You are on page 1of 9

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Modul dikatakan baik bila seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan termuat dalam
modul tersebut. Tujuan dari konsep ini adalah memberikan kesempatan peserta didik
mempelajari materi pembelajaran secara tuntas, karena materi belajar dikemas kedalam satu
kesatuan yang utuh. Jika harus dilakukan pembagian atau pemisahan materi dari satu standar
kompetensi/kompetensi dasar, harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keluasan
standar kompetensi/kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Selain itu sebuah modul tentu memiliki nilai Stand alone atau berdiri sendiri merupakan
karakteristik modul yang tidak tergantung pada bahan ajar/media lain, atau tidak harus
digunakan bersama-sama dengan bahan ajar/media lain. Dengan menggunakan modul, peserta
didik tidak perlu bahan ajar yang lain untuk mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada
modul tersebut. Jika peserta didik masih menggunakan dan bergantung pada bahan ajar lain
selain modul yang digunakan, maka bahan ajar tersebut tidak dikategorikan sebagai modul
yang berdiri sendiri.
Maka dari itu penulis akhirnya memberanikan diri membuat sebuah modul sejarah
dengan materi Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Eropa kelas XI SMA semester
genap.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia
C. Indikator
3.1.1 Menjelaskan latar belakan kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia
3.1.2 Melacak kronologi kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia
3.1.3 Menjelaskan sikap bangsa Indonesia dalam menerima kedatangan bangsa-bangsa Barat

D. Tujuan :
Peserta didik mampu untuk
• Menunjukkan peta jalur kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia
• Mendeskripsikan kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia
• Mendeskripsikan perkembangan kekuasaan Bangsa Eropa di Indonesia
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERKEMBANAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME EROPA
A. Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme
Kolonialisme adalah perluasan wilayah dengan membentuk negara - negara koloni di
seberang lautan dan tunduk pada negara induk, sedangkan imperialism adalah perluasan
wilayah sampai di luar batas wilayah negara aslinya.
B. Latar Belakang Masuknya Bangsa Eropa Ke Indonesia

Proses masuknya bangsa Eropa di Indonesia ialah pada saat jatuhnya konstantinopel ke
tangan Turki (1453), yang menyebabkan bangsa Eropa ingin mencari pusat atau sumber
dimana rempah - rempah itu berada.
· Ingin membuktikan bahwa bumi itu bulat.
· Kemajuan pengetahuan dan teknologi seperti kapal, kompas dan meriam.
· Hasrat untuk menjelajahi dunia.
· Melanjutkan perang salib.

· Tulisan Marcopolo dalam bukunya Book of Various Experiences (keajaiban dunia) yang
berisi kisah perjalanan Marcopolo yang menceritakan bahwa dearah Asia alamnya sangat
indah, subur dan memiliki banyak kekayaan alam.
· Buku tulisan Tom Pires (Suma Orriental) yang mengatakan bahwa Asia tanahnya sangat
subur dan iklimnya baik.
· Mewujudkan 3G yaitu Gold (mencari emas atau kekayaan), Glory (mencari kemuliaan atau
kejayaan) dan Gospel (penyebaran agama Kristen.
Hal di atas mendorong bangsa barat berlomba melakukan penjajahan samodra dan
berusaha mencari daerah Asia (Hindia Timur) guna mendapatkan rempah - rempah. Walaupun
mereka saling berebut wilayah, mereka tak segan - segan memaksa penduduk pribumi untuk
menjual hasil pertanian, tambang, hasi hutan hanya kepada bangsa barat yang paling pertama
karena mereka merasa menguasai daerah tersebut. Daerah - daerah yang mereka perebutkan
adalah kawasan Afrika, Asia dan Amerika.
Bangsa-bangsa barat melalui penjelajahan samudra, berhasil mencapai Indonesia
Bangsa barat yang berhasil mendarat di indonesia antara lain bangsa Portugis, Spanyol,
Belanda, dan Inggris. Kedatangan bangsa-bangsa eropa di indonesia pada awalnya melalui
persekutuan dagan. Persekutuan dagang bangsa eropa berusaha menguasai pedagangan
rempah-rempah di Indonesia melalui praktik monpoli. Jenis rempah-rempah yang dicari dan
dibutuhkan oleh bangsa Eropa adalah cengkih, lada, pala dan bunga pala yang disebut fuli.
Fungsi rempah-rempah adalah untuK bumbu/melezatkan masakaN, obat-obatan, dan
penghangat tubuh terutama pada musim dingin.
C. Bangsa Barat Yang datang ke Indonesia
Setelah mengetahui faktor pendorong masuknya kekuatan asing di Indonesia. Uraian
berikut ini dapat Anda pelajari mengenai penjelajahan bangsa-bangsa Eropa sejak akhir abad
15
1. Bangsa Portugis
Melalui penjelajahan samudra, bangsa Portugis berhasil mencapai India (Calcuta) tahun
1498 dann berhasil mendirikan kantor dagangnya di Goa (1509). Tahun 1551, Portugis berhasil
menguasai malaka, selanjutnya Portugis mengadakan hubungan dagang dengan Maluku yang
merupakan daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia.
Tahun 1512, Alfonso de Albuquerque mengurumkan beberapa buah kapal ke Maluku.
Awalnya masyarakat Maluku menyambut baik dan saling berebut menanamkan pangaruh
kepada Portugis agar dapat membeli rempah-rempah dan membantu masyarakat Maluku
menghadapi musuh-musuhnya.

