You are on page 1of 30

D

Disusun Oleh : Ovi Rofita

Kelas : XII MIPA 4


BAB 1
Pencak Silat
A. Sejarah Pencak silat
Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan
dari guru ke murid. Karena hal itulah catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit
ditemukan. Kebanyakan sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu
daerah ke daerah lain. Asal mula ilmu bela diri di Indonesia kemungkinan berkembang
dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan
menggunakan parang, perisai, dan tombak. Seperti yang kini ditemui dalam tradisi suku
Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.
Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi,
akan tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. Meskipun demikian, silat saat ini telah
diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas, yaitu para penduduk
daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik
lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di pulau-
pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lainnya juga mengembangkan sebentuk
silat tradisional mereka sendiri. Dalam Bahasa Minangkabau, silat itu sama dengan silek.
Sheikh Shamsuddin (2005) berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu beladiri dari Cina
dan India dalam silat. Bahkan sesungguhnya tidak hanya itu. Hal ini dapat dimaklumi
karena memang kebudayaan Melayu (termasuk Pencak Silat) adalah kebudayaan yang
terbuka yang mana sejak awal kebudayaan Melayu telah beradaptasi dengan berbagai
kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, Arab, Turki,
dan lainnya. Kebudayaan-kebudayaan itu kemudian berasimilasi dan beradaptasi dengan
kebudayaan penduduk asli. Maka kiranya historis pencak silat itu lahir bersamaan dengan
munculnya kebudayaan Melayu. Sehingga, setiap daerah umumnya memiliki tokoh
persilatan yang dibanggakan.
Perkembangan dan penyebaran silat secara historis mulai tercatat ketika
penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum Ulama, seiring dengan penyebaran agama
Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Kala itu pencak silat telah diajarkan bersama-sama
dengan pelajaran agama di surau-surau. Silat lalu berkembang dari sekedar ilmu beladiri
dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi
penjajah. Disamping itu juga pencak silat menjadi bagian dari latihan spiritual.
Silat berkembang di Indonesia dan Malaysia (termasuk Brunei dan Singapura) dan
memiliki akar sejarah yang sama sebagai cara perlawanan terhadap penjajah asing. .
Setelah zaman kemerdekaan, silat berkembang menjadi ilmu bela diri formal. Organisasi
silat nasional dibentuk seperti Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia,
Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat
Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB)
di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan
Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan
internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.
Pencak Silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan
dengan sejarah masyarakat Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis dan
etnologis serta perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat
dibentuk oleh situasi dan kondisinya. Kini Pencak Silat kita kenal dengan wujud dan
corak yang beraneka ragam, namun mempunyai aspek-aspek yang sama. Pencak Silat
merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil budi daya
yang turun temurun. Sampai saat ini belum ada naskah atau himmpunan mengenai sejarah
pembelaan diri bangsa Indonesia yang disusun secara alamiah dan dapat dipertanggung
jawabkan serta menjadi sumber bagi pengembangan yang lebih teratur. Hanya secara
turun temurun dan bersifat pribadi atau kelompok latar belakang dan sejarah pembelaan
diri inti dituturkan. Sifat-sifat ketertutupan karena dibentuk oleh zaman penjajahan di
masa lalu merupakan hambatan pengembangan di mana kini kita yang menuntut
keterbukaan dan pemassalan yang lebih luas.

B. Pengertian Pencak Silat


Pencak Silat atau Silat (berkelahi dengan menggunakan teknik pertahanan diri)
ialah seni bela diri Asiayang berakar dari budaya Melayu. Seni bela diri ini secara luas
dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, danSingapura tapi bisa pula ditemukan dalam
berbagai variasi di berbagai negara sesuai dengan penyebaran suku Melayu, seperti
di Filipina Selatan dan Thailand Selatan. Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, saat
ini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh.
Suatu Seminar Pencak Silat diadakan oleh Pemerintah pada tahun 1973 di Tugu,
Bogor. Dalam Seminar ini pulalah dilakukan pengukuhan istilah bagi seni pembelaan diri
bagnsa Indonesia dengan nama "Pencak Silat" yang merupakan kata majemuk. Di masa
lalu tidak semua daerah di Indonesia menggunakan istilah Pencak Silat. Di beberapa
daerah di jawa lazimnya digunakan nama Pencak sedangkan di Sumatera orang menyebut
Silat. Sedang kata pencak sendiri dapat mempunyai arti khusus begitu juga dengan kata
silat. Pencak, dapat mempunyai pengertian gerak dasar bela diri, yang terikat pada
peraturan dan digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan. Sedangkan Silat
mempunyai pengertian gerak bela diri yang sempurna, yang bersumber pada kerohanian
yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama, menghindarkan diri/
manusia dari bela diri atau bencana. Dewasa ini istilah pencak silat mengandung unsur-
unsur olahraga, seni, bela diri dan kebatinan.
Definisi pencak silat selengkapnya yang pernah dibuat PB. IPSI bersama BAKIN
tahun 1975 adalah sebagai berikut "Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia
untuk membela/mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya
(manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan
hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.”
C. Tekhnik Dasar Serangan
Gerak serangan adalah menyeranglawan dari berbagai arah. Serangan dapat dilakukan
dengan tangan, lengan, siku maupun kaki. Serangan yang menggunakan tangan di sebut
pukulan, sedangkan serangan dengan kaki disebut tendangan. Ada beberapa cara
melakukan tendangan, yaitu dengan sikap berdiri tegap, sikap jongkok, serta sikap
berbaring. Tendangan dilakukan dengan telapak kaki bagian luar. Arah tendangan dapat
ke samping, ke belakang, ke arah muka atau dada lawan. Tendangan selalu dilakukan
dengan posisi dalam sikap kuda-kuda. Kedua tangan digunakan untuk menjaga
keseimbangan. Pandangan mata ke ujung kaki yang akan digunakan untuk menendang.
Serangan yang menggunakan lengan dibagi menjadi dua, yaitu serangan tangan dan
serangan siku.
1. Serangan tangan terdiri atas serangan depan, serangan bawah, serangan atas, dan
serangan samping.  Pojok karakter
a) Serangan depan bagian atas:
1) Tebak yaitu pukulan dengan telapak tangan Cinta Damai

2) Tinju yaitu pukulan dengan kepalan tangan Apabila anda mempunyai


3) Dorong menggunakan dua telapak tangan keterampilan dalam olahraga
beladiri, tetaplah rendah hati,
4) Sodok yaitu menggunakan telapak tangan tidak sombong, dan
terlentang mempunyai sikap cinta damai
agar kalian di sukai dan
5) Bandul yaitu dengan mengayun kepalan mendapat banyak teman
b) Serangan tangan bawah :
i. Bandul/catok
ii. Sanggah, pangkal telapak tangan menyerang dagu
iii. Tusuk
c) Serangan tangan atas:
 Tumbuk
 Pedang
 Tebak
d) Serangan samping:
 Pedang yaitu pukulan dengan bagian sisi telapak tangan
 Tampar yaitu pukulan dengan telapak tangan
 Bandul yaitu pukulan dari samping
 Kepret yaitu pukulan dengan penggung tangan
2. Serangan siku dilakukan pada lawan yang jaraknya dekat. Serangan menggunakan
siku dibedakan menjadi serangan dean, serangan samping, serangan belakang,
serangan serong, serangan atas, dan serangan bawah.

