Professional Documents
Culture Documents
Berat Badan
Berat Badan
OLEH
NPM : 16.15401.003
Hari/Tanggal :
Tanggal/Bulan/Tahun :
Clinical Teacher
..............................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
RI, 2006).
A (KVA), Gangguan Akibat Kekurangan Yoidum (GAKY) dan anomia gizi besi
Khusus untuk masalah Kurang Energi Protein (KEP) atau yang biasa
dikenal dengan gizi buruk merupakan masalah yang sangat sulit ditanggulangi.
Seseorang yang mengalami gizi buruk akan rentang terkena penyakit karena
penyakit akan mudah masuk ke dalam tubuh. Apabila terjadi hal demikian, maka
2006).
Salah satu cara untuk menumbuh status gizi seseorang adalah dengan
mengatahui berat badan seseorang, dapat ditentukan status gizi dari orang tersebut
(Depkes RI, 2006). Oleh karena itu laporan ini dibuat agar pasien yang dilakukan
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui cara penimbangan berat badan dengan baik dan benar serta bisa
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
menimbang berat badan yang baik dan benar serta dapat menerapkannya
2. Manfaat Praktis
2
c. Bagi Pasien
d. Bagi Penulis
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
merupakan hasil peningkatan dan penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh.
Berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik untuk mengetahui keadaan gizi
dan tumbuh kembang anak, sensitif terhadap perubahan, sedikit saja, pengukuran
Berat badan harus selalu dievaluasi dalam konteks riwayat berat badan yang
meliputi gaya hidup maupun status berat badan yang terakhir. Penentuan berat
penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, misalnya tulang otot organ tubuh
dan cairan tubuh sehingga dapat diketahui status gizi dan tumbuh kembang anak.
Berat badan juga dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosisi dan makanan
4
C. Penilaian Berat Badan
Organization) dengan standar NCHS (National Center for Health Statistics) yaitu
Presentil kurang atau sama dengan tiga termasuk kategori menutrisi penilaian
2008).
Salah satu cara untuk mengetahui pertumbuhan balita terutama pada ukuran
berat badan dapat menggunakan ukuran atas standar yang telah ditetapkan WHO,
sebagai berikut:
5
Pada masa pertumbuhan, berat badan bayi dibagi menjadi dua yaitu 0 – 6
bulan dan usia 6 – 12 bulan. Dari usia 0 – 6 bulan pertumbuhan berat badan akan
mengalami penambahan setiap minggu sekitar 140 – 200 gram dan berat
badannya akan menjadi dua kali cepat dari berat badan lahir pada akhir bulan ke-
– 40 gram dan pada akhir bulan ke-12 akan terhadi penambahan tiga kali lipat dari
berat badan lahir. Pada masa bermain terjadi penambahan berat badan sekitar
empat kali lipat dari berat badan lahir pada usia kurang lebih 2,5 tahun, serta
penambahan berat badan setiap tahunnya adalah 2 – 3 kg. Pada masa sekolah dan
praskeolah akan terjadi penambahan berat badan setiap tahunnya kurang lebih 2 –
3 kg (Hidayat, 2008).
Berat badan bayi ditimbang dengan timbangan bayi, sedangkan pada anak
dengan timbangan berdiri. Sebelum menimbang periksa lebih dahulu apakah alat
sudah dalam keadaan seimbang (jarum menunjukkan angka nol). Bayi ditimbang
dalam posisi berbaring terlentang atau duduk tanpa baju, sedangkan anak
ditimbang pada posisi berdiri tanpa sepatu dengan pakaian minimal (Latief,
2008).
Balita yang akan ditimbang sebaiknya memakai pakaian yang tipis agar
a) Persiapan
Persiapan alat
- Timbangan injak
6
- Handuk dan kertas
Persiapan pasien
Persiapan praktikan
Pelaksanaan
untuk menimbang berat badan bayi (tujuannya agar bayi tetap merasa
hangat).
7
BAB III
TINJAUAN KASUS
LAPORAN KASUS
Umur : 4 tahun
Alamat : La’o
Diagnosa : GEA
Terapi : Donpaidone 3 X ½
PCT 150 gr 3 X ½
Zine 20 gr 1 X 1
A. Persiapan
1) Persiapan alat
Timbangan
2) Persiapan pasien
3) Persiapan praktikan
badan
B. Pelaksanaan
8
3) Melihat jarum pada timbangan.
4) Membaca hasil dan memberitahu bahwa berat badan anak Agnetha 14,5
kg.
6) Dokumentasi.
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
badan merupakan hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada
tubuh. Berat badan dapat dipakai sebagai indikator yang terbaik utnuk mengetahui
atasnya ada tempat untuk membaringkan bayi dengan posisi tidur terlentang.
B. Saran
mengaplikasikannya.
c. Bagi Pasien
d. Bagi Penulis
10
e. Bagi Praktikan Selanjutnya
masyarakat.
11
DAFTAR PUSTAKA
Utiyah, Mussifatur, dkk. 2008. Praktik Keterampilan Dasar Praktik Klinik Untuk
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
12