengeluarkan apa yang ada di dalam bukan memasukan
sesuatu dari luar ke dalam. Peran pendidikan disini adalah menjaga agar
kreativitas seseorang tidak terhambat blokade mental. Seperti Kisnawanti yang
terlahir dari seorang bapak tukang becak dan ibu penjual jamu. Dia hanya mampu
menyelesaikan sekolahnya hingga SD karena ketidakmampuan ekonomi
keluarganya. Ketika teman-temannya melanjutkan sekolah SMP, dia juga
menempuh “sekolahnya sendiri”, ia belajar di rumah namun bergaya layaknya
sekolah. Buku-buku pelajaran ia beli di pasar dekat dengan rumahnya. Hal yang
sama dia lakukan hingga tingkatan SMA namun berhenti ketika teman-temannya
sebagian kuliah. Setelah menikah, ia dan suaminya pindah ke Parung, Bogor,
Jawa Barat. Tentunya dengan membawa koleksi buku-buku pelajarannya. Di
daerah tempat tinggal barunya banyak seklali anak-anak usia sekolah yang
luntang-lantung memiliki kegiatan tak berarti. Dari situlah muncul ide Kisnawanti
untuk mendirikan warung baca supaya anak-anak sekitarnya mengisi kegiatannya
untuk membaca. Tindakan KIsnawanti telah mampu mengoptimalkan
kreativitasnya. Kemauan memiliki peran penting untuk dapat mengeluarkan
kreativitas. Misalnya Joko Triyono. Guru SMA Negeri 1 Prembun, Kebumen
Jawa Tengah yang menciptakan software berupa music gamelan. Contoh
selanjutnya ada Heru Suseno. Guru SMA Negeri 2 Madiun, Jawa Timur dengan
ciptaannya yaitu animasi virtual tentang ilmu fisika. Dan juga Nura Uma Anissa,
guru TK Islam AL Azhar 22 yang menciptakan alt peraga Mari Mengenal
Indonesia. Orang kreatif itu bukan hanya menemukan hal yang baru, namun
membuat sesuatu memiliki nilai tambah atau mengurangi biaya.
Tindakan kreatif bisa juga terjadi pada tindakan yang terlihat menentang.
Contohnya seperti yang dilakukan Nur Qosim guru sejarah di SMA Negeri 3
Depok. Dia membolehkan anak muridnya membuka HP ketika sedang KBM.
Tujuannya adalah agar anak murid tidak merasa bosan karena harus
mendengarkan ceramah dari guru, sehingga dapat melakukan eksplorasi di
internet, karena semua orang tau pelajaran sejarah itu adalah pelajaran yang
membosankan jika kita hanya mendengarkan ceramah guru. Hal yang dilakukan
Pak Nur tindakan ini kreatif.
Layanan pendidikan di Indonesia harus merata. Namun masih banyak
kendala yang harus kita tangani dengan cara kreatif agar layanan pendidikan dapat
merata. Di daerah luar Jawa masih banyak sekolah yang harus ditempuh dengan
perahu dan melewati hutan. Kreativitas baru akan mucul ketika seseorang merasa
tertantang.
Tantangan beda dengan tekanan. Buku pelajaran yang berat berbeda
dengan buku pelajaran bermutu. Buku pelajaran bermutu membuat siswa
tertantang untuk mencari informasi baru selain dari buku kelas dan guru, buku
yang berat memaksakan siswa untuk memahami konsep sehingga siswa merasa
tertekan. Kualitas guru masih sangat rendah. Guru kreatif memiliki panggilan hati
yang tinggi untuk mencintai profesinya sebagai guru. Untuk melakukan
perubahan kita dituntut untuk menjadi kreatif. Setiap manusia punya fitrahnya
sendiri. Pendidikanmenjadi bekal siswa dalam mengembangkan diri. Manusia
adalah makhluk pembelajar.
Indonesia adalah bangsa yang beragam dan diikat oleh Bhinneka Tunggal
Ika. Karena hal itulah banyak masyarakat yang berinisiatif untuk mendirikan
sekolah. Seperti Sekolah Darurat yang didirikan oleh Rossy dan Rian di berbagai
kawasan kumuh Jakarta. Namun itu semua harus dibangun di atas landasan yang
sama yaitu Pancasila.
Guru harus kreatif dalam mengatasi masalah rendahnya kreativitas dalam
pendidikan,kreatif untuk memunculkan terobosan kreatif dalam memecahkan
segala masalah. Misalnya dalam masalah kesejahteraan ekonomi. Guru kreatif
dapat melakukan berbagai cara halal dan cerdas untuk meningkatkan
kesejahterahannya.
Pembangunan bangsa di dunia mengandalkan SDM dan SDA. Anak-anak
terlantar yang tidak sekolah perlu mendapat perhatian serius sebab mereka juga
anak bangsa, namun sungguh disayangkan perhatian kita hanyalah terhadap anak-
anak yang sudah sekolah.
Banyak orang yang melakukan urbanisasi. Mereka melakukan urbanisasi
karena adanya dorongan oleh harapan dan keyakinan akan masa depan yang lebih
baik. Dalam masalah pendidikan, banyak anak yang tidak bersekolah, mungkin
salah satunya akibat kesulitan ekonomi, namun ada lagi hal lainnya itu karena
sekolah tidak bisa memberi harapan masa depan yang lebih baik, jika begitu
sudah pasti akan sepi peminatnya.
Mesin dari ekonomi kreatif adalah industry kreatif, dan yang
menjalankannya adalah manusia-manusia kreatif. Pendidikan melahirkan manusia
yang mampu berkreasi, berprestasi dan bernilai. Pendidikan memunculkan
manusia yangbisa membawa bangsa ini pada kemajuan. Namun nyatanya
pendidikan kita belum mampu melahirkan orang-orang kreatif seperti yang
diharapkan. Pendidikan kreatif adalah pendidikan yang dapat membuat lulusannya
mampu merespons peluang dan menjawab tantangan zaman secara kreatif serta
dapat berkreasi, berproduksi, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Manfaat yang dapat diambil dari buku Pendidikan Kreatif Menuju
Generasi Kreatif dan Kemajuan Ekonomi Kreatif di Indonesia yaitu dapat
membangkitkan semangat pembaca untuk menjadi bagian dari pendidikan kreatif,
membuat pembaca bertekad untuk menjadi manusia kreatif yang bisa memajukan
pendidikan Indonesia.
Penulis: Hudaya Latuconsina

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit: Jakarta 2014

Tebal Buku: 311 halaman

You might also like