You are on page 1of 11

TRANSTHEORITICAL MODEL

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Promosi Kesehatan (Promkes)
yang dibimbing oleh Ibu Kasiati S.Kep,Ns.,M.Kep

Oleh
1. Meysy Cahaya (1601200014)
2. Oldi Yaska Sasa B.R (1601200015)
3. Wahyu Pangestu W. (1601200017)
4. M. Sudrajat Pambudi (1601200018)
5. Vita Rahayu (1601200019)
6. Alfi Laily Sa’adah (1601200020)
7. Ana Afifatuzzahro (1601200021)

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN LAWANG
D-III KEPERAWATAN
Juli 2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-taufik dan hidayahnya sehingga penulis mampu menyelesaikan
penyusunan makalah Promosi Kesehatan yang berjudul “Transtheoritical Model”.
Sholawat serta salam senantiasa terlimpah curahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW yang telah berhasil memimpin, membimbing, dan menuntun
manusia dari alam jahiliyah menuju kezaman beradab ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini tidak lepas dari campur
tangan berbagai pihak khususnya dosen pembimbing yang telah membimbing
penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini.Oleh karena itu, penulis sangat
berterima kasih khususnya kepada Ibu Kasiati.
Dengan segala kerendahan hati penulis, bahwa masih banyak kekurangan dan
kekeliruan dalam penyusunan tugas akhir ini.Oleh karena itu, penulis sebagai
manusia biasa mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan di masa yang akan
datang.
Akhirnya, semoga penyusunan tugas ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
semua dalam mengetahui terori yang mendukung dalam Promosi Kesehatan.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Transtheoritical Model ......................................................................
2.2 Proses Transtheoritical Model ………………………………………………
2.3 Penerapan Transthoritical Model ……………………………………………

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ....................................................................................................
3.2 Saran ...............................................................................................................

DAFTAR RUJUKAN ...........................................................................................


LAMPIRAN .........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


The Transtheoretical Model menurut Prochaska dan Diclement, 1983 adalah
suatu model yang integrative tentang perubahan perilaku. Kunci pembangun dari
teori lain yang terintegrasi. Model ini menguraikan bagaimana orang-orang
memodifikasi perilaku masalah atau memperoleh suatu perilaku yang positif dari
perubahan perilaku tersebut.
Model ini adalah suatu perubahan yang disengaja untuk mengambil suatu
keputusan dari individu tersebut. Model melibatkan emosi, pengamatan dan
perilaku, melibatkan pula suatu kepercayaan diri.
Catatan/Kertas ini akan mempertunjukkan aplikasi dari Transtheoretical
Model itu. Model telah sebelumnya berlaku untuk suatu perilaku masalah yang
luas. Ini meliputi perhentian merokok, latihan, diet rendah yang gemuk,
radon/radium yang menguji, alkohol menyakititi, berat/beban mengendalikan,
kondom gunakan untuk perlindungan HIV, perubahan keorganisasian,
penggunaan dari sunscreens untuk mencegah kanker kulit, obat/racun menyakititi,
pemenuhan medis, mammography menyaring, dan menekan manajemen. Dua dari
aplikasi ini akan diuraikan secara detil, merokok manajemen tekanan dan
perhentian. Yang terdahulu menghadirkan area yang dengan baik diteliti di mana
berbagai test dari model ada tersedia dan intervensi efektif didasarkan pada model
telah dikembangkan dan dievaluasi di berbagai percobaan/pengadilan yang klinis.
Yang belakangan menghadirkan suatu area permasalahan di mana riset yang
didasarkan pada Transtheoretical Model adalah di langkah-langkah yang
perkembangan.
1.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah:

1. Apa yang dimaksud transtheoritical model?


2. Bagaimana proses the transtheoritical model?
3. Bagiamana contoh penerapan transtheoritical model?

1.3 Tujuan

Adapun tujuannya ialah:


