You are on page 1of 14

MELAKUKAN TINDAKAN MENIMBANG BERAT BADAN

TERHADAP AGNETIA S. MUHUR UMUR 4 TAHUN

DIAGNOSA GEA DI PUSKESMAS LA’O

OLEH

NAMA : AVILA JEN

NPM : 16.15401.003

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ST. PAULUS RUTENG

TAHUN AKADEMIK 2017/2018


PENGESAHAN

Laporan ini telah disetujui dan disahkan pada:

Hari/Tanggal :

Tanggal/Bulan/Tahun :

Clinical instructure Praktikan

Shopia Denis Mariana Kume Avila Jen

Clinical Teacher

..............................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat sangat diperlukan dalam mengisi

pembangunan. Salah satu upaya pembangunan peningkatan derajat kesehatan

adalah perbaikan gizi masyarakat. Gizi yang seimbang dapat meningkatkan

kesehatan tubuh, kecerdasan dan menjadikan pertumbuhan yang normal (Depkes

RI, 2006).

Namun sebaliknya, apabila kebutuhan gizi seseorang tidak seimbang akan

muncul masalah-masalah seperti Kurang Energi Protein (KEP), Kurang Vitaman

A (KVA), Gangguan Akibat Kekurangan Yoidum (GAKY) dan anomia gizi besi

(Depkes RI, 2006).

Khusus untuk masalah Kurang Energi Protein (KEP) atau yang biasa

dikenal dengan gizi buruk merupakan masalah yang sangat sulit ditanggulangi.

Seseorang yang mengalami gizi buruk akan rentang terkena penyakit karena

sistem imun (kekebalan tubuh) sangat lemah sehingga mikrooganisir penyebab

penyakit akan mudah masuk ke dalam tubuh. Apabila terjadi hal demikian, maka

pertumbuhan dan perkembangan seseorang akan menjadi terhambat (Depkes RI,

2006).

Salah satu cara untuk menumbuh status gizi seseorang adalah dengan

mengatahui berat badan seseorang, dapat ditentukan status gizi dari orang tersebut

(Depkes RI, 2006). Oleh karena itu laporan ini dibuat agar pasien yang dilakukan

penimbangan berat badan mengetahui berat badannya.

1
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui cara penimbangan berat badan dengan baik dan benar serta bisa

membaca hasil penimbangan berat badan secara akurat.

2. Tujuan Khusus

 Mahasiswa dapat mengetahui pengertian berat badan.

 Mahasiswa dapat mengetahui pengukuran berat badan.

 Mahasiswa dapat mengetahui penilaian berat badan.

 Mahasiswa dapat mengetahui penilaian berat badan.

 Mahasiswa dapat mengetahui pertumbuhan berat badan.

 Mahasiswa dapat mengetahui cara penimbangan berat badan.

 Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah penimbangan berat badan.

C. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan tentang cara

menimbang berat badan yang baik dan benar serta dapat menerapkannya

dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Institusi Pendidikan

Mampu memberikan pengetahuan tentang cara dan langkah-langkah

penimbangan berat badan yang baik dan benar.

b. Bagi Lembaga Kesehatan

Mampu memberikan pelayanan yang nyaman dan memuaskan kepada

masyarakat serta memberitahukan hasil pemeriksaan yang akurat.

2
c. Bagi Pasien

Mendapatkan palayanan yang nyaman dan memuaskan dari tenaga

kesehatan terkait dengan penimbangan berat badan.

d. Bagi Penulis

Mampu mengembangkan dan mengaplikasikan pengetahuan tentang berat

badan ketika memberikan pelayanan kepada pasien.

e. Bagi Praktikan Selanjutnya

Dapat menjadi bahan bacaan untuk menambah informasi dan pengetahuan

tentang penimbangan berat badan.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Berat Badan

Berat badan adalah pengukuran antropometri yang terpenting. Berat badan

merupakan hasil peningkatan dan penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh.

Berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik untuk mengetahui keadaan gizi

dan tumbuh kembang anak, sensitif terhadap perubahan, sedikit saja, pengukuran

abjektif dan dapat diulangi (Soejiningsih, 2005).

Berat badan harus selalu dimonitor agar memberikan informasi yang

memungkinkan intervensi gizi yang preventif sedini mungkin guna mengatasi

kecenderungan penurunan atau penambahan berat badan yang tidak dikehendaki.

Berat badan harus selalu dievaluasi dalam konteks riwayat berat badan yang

meliputi gaya hidup maupun status berat badan yang terakhir. Penentuan berat

badan dilakukan dengan cara menimbang (Anggraeni, 2012).

B. Pengukuran Berat Badan

Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau

penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, misalnya tulang otot organ tubuh

dan cairan tubuh sehingga dapat diketahui status gizi dan tumbuh kembang anak.

Berat badan juga dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosisi dan makanan

yang diperlukan dalam tindakan pengobatan (Hidayat, 2008).

4
C. Penilaian Berat Badan

Penilaian berat badan berdasarkan usia menurut WHO (World Health

Organization) dengan standar NCHS (National Center for Health Statistics) yaitu

menggunakan presentil sebagai berikut:

 Presentil kurang atau sama dengan tiga termasuk kategori menutrisi penilaian

berat badan berdasarkan tinggi badan menurut WHO yaitu menggunakan

presentase dan median sebagai berikut:

a) Antara 09 – 100% dikatakan malnutrisi sedang dan kurang dari

80%dikatakan malnutrisi akut (watting)

b) Presentil 75 – 25% dikatakan normal, presentil 10% dikatakan malnutrisi

sedang dan kurang dari presentil dikatakan malnutrisi berat (Hidayat,

2008).