D. Teknik Dasar pembelaan


Gerak dasar pencak silat adalah kuda-kuda, tangkisan, elakan , kuncian, lepasan, lipatan,
jatuhan, dan serangan. Pencak silat mengenl enam gerakan pembelaan, yaitu tangkapan,
jatuhan, kuncian, lepasan, lipatan, dan hindaran.
1. Kuda-Kuda

kuda-kuda adalah suatu posisi dimana kaki menapak untuk memperkuat posisi tubuh,
agar tidak mudah dijatuhkan olaeh lawan, disamping itu kuda-kuda juga sangat penting untuk
menahan dorongan dari lawan dan menjadi dasar titik tolak serangan.
Macam-macam kuda-kuda dalam pencak silat, antara ain :
1.1. kuda-kuda depan
yakni, kuda-kuda dengan sikap salah satu kaki kanan misalkan berada pada posisi depan
lalu ditekuk, kemudian kaki belakang lurus dengan telapak kaki menghadap samping lurus,
pandangan kedepan dengan berat badan ditopang di depan.
Sikap kuda-kuda depan :

1.2. Kuda-kuda belakang


Yakni, kuda-kuda dengan posisi salah satu kaki kiri misalkan ditarik kebelakang pada
posisi ditekuk, kemudian kaki kanan yang berada didepan juga ikut ditekuk sedikit,
pandangan tetap ke depan dengan tumpuan berat badan berada di belakang.
Sikap kuda-kuda belakang :

3. Kuda-kuda tengah
Yakni, kuda-kuda dengan sikap posisi kedua kaki dibuka melebar lalu lutut ditekuk,
kedua tangan didepan lalu pada saat kaki akan melebar maka, saat itu tangan juga ikut
dimainkan, pandangan tetap kedepan dengan berat badan ditopangkan secara merata pada
kedua kaki tersebut.
Sikap kuda-kuda tengah :

4. Kuda-kuda samping
Yakni, kuda-kuda dengan sikap awalnya sama seperti sikap kuda-kuda tengah tapi, pada
posisi ini badan agak dicondongkan ke samping, salah satu kaki ditekuk membentuk sudut
siki-siku dan kaki belakang tekuk sedikit dengan telapak kaki menghadap samping lurus.
Siap kuda-kuda samping :

5. Kuda-kuda silang depan


Yakni, kuda-kuda dengan sikap saah satu kaki berada di depan dengan keadaan kaki
menyilang, salah satu kaki belakang yaitu jinjit, kemudian arah gerakan kedepan, kedua lutut
ditekuk dan pada kuda-kuda ini berat badan ditopang didepan pandangan ke depan .
Sikap kuda-kuda silang depan :
6. Kuda-kuda silang belakang
Yakni, kuda-kuda pada sikap salah satu kaki berada dibelakang dalam keadaan
menyilang, kedua lutut ditekuk dengan salah satu tangan menjulur kebelakang serta
pandangan kita juga ke belakang.
Sikap kuda-kuda silang belakang :

Berikutnya adalah tindakan melangkah yang artinya mengubah injakan kaki dari satu
tempat ke tempat lain. Langkah memegang perang yang sangat penting, baik dalam serangan
maupun dalam pembelaan.

1. Tangkisan

Tangkisan merupakan usaha pembelaan dengan kontak langsung terhadap serangan lawan.
Kontak langsung mempunyai tujuan untuk membendung atau menahan serangan dan untuk
mengalihkan serangan dari lintasan. Sikap tangkisan selalu disertai dengan sikap kuda-kuda
dan posisi tubuh dengan menggunakan tangkisan satu lengan; tangkisan dua lengan;
tangkisan siku; tangkisan dengan kaki.
Untuk menghadapi serangan yang memiliki bentuk dan arah atau lintasan yang bervariasi,
tangkisan mempunyai variasi, antara lain, posisi tinggi atau rendah; dengan tangan terbuka
atau mengepal; arah ke dalam atau ke luar.
Menurut arah gerakannya gerakan tangkisan menjadi tangkisan luar, tangkisan dalam,
tangkisan atas, dan tangkisan bawah. Bila Anda menggerakkan tangan kanan Anda dari arah
samping kiri Anda ke arah samping kanan Anda, berarti Anda menangkis ke arah luar. Inilah
sebabnya disebut tangkisan luar. Sedangkan bila Anda menggerakkan tangan kanan Anda
dari arah samping kanan Anda ke arah kiri Anda, berarti Anda menangkis ke arah dalam.
Itulah sebabnya disebut tangkisan dalam.
Tangkisan atas dalam pencak silat yaitu bentuk tangkisan dari bawah ke atas, berfungsi untuk
melindungi kepala dari serangan lawan. Tangkisan bawah dalam pencak silat adalah
tangkisan dari atas ke bawah.

Beberapa gerakan tangkisan dalam pencaksilat antara lain sebagai berikut.

1. Tangkisan luar dengan satu tangan :

 posisi awal: berdiri tegak menghadap arah pukulan, kedua lengan mengepal depan
dada, kedua kaki rapat, kedua telapak kaki membentuk sudut ± 45°
 gerakan : saat pukulan datang dari arah depan lurus sejajar dada, lakukan gerakan
lengan ke arah luar badan bersamaan kaki kiri ditarik ke belakang, dan posisi siku
tertekuk.

2. Tangkisan dalam dengan satu tangan:

 posisi awal : berdiri tegak menghadap arah pukulan, kedua lengan mengepal depan
dada, kedua kaki rapat, kedua telapak kaki membentuk sudut ± 45°,
 gerakan : saat pukulan datang dari arah depan lurus sejajar dada, lakukan gerakan
lengan ke arah dalam badan bersamaan kaki kiri ditarik ke belakng, dan posisi sikut
tertekuk.

Tangkisan luar dan tangkisan dalam satu tangan dapat dikombinasikan dengan cara sebagai
berikut.

 Persiapan : berdiri tegak menghadap arah pukulan, kedua lengan mengepal depan
dada, kedua kaki rapat, kedua telapak kaki membentuk sudut ± 45°, dilakukan
perorangan atau berkelompok,
 Pelaksanaan : lakukan gerak tangkisan luar dan dalam dengan satu tangan (tangan
kanan dan kiri), setelah melakukan gerakan kembali pada posisi awal, tahap pertama
dilakukan di tempat, tahap kedua bergerak maju.
 Fokuskan perhatian gerakan kuda-kuda dan tangkisan.