1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan transtheoritical model.
2. Untuk mengetahui proses yang terjadi pada transtheoritical model.
3. Untuk mengetahui contoh penerapan transtheoritical model.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian

Suatu model yang teoritis tentang perilaku ubah, yang telah (menjadi) basis
untuk mengembangkan intervensi yang efektif untuk mempromosikan perubahan
perilaku kesehatan. Transtheoretical Model ( Prochaska & Diclemente, 1983;
Prochaska, DiClemente, & Norcross, 1992; Prochaska & Velicer, 1997) adalah suatu
model yang integratif tentang perubahan perilaku. Kunci membangun dari teori
lainnya terintegrasi. Model menguraikan bagaimana orang-orang memodifikasi suatu
perilaku masalah atau memperoleh suatu perilaku yang positif. Pengaturan yang pusat
membangun dari model adalah Langkah-langkah perubahan. Model juga meliputi
satu rangkaian variabel yang mandiri, proses merubah perilaku, dan satu rangkaian
hasil mengukur, termasuk Decisional Balance dan timbangan Temptation. Processes
from Change adalah sepuluh aktivitas perilaku dan teori yang memudahkan
perubahan. Model ini akan diuraikan di detil yang lebih besar di bawah.

2.2 Proses Transtheoretical Model

Kemunduran terjadi ketika individu berbalik ke suatu lebih awal langkah


perubahan. Berbuat tidak baik lagi adalah satu format dari kemunduran, menyertakan
kemunduran dari Maintenance atau Action [bagi/kepada] suatu langkah yang lebih
awal. Model ini dikembangkan dari pengalaman dalam pelaksanaan program yang
berhubungan dengan perilaku merokok dan pemakaian obat-obatan terlarang.
Program ini meneliti perubahan sebagai sesuatu proses dan mengakui bahwa tiap
orang memiliki tingkat kesediaan atau motivasi yang berbeda untuk berubah.
Transtheoretical model mengemukakan tahap-tahap (stage) terpisah. Melalui tahap-
tahap ini, seseorang dapat berubah ke arah perilaku sehat jangka panjang yang positif.
Enam tahap tersebut adalah:
1. Pra Kontemplasi (belum menyatakan/ belum siap untuk berubah)

2. Kontemplasi (mempertimbangkan untuk berubah)

3. Persiapan (komitmen yang serius untuk berubah)

4. Aksi (perubahan di mulai)

5. Pemeliharaan ( mempertahankan perubahan)

Tahap Perubahan menurut Transtheoretical model

 Pra Perenungan (Precontemplation)

Pada tahap ini seseorang tidak peduli untuk melakukan aksi terhadap masa
depan yang dapat diperkirakan. Pengukuran biasanya diukur dalam enam bulan
berikutnya.Rasa ketidakpedulian ini terjadi disebabkan oleh kurang tahunya
mengenai konsekuensi suatu perilaku.

 Perenungan (Contemplation)

Pada tahap ini seseorang peduli untuk berubah pada enam bulan
berikutnya.Individu lebih peduli dalam kemungkinan perubahan.Akan tetapi,
seringkali peduli terhadap konsekuensi secara akut.

 Persiapan (Preparation)

Pada tahap ini seseorang peduli melakukan aksi dengan secepatnya di masa
mendatang.Pengukuran dilakukan biasanya pada bulan berikutnya.Seseorang pada
tahap ini secara khusus melakukan beberapa aksi yang signifikan pada tahun
sebelumnya.
 Aksi (Action)

Tahap dimana seseorang telah melakukan modifikasi spesifik pada gaya


hidupnya selama enam bulan terakhir. Pada tahap ini aksi sudah dapat diamati. Dalam
transtheoretical model, aksi hanya ada sekali dari lima tahap dan tidak semua
modifikasi perilaku disebut aksi.

