You are on page 1of 6

PART II

DIMENSI KERANGKA KERJA

Dimensi 1
PRACTICES ILMIAH DAN TEKNIK

Salah satu tujuan utama dari pendidikan sains yaitu untuk mencapai dan membudidayakan kebiasaan berpikir
ilmiah pada siswa, mengembangkan kemampuan mereka untuk terlibat dalam penyelidikan ilmiah, dan
mengajarkan mereka bagaimana mencari alasan dalam konteks ilmiah.

 MENGAPA PRACTICES?
Practices dapat membantu siswa untuk dapat memahami bagaimana pengetahuan ilmiah dapat
berkembang; keterlibatan langsung siswa, akan memberikan mereka spresiasi dari berbagai pendekatan yang
dapat digunakan untuk penyelidikan, model dan menjelaskan tentang apa yang ada didunia. Terlibat dalam
practices-practices bidang teknik juga membantu siswa memahami karya insinyur, serta hubungan antara teknik
dan ilmu pengetahuan. Keterlibatan siswa juga akan membentuk pemahaman tentang konsep-konsep dan ide-
ide crosscutting pada disiplin ilmu dan teknik.

 PRACTICES UNTUK RUANG KELAS K-12


Practices dalam K-12 yang dijelaskan dalam bab ini berasal dari para ilmuwan dan insinyur yang benar-
benar terlibat dalam sebagian karya mereka dan menganggap terdapat delapan practices menjadi elemen
penting dari kurikulum K-12 sains dan teknik:

1. Practices 1 : Mengajukan Pertanyaan Dan Mendefinisikan Masalah


Dalam mengajukan mengajukan dan mengidentifikasi masalah :
 Ilmu dimulai dengan pertanyaan tentang fenomena, seperti "Mengapa langit biru?" Atau "Apa yang
menyebabkan kanker ?," dan berusaha untuk mengembangkan teori-teori yang dapat memberikan jawaban
jelas atas pertanyaan tersebut
 Teknik dimulai dengan masalah, kebutuhan, atau keinginan yang menunjukkan masalah teknik yang perlu
untuk diselesaikan. Pertanyaan ilmiah muncul dalam berbagai cara karena adanya rasa ingin tahu tentang
dunia.
Dengan tujuan pada kelas 12,siswa harus mampu, mengajukan pertanyaan tentang alam dan manusia
membangun dunia, membedakan pertanyaan ilmiah, merumuskan dan memperbaiki pertanyaan yang dapat
dijawab secara empiris di kelas ilmu pengetahuan dan menggunakan untuk merancang penyelidikan atau
membangun solusi pragmatis, menyelidiki pertanyyan yang ditanyakan untuk mengidentifikasi argument dan
meminta penjelasan lebih lanjut, memperbaiki pertanyaan pada penelitian atau masalh teknik dan menentang
interpretasi set data, mencatat, menggambar atau menyangkal dalam penelitian dan menanyakan pertanyaan
tentang mereka dan yang terakhir untuk teknik, mampu menanyakan pertanyaan tentang kebutuhan atau
keinginan yang harus dicapai untuk mendapatkan solusi dari suatu masalah.
Dengan progresi disetiap tingkat kelas iswa harus dapat mengajukan pertanyaan dari teks-teks yang
mereka baca, dari fenomena-fenomena yang mereka amati dan dapat menarik kesimpulan dari model atau
penyelidikan ilmiah yang dilakukan. Untuk teknik,mereka harsdapat mengajukan pertanyaanuntuk menentukan
masalh yang akan diselesaikan.