3. Tangkisan atas dengan satu tangan


 posisi awal : berdiri tegak menghadap arah pukulan, kedua lengan mengepal depan
dada, kedua kaki rapat, kedua telapak kaki membentuk sudut ± 45°,
 gerakan : saat pukulan datang dari arah atas, lakukan gerakan lengan ke arah atas
badan bersamaan kaki kiri maju ke depan, dan posisi siku tertekuk.

4. Tangkisan atas sejajar dua tangan

 posisi awal : berdiri tegak menghadap arah pukulan, kedua lengan mengepal depan
dada, kedua kaki rapat, kedua telapak kaki membentuk sudut ± 45°
 gerakan : saat pukulan datang dari arah atas, lakukan gerakan lengan ke arah depan
atas badan bersamaan kaki kiri mundur ke belakang, dan posisi siku tertekuk.

Tangkisan atas satu tangan dan tangkisan sejajar dua tangan dapat dikombinasikan
gerakannya dengan cara sebagai berikut.

 Persiapan : berdiri tegak menghadap arah pukulan, kedua lengan mengepal depan
dada, kedua kaki rapat, kedua telapak kaki membentuk sudut ± 45°, dilakukan
perorangan atau berkelompok,
 Pelaksanaan : lakukan gerak tangkisan atas satu tangan dan sejajar dua tangan (tangan
kanan dan kiri), setelah melakukan gerakan kembali pada posisi awal, tahap pertama
dilakukan di tempat, tahap kedua bergerak maju.
 Fokuskan perhatian gerakan kuda-kuda dan tangkisan.

5. Tangkisan atas silang tinggi dua tangan

 posisi awal : berdiri tegak menghadap arah pukulan, kedua lengan mengepal depan
dada, kedua kaki rapat, kedua telapak kaki membentuk sudut ± 45°
 gerakan : saat pukulan datang dari arah atas, lakukan gerakan lengan ke arah depan
atas bersamaan kaki kanan maju, dan posisi sikut tertekuk.
6. Tangkisan siku dalam tinggi

 posisi awal : berdiri tegak menghadap arah pukulan, kedua lengan mengepal depan
dada, kedua kaki rapat, kedua telapak kaki membentuk sudut ± 45°
 gerakan : saat pukulan datang dari arah lurus badan atas, lakukan gerakan sikut ke
arah depan atas bersamaan kaki kiri mundur, dan posisi sikut tertekuk.

Tangkisan atas silang tinggi dua tangan, siku dalam tinggi, dan siku dalam rendah dapat
dikombinasikan dengan gerakan sebagai berikut.

 Persiapan : berdiri tegak menghadap arah pukulan, kedua lengan mengepal depan
dada, kedua kaki rapat, kedua telapak kaki membentuk sudut ± 45°, dilakukan
perorangan atau berkelompok,
 Pelaksanaan : lakukan tangkisan atas silang tinggi dua tangan, siku dalam tinggi, dan
siku dalam rendah (tangan kanan dan kiri), setelah melakukan gerakan kembali pada
posisi awal, tahap pertama dilakukan di tempat, tahap kedua bergerak maju.
 Fokuskan perhatian gerakan kuda-kuda dan tangkisan

7. Tangkisan siku dalam rendah

 posisi awal : berdiri tegak menghadap arah pukulan, kedua lengan mengepal depan
dada, kedua kaki rapat, kedua telapak kaki membentuk sudut ± 45°
 gerakan : saat pukulan datang dari arah lurus badan bawah, lakukan gerakan siku ke
arah depan bawah bersamaan kaki kiri mundur direndahkan, dan posisi siku tertekuk.

8. Tangkisan tutup samping dengan kaki

 posisi awal : berdiri tegak menyamping arah serangan, kedua lengan mengepal depan
dada, kedua kaki rapat, kedua telapak kaki membentuk sudut ± 45°
 gerakan : saat serangan datang dari arah samping lurus badan bawah, lakukan gerakan
mengangkat salah satu kaki bersamaan lutut tertekuk, sedangkan kaki satunya sebagai
kaki tumpu, badan tegak dan kedua tangan depan badan.

9. Tangkisan tutup depan dengan kaki

 posisi awal : berdiri tegak menghadap arah serangan, kedua lengan mengepal depan
dada, kedua kaki rapat, kedua telapak kaki membentuk sudut ± 45°,
 gerakan : saat serangan datang dari arah depan lurus badan bawah, lakukan gerakan
mengangkat salah satu kaki bersamaan lutut tertekuk, sedangkan kaki satunya sebagai
kaki tumpu, badan tegak dan kedua tangan depan badan.
Tangkisan tutup samping dan depan dengan kaki dapat dikombinasikan gerakannya dengan
cara sebagai berikut.

 Persiapan : berdiri tegak menghadap arah pukulan, kedua lengan mengepal depan
dada, kedua kaki rapat, kedua telapak kaki membentuk sudut ± 45°, dilakukan
perorangan atau berkelompok,
 Pelaksanaan : lakukan tangkisan atas silang tinggi dua tangan, siku dalam tinggi, dan
siku dalam rendah (tangan kanan dan kiri), setelah melakukan gerakan kembali pada
posisi awal, tahap pertama dilakukan di tempat, tahap kedua bergerak maju.
 Fokuskan perhatian gerakan kuda-kuda dan tangkisan.

2. Elakan

Elakan dilakukan dengan cara memindahkan sasaran dari arah serangan. Arah elakan
dilakukan sesuai dengan arah delapan penjuru mata angin. Elakan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :

1. Elak hadap yaitu mengelak dengan memindahkan kaki belakang sehingga badan
menghadap lawan.
2. Elak samping, yaitu mengelak dengan cara memindahkan kaki ke samping dan posisi
badan dimiringkan.
3. Elak angkat kaki, yaitu dilakukan dengan mengangkat salah satu kaki kiri dari sasaran
penyerangan.
4. Elak kaki silang, yaitu dilakukan dengan menyilangkan kaki ke samping atau serong.