 Pemeliharan (Maintenance)

Pada tahap yang terakhir ini seseorang berupaya untuk mecegah munculnya
perilaku yang tidak diinginkan. Akan tetapi seringkali seseorang tidak menerapkan
proses perubahan aksinya.

2.3 Penerapan Transtheoretical Model

Model ini sebelumnya telah diterapkan dalam berbagai masalah perilaku.


Berhenti merokok, olahraga, diet rendah lemak, pengujian radon, penyalahgunaan
alkohol, mengontrol berat badan, penggunaan kondom untuk perlindungan HIV,
perubahan organisasi, penggunaan tabir surya untuk mencegah kanker kulit,
penyalahgunaan obat, kepatuhan medis, skrining mamografi, dan manajemen stres.
Salah satu contoh yang akan dijelaskan secara rinci adalah berhenti merokok.

1. Pra kontemplasi: Perokok cenderung menghindari membaca, berbicara atau


berpikir tentang bahaya rokok.
2. Kontemplasi: Orang tersebut (perokok) sudah mulai mengetahui atau
menyadari bahwa perilaku yang ia miliki adalah sebuah masalah dan mulai
melihat keuntungan dan kerugian yang bisa ditimbulkan jika ia tetap
melakukan perilaku tersebut.
3. Persiapan: Orang tersebut sudah mulai memiliki keinginan untuk melakukan
perubahan perilaku dan mungkin ia mulai dari sesuatu yang kecil, seperti
perlahan-lahan mengurangi jumlah rokok yang biasanya dihabiskan
4. Aksi: Perokok sudah memulai untuk tidak merokok lagi.
5. Pemeliharaan: Perokok mempertahankan untuk tidak merokok lagi walaupun
kadang terdapat godaan.

Aplikasi transtheoritical model juga dapat dilakukan pada program diet seseorang.
Dengan tahap-tahapannya adalah:

1. Pra kontemplasi: Awalnya orang yang memiliki bentuk tubuh kurang ideal
dan memiliki permasalahan dalam kesehatan tubuh menghindari segala
promosi program diet. Bahkan, terkesan tidak percaya dengan segala program
diet yang ada.
2. Kontemplasi: Orang tersebut sudah mulai mengetahui atau menyadari bahwa
perilaku yang ia miliki adalah sebuah masalah dan mulai melihat keuntungan
dan kerugian yang bisa ditimbulkan jika ia tetap melakukan perilaku tersebut.
3. Persiapan: Orang tersebut sudah mulai memiliki keinginan untuk melakukan
perubahan perilaku dan mungkin ia mulai dari sesuatu yang kecil, seperti
perlahan-lahan membenahi pola makan dan melakukan olahraga meski belum
rutin.
4. Aksi: Pemilik tubuh yng kurang ideal sudah memulai untuk mengatur pola
makan dan melakukan olahraga rutin.
5. Pemeliharaan: Orang tersebut mempertahankan untuk tetap mengatur pola
makan yang baik dan olahraga ketat, bahkan mungkin sampai menghitung
kadar kandungan yang ada di tiap makanan.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Transtheoritical Model ialah model yang membahas tentang perubahan


perilaku dari perilaku negative ke perilaku positif.

3.2 SARAN
Dengan adanya transtheoritical model, perawat diharapkan lebih bisa
memahami lagi tentang peubahan dari perilaku negative ke perilaku positif pasien dan
lingkungan sekitar.
DAFTAR RUJUKAN

Frisly. 2012. Promosi Kesehatan Transtheoritichal Model,


(https://frisly777.wordpress.com/2012/01/14/promosi-kesehatan-trans-
theoritical-model/), diakses pada 07 Juli 2017.

Hanif. 2013. Transtheoritichal Model, (http://hanif-


fpsi13.web.unair.ac.id/artikel_detail-155439-Psychology-
Transtheoretical%20Model%20dan%20Penerapannya.html), diakses pada 07
Juli 2017.

You might also like