Pada saat itu, kesultanan Ternate di Maluku diperintah oleh Kaicil Darus. Sultan
ternate itu meminta bantuan Portugis untuk mendirikan benteng di Ternate dengan tujuan agar
ternate terhindar dari kemungkinan serangan dari daerah lain. Tahun 1522 Portugis
mengabulkan pemintaan Sultan Ternate dengan mendirikan benteng Saint jhon. Pendirian
benteng tersebut ternyata harus dibayar mahal oleh Ternate karena Portugis menuntut imbalan
berupa hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate. Sultan ternate terpaksa harus
menandatangani perjanjian monopoli pendagangan dengan Portugis.
Perjanjian monopoli pendagangan rempah-rempah tersebut ternyata menimbulkan
kesengsaraan. Rakyat tidak dapat menjual rempah-rmpah secara bebas, rakyat ternate harus
menjual rempah-rempah kepada Portugis. Hal itu merugikan rayat
Oleh karena itu tejadi permusuhan antara rakyat ternate dan Portugis. Selain
mengadakan monopoli pendagangan rempah-rempah di maluku, portugis juga aktif
menyebarkan agama katolik dengan tokohnya Franciscus Xaverius.

2. Bangsa Spanyol
Kedatangan bangsa Portugis sampai di Indonesia (Maluku) segera diikuti oleh bangsa
Spanyol. Ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magelhaen, pada tanggal 7 April 1521
telah sampai di Pulau Cebu. Rombongan Magelhaen diterima baik oleh Raja Cebu sebab pada
waktu itu Cebu sedang bermusuhan dengan Mactan. Persekutuan dengan Cebu ini harus
dibayar mahal Spanyol sebab dalam peperangan ini Magelhaen terbunuh. Dengan
meninggalnya Magelhaen, ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Sebastian del Cano
melanjutkan usahanya untuk menemukan daerah asal rempah-rempah. Dengan melewati
Kepulauan Cagayan dan Mindanao akhirnya sampai di Maluku (1521). Kedatangan bangsa
Spanyol ini diterima baik oleh Sultan Tidore yang saat itu sedang bermusuhan dengan
Portugis.Sebaliknya, kedatangan Spanyol di Maluku bagi Portugis merupakan pelanggaran
atas “hak monopoli”. Oleh karena itu, timbullah persaingan antara Portugis dan Spanyol.
Sebelum terjadi perang besar, akhirnya diadakan Perjanjian Saragosa (22 April 1529) yang
isinya sebagai berikut. a. Spanyol harus meninggalkan Maluku, dan memusatkan kegiatannya
di Filipina. b. Portugis tetap melakukan aktivitas perdagangan di Maluku (Kemendikbud. 2016:
3. Bangsa Belanda
Pada tahun 1580 Portugis diduduki oleh Spanyol, sementara itu Belanda terlibat perang
kemerdekaan melawan Spanyol tahun 1568-1648 (lihat kegiatan Belajar 1) maka oleh Spanyol
para pedagang Belanda tidak diijinkan membeli rempah-rempah yang berpusat di Lisabon.
Para pedagang Belanda kemudian berusaha mencarikan sendiri pusat rempah-rempah di dunia
Timur.
Para petualang Belanda beruntung karena mereka memperoleh informasi perjalanan
bangsa Portugis ke Asia dan Indonesia dari Jan Huygen Van Lischoten, seorang penjelajah
Belanda yang ikut pelayaran Portugis sampai di Indonesia. Ia menulis buku yang berjudul
“Itinerario, Voyage Ofte Schipvert naer Oost ofte Portugaels Indiens “ (catatan perjalanan ke
Timur, atau Hindia Portugis).
Pada tahun 1596, Cornelis de Houtman dengan empat buah kapal berawak kapal 249
orang mendarat di Banten. Keberhasilan rombongan Van Neck dalam perdagangan rempah-
rempah, Akibatnya terjadi persaingan di antara pedagang-pedagang Belanda sendiri. Setiap
kongsi bersaing secara ketat. Di samping itu, mereka juga harus menghadapi persaingan
dengan Portugis, Spanyol, dan Inggris. Melihat gelagat yang demikian, Olden Barneveld
menyarankan untuk membentuk perserikatan dagang yang mengurusi perdagangan di Hindia
Timur. Pada tahun 1602 secara resmi terbentuklah Vereenigde Oost Indiesche Compagnie
(VOC) atau Perserikatan Dagang Hindia Timur. VOC membuka kantor dagangnya yang
pertama di Ambon (1602) di kepalai oleh Francois Wittert (Kemendikbud. 2016: 35) .
Tujuan dibentuknya VOC adalah sebagai berikut.
a. Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama pedagang Belanda.
b. Untuk memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan, baik dengan
sesama bangsa Eropa, maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
c. Untuk mendapatkan monopoli perdagangan, baik impor maupun ekspor
Kepemimpinan VOC dipegang oleh dewan beranggotakan 17 orang direktur yang
berkedudukan di Amsterdam. Oleh Pemerintahan Belanda, VOC diberi octrooi (hak-hak
istimewa) sebagai berikut :
1. Dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia
2. Berhak melakukan Monopoli perdagangan
3. Mencetak dang mengedarkan uang sendiri
4. Mengadakan perjanjian
5. Menaklukkan perang dengan negara lain
6. Menjalankan kekuasaan kehakiman
7. Pemungutan pajak
8. Memiliki angkatan perang sendiri
9. Mengadakan pemerintahan sendiri.
Untuk melaksanakan kekuasaannya di Indonesia diangkatlan jabatan Gubernur Jenderal VOC
antara lain:
1. Pieter Both, merupakan Gubernur Jenderal VOC pertama yang memerintah tahun
1610-1619 di Ambon.
2. Jan Pieterzoon Coen, merupakan Gubernur Jenderal kedua yang memindahkan pusat
VOC dari Ambon ke Jayakarta (Batavia). Karena letaknya strategis di tengah-tengah Nusantara
memudahkan pelayaran ke Belanda.
Setelah berpusat di Batavia, VOC melakukan perluasan kekuasaan dengan pendekatan
serta campur tangan terhadap kerajaan-kerajaan di Indonesia antara lain Mataram, Banten,
Banjar, Sumatra, Gowa (Makasar) serta Maluku. Akibat hak monopoli yang dimilikinya. VOC
memaksakan kehendaknya sehingga menimbulkan permusuhan dengan kerajaan-kerajaan di
Nusantara. Untuk menghadapi perlawanan bangsa Indonesia VOC meningkatkan kekuatan
militernya serta membangun benteng-benteng seperti di Ambon, Makasar, Jayakarta dan lain-
lain.