3. Kuncian

adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak dapat bergerak, atau untuk
melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan gerakan menghindar, tipuan, dan gerakan cepat
yang biasanya mengincar pergelangan tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu musuh.
4. Lipatan

Lipatan adalah gerak menarik lengan lawan ke punggungnya sehingga tidak mempunyai
kekuatan untuk melakukan serangan

5. Jatuhan
Jatuhan adalah teknik menjatuhkan lawan sebagai tindak lanjut dari teknik tangkapan atau
serangan langsung. Teknik jatuhan dapat dilakukan dengan menambah tenaga serangan
lawan searah, merubah arah serangan lawan, menghilangkan tumpuan badan lawan.
Jatuhan adalah usaha menjatuhkan lawan sebagai tindak lanjut dari tangkapan atau
secara langsung. Jatuhan dapat dilakukan dengan cara :
a. Menambah tenaga serangan lawan searah dengan : (1) tarikan dan (2) dorongan.
b. Menambah tenaga serangan lawan tarikan dan dorongan diawali dengan gerak elakan.
Pertama tangkap tarik searah serangan dan kedua hindar kemudian dorong searah serangan.
c. Merubah arah serangan lawan dengan : (1) tarikan, (2) dorongan dan (3) putaran.
Untuk merubah arah serangan lawan dengan tarikan, dorongan dan putaran, dimana
teknik ini didahului dengan elakan atau tangkapan. Meniadakan tumpuan badan lawan
dengan:
a. Sapuan : meniadakan tumpuan badan lawan dengan sapuan usaha menjatuhkan lawan
dengan cara menyapu kaki lawan menggunakan kaki. Dapat dilakukan dengan posisi tegak,
rebah dan lingkar.
b. Kaitan : meniadakan tumpuan lawan dengan kaitan, adalah usaha menjatuhkan lawan dengan
cara mengait lawan dengan menggunakan kaki. Dapat dilakukan dengan arah luar, dalam dan
belakang.
c. Angkatan : meniadakan tumpuan badan lawan dengan angkatan, adalah usaha menjatuhkan
lawan dengan cara mengangkat kaki lawan dengan kaki. Dilakukan dari dalam atau dari
belakang.
d. Ungkitan : meniadakan tumpuan badan lawan dengan ungkitan, adalah usaha menjatuhkan
lawan dengan cara mengungkit / mengganjal kaki lawan dengan menggunakan kaki disertai
dengan dorongan tangan.
e. Guntingan : meniadakan tumpuan badan lawan, dapat juga dilaksanakan dengan guntingan,
yaitu usaha menjatuhkan lawan dengan cara menggunting kaki lawan dengan menggunakan
kaki. Dilakukan dengan merebahkan diri.
Macam-macam teknik jatuhan terdiri dari :
a. Menambah tenaga serangan lawan searah
Teknik ini dapat dilakukan dengan cara tarikan atau dorongan.
1) Dengan cara tarikan, pertama tangkap dan tarik searah dengan serangan
2) Dengan cara dorongan, pertama hindar dan dorong searah
b. Merubah arah serangan
Teknik jatuhan ini dapat dilakukan dengan cara tarikan, dorongan dan putaran yang
didahului dengan teknik elakan atau tangkapan, yaitu :
1) Dengan cara tarikan, pertama tangkap dan tarik kesamping atau bawah.
2) Dengan cara dorongan, pertama elak dan dorong ke samping.
3) Dengan cara putaran, pertama tangkap dan putar ke kiri atau kanan.
c. Menghilangkan tumpuan badan lawan
Teknik jatuhan dengan menghilangkan tumpuan badan lawan dapat dilakukan dengan
sapuan, kaitan, angkatan, ungkitan dan guntingan.
1) Sapuan, yaitu menghilangkan tumpuan badan lawan dengan cara menyapu kaki lawan
dengan kaki dan dapat dilakukan dengan posisi tegak, rebah dan melingkar.
2) Kaitan, yaitu menghilangkan tumpuan badan lawan dengan cara mengait kaki tumpu lawan
dengan menggunakan kaki. Kaitan dapat dilakukan dari arah luar, dalam dan belakang.
3) Angkatan, yaitu menghilangkan tumpuan badan lawan dengan cara mengangkat kaki lawan
dengan kaki. Angkatan dapat dilakukan dari arah dalam dan belakang.
4) Ungkitan, adalah menghilangkan tumpuan badan lawan dengan cara mengungkit atau
mengganjal kaki lawan dengan menggunakan kaki disertai dorongan lengan.
5) Guntingan, yaitu menghilangkan tumpuan badan lawan dengan cara menggunting kedua kaki
lawan dengan menggunakan dua kaki sambil merebahkan diri.

6. Tangkapan
Tangkapan merupakan teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat dan sedang yang
dilaksanakan dengan menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk dilanjutkan dengan
bantingan, jatuhan, dan kuncian. Dari segi teknik, tangkapan dapat dilaksanakan dari luar dan
dari dalam, yang masing-masing disebut tangkapan luar dan tangkapan dalam.
Tangkapan luar adalah teknik tangkapan yang dilaksanakan dari arah luar tubuh pesilat yang
melakukan teknik tangkapan, sedangkan tangkapan dalam adalah teknik tangkapan yang
dilaksanakan dari arah dalam tubuh pesilat yang melakukan teknik tangkapan.
7. Hindaran

Hindaran adalah memindahkan tubuh/anggota tubuh yang menjadi sasaran serangan lawan
dengan cara melangkah. Arah langkah yang dituju meliputi 8 penjuru mata angin. Hindaran
ke 8 penjuru mata angin dapat dilakukan dengan cara:

1) Hindar sisi, yaitu menghindar ke samping lawan

2) Hindar angkat kaki, yaitu menghindar dengan mengangkat kaki

3) Hindar kaki silang, yaitu menghindar dengan menyilangkan kaki

8. Lepasan

Lepasan adalah teknik melepaskan diri dari tangkapan lawan. Teknik lepasan dilakukan
dengan cara menarik dengan satu tangan, dua tangan, satu kaki, dan dua kaki.

1) Lepasan dengan satu tangan, terdiri dari putaran, sentakan, serangan, dan tangkapan balik.

2) Lepasan dengan dua tangan, terdiri dari bantuan, serangan, dan bukaan.
3) Lepasan dengan kaki, dilakukan dengan cara melipat lutut kaki yang ditangkap disertai
dengan tarikan lengan.

4) Lepasan dengan dua kaki, dilakukan dengan cara memutar badan dengan menarik kaki
yang ditangkap disusul dengan tendangan belakang/busur kaki yang lainnya.

D. Teknik Dasar Hambatan, Sambut, dan Penguasaan

a. Hambatan
Hambatan adalah suatu usaha pencegahan terhadap serangan lawan. Teknik ini dapat
dilakukan dengan cara: (1) mendahului gerak lawan dan (2) menghambat/menghentikan
gerak lawan.
Cara melakukannya:
1) Kedua pesilat A dan B sikap pasang dalam jangkauan serangan.
2) Ketika B akan memukul, A mendahului dengan gerak tangan ke depan
3) Sebelum pukulan B keluar, A telah mendahului menghambat dengan tangan

b. Sambut
Sambut adalah usaha pembelaan yang langsung disusul dengan serangan. Bertujuan
untuk mencegah serangan berangkai atau menghentikan perlawanan lawan. Teknik hambatan
dapat dilakukan dengan: (1) serangan balasan dan (2) menguasai lawan dengan tangkapan,
jatuhan, dan kuncian.
Teknik sambut dapat dilakukan balasan disusul dengan:
1) Serangan tangan (pukulan)
2) Serangan kaki (tendangan)
3) Teknik menjatuhkan
4) Teknik mengunci

c. Penguasaan
Penguasaan adalah usaha mendapatkan posisi menguntungkan, sehingga lawan dapat
dikuasai geraknya. Penguasaan dapat dilakukan dengan menguasai medan laga dan
menghambat gerak lawan. Untuk menghambat gerak lawan dapat dilakukan dengan cara
mempersempit ruang gerak, merapat, menggoyahkan keseimbangan badan, dan
mempersempit bidang tumpuan (kuda-kuda).
Cara melakukannya:
1) A dan B berhadapan dengan sikap pasang.
2) A melakukan taktik dengan berdalih pasang ke depan serong.
3) Jika B tidak segera mengubah sikap pasangnya, A mempunyai keunggulan posisi.
4) A dapat melakukan gerakan teknik merapat, menempel, menggoyahkan keseimbangan atau
mempersempit bidang tumpuan dan dapat melakukan serangan dengan lebih baik.