2. Practices 2 : Mengembangkan Dan Menggunakan Model


 Ilmu sering melibatkan konstruksi dan penggunaan berbagai macam model dan simulasi untuk membantu
mengembangkan penjelasan tentang fenomena alam. Model memungkinkan untuk melampaui data
observasi dan dapat membayangkan dunia belum terlihat. Model memungkinkan prediksi dari bentuk "jika.
. . kemudian. . . Oleh karena itu " dan model harus dibuat untuk menguji penjelasan hipotetis.
 Teknik menjadikan penggunaan model dan simulasi untuk menganalisa sistem yang ada sehingga dapat
melihat kekurangan di mana dapat terjadi atau untuk menguji solusi yang memungkinkan atas masalah
baru. Insinyur juga meminta model berbagai macam untuk menguji sistem yang diusulkan dan untuk
mengenali kekuatan dan keterbatasan desain mereka.
Dengan tujuan pada kelas 12,siswa harus mampu, membangun gambar atau digram sebagai representasi
dari peristiwa atau system, menjelaskan feneomena dengan menggunakan beberapa jenis model, mendiskusikan
keterbatasan dan ketepatan model sebagai representasi dari system, proses, atau desain dan dapat memberikan
saran tentang cara-cara memilih model yang cocok dan memperbaiki model, menggunakan simulasi pada
computer atau simuliasi yang dikembangkan dari alat simulasi sederhana, dan mampu membuat dan
menggunakan model untuk menguji desain.
Dengan progresi disetiap tingkat kelas siswa harus diminta untuk menggunakan diagram, peta, dan
model abstrak lainnya sebagai alat yang memungkinkan mereka untuk menguraikan ide-ide mereka sendiri atau
temuan orang lain.

3. Practices 3 : Perencanaan Dan Penyelenggaraan Investigasi


 Penyelidikan ilmiah dapat dilakukan di lapangan atau laboratorium. Praktek utama ilmuwan merencanakan
dan melaksanakan penyelidikan yang sistematis, yang membutuhkan identifikasi apa yang akan direkam
dan, jika ada, apa yang harus diperlakukan sebagai variabel dependen dan independen (kontrol variabel).
Penelitan dan data yang dikumpulkan dari pekerjaan tersebut digunakan untuk menguji teori dan penjelasan
yang ada atau untuk merevisi dan mengembangkan yang baru.
 Insinyur menggunakan penyelidikan untuk mendapatkan data penting untuk menentukan kriteria desain
atau parameter dan untuk menguji desain mereka. Seperti ilmuwan, insinyur harus mengidentifikasi variabel
yang relevan, memutuskan bagaimana mereka akan diukur, dan mengumpulkan data untuk analisis.
Penyelidikan yang dilakukan oleh mereka membantu mereka untuk mengidentifikasi seberapa efektif,
efisien, dan kemungkinan bertahan lama desain mereka berada dibawah dalam berbagai kondisi.
Dengan tujuan pada kelas 12,siswa harus mampu, merumuskan pertanyaan yang dapat diselidiki dalam
lingkup kelas, laboratorium sekolah, atau lapangan dengan sumber daya yang tersedia dan, bila sesuai, bingkai
hipotesis berdasarkan model atau teori, memutuskan apa data yang akan dikumpulkan, alat apa yang diperlukan
untuk melakukan penelitian, dan bagaimana pengukuran akan disimpan, memutuskan berapa banyak data yang
diperlukan untuk menghasilkan pengukuran yang handal dan mempertimbangkan batasan pada ketepatan data,
merencanakan prosedur eksperimental atau penelitian lapangan, mengidentifikasi variabel independen dan
dependen relevan dan, bila sesuai, kebutuhan untuk kontrol.
Dengan progresi disetiap tingkat kelas siswa harus memiliki kesempatan untuk merencanakan dan
melaksanakan beberapa jenis investigasi selama K-12. Di semua tingkat, mereka harus terlibat dalam
penyelidikan yang terstruktur oleh guru dalam rangka untuk mengekspos masalah atau pertanyaan yang tidak
memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi sendiri (misalnya, mengukur sifat spesifik bahan) namun masalah
tersebut timbul dari pertannyaan siswa sendiri.

