Professional Documents
Culture Documents
Tugas Sistem Proteksi
Tugas Sistem Proteksi
Disusun Oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah “SISTEM PROTEKSI GENERATOR”. Kemudian shalawat
beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat
di dunia.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam suatu generator pada pusat pembangkit tentu dilengakapi dengan alat
proteksi supaya bisa terhindar dari gangguan yang tidak diinginkan, supaya beban
yang diterima pada sisi konsumen bisa sampai dengan baik maka perlu pada
generator dipasang alat alat pengaman atau alat proteksi seperti FUSE, RELAY,
MCCB dan banyak lagi alat pengaman pada sistem generator. Mengingat akan
fatalnya akibat dari apabila terjadi gangguan pada generator ,tentu untuk
pemasangan alat alat proteksi perlu diperhitungkan secara detil dan sangat teliti.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Generator
Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi
energi listrik. Tenaga mekanik bisa berasal dari panas, air, uap, dll. Energi listrik
yang dihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolak-balik)
maupun DC (listrik searah). Hal tersebut tegantung dari konstruksi generator yang
dipakai oleh pembangkit tenaga listrik.
Generator menggunakan prinsip percobaannya faraday yaitu memutar magnet
dalam kumparan atau sebaliknya, ketika magnet digerakkan dalam kumparan
maka terjadi perubahan fluks gaya magnet (perubahan arah penyebaran medan
magnet) di dalam kumparan dan menembus tegak lurus terhadap kumparan
sehingga menyebabkan beda potensial antara ujung-ujung kumparan (yang
menimbulkan gerak gaya listrik). syarat utama harus ada perubahan fluks
magnetik, jika tidak maka tidak akan timbul listrik. cara mengubah fluks
magnetik adalah menggerakkan magnet dalam kumparan atau sebaliknya dengan
energi dari sumber lain, seperti angin dan air yang memutar baling-baling turbin
untuk menggerakkan magnet tersebut. jika suatu konduktor digerakkan
memotong medan magnet akan timbul beda tegangan di ujung-ujung konduktor
tersebut.
Terdapat dua jenis generator, yaitu generator arus bolak-balik (AC) dan
generator arus searah (DC). Generator arus bolak-balik sering disebut juga dengan
alternator. Alat ini terdiri atas magnet dengan kutub berbentuk cekung dan
kumparan kawat yang dililitkan pada suatu armatur dan dapat berputar dalam
suatu medan magnet. Armatur berupa kumparan persegi dengan lilitan mengitari
sebuah inti besi lunak. Generator arus searah sering disebut juga dengan dinamo.
Alat ini terdiri atas magnet dan kumparan kawat yang dililitkan pada suatu
armatur dan dapat berputar dalam suatu medan magnet. Perbedaannya dengan
generator AC adalah pada bagian komponen yang berhubungan dengan ujung
kumparan yang berputar. Dinamo menggunakan sebuah cincin belah atau disebut
sebagai komutator, sedangkan generator AC menggunakan dua buah slip ring.
PROTEKSI GENERATOR
Salah satu usaha yang dilakukan untuk mencegah pengaruh kehilangan medan
pada saat pemutus tenaga generator tertutup yaitu dengan memasang sistem
interlock. Dengan menggunakan interlock setiap pemutusan medan penguat akan
diikuti dengan pemutusan pemutus tenaga generator pada saat pengoperasian.
7. Out of step.
Suatu generator yang dioperasikan dapat mengalami out of step yang
merupakan permasalahan pokok yang dapat menyebabkan kerusakan poros
kopling atau pasangan stator. Dari gangguan gangguan dan proteksi generator
diatas ada juga gangguan generator dari luar. Generator umumnya dihubungkan
ke rel (busbar). Beban dipasok oleh saluran yang dihubungkan ke rel. Gangguan
kebanyakan ada di saluran yang mengambil daya dari rel. Instalasi penghubung
generator dengan rel umumnya jarang mengalami gangguan. Karena rel dan
saluran yang keluar dari rel sudah mempunyai proteksi sendiri, maka proteksi
generator terhadap gangguan luar cukup dengan relay arus lebih dengan time
delay yang relatif lama dan dengan voltage restrain.
Arus Hubung Singkat Generator turun sebagai fungsi waktu.
Hal ini disebabkan oleh membesarnya arus stator yang melemahkan
medan magnit kutub (rotor) sehingga ggl dan tegangan jepit Generator
turun.
Untuk menjamin kerjanya Relay sehubungan dengan menurunnya arus
hubung singkat Generator, diperlukan Voltage Restrain Coil.
Mengingat karakteristik hubung singkat Generator yang demikian,
pada Generator besar dipakai juga Relay Impedansi.
Bila terjadi gangguan yang masih pada batas yang diizinkan biasanya sistem
hanya memberikan peringatan saja. Menentukan tindakan seperti yang disebutkan
di atas harus dilakukan secara cermat dan hati-hati, karena kesalahan dalam
menentukan dapat mempengaruhi tingkat pelayanan yang baik.
a. Memilih jenis rele yang sesuai dengan jenis gangguan yang mungkin
timbul.
b. Mengkoordinasi penyetelan rele yang satu dengan yang lainnya
c. Mempertimbangkan segi produksi, pemeliharaan generator dan
pemeliharaan peralatan pengamannya.
d. Mengadakan tenaga-tenaga operator dan teknisi pemeliharaan yang
memadai
Apabila keempat faktor di atas dapat dipenuhi maka diharapkan kelangsungan
pengoperasian dapat berjalan dengan lancar.
3. Kesalahan paralel
Kesalahan dalam memparalel generator karena syarat-syarat sinkron tidak
terpenuhi dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian poros dan kopling
generator, dan penggerak utamanya karena terjadinya momen puntir.
Kemungkinan kerusakan lain yang timbul, kerusakan PMT dan kerusakan pada
kumparan stator akibat adanya kenaikan tegangan sesaat.
A.KESIMPULAN
B. SARAN
http://dunia-listrik.blogspot.com
http://elektrojiwaku.blogspot.com
http://id.wikipedia.org
Sarimun, Wahudi(2011).Buku Saku Pelayanan Teknik edisi kedua. Bekasi.
Penerbit: Garamond