5) Memancing keluarnya tendangan lawan, disambut dengan teknik menjatuhkan


UJI KOMPETENSI

I. Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaaban yang tepat!

1. Yang tidak termasuk gerakan dasar dalam pencak silat adalah ....
a. Kuda- kudaa
b. Tangkisan
c. Hentakan
d. elakan
e. Kuncian
2. Menghindari serangan tanpa menyentuh dinamakan .....
a. Kuncian
b. Lipatan
c. Lepasan
d. Elakan
e. Hindaran
3. Tutup samping dan tutup depan adalah tekhnik ....
a. Tangkisan tangan
b. Tangkian kaki
c. Serangan siku
d. Serangan kaki
e. Jatuhan
4. Agar lawan tidak berkutit, setelah lawan berhasil dijatuhkan, segera dilakukan .....
a. Kuncian
b. Tangkapan
c. Lepasan
d. Lipatan
e. Tangkisan
5. Tangkisan luar adalah variasi tangkisan ....
a. Kaki
b. Siku
c. Tangan
d. Satu tangan
e. Dua tangan
6. Pukulan dengan kepalantangan di sebut ....
a. Tebak
b. Tinju
c. Dorong
d. Sodok
e. Bandul
7. Serangan yang menggunakan bagian sisi telapak tangan dinamakan ....
a. Tampar
b. Bandul
c. Kepret
d. Tusuk
e. Pedang
8. Sodok adalah serangan yang menggunakan ....
a. Kepalan tangan
b. Telapak tangan terlentang
c. Kepalan tangan
d. Siku
e. Sua telapak tangan
9. Berikut ini yang tidak dapat digunakan untuk menangkis adalah ...
a. Satu tangan
b. Dada
c. Dua tangan
d. Siku
e. Kaki
10. Berikut ini merupakan salah satu serangan tangan bawah yaitu .....
a. Tebak
b. Tinju
c. Dorong
d. Bandul
e. Tumbuk
11. Langkah memegang peran penting dalam ...
a. Serangan
b. Serangan dan pembelaan
c. Serangan tidak dalam pembelaan
d. Pembelaan
e. Pembelaan tidak dalam serangan
12. Cara terakhir dalam gerakan pembelaan adalah ....
a. Lepasan
b. Jatuhan
c. Hindaran
d. Kuncian
e. Lipatan
13. Sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan ....
a. Kuda-kuda
b. Sikap pasang
c. Sikap sigap
d. Sikap tenang
e. Sikap waspada
14. Gerakan yang dilakukan dengan meneruskan serangan lawan ke tempat kosong di sebut
gerakan ....
a. Mengelak
b. Mengunci
c. Melipat
d. Menghindar
e. Menangkis
15. Upaya menguasai lawan sehingga lawan tidak berdaya lagi di sebut ....
a. Jatuhan
b. Tangkapan
c. Lipatan
d. Lepasan
e. Kuncian
16. Suatu usaha untuk melepaskan diri dari tangkapan lawan dinamakan ....
a. Tangkapan
b. Jatuhan
c. Lepasan
d. Dorongan
e. Kuncian
17. Suatu usaha pembelan dengan cara menjatuhkan lawan sebagai tindaklanjut dari tangkapan
secara langsug dinamakan ....
a. Tangkapan
b. Jatuhan
c. Lepasan
d. Dorongan
e. Kuncian
18. Suatu usaha pembelaan yang langsung di susul dengan serangan dinamakan ...
a. Tangkapan
b. Jatuhan
c. Lepasan
d. Sambut
e. Penguasaan
19. Dasar melakukan pembelaan pencak silat adalah ...
a. Kuda-kuda yang mantap
b. Teknik serangan yang baik
c. Teknik pertahanan yang baik
d. Taktik yang memadai
e. Penguasaan lawan
20. Teknik jatuhan dapat dilakukan dengan cara
a. Menambah tenaga serangan lawan
b. Mengubah rah serangan lawan
c. Meniadakan tumpuan badan lawan
d. Melakukan ungkitan
e. Jawaban a, b, c, d semuanya benar

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Jelaskan secara singkat sejarah pencak silat!


2. Apa yang dimaksud dengan pencak silat menurut IPSI bersama BAKIN tahun 1975?
3. Apa yang dimaksud dengan serangan?
4. Bagaimana lintasan dari gerakan sikuan?
5. Sebutkan jenis-jenis serangan tangan?
6. Sebutkan macam-macam serangan menggunakan siku!
7. Sebutkan 5 jenis kuda-kuda!
8. Bagaimana cara melakukan tangkisan?
9. Ke arah mana serangan dapat dilakukan?
10. Sebutkan macam-macam serangan menggunakan tangan!
BAB 2
BULU TANGKIS
A. Sejarah dan Perkembangan Bulu Tangkis di Indonesia
Di Indonesia, badminton dikenal juga sebagai bulutangkis. Perkembangan bulutangkis
di Indonesia terkait dengan adanya kesadaran bahwa olahraga dapat membawa nama harum
bangsa Indonesia di dunia. Oleh karenanya mulailah didirikan berbagai perkumpulan. Di
Jakarta, berdiri perkumpulan bulu tangkis yakni Persatuan Olahraga Republik Indonesia
(PORI) pada tanggal 20 januari 1947. PORI Pusat pada saat itu berkedudukan di Yogyakarta.
Ketua PORI adalah Tri Tjondokusumo. Pada zaman Belanda, persatuan bulutangkis tersebut
dinamakan BBL (Bataviasche Badminton Leaque) yang kemudian di lebur menjadi BBU
(Bataviasche Badminton Unie ). BBU secara umum diikuti oleh orang-orang keturunan
Tionghoa yang mempunyai kesadaran nasional tinggi. Lalu, mereka mengubah BBU menjadi
Perbad (Persatuan Badminton Djakarta) yang diketuai oleh Tjoang Seng Tiang.

Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona
tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali
emas tahun itu. Perkembangan Bulutangkis di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan
perkembangan bangsa Indonesia, sejak masa sebelum revolusi fisik, gerakan kemerdekaan,
sampai dengan periode pembangunan masa orde baru dewasa ini. Beberapa orang Belanda
membawa jenis cabang olahraga ini, serta pelajar-pelajar Indonesia yang pulang belajar dari
luar negeri, dengan cepat menjadikan cabang olahraga ini digemari masyarakat.

