Professional Documents
Culture Documents
Kel 7
Kel 7
DISUSUN OLEH
Kelompok 7
CALISTHA PRISKILA MARPAUNG
YUSTI AGUSTINA
VIVI ADELIA
Segala puji bagi Tuhan Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta, berkat karunia-
Nya, penulis akhirnya mampu menyelesaikan tugas makalah berjudul “Konsep Tata Letak
Ruang Penyelenggaraan Makanan.”
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami,
namun berkat dukungan, dorongan, dan semangat dari orang terdekat, sehingga penulis
mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima
kasih untuk semuanya yang sudah mau membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu,
segala kritikan dan saran yang membangun akan penulis terima dengan baik. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Kata pengantar..............................................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi dari tata letak dan penyelenggaraan makanan..........................................................
2.2 Ruang Penyelenggaraan Makanan di Unit Pelayanan Gizi....................................................
2.3 Pengaturan Tata Letak Ruang yang baik dalam Penyelenggaraan Makanan........................
Daftar Pustaka...............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
2. Sarana fisik
1) Letak Tempat Penyelenggaraan Makanan
• Mudah dicapai dari semua ruang perawatan, agar pelayanan dapat diberikan dengan
baik dan merata untuk semua pasien.
• Kebisingan dan keributan di pengolahan tidak mengganggu ruangan lain disekitarnya.
• Mudah dicapai kendaraan dari luar, untuk memudahkan pengiriman bahan makanan
sehingga perlu mempunyai jalan langsung dari luar.
• Tidak dekat dengan tempat pembuangan sampah, kamar jenazah, ruang cuci (laundry)
dan lingkungan yang kurang memenuhi syarat kesehatan.
• Mendapat udara dan sinar yang cukup.
2) Bangunan
• Belum ada standar yang tetap untuk sebuah tempat pengolahan makanan, akan tetapi
disarankan luas bangunan adalah 1-2 m per tempat tidur.
• Dalam merencanakan luas bangunan pengolahan makanan harus dipertimbangkan
kebutuhan bangunan pada saat ini, serta kemungkinan perluasan sarana pelayanan
kesehatan dimasa mendatang.
• Setelah menentukan besar atau luas ruangan kemudian direncanakan susunan ruangan
dan peralatan yang akan digunakan, sesuai dengan arus kerja dan macam pelayanan yang
akan diberikan. .
3). Konstruksi
• Lantai : harus kuat, mudah dibersihkan, tidak membahayakan/tidak licin, tidak
menyerap air dan tahan terhadap asam dan tidak menimbulkan suara keras.
• Dinding : harus halus, mudah dibersihkan, dapat memantulkan cahaya yang cukup bagi
ruangan, dan tahan terhadap cairan.
• Langit-langit : harus tertutup, dilengkapi dengan bahan peredam suara untuk bagian
tertentu dan disediakan cerobong asap. Langit-langit dapat diberi warna serasi dengan
warna dinding. Jarak antara lantai dengan langit-langit harus tinggi agar udara panas dapat
bersikulasi dengan baik.
• Penerangan : harus cukup, baik penerangan langsung, maupun penerangan listrik,
sebaiknya berkekuatan minimal 200 lux.
• Ventilasi harus cukup sehingga dapat mengeluarkan asap, bau makanan, bau uap lemak,
bau air, dan panas. Untuk itu dapat digunakan exhaust fan pada tempat-tempat tertentu.
4). Arus Kerja
Arus kerja adalah urutan-urutan kegiatan kerja dalam memproses bahan makanan menjadi
hidangan.
• Hal ini meliputi penerimaan bahan makanan, persiapan, pemasakan,
pembagian/distribusi makanan. Yang perlu dperhatikan adalah pekerjaan sedapat mungkin
dilakukan searah atau satu jurusan.
• Pekerjaan dapat lancar sehingga energi dan waktu dapat dihemat.
• Bahan tidak dibiarkan lama sebelum diproses, jarak yang ditempuh pekerja sependek
mungkin.
• Tidak bolak-balik, ruang dan alat dapat dipakai seefektif mungkin, ongkos produksi
dapat ditekan.
