You are on page 1of 6

Penyehatan Air – B

Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Penduduk

Dosen :

Aris Budianto, ST., M.KM

Sujono, SKM., M.SPH

Agus Dwi Pramono, ST

Edwin Permana, ST

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Ayu Roihanah Latif P23133115006

Fitria Aryani P23133115016

Galuh Pangesti P23133115017

Hasna Nafiah P23133115018

Irfan Dwiangga Putra P23133115022

3 DIV

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI D-IV TINGKAT III

2017
A. Perhitungan Jumlah Penduduk yang akan datang
Air adalah suatu zat berubah bentuk penyesuaian diri dengan tempatnya. Hal
ini terjadi karena air tidak mempunyai tahanan yang tetap terhadap tahanan yang
bekerja padanya adapun ciri – cirinya adalah :
 Air merupakan zat cair yang tidak dapat / sukar dimampatkan.
 Bila ditempatkan pada suatu tempat air akan mengisi tempat tersebut sebesar
volume yang dibutuhkan.
 Mempunyai permukaan yang bebas ( Free Surface ).

Hasil survey yang dilakukan Direktorat Pengembangan Air Minum, Ditjen


Cipta Karya pada 2006 menunjukkan setiap orang Indonesia mengkonsumsi air rata-
rata sebanyak 144 liter per hari. Dari sejumlah itu pemakaian terbesar untuk
keperluan mandi, yakni sebanyak 65 liter per orang per hari atau 45% dari total
pemakaian air. Demikian disampaikan Direktur PAM Pudjastanto dalam penyajian
hasil survey pada Dialog Penajaman Pola Konsumsi dan Kebutuhan Pokok Minimal
Nasional.

Dalam merencanakan penyediaan air minum harus diperhitungkan


perkembangan jumlah penduduk untuk masa yang akan datang. Biasanya
diperhitungkan 10-20 tahun yang akan datang. Ada dua macam rumus yang dapat
digunakan dalam perhitungan jumlah penduduk yaitu metode geometrik dan
metode aritmatik.

B. ANALISIS SEKTOR DOMESTIK


Analisis sektor domestik merupakan aspek penting dalam menganalisis kebutuhan
penyediaan di masa mendatang. Analisis sektor domestik untuk masa mendatang
dilaksanakan dengan dasar analisis pertumbuhan penduduk pada wilayah yang direncanakan.
Kebutuhan air domestik untuk kota dibagi dalam beberapa kategori, yaitu : ™
1. Kota kategori I ( Metropolitan )
2. Kota kategori II ( Kota Besar )
3. Kota kategori III ( Kota Sedang )
4. Kota kategori IV ( Kota Kecil )
5. Kota kategori V ( Desa )
C. Metode Geometrik dan Aritmatik
 Metode Geometrik
Metode ini digunakan bila jumlah penduduk mengalami pertumbuhan secara
pesat

Mn = Mo (1 + p)n

Keterangan
Mn = Jumlah Penduduk setelah n tahun
Mo = Jumlah Penduduk saat ini
n = jumlah tahun yang direncanakan
p = presentasi kenaikan penduduk (%)

Contoh Soal:
Wilayah Surabaya memiliki jumlah penduduk sebanyak 60.000 jiwa pada
tahun 2013 dan pertumbuhan penduduknya sebesar 2% per tahun.
Berapakah jumlah penduduk wilayah Surabaya setelah 5 tahun kemudian?

Jawab:
Mn = Mo (1 + p)n
Mn = 60000 ( 1 + 0,02)5
Mn = 60000 + 6240 = 66240 jiwa

Jadi prediksi jumlah penduduk Surabaya pada tahun 2018 sebanyak 66.240
jiwa.

 Metode Aritmatik
Metode ini digunakan bila jumlah penduduk mengalami pertumbuhan
yang konstan secara periodik
Pn = Po {1 + (p.n)}

Keterangan
Pn = Jumlah penduduk setelah n tahun
Po = Jumlah penduduk saat ini
p = Kenaikan rata-rata penduduk per tahun (%)
n = Jumlah tahun yang direncanakan

Contoh Soal:
Wilayah Jakarta memiliki jumlah penduduk sebanyak 40.000 jiwa pada tahun
2014 dan pertumbuhan penduduknya sebesar 2% per tahun. Berapakah
jumlah penduduk wilayah jakarta setelah 6 tahun kemudian?

Jawab:
Pn = Po {1 + (p.n)}
Pn = 40000 { 1 + (0,02 x 6)}
Pn = 40000 + 4800 = 44800 jiwa

Jadi jumlah penduduk Jakarta pada tahun 2020 diperkirakan sebanyak 44800
jiwa dengan pertumbuhan sebanyak 4800 jiwa tiap tahunnya.

D. Kebutuhan Air dalam Suatu Wilayah


1. Faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan air
Pemakaian air per orang per hari berbeda-beda antara satu desa dengan desa
lain, satu kota dengan kota lain dan satu negara dengan negara lain.
Perbedaan ini tergantung dari berbagai faktor :
 Besar kecilnya kota/daerah
Pemakaian air di kota kecil pada umumnya terbatas, bila dibandingkan
dengan kota yang besar, tetapi bila di kota kecil tersebut ada industrinya
maka kebutuhan air per kapita akan meningkat.
 Ada tidaknya industri
Adanya industri dapat mempengaruhi pemakaian air per kapita di suatu
daerah.
 Kualitas air
Semakin baik kualitas air semakin meningkat pemakaiannya, sebaliknya kalau
airnya kurang baik kualitasnya orang akan enggan memakainya.
 Harga air
Semakin tinggi harga air semakin hemat orang akan memakainya.
 Tekanan air
Tekanan air yang rendah mengakibatkan pemakaian air per kapita juga
rendah.
 Iklim
Di daerah panas pemakaian air rata-rata per orang per hari akan lebih tinggi
daripada di daerah dingin.
 Karakteristik Penduduk
Taraf kehidupan penduduk serta kebiasaan hidup sehari-hari akan sangat
mempengaruhi pemakaian air sehari-hari.

2. Pemakaian Air
Pemakaian Air untuk berbagai macam tujuan pada umumnya dibagi dalam :
a. Untuk keperluan domestik (rumah tangga).
b. Untuk keperluan komersil (hotel, restoran) dan industri.
c. Untuk keperluan umum (kantor, tempat-tempat umum, menyiram taman,
kota, jalan-jalan, dll).
d. Untuk hewan piaraan, ini pada daerah - daerah tertentu seperti
peternakan.
e. Kebocoran-kebocoran.
Dalam hal tersebut diatas variasi kebutuhan/pemakaian air adalah sebagai
berikut :
1) Untuk keperluan domestik 40%
2) Untuk komersil dan industri 35%
3) Untuk keperluan umum 10%
4) Kebocoran-kebocoran 15%
100%
Daftar Pustaka

Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Penyehatan Air dan Pengelolaan Limbah Cair-A Poltekkes
Kemenkes Jakarta II
http://eprints.undip.ac.id/34051/8/1915_CHAPTER_V.pdf
http://ejournal.narotama.ac.id/files/3-1-04.pdf
http://ciptakarya.pu.go.id/v3/news.php?id=101
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-muhammadta-31572-5-2008ta-4.pdf
https://www.siswapedia.com/proyeksi-jumlah-penduduk/

You might also like