Pada tahun 1949 Perbat bertukar pikiran dengan para tokoh bulu tangkis Indonesia,
antara lain Sudirman Liem Soei Liong, E. Sumantri, Ramli Rakin, Ang Bok Sun, dan Khow
Dji Hoe. Selanjutnya agar organisasi ini menjangkau seluruh Indonesia, Sudirman dan rekan-
rekannya menghubungi teman-temannya di seluruh Indonesia untuk mendirikan perkumpulan
bulu tangkis. Pada 5 mei 1951 barulah dapat dibentuk Persatuan Bulutangkis Seluruh
Indonesia (PBSI). Untuk selanjutnya Indonesia mulai masuk secara resmi di IBF pada tahun
1953. Empat tahun kemudian Indonesia baru mengikuti piala Thomas tahun 1957-1958.
Pada tahun 1950-an, bulutangkis sudah menjadi permainan tingkat nasional dan
dimainkan diseluruh kota di Indonesia, khususnya di Sumatera, jawa, Sulawesi, dan
Kalimantan.Setelah sempat berhenti pada masa penjajahan jepang, olahraga ini kembali
dimainkan tidak lama setelah Indonesia merdeka. Pertandingan antar kota sudah mulai
diadakan, walau hanya antar perkumpulan. Penyebaran bulutangkis di tanah air, antara lain
dapat dilihat dalam pekan olahraga nasional (PON) I di Surakarta tahun 1948 yang diikuti
banyak wilayah (karesidenan). Di jawa barat, selain Bandung, Tasikmalaya, dan Cirebon, di
Cianjur bulutangkis juga berkembang meskipun belum pernah menghasilkan jago yang
berkiprah di tingkat nasional. Di kota kecil itu disebutkan ada delapan klub, dengan dua klub
memiliki pemain baik yakni PB Chung Hua dan PB Hudaya.
Pada sekitar tahun 40 - an, cabang ini telah merasuk di setiap pelosok masyarakat.
Namun cabang olahraga ini baru menemukan bentuk organisasinya setelah tiga tahun
diselenggarakan PON I di Solo 1948. Tepatnya tanggal 5 Mei 1951, Persatuan Bulutangkis
Indonesia baru terbentuk disingkat PBSI di kota Bandung. Kegiatan yang semarak,
pertandingan kompetisi yang teratur, dalam waktu tujuh tahun telah membuahkan hasil yang
positif yakni keberhasilan merebut Thomas Cup, lambang supremasi dunia Bulutangkis.
Hampir tidak masuk akal menurut pertimbangan ilmiah, bangsa yang baru saja hancur karena
perang kemerdekaan, ternyata mampu meraih prestasi gemilang di dunia internasional.
Keberhasilan ini tidak saja mengejutkan dari arti prestasi, tetapi juga memberikan pengaruh
yang mantap. Keberhasilan itu sekaligus menarik perhatian pemerintah masyarakat, sehingga
sejak tahun 1958 itu, PBSI tidak lagi bekerja seorang diri. Tidak saja hasil di Thomas Cup,
sejak saat itu para pemain Indonesia mampu menunjukkan prestasinya di pelbagai turnamen
internasional, seperti All England, Asian Games, Uber Cup dan lain-lainnya.

B. Teknik Memegang Raket (Grips)

Teknik memegang raket dalam bulu tangkis dapat dibedakan menjadi empat macam.

a. American Grip

Cara melakukan sebagai berikut.

1. Tangan memegang raket di bagian ujung tangkai (handle) seperti memegang pukul
kasur.
2. Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai.

Keuntungannya sebagai berikut.

1. Jenis pegangan American grip sangat efektif untuk melakukan pukulan smes bola di
depan net.
2. Mudah untuk memukul bola-bola atas.
3. Pegangan American grip bagi pemukulan mudah mengarahkan bola, baik ke kanan
maupun ke kiri. Kelemahannya adalah pegangan American grip kurang efektif untuk
melakukan pukulan backhand dan untuk bermain net yang bolanya berada di samping
kanan dan kiri.

b. Forehand Grip

Cara melakukan sebagai berikut.

1. Raket dipegang dalam posisi miring.


2. Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai raket yang sempit.
3. Pada waktu memegang raket tidak boleh diubah-ubah.

Keuntungannya sebagai berikut.

1. Pegangan ini lebih mudah untuk melakukan pukulan bola di sebelah kanan dari tubuh
sehingga bola akan mudah dipukul dengan pukulan forehand.
2. Untuk melakukan pukulan forehand tidak perlu memutar pegangan raket.

Kelemahannya sebagai berikut.

1. Untuk melakukan pukulan backhand memerlukan kekuatan pergelangan tangan dan


kekuatan sendi bahu.
2. Mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola yang ada di depan net.

c. Backhand Grip

Cara melakukan sebagai berikut.

1. Raket dipegang dalam posisi miring.


2. Pada waktu memegang raket ibu jari berada di bagian belakang tangkai raket,
sedangkan jari-jari tangan diletakkan di bagian depan.

Keuntungannya sebagai berikut.

1. Memukul shuttlecock dengan pegangan ini dapat menghasilkan arah bola yang sulit
diduga.
2. Bola yang dipukul dapat berjalan cepat dan keras.
Kelemahannya sebagai berikut.

1. Dengan pegangan ini pemain akan mengalami kesulitan jika mengembali bola keras
yang arahnya ke samping kanan badan.
2. Pukulan bola keras dari lawan yang arahnya ke tubuh juga sulit untuk dikembalikan.

d. Combination Grip

Cara melakukan sebagai berikut.

1. Raket yang dipegang dalam posisi miring.


2. Jari telunjuk diletakkan di bagian depan menghadap ke ujung raket, ibu jari
memangkul di tangkai raket di sisi belakang dan jari-jari yang lain ditekuk di bawah
tangkai raket.

Keuntungan sebagai berikut.

1. Pegangan combination grip mudah mengubah tangkai raket menyesuaikan arah


datangnya bola.
2. Pegangan ini campuran antara jenis pegangan forehand grip dan backhand grip.

Kelemahannya adalah pegangan combination grip sulit dicermati. Sebab pegangan raket
combination grip mudah untuk melakukan pukulan bola yang datangnya ke arah tubuhnya
karena pegangan ini ibu jari mudah digeser.

