You are on page 1of 4

3.

Penerapan Sistem Pelaksanaan Pembangunan Sebagai Strategi Untuk Mencapai


Tujuan yang Ditetapkan
Terdapat 5 (lima) strategi yang ditempuh untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan yakni:

a. Strategi Pertumbuhan
b. Strategi Pemerataan Pembangunan
c. Strategi Ketergantungan
d. Strategi Berwawasan Ruang
e. Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok

Dalam penerapannya pemerintah tentunya melaksanakannya melalui sistem


dan kebijakan tertentu sehingga mampu mencapai tujuan yang sebelumnya telah
dicanangkan.

3.1 Strategi Pertumbuhan

Strategi ini lebih menitikberatkan pada pembentukan modal, serta


bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat,
sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi. Usaha pembentukan
modal tersebut telah dilakukan oleh pemerintah dengan memberikan paket
kebijakan ekonomi melalui kemudahan untuk akses modal, dalam hal ini
kemudahan dalam mengurus modal berupa tanah yaitu dengan mempermudah
pengurusan sertifikat tanah. Kemudian pemerintah juga memperluas kerangka
peraturan bagi pemberi layanan untuk menggunakan perbankan lewat ponsel
(mobile banking). Saat ini peraturan Bank Indonesia memperkenankan pemberi
layanan non-bank untuk menerbitkan uang elektronik hanya untuk kepentingan
pembayaran. Rintangan utama adalah persyaratan ijin yang dibutuhkan.
Reformasi kebijakan juga dapat membantu memperluas peran Bank
Perkreditan Rakyat (BPR), terutama untuk membantu mereka yang beroperasi
di daerah-daerah yang lebih terpencil. Selain itu, pengecualian persyaratan
NPWP dari syarat pemberian kredit berukuran kecil dapat membuka akses
terhadap banyak rumah tangga miskin dan usaha mikro. Sejumlah perubahan
kebijakan yang berguna dapat menetapkan suatu tingkat yang rendah bagi
modal awal minimum untuk BPR kecil di lokasi terpencil dan
memperkenankan investor dan LSM asing untuk bermitra dengan BPR yang
lebih besar yang mencari permodalan.
Sebagai penjamin simpanan bank, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
telah berprestasi baik sejak pendiriannya di tahun 2005 dalam menutup BPR
yang mengalami masalah dan membayar kembali simpanan yang dijamin.
Selain memastikan bahwa LPS terus mendapat pendanaan yang memadai, juga
terdapat kebutuhan akan komunikasi yang lebih baik akan batas jaminan
simpanan kepada para penabung, terutama di daerah-daerah dengan
pemahaman keuangan yang masih rendah.
Indonesia memiliki sejumlah besar koperasi simpan pinjam yang
memberikan layanan keuangan kepada rumah tangga berpenghasilan rendah.
Dibutuhkan pengawasan koperasi yang memadai untuk memastikan sektor
koperasi yang sehat dan memangkas risiko yang dapat dihadapi oleh penabung
UMKM dan rumah tangga miskin yang disebabkan oleh kepailitan suatu
koperasi. Selain itu, penyesuaian lain terhadap kebijakan dapat
memperkenankan suku bunga berbasis pasar yang lebih lentur, kemudahan
untuk membuka kantor cabang baru, dan memberikan kriteria yang lebih
longgar bagi pelaporan dan pengungkapan.
Kebijakan lainnya dari pemerintah dalam kemudahan mengumpulkan
modal adalah dengan memberikan kesempatan bagi asing untuk berinvestasi di
Indonesia. Hal tersebut berdampak positif dalam perluasan sumber modal di
Indonesia walaupun masih banyak kalangan yang menentang masuknya modal
asing ke Indonesia.
Dengan berbagai kebijakan tersebut maka target pemerintah untuk
mempermudah akses modal bagi semua kalangan masyarakat akan lebih
mudah tercapai.

3.2 Strategi Pemerataan Pembangunan

Dalam usahanya melakukan pemerataan pembangunan ekonomi,


pemerintah telah melakukan berbagai cara agar pembangunan ekonomi tidak
hanya terpusat pada kota-kota besar saja. Terdapat 4 hal yang harus dilakukan
pemerintah yakni:

1. Distribusi Pendapatan
2. Mekanisme Pemerataan
3. Pembangunan dan Potensi Masyarakat
4. Hubungan Antara Peningkatan Pendapatan dengan Kesejahteraan
Masyarakat.

Selain itu munculnya Demokrasi Lokal dengan keluarnya UU No 32


Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah. UU yang dahulunya mengamanatkan
kebijakan sentralisasi oleh pemerintah pusat, kini telah diserahkan kembali ke
masing-masing daerah. UU ini diharapkan membuka ruang agar terjadinya
pemerataan pembangunan sosial di seluruh daerah yang dianggap tertinggal
akibat sentralisasi pada zaman orde baru. Namun Sampai saat ini pembangunan
masih berkonsentrasi di daerah pusat khususnya di Ibukota dan sekitarnya,
keadaan seperti ini sangatlah jauh dari apa yang dicita-citakan dalam tujuan
nasional Indonesia mengenai usaha-usaha untuk pemerataan pembangunan
termasuk pembangunan dalam bidang ekonomi.