D. Bangsa Inggris
Inggris merupakan bangsa Eropa yang paling banyak memiliki daerah jajahan yaitu
benua Amerika bagian Utara, Australia, Afrika maupun Asia. Jajahan Inggris di Asia terutama
adalah India. Semenanjung Malaya. Bangsa Inggris mendirikan perusahaan dagang bernama
EIC ( East India Company) pada tahun 1600 yang bermarkas di Calanta India
Penjajahan Inggris di Indonesia berlangsung singkat yaitu sekitar 5 tahun. Inggris
menguasai pulau Jawa setelah melakukan penyerangan dengan menggunakan 60kapal dan
berhasil menguasai Batavia pada 26 Agustus 1811 kemudian diteruskandengan Kapitulasi
Tuntang pada 18 September 1811 Belanda menyerahkan Indonesia kepada Inggris. Saat itu
yang memimpin Indonesia adalah Stamford Raffles yang memiliki kebijakan - kebijakan
diantaranya. Raffles membagi pulau Jawa menjadi 16 Karesidenan, sistem ini diteruskan
Belanda sampai akhir pendudukan di Indonesia. Dengan adanya sistem karesidenan ini
memudahkan Inggris dalam mengorganisir pemerintahan. Selain itu juga mengubah sistem
pemerintahan ke corak barat Penghapusan kewajiban tanaman ekspor menjadi awal kebijakan
Raffles, selain itu Raffles juga menghapus pajak hasil bumi (Contingenten) serta sistem
penyerahan wajib (Verplichte leverentie) yang dahulu diterapkan oleh VOC. Raffles
melakukan sistem sewa tanah untuk mendapatkan pemasukan kas Inggris. Namun
pelaksanaannya mengalami kegagalan, ada 3 faktor yang menjadi penyebab kegagalan yaitu :
Sulitnya menentukan jumlah pajak tanah karena harus melakukan pengukuran dan penelitian
tentang kesuburan tanah, Sistem uang sebagai pajak yang harus dibayar belum berlaku
sepenuhnya di masyarakat Indonesia, Kepemilikan tanah masih bersifat tradisional. Pada
bidang hukum, Raffles mengubah pelaksanaan hukum yang sebelumnya pada pemerintahan
Daendels berorientasi pada ras (warna kulit) namun pada masa Raffles lebih cenderung pada
besar kecilnya kesalahan. Raffles menghapus adanya kerja rodi dan perbudakan, namun dalam
kenyataannya Raffles juga melakukan pelanggaran undang - undang dengan melakukan
kegiatan serupa.