C. Jenis-Jenis Pukulan

Pukulan dalam permainan bulu tangkis, antara lain sebagai berikut.


a. Servis
Pukulan servis, yaitu pukulan sajian bola pertama yang dilakukan pada awal permainan.
Servis merupakan pukulan untuk memperoleh nilai. Jika akan melakukan servis maka harus
memahami tipe permainan lawan. Kalau lawan mempunyai tipe permainan keras,
sebaiknya tidak melakukan servis tinggi. Seorang pemain bulu tangkis harus menguasai
berbagai jenis pukulan servis. Adapun jenis-jenis pukulan servis itu adalah sebagai berikut.
1) Servis Pendek (Short Service)

Servis pendek (short service) dapat dilakukan secara forehand ataupun backhand.
Pukulan servis pendek diusahakan bola serendah mungkin dengan ketinggian net sehingga
lawan akan mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola.
Cara melakukan servis pendek forehand sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri dengan sikap kaki kuda-kuda.


2. Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di samping badan dan tangan yang
lain melambungkan bola.
3. Setelah bola dilambungkan, bola dipukul secara pelan-pelan dengan menggunakan
pergelangan tangan diikuti berat badan digeser ke depan.

Cara melakukan servis pendek secara backhand sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri badan condong ke depan dengan sikap kaki kuda-kuda.
2. Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di depan badan di bawah pusat
dan tangan yang lain memegang bola.
3. Bola dilambungkan kemudian bola didorong dengan raket secara pelan-pelan
diusahakan bola dekat dengan ketinggian net.

2) Servis Tinggi (Lob Service)

Servis ini dilakukan dengan pukulan yang keras dan bola diusahakan berjalan melambung
tinggi kemudian bola sampai di garis bagian belakang. Servis tinggi juga dapat dilakukan
secara forehand dan backhand. Cara melakukan servis tinggi dengan pukulan
forehand adalah sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri kaki kuda-kuda, salah satu tangan diletakkan di samping badan
bagian belakang bawah dan tangan yang lain memegang bola.
2. Bola dipukul melambung sekuat tenaga dengan ayunan raket dari belakang ke arah
depan atas dan diusahakan melambung tinggi ke arah garis belakang.

Cara melakukan servis tinggi dengan pukulan backhand adalah sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri dengan posisi kaki kuda-kuda dan badan condong ke depan.
2. Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di depan tubuh di bawah pusat
dan tangan yang lain memegang bola.
3. Bola dilambungkan kemudian dipukul dengan raket ke arah depan secara keras.
Usahakan bola berjalan melambung ke arah lapangan bagian belakang.

b. Pukulan Lob
Pukulan lob dapat dilakukan dari atas kepala ataupun dari bawah. Menurut caranya, pukulan
lob dapat dilakukan dengan forehand dan backhand.
1). Pukulan lob forehand overhead cara melakukan sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri tangan yang memegang raket diletakkan di atas kepala bagian
belakang.
2. Arah datangnya bola dari atas dipukul dengan ayunan tangan dari belakang atas
dipukulkan ke arah bola.

2) Pukulan lob backhand overhead cara melakukan sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri kaki selebar bahu dengan tubuh sedikit miring.
2. Raket dipegang diletakkan di sebelah kiri dari tubuh di bagian atas kepala.
3. Bola dipukul dengan cara raket diayun ke depan atas sehingga bola melambung ke
arah lapangan bagian belakang lawan.

3) Pukulan lob forehand underhand cara melakukan sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu dengan tangan kanan memegang raket.
2. Bola yang datang dari arah lawan setelah turun dipukul dengan ayunan raket dari
bawah ke depan atas. Usahakan bola melambung ke arah garis belakang daerah
lapangan lawan.

4) Pukulan lob backhand underhand cara melakukan sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri kangkang tangan kanan memegang raket.


2. Bola yang datang ke arah bagian kiri tubuh dipukul dengan ayunan raket dari bawah
ke depan atas, bola diusahakan melambung ke arah lapangan lawan bagian belakang.

c. Pukulan Drive
Pukulan drive, yaitu jalannya bola mendatar cepat sehingga lawan akan kesulitan
mengembalikan bola. Pukulan drive biasanya diarahkan ke arah samping kanan atau
samping kiri lawan dan pukulan ini lebih banyak digunakan pada permainan ganda. Pukulan
drive juga dapat dilakukan dengan forehand ataupun backhand.

Pukulan drive forehand cara melakukan sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri kangkang menghadap ke arah samping kanan.


2. Pukulan bola datar dengan ayunan tangan dari belakang ke arah depan.

Pukulan drive backhand cara melakukan sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu pandangan mata ke arah samping kanan
dengan tubuh sedikit miring ke kanan.
2. Bola yang datang ke arah kanan dari tubuh dipukul dengan ayunan raket dari
belakang ke arah depan, diusahakan bola jalannya datar.

d. Pukulan Smes
Pukulan smes, yaitu pukulan yang keras dan bola jatuh di daerah lapangan lawan. Cara
melakukan sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu tangan kanan memegang raket yang
diletakkan di atas kepala bagian belakang.
2. Bola yang melambung dari lawan dipukul secepatnya dengan mengayunkan raket dari
atas ke depan bagian bawah.

e. Pukulan Dropshot

Pukulan dropshot, yaitu usaha memukul bola yang


diarahkan ke area lapangan lawan dekat dengan net. Pukulan dropshot dapat dilakukan dari
atas kepala ataupun dari bawah.
Cara melakukan sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu, tangan kanan memegang raket yang
diletakkan di atas kepala.
2. Bola dari lawan dalam ketinggian puncak dipukul dengan raket. Usahakan bola masuk
ke lapangan lawan dekat dengan net.

D. Sarana dan Peralatan


Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam permainan bulu tangkis, antara lain sebagai
berikut.
1. Lapangan Bulu Tangkis
Lapangan bulu tangkis yang sesuai dengan peraturan International Badminton Federation
(IBF) sebagai berikut.

Lapangan Bulutangkis

 Panjang lapangan: 13,40 meter digunakan untuk partai tunggal (single) dan ganda
(double).
 Lebar lapangan: 6,10 meter digunakan untuk partai ganda dan ukuran 5,18 meter
digunakan untuk partai tunggal. Ketentuan lain bahwa garis lapangan bulu tangkis
diusahakan yang berwarna jelas dan mudah dilihat, misalnya warna putih, kuning, dan
sebagainya.

2. Net atau Jaring


Net atau jaring dibuat dari tali yang halus berwarna hijau tua.
Ukuran net sebagai berikut.
a. Panjang net : 610 cm.
b. Lebar net: 76 cm.
c. Pita putih di sisi atas net berukuran 3,8 cm.

3. Tiang net
Tiang net dibuat dari bahan yang cukup kuat, misalnya besi. Tiang net bentuknya bulat
dengan jari tengah berukuran 3,8 cm. Tiang net dipasang di luar garis samping.

