Professional Documents
Culture Documents
A. Pengertian
1. Pengenalan Ketel Uap
Ketel uap adalah pesawat yang digunakan untuk memanaskan air menjadi
uap. Peralatan pesawat penguapan ialah suatu alat yang dihubungkan pada
pesawat uap.
- Bejan penampung
- Bejana pengangkut
- Botol baja
- Pesawat pendingin
- Reaktor
Gas Bertekanan
Gas yang dapat mengurangi kadar zat asam adalah suatu gas yang dapat
bereaksi kimiawi dengan bahan bakar lain.
Gas mudah terbakar adalah gas yang mudah bereaksi dengan oksigen
dan menimbulkan kebakaran
Desain/Perencanaan
Bejana tekan dibedakan menurut bentuk badan (stell), maupun bentuk front
(tutup) atau headnya. Sedangkan kedudukannya dibedakan menurut sumbu
atau garis sentralnya.
B. Sumber Bahaya dan Akibat yang Dapat Ditimbulkan oleh Bejana Tekan
Kebakaran. Gas yang mudah terbakar yang dikemas dalam bejana tekan, bila
tercampur dengan udara serta sumber panas dapat menimbulkan kebakaran
atau ledakan.
Keracunan dan iritasi. Beberapa jenis gas tertentu mempunyai sifat-sifat beracun
yang sangat membahayakan bagi makluk hidup karena dapat meracuni darah
dalam tubuh melalui sistem pernapasan maupun jaringan tubuh lainya.
Peledakan. Semua jenis gas betekanan yang tersimpan di dalam botol baja
maupun tangki gas mempunyai bahaya meledak karena ketidakmampuan
kemasan dalam menahan tekanan gas yang ada didalamnya.
Terkena cairan sangat dingin (Crygenic). Apabila terkena cairan yang sangat
dingin, maka cairan tersebur seketika akan menyerap panas tubuh yang terkena
sehingga mengakibatkan luka seperti terkena luka bakar dan merusak jaringan
tubuh, dan luka yang parah dapat menyebabkan kematian bila tidak
mendapatkan pertolongan segera.
- Nama pemilk
- Mana penbuat, nomor seri pembatan dan tahun pembeatan
- Nama gas yang diisikan bukan symbol kimia
- Berat botol baja tanta gas dan valve
- Tekanan isis yang diijinkan
- Berat maksimum gas yang diisikan jenis gas cair
- Kapasitas tampung air
- Tanda bahan pengisi bila jenis gas yang diisikan asetylene
- Bulan dan tahun pada waktu uji tekan yang pertama
D. Instalansi Pipa
Instalansi pipa diberi warna yang berbeda menurut jenis fluida/gas yang
mengalir di dalamnya. Instalansi pipa juga diberi identitas dengan tanda-tanda
sebagai berikut:
E. Dasar Hukum
1. UU Uap tahun 1930
2. Peraturan Uap tahun 1930
3. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
4. Permen No. 01/Men/1982 tentang Bejana Tekan
5. Permen No. 02/Men/1982 tentang Klasifikasi Juru Las
6. Permen No. 01/Men/1988 tentang Klasifikasi dan Syarat-syarat Operator
Pesawat Uap
F. Ruang Lingkup
1. Pertimbangan-pertimbangan Desain
Ruang ketel uap adalah bukan suatu tempat khusus dimana di dalamnya
tidak pasti untuk bekerja
Ketel uap harus ditempatkan dalam suatu ruangan atau bangunan
tersendiri yang terpisah dari ruangan kerja bagian lainnya
Perbedaan antara ketel uap dan bejana uap adalah pada fungsi dan
operasinya. Ketel uap adalah sebagai penghasil uap sedangkan bejana uap
adalah sebagai penerima uap dalam kelangsungan suatu proses yang
menggunakan instalansi uap.
Agar pemeliharaan ketel uap dapat terlaksana dengan baik, maka perlu
diadakan pendidikan dan latihan terhadap operator ketel uap, juru las untuk
pesawat uap, yaitu :
1. Pemeriksaan dan pengujian dilakukan oleh ahli K3 spesialis pesawat uap dan
bejana tekan
2. Persyaratan keselamatan kerja harus dipatuhi bagi suatu bejana tekan dan
ketentuan teknis pelaksanaan pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dan
pengujian serta penertiban pengesahan pemakaian bejana tekan, harus
mentaati undang-undang dan pertauran yang berlaku.
Kelembagaan K3
A. Pengertian Kelembagaan K3
Adalah sebuah organisasi/badan swasta independen, non pemerintah yang bergerak di bidang
pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), beranggotakan perusahaan dan lembaga
usaha berbadan hukum di Indonesia pada saat ini adalah; P2K3, D3KN dan PJK3
1. P2K3, Panitia Pembina Keselamatan dan kesehatan Kerja adalah suatu lembaga yag dibentuk
di perusahaan untuk menangangi masalah K3 di perusahaan tersebut.
2. DK3N, Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional, adalah suatu lembaga yang
dibentuk pemerintah untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada Menteri tentang usaha-
usaha Keselamatan dan kesehatan kerja.
3. PJK3, Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah suatu lembaga usaha yang
bergerak dalam bidang K3 dan mendapatkan penunjukkan dari Depnakertrans dan mempunyai
ahli K3 dibidangnya.
Yaitu; Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, pasl 10 ayat (1) dan (2) dengan peraturan
pelaksanaannya yaitu;
1. KEPMENAKER No. Kep.125/Men/1984 tentang pembentukan, susunan dan tata kerja DK3N,
DK3W dan P2K3
2. KEPMENAKER No. Kep. 04/Men/1987 tentang panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (P2K3) serta tata cara penunjukkan Ahli K3