PENUTUP
A. Rangkuman
Latarbelakang kedatangan bangs Barat ke Indonesia diataranya disebabkan oleh (1)
Jatuhnya Konstantinopel tahun 1453 ke tangan bangsa Turki; (2) Kemajuan ilmu dan
teknologi; (3) Keinginan untuk membuktikan bahwa bumi itu bulat; (4) Adanya buku Imago
Mundi yang menceritakan tentang perjalanan Marcopolo ke duniatimur yang kaya akan
rempah-rempah dan emas; (5) Adanya semangat Reconquesta: semangat pembalasan terhadap
kekuasaan Islam; (6) keinginan mencari daerah penghasil rempah-rempah.
Proses Masuknya bangsa Eropa ke Indonesia diawali dari proses penjelajahan samudra
yang akhirnya mendatangkan bangsa Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris.
B. Latihan
Pilih Satu Jawaban yang paling tepat !
1. Perhatikan data berikut!
1) Adanya pelaksanaan system tanam pakda yang mendatangkan keuntungan bagi Belanda
dan penderitaan bagi rakyat Indonesia.
2) Eksploitasi terhadap tanah penduduk Indonesia dengan system ekonomi liberal tidak
mengubah nasib rakyat pribumi.
3) Rakyat kehilangan hak miliknya yang utama (tanah), bahkan industri rakyat terdesak.
4) Upaya pemerintah Belanda untuk kesejahteraan rakyat pribumi.
5) Dukungan dari kaum intelektual Belanda terhadap praktik liberal Belanda.
Latar belakang munculnya poliyik etis ditunjukkan pada nomor…
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 4), dan 5)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)

2. Berikut yang bukan merupakan komoditi ekspor pada masa Tanam Paksa adalah……
a. Teh
b. Tebu
c. Jagung
d. Tembakau
e. Kayu manis
3. Sistem sewa tanah oleh Raffles ternyata mengalami kegagalan.Berikut ini yang bukan faktor
penyebab kegagalannya adalah........
a. Inggris mengalami kesulitan keuangan
b. Rakyat belum mengerti sistem ekonomi uang
c. Mendapat tentangan dari para Bupati
d. Kesulitan menentukan besarnya sewa tanah
e. Sulit diterapkan karena rakyat belum terbiasa dengan sistem sewa
4. Salah satu akibat pelaksanaan system ekonomi liberal bagi Indonesia adalah adanya krisis
perkebunan pada tahun 1885 karena…
A. Tanaman diserang hama.
B. Penduduk pribumi tidak menanam tanaman jenis perkebunan.
C. Jatuhnya harga kopi dan gula.
D. Rakyat banyak yang meninggal karena sakit.
E. Rakyat hanya menanam tanaman padi.
. 5. Perhatikan data berikut!
1) Rakyat yang memiliki tanah tetap harus bekerja melebihi waktu yang ditentukan.
2) Jatah tanah untuk tanaman yang berkualitas ekspor melebihi seperlima dari tanah garapan.
3) Lahan yang disediakan untuk tanaman wajib tidak dikenal pajak tanah.
4) Setiap kelebihan hasil panen tidak dikembalikan lagi kepada petani.
5) Kegagalan panen tanaman wajib tetap menjadi tanggung jawab rakyat.
Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan system tanam paksa
ditunjukkan oleh nomor…
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 5)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)

C. Daftar Referensi
Indsejarah.net. 2016. Sejarah Penjajahan Belanda di Indonesia. ww.idsejarah.net
/2016/10/ sejarah-penjajahan-belanda-di-indonesia.html (diunduh 19 Agustus 2018)
Kemendikbud. 2016. Guru Pembelajar, Modul Pelatihan Guru Mata Pelajaran Sejarah
SMA/SMK. Jakarta: Kemendikbud
Kartodirjo, Sartono. 1987. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900 dari
Emporium Sampai Imperium. Jakarta:PT Gramedia.
Poesponegoro, Djoned Marwati, dan Notosusanto, Nugroho. 1993. SejarahNasional
Indonesia IV. Jakarta : Balai Pustaka.
Sardiman AM, Amurwani Dwi Lestariningsih. 2017. Buku Guru Sejarah Indonesia
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta. Kemendikbud.
Setiawan, Iwan. 2017. Masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia. https://kangone.
blogspot.co.id/ 2017/08/materi-5a-masuknya-bangsa-eropa-ke.html (diunduh 19
Agustus 2018)

You might also like