3.3 Strategi Ketergantungan

Berawal dari terlalu mengantungkan pada modal asing dan utang luar
negeri. Revrisond Baswir pernah mengatakan Ekonomi Nasionalis Populis,
yakni Ekonomi yang sangat menekankan arti kemandirian dalam pentas
ekonomi internasional dan mendudukan Indonesia sebagai sebuah negara
merdeka. Ekonomi ini memaknai nasionalisme ekonomi dalam pengertian
kepentingan ekonomi seluruh rakyat Indonesia, artinya pergaulan ekonomi
dunia bukanlah harga mati, ini dilakukan hanya sejalan dengan kepentingan
seluruh rakyat. Untuk mendukung ekonomi ini beberapa perlakuan-perlakuan
solusi untuk tidak menggantungkan pembangunan pada utang luar negeri yaitu:

1. Meningkatkan daya beli masyarakat, yakni melalui pemberdayaan


ekonomi pedesaan dan pemberian modal usaha kecil seluasnya. Dengan
peningkatan daya beli masyarakat ini membuat barang-barang hasil
buatan dalam negeri terjual habis tentu akan memberikan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
2. Meningkatkan pajak secara progresif terhadap barang mewah dan
impor. Realitas yang ada saat ini pemerintah mengambil pajak barang
mewah
3. Konsep pembangunan yang berkesinambungan, berlanjut dan mengarah
pada satu titik maksimalisasi kekuatan ekonomi nasional, melepaskan
secara bertahap ketergantungan utang luar negeri. Telah di jelaskan
pada awal prinsip pembangunan yang diusung Orde Baru yakni
mengutang untuk pembangungan, sekarang saatnya membangun
Indonesia dari keringat peluh yang dihasilkan diri sendiri Indonesia
walaupun harus bertahap sesuai dengan pendapatan yang diraih.
4. Menggalakan kebanggaan akan produksi dalam negeri, meningkatkan
kemauan dan kemampuan ekspor produk unggulan dan membina jiwa
kewirausahaan masyarakat. Hal yang memprihatinkan dengan televisi
atau surat kabar di negeri ini yakni banyaknya iklan swasta produk luar
negeri berkembang di dalam negeri, sadar atau tidak iklan-iklan ini
mempengaruhi pergaulan masyarakat di negeri ini, para remaja lebih
suka makanan produk luar negeri daripada produk-produk dalam negeri
seperti kacang rebus, ketela godok.
5. Mengembangkan sumber daya manusia berkualitas dan menempatkan
kesejateraan yang berkeadilan dan merata sebagai landasan penyusunan
operasionalisasi pembangunan ekonomi.
3.4 Strategi Berwawasan Ruang

Strategi ini memfokuskan diri bahwa penyebab dari tersendatnya


pembangunan perekonomian karena adanya penyebaran kekayaan dari daerah
kaya ke daerah miskin kurang baik. Oleh karena itu kembali disini peran
pemerintah dalam menciptakan pemerataan pembangunan ekonomi, untuk
mengatasi permasalahan ini maka pemerintah dapat menciptakan sarana dan
prasarana transportasi yang mendukung mobilitas dari perekonomian ini agar
daerah miskin dan kaya memiliki akses yang lancar. Selain itu pemerintah juga
dapat memberikan kemudahan dalam transaksi keuangan dengan menambah
cabang-cabang bank, atm, serta mensosialisasikan mengenai mobile banking.

3.5 Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok

Inti dari strategi ini adalah seseorang tidak dapat bertahan hidup jika
kebutuhan pokoknya tidak terpenuhi. Agar masyarakat dapat memenuhi
kebutuhan pokoknya, tentunya masyarakat harus memiliki kemampuan
finansial untuk memperoleh kebutuhan pokoknya tersebut. Untuk dapat
mendapatkan dana tersebut tentunya masyarakat harus memiliki suatu
pekerjaan yang menghasilkan upah atau gaji bagi mereka. Disinilah peran
pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja. Melalui paket kebijakan
ekonominya, Presiden Jokowi juga kembali menggalakkan UMKM yang
didukung dengan penurunan tingkat bunga pinjaman KUR serta memperluas
cakupan peminjam dana tersebut. Selain itu pemerintah juga membekali
masyarakat dengan kemampuan atau skill untuk nantinya menjadi bekal
mereka di dunia kerja. Untuk mengatasi masalah pengangguran ini pemerintah
melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian
sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi baru,
terutama yang bersifat padat karya, pemberian informasi yang cepat mengenai
lapangan kerja.

Sumber:

https://uiita.wordpress.com/2013/04/01/perkembangan-strategi-dan-perencanaan-
pembangunan-ekonomi-indonesia/ (diakses 30 agustus 2018)

https://www.scribd.com/document/364694949/Tujuan-Pembangunan-Ekonomi-Indonesia
(diakses 30 agustus 2018)

You might also like