D. Pertumbuhan Berat Badan

Salah satu cara untuk mengetahui pertumbuhan balita terutama pada ukuran

berat badan dapat menggunakan ukuran atas standar yang telah ditetapkan WHO,

sebagai berikut:

Rata-rata pertumbuhan berat badan menurut tinggi dan umur:

Usia Bayi Tinggi Badan Berat Badan


(Tahun) (cm) (kg)
1 50 3
2 76 10
3 85 12
4 95 14
5 102 16
6 110 18
116 20

5
Pada masa pertumbuhan, berat badan bayi dibagi menjadi dua yaitu 0 – 6

bulan dan usia 6 – 12 bulan. Dari usia 0 – 6 bulan pertumbuhan berat badan akan

mengalami penambahan setiap minggu sekitar 140 – 200 gram dan berat

badannya akan menjadi dua kali cepat dari berat badan lahir pada akhir bulan ke-

6, sedangkan pada usia 6 – 12 bulan terjadi penambahan setiap minggu sekitar 25

– 40 gram dan pada akhir bulan ke-12 akan terhadi penambahan tiga kali lipat dari

berat badan lahir. Pada masa bermain terjadi penambahan berat badan sekitar

empat kali lipat dari berat badan lahir pada usia kurang lebih 2,5 tahun, serta

penambahan berat badan setiap tahunnya adalah 2 – 3 kg. Pada masa sekolah dan

praskeolah akan terjadi penambahan berat badan setiap tahunnya kurang lebih 2 –

3 kg (Hidayat, 2008).

E. Cara Penimbangan Berat Badan

Berat badan bayi ditimbang dengan timbangan bayi, sedangkan pada anak

dengan timbangan berdiri. Sebelum menimbang periksa lebih dahulu apakah alat

sudah dalam keadaan seimbang (jarum menunjukkan angka nol). Bayi ditimbang

dalam posisi berbaring terlentang atau duduk tanpa baju, sedangkan anak

ditimbang pada posisi berdiri tanpa sepatu dengan pakaian minimal (Latief,

2008).

Balita yang akan ditimbang sebaiknya memakai pakaian yang tipis agar

tidak mempengaruhi hasil timbangan (Supriasa, 2007).

F. Langkah-langkah Penimbangan Berat Badan

a) Persiapan

 Persiapan alat

- Timbangan injak

6
- Handuk dan kertas

- Buku tulis/catatan, pulpen

 Persiapan pasien

- Memakai baju yang tipis

- Melepaskan alas kaki

 Persiapan praktikan

- Menyambut klien dan keluarga dengan ramah dan sopan

- Memperkenalkan diri kepada klien dan keluarga

- Tanggap terhadap reaksi dan kontak mata

- Sabar dan teliti

- Memberitahu dan menjelaskan tindakan yang akan dilakukan

- Beritahukan kepada pasien bahwa klien akan ditimbang

 Pelaksanaan

- Tempatkan handuk dan kertas di atas timbangan apabila bertujuan

untuk menimbang berat badan bayi (tujuannya agar bayi tetap merasa

hangat).

- Bantu klien naik ke atas timbangan

- Atur posisi klien

- Atur rasio berat

- Bantu klien turun dari timbangan

- Memberitahukan hasil penimbangan berat badan kepada klien

7
BAB III

TINJAUAN KASUS

LAPORAN KASUS

PENGUKURAN BERAT BADAN

Nama : An. Agnetia S. Muhur

Umur : 4 tahun

Alamat : La’o

Diagnosa : GEA

Terapi : Donpaidone 3 X ½

PCT 150 gr 3 X ½

Zine 20 gr 1 X 1

A. Persiapan

1) Persiapan alat

 Timbangan

2) Persiapan pasien

Melepaskan jaket dan sepatu

3) Persiapan praktikan

 Menyambut pasien dengan sopan dan ramah

 Menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan timbang berat

badan

B. Pelaksanaan

1) Meminta izin kepada pasien dan menjelaskan tujuan dari penimbangan

berat badan yaitu agar pasien dapat mengetahui berat badannya.

2) Meminta pasien berdiri di atas timbangan.

8
3) Melihat jarum pada timbangan.

4) Membaca hasil dan memberitahu bahwa berat badan anak Agnetha 14,5

kg.

5) Meminta pasien kembali pada posisi semula.

6) Dokumentasi.

9
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berat badan merupakan pengukuran antropometri yang terpenting. Berat

badan merupakan hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada

tubuh. Berat badan dapat dipakai sebagai indikator yang terbaik utnuk mengetahui

keadaan gizi dan tumbuh kembang anak.

Pengukuran berat badan balita menggunakan timbangan yang bagian

atasnya ada tempat untuk membaringkan bayi dengan posisi tidur terlentang.

B. Saran

a. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan mampu memberikan penjelasan tentang penimbangan berat

badan dengan baik sehingga mahasiswa dapat memahami dan

mengaplikasikannya.

b. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan memberikan pelayanan yang aman dan nyaman kepada pasien.

c. Bagi Pasien

Diharapkan pasien menerima dan memahami tindakan yang diberikan oleh

tenaga kesehatan terkait dengan penimbangan berat badan.

d. Bagi Penulis

Diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan tentang penimbangan berat

badan saat memberikan pelayanan kepada masyarakat.

10
e. Bagi Praktikan Selanjutnya

Diharapkan selalu belajar dan mencari pengetahuan tentang penimbangan

berat badan agar dapat diterapkan dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2009). Internet. Penimbangan Berat Badan.

Barbara R. Hegner, dkk. 2003. Asisten Keperawatan, Suatu Pendekatan Proses


Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran.

Utiyah, Mussifatur, dkk. 2008. Praktik Keterampilan Dasar Praktik Klinik Untuk
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

12

You might also like