4. Tinggi Net
Net dipasang di bagian tengah lapangan dengan ketinggian 1,524 meter.

5. Kok (Shuttlecock)
Kok atau disebut shuttlecock terdiri atas kepala dan bulu kepala. Bahan untuk membuat kok
(shuttlecock), yaitu gabus yang berbentuk setengah bulatan yang dilapisi dengan kulit. Pada
gabus ditancapkan bulu unggas yang jumlahnya 14 sampai 16 helai. Garis tengah gabus,
yaitu 25–28 mm garis tengah diujung atas adalah 54–56 mm. Bulu-bulu itu diikat
dengan benang. Ketinggian bulu dari permukaan gabus hingga permukaan atas, yaitu 64–74
mm. Kok yang standart beratnya antara 4,73–5,50 gram.
6. Raket (Pemukul)
Alat untuk memukul kok (suttlecock) dalam permainan bulu tangkis disebut raket. Raket
beratnya kurang dari 150 gram. Bahan yang digunakan untuk membuat raket yaitu:
a. kayu,
b. aluminium,
c. kayu dan aluminium,
d. fiberglas, dan
e. arang (carbonex).

E. Peraturan Permainan Bulu Tangkis

1. Servis
Peraturan melakukan servis, dalam permainan bulu tangkis sebagai berikut.
1) Pada waktu akan servis shuttlecock diletakkan di depan badan di bawah garis pinggang.
2) Raket yang dipegang untuk servis harus dalam keadaan miring.
3) Waktu melakukan servis harus hanya ada satu gerakan raket.
4) Penerima atau receiver tidak boleh memindahkan kaki dari lapangan (court) sebelum
shuttlecock dipukul dengan raket. Servis yang tidak memenuhi peraturan yang berlaku
dinyatakan suatu kesalahan (fault) oleh wasit. Jika ada server melakukan pukulan servis salah
(fault) maka nilai diberikan kepada pihak lawan dan pindah servis.

2. Menghitung Angka atau Nilai


Dalam permainan bulu tangkis baik putra maupun putri sistem penilaiannya menggunakan
rally point, yaitu dengan jumlah nilai setiap game 21 dan apabila terjadi kedudukan nilai 20–
20 maka disebut deuce atau yus sehingga mencari kemenangan setelah kedudukan nilai 20–
20 harus mencari nilai selisih nilai 2 lebih dulu harus diraih. Bulu tangkis adalah suatu
permainan yang setiap pemainnya memerlukan bantuan sebuah raket. Sebagai pengganti bola
dipergunakan sebuah kok (shuttlecock) yang dipukul secara bergantian oleh setiap regu yang
sedang bertanding. Teknik dasar memukul bola dalam permainan bulu tangkis adalah
pukulan servis, pukulan lob, drive, dropshort, smes, dan netting.
UJI KOMPETENSI

I. Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaaban yang tepat!
1. Menurut sejarah permainan bulu tangkis berasal adari permainan yang bernama…….
a. Poona
b. Paana
c. Badminton
d. Minto
e. Mintonette

2. Permainan bulu tangkis berasal dari Negara………


a. Indonesia
b. India
c. Inggris
d. China
e. Amerika Serikat

3. International badminton federation (IBF) berdiri pada tanggal………..


a. 5 mei 1943
b. 10 mei 1943
c. 5 juni 1934
d. 5 juli 1934
e. 10 juli 1934

4. Teknik atau cara memegang raket bulu tangkis ada empat cara. Yaitu cara memegang
raket grip dengan memutar ½ putaran ke kiri disebut dengan pegangan cara………
a. Pryngpon grip
b. England grip
c. Shakehand grip
d. Backhand grip
e. Handle grip

5. Pada pertandingan bulu tangkis putra deuce (yus) diberikan apabila kedudukan
angka…….
a. 17 – 17
b. 18 -18
c. 19 -19
d. 20- 20
e. 21 – 21

6. Sedangkan Pada pertandingan bulu tangkis putri deuce (yus) diberikan apabila
kedudukan angka…….
a. 17 – 17
b. 18 -18
c. 19 -19
d 20- 20
e. 21 – 21
7. Teknik pukulan dengan tujuan untuk melambungkan shoottlecock setinggi mungkin
mengarah jauh ke garis belakang adalah………
a. Pukulan servis
b. Pukulan lop
c. Pukulan dropshot
d. Pukulan smash
e. Pukulan drive

8. Pukulan yang jatuhnya dekat net disebut pukulan………..


a. Service
b. Lop
c. Smash
d. Sdopshot
e. Drive

9. Seorang pemain dinyatakan menang dalam satu set permainan bulu tangkis apa bila
telah mencapai angka……..
a. 11
b. 25
c. 15
d. 20
e. 21

10. Organisasi induk bulu tangkis Indonesia adalah…………….


a. PSSI
b. PBSI
c. PASI
d. FIBA
e. FIFA

11. Permainan bulu tangkis biasannya dimainkan oleh sebagai berikut, kecuali. . .
a. Tunggal Pria
b. Ganda Pria
c. Triple Pria
d. Ganda Campuran
e. Tunggal Wanita

12. Bagian tangan antara ibu jari dan jari telunjuk, menempel pada bagian permukaan
tangkai yang gepeng atau pipih adalah cara ...
a. Amerika
b. Campuran
c. Inggris
d. Backhand
e. Grip
13. Dalam permainan bulu tangkis pukulan yang paling utama adalah ...
a. Smas
b. Drive
c. Forehand
d. Service
e. Backhand
14. Berikut bukan jenis pukulan dalam bulu tangkis adalah ....
a. Lob
b. Smash
c. Dropshot
d. Topspin
15. Pada permainan bulu tangkis apabila kedua lawan mendapatkan nilai sama maka akan
...
a. Deuce
b. Poin
c. Poll
d. Kalah
e. Habis
16. Ada berapa cara memegang raket yang bener pada permainan bulu tangkis ...
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
17. Pukulan yang jatuhnya dekat net pada permainan bulu tangkis disebut ...
a. Servis
b. Lob
c. Smash
d. Dropshot
e. Drive
18. International badminton federation (IBF) berdiri ....
a. 5 mei 1943
b. 10 mei 1943
c. 5 juli 1934
d. 10 juli 1934
e. 5 juni 1943
19. Ukuran lebar lapangan bulu tangkis adalah ....
a. 6m
b. 6,15m
c. 10m
d. 7m
e. 6,25m
20. Tinggi net dalam permainan bulu tangkis adalah ...
a. 2 m
b. 1,5 m
c. 1 m
d. 1,20 m
e. 1,24m
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Apa yang dimaksud dengan pola pukulan bulutangkis?


2. Jelaskan apa yang dimaksud posisi bersisian pada bulutangkis permainan
ganda?
3. Jelaskan keuntungan posisi bersisian?
4. Jelaskan keuntungan foemasi di muka dan di belakang pada permainan
bulutangkis?
5. Sebutkan tiga alasan mengapa sasaran pukulan drop adalah tengan lapangan
lawan?
6. Sebutkan sistem penilaian dalam permainan bulu tangkis!
7. Sebutkan teknik teknik dasar permainan bulu tangkis !
8. Apa yang dimaksud dengan raket?
9. Apa pengertian dari KOK dalam permainan bulu tangkis ?
10. Perbedaan pukulan backhand dan forehand!

You might also like