5). Peralatan dan Perlengkapan di Ruang Penyelengaraan Makanan
Berdasarkan arus kerja maka macam peralatan yang dibutuhkan adalah :
• Ruangan penerimaan: Timbangan 100-300 kg, rak bahan makanan beroda, kereta
angkut, alat-alat kecil seperti pembuka botol, penusuk beras, pisau dan sebagainya.
• Ruang penyimpanan bahan makanan kering dan segar: Timbangan 20-100 kg, rak bahan
makanan, lemari es, freezer. Tempat bahan makanan dari plastik atau stainless steell.
• Ruangan persiapan bahan makanan: Meja kerja, meja daging, mesin sayuran, mesin
pemarut kelapa, mesin pemotong dan penggiling daging, mixer, blender, timbangan meja,
talenan, bangku kerja, penggiling dari batu, bak cuci.
• Ruang masak: Ketel uap 10-250 lt, tungku masak, oven, penggorengan, mixer, blender,
lemari es, meja pemanas, pemanggang sate, toaster, meja kerja, bak cuci, kereta dorong,
rak alat, bangku, meja pembagi.
• Ruang pencuci dan penyimpanan alat: Bak cuci, rak alat, tempat sampah, lemari.
• Dapur Susu: Meja kerja, meja pembagi, sterilisator, tempat sampah, pencuci botol, mixer,
blender, lemari es, tungku, meja pemanas.
• Ruang pegawai: Kamar mandi, locker, meja kursi, tempat sampah, WC, tempat sholat
dan tempat tidur.
6). Ruang perkantoran: Meja kursi, filling cabinet, lemari buku, lemari es, alat peraga, alat
tulis menulis, komputer, printer, lemari kaca, mesin ketik, AC, dan sebagainya.
• Ruang perkantoran Unit Pelayanan Gizi rumah sakit sebaiknya terdiri dari :
• Ruang Kepala Instalasi/Unit Pelayanan Gizi dan Staf
• Ruang administrasi penyelenggaraan makanan
• Ruang rapat dan perpustakaan
• Ruang penyuluhan gizi
• Locker, kamar mandi, dan WC
• Untuk dapat bekerja dengan baik, setiap orang memerlukan ruang kerja seluas 2m2.
2.3. Pengaturan dan Tata Letak Ruang yang baik dalam Penyelenggaraan Makanan
Bangunan dan tata letak dirancang agar mudah utk dibersihkan dan terjaga
kebersihannya.
Dapur
a. Lantai dan saluran bangunan, kering dan mudah dibersihkan.
b. Dinding dan langit-langit.
mudah dibersihkan, kuat, tahan uap air & panas.
langit-langit mudah dibersihkan, tdk mudah bagi serangga utk bersarang dan tahan thd air
panas.
c. Pintu dan jendela...
Pintu dari bahan yg tahan thd binatang pengerat, benturan dan air.
Jendela yg berventilasi, ditutup dengan kawat strimin utk memcegah masuknya nyamuk,
lalat dan serangga lain.
d. Ventilasi dan penerangan, mempunyai ventilasi yg memadai.
Tata Letak
Letak peralatan pengolahan sedemikian rupa shg memudahkan pembersihan.
Meja tahan gores, tidak menyerap air dan dekat dengan tempat pencucian.
Oven, kompor dan peralatan memasak lainnya di bagian tengah ruangan.
Peralatan yg tidak sering dipakai, disimpan di gudang penyimpanan.
Ruangan Kerja
Cukup luas shg memudahkan utk bekerja.
Jika terlalu luas akan memperpanjang jarak yg ditempuh karyawan.
Ruangan Kerja
Cukup luas shg memudahkan utk bekerja.
Jika terlalu luas akan memperpanjang jarak yg ditempuh karyawan.
Ruangan Pencucian
Idealnya ada 2 : peralatan dapur dan peralatan gelas.
Pencucian peralatan sebaiknya jangan digunakan utk pencucian sayuran, daging maupun
ikan mentah.
Toilet
Terpisah antara pekerja dan pelanggan.
Letak lebih dari 30 m dr tempat pekerja.
Cukup terang.
Terpisah dari ruang kerja.
Ruang Makan
Pelayan mempunyai ruang gerak yg cukup utk memberikan pelayanan ke setiap pelanggan.
3.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Isti Wulandari, Ratri Alviyanti, Tsalitsa Deliasari. 2015. Sistem Penyelenggaraan Makanan
Insistusi. Modul Pratikum. Jurusan Gizi.