4. Practices 4 : Analisis dan Interpretasi Data


 Penyelidikan ilmiah menghasilkan data yang harus dianalisis untuk memperoleh arti. Karena data biasanya
tidak berbicara dengan sendirinya, para ilmuwan menggunakan berbagai alat - termasuk tabulasi,
interpretasi grafis, visualisasi, dan analisis statistik - untuk mengidentifikasi fitur dan pola yang signifikan
dalam data. Sumber error diidentifikasi dan tingkat kepastian dihitung. Teknologi modern membuat jauh
lebih mudah mengatur koleksi data berukuran besar, sehingga memberikan banyak sumber sekunder untuk
analisis.
 Insinyur menganalisis data yang dikumpulkan dalam pengujian desain dan penyelidikan mereka; ini
memungkinkan mereka untuk membandingkan berbagai solusi dan menentukan seberapa baik masing-
masing memenuhi beberapa kriteria desain tertentu - yaitu, desain terbaik yang dapat menjawab masalah
dalam batasan yang diberikan. Seperti ilmuwan, insinyur memerlukan berbagai alat untuk mengidentifikasi
pola-pola utama dan menginterpretasikan hasil.
Dengan tujuan pada kelas 12,siswa harus mampu menganalisis data secara sistematis, mengenali data
yang berbeda dengan harapan dapat menentukan perbaikan apa yangperlu dilakukan, menggunakan
menggunakan spreadsheets, databases, tabel, peta, grafik, statistik, matematika, dan informasi dan teknologi
komputer untuk menyatukan, merangkum, dan menyajikan data dan mengeksplorasi hubungan antar variabel
terurama yang merepresentasikan input dan output, mengevaluasi kekuatan kesimpulan yang didapatkan dari
kumpulan data apapun menggunakan matematika yang cocok dan teknik statistic, mengenali pola dari data
yang menyarankan hubungan yang bernilai untuk diinvestigasi lebih jauh, dan mengumpulkan data dari model
yang tampak dan menganalisis penampilan dari desain dalam berbagai kondisi jangkauan.
Dengan progresi disetiap tingkat kelas siswa juga perlu mendapatkan kesempatan untuk menggunakan
matematika dan statistik untuk menganalisis data seperti analisis kovarian. Juga pada jenjang SMA, siswa juga
perlu menggunakan sampel data ilmiah yang memiliki perbedaan luas dan menggunakan komputer dan
peralatan digital untuk menganalisisnya. Ketika melakukan ini, siswa harus sadar sepenuhnya tujuan dari
latihan ini, bahwa data yang dianalisis akan digunakan untuk melakukan validasi atau meningkatkan desain
atau memutuskan solusi optimal.

5. Practices 5 : Penggunaan Pemikiran Matematika dan Komputasi


 Dalam sains, matematika dan komputasi adalah alat fundamental untuk merepresentasikan variabel fisik
dan hubungan mereka. Mereka digunakan untuk berbagai tugas, seperti membangun simulasi, statistik
menganalisis data, dan mengenali, menyampaikan, dan menerapkan hubungan kuantitatif. Pendekatan
matematika dan komputasi memungkinkan prediksi perilaku sistem fisik, bersama dengan pengujian
prediksi tersebut. Selain itu, teknik statistik yang sangat penting untuk menilai pentingnya pola dan korelasi.
 Di bidang teknik, matematika dan komputasi merepresentasi hubungan penetapan dan prinsip-prinsip yang
menjadi bagian integral dari desain. Misalnya, insinyur bangunan menciptakan matematis analisis desain
didasarkan menghitung apakah mereka dapat berdiri dengan tekanan yang diharapkan dari penggunaan dan
jika mereka dapat diselesaikan dalam anggaran yang dapat diterima. Selain itu, simulasi desain memberikan
tempat ujian yang efektif untuk pengembangan desain dan perbaikan mereka.
6. Practices 6 : Membangun Penjelasan dan Merancang Solusi
 Tujuan dari ilmu adalah pembangunan teori-teori yang dapat memberikan penjelasan yang jelas tentang
dunia. Sebuah teori yang dapat diterima ketika telah terbukti dapat menjelaskan dengan lebih baik
mengenai suatu fenomena yang. Penjelasan ilmiah adalah aplikasi eksplisit dari situasi atau fenomena
tertentu, mungkin dengan perantara dari model berbasis teori untuk sistem yang diteliti. Tujuannya agar
siswa mampu membangun penjelasan logis koheren mengenai fenomena dan menggabungkan
pemahaman mereka dengan ilmu pengetahuan saat ini, atau model yang mewakili itu, dan konsisten
dengan bukti yang ada.
 Dalam teknkik, tujuannya lebih mengarah pada rancangan dari pada penjelasan. Proses membangun
rancangan dilakukan secara sistematis seperti proses membangun penjelasan atau teori dalam sains. Setiap
hasil solusi yang diajukan dari proses harus tetap menjaga keseimbangan dari berbagai kriteria yang
bersaing meliputi: fungsi yang diinginkan, kelayakan teknologi, biaya, keamanan, estetika, dan kepatuhan
dengan persyaratan hukum. Biasanya tidak ada solusi tunggal terbaik melainkan berbagai macam solusi.
Yang satu adalah pilihan yang optimal tergantung pada kriteria yang digunakan untuk membuat evaluasi.
7. Practices 7 : Terlibat dalam Adu Argumen dari Bukti
 Dalam sains, produksi pengetahuan tergantung pada proses penalaran yang membutuhkan ilmuan untuk
membuat pernyataan pembenaran tentang dunia. Sebagai jawaban, ilmuan yang lain akan mencoba untuk
mengidentifikasi kelemahan dan batasan dari pernyataan yang dibuat.
 Dalam bidang teknik, menalar dan argumen sangat penting untuk menemukan solusi yang paling mungkin
dari suatu masalah. Ada tahap awal desain, ide dari saingan harus dibandingkan (atau dikombinasikan)
untuk mencapai desain awal dan keputusan yang dibuat berdasarkan argumentasi tentang kebaikan dari
berbagai ide berhubungan dengan tujuan rancangan/desain. Pada tahap selanjutnya dari proses desain,
insinyur menguji solusi potensial mereka, mengumpulkan data, dan memodifikasi rancangan mereka
menggunakan cara berulang. Hasil dari usaha tersebut biasanya ditampilkan sebagai bukti untuk
diperdebatkan kelemahan dan kekuatan dari desain yang sudah dibuat.
8. Practices 8 : Memperoleh, Mengevaluasi, Mengkomunikasikan Informasi
 Ilmu pengetahuan tidak bisa maju jika para ilmuwan tidak mampu mengkomunikasikan hasil temuan
mereka dengan jelas dan secara meyakinkan atau untuk belajar mengenai hasil temuan lain. Praktek utama
ilmu adalah dengan mengkomunikasikan ide dan hasil penyelidikan - lisan, tertulis, dengan penggunaan
tabel, diagram, grafik, dan persamaan, dan dengan terlibat dalam diskusi dengan rekan-rekan ilmiah. Ilmu
memerlukan kemampuan untuk mendapatkan makna dari teks-teks ilmiah (seperti kertas, Internet,
simposium, dan kuliah), untuk mengevaluasi validitas ilmiah dari informasi sehingga diakuisisi, dan untuk
mengintegrasikan informasi tersebut.
 Insinyur tidak dapat menghasilkan teknologi baru atau peningkatan jika keuntungan dari desain mereka
tidak dikomunikasikan secara jelas dan persuasif. Insinyur harus mampu mengekspresikan ide-ide mereka,
secara lisan dan tertulis, dengan penggunaan tabel, grafik, gambar, atau model dan dengan terlibat dalam
diskusi dengan rekan-rekan. Selain itu, sebagai ilmuwan, mereka harus mampu untuk memperoleh makna
dari teks rekan, mengevaluasi informasi, dan menerapkannya manfaatnya. Di bidang teknik dan ilmu
pengetahuan sama, teknologi sekarang tersedia secara luas yang dapat memperluas kemungkinan kerjasama
dan komunikasi.
Berkomunikasi menggunakan bahasa tulis atau lisan merupakan praktik sains lain yang mendasar, keahlian ini
membutuhkan ilmuan mampu mendeskripsikan observasi dengan tepat, mengklarifikasi pemikiran mereka, dan
membenarkan argumen mereka. Karena menulis merupakan salah satu media berkomunikasi dalam komunitas
ilmiah, belajar bagaimana cara menghasilkan teks ilmiah sangat penting untuk membangun pemahaman sains.
Komunikasi banyak terjadi di berbagai kegiatan formal, termasuk jurnal, buku, presentasi konferensi, dam
website. Hal-hal ini dapat terjadi secara informasil melalui diskusi, pesan email, telepon, dan blog.

Dimensi 2
KONSEP CROSSCUTTING

Beberapa tema penting meliputi sains, matematika, dan teknologi yang muncul lagi dan lagi, apakah
kita melihat peradaban kuno, tubuh manusia, atau komet. Mereka adalah ide yang melampaui batas jurusan dan
terbukti bermanfaat dalam penjelasan, dalam teori, dalam observasi, dan desain.
—American Association for the Advancement of Science [1].
Dalam bab ini, kami mendeskripsikan konsep yang menjembatani batas jurusan, memiliki nilai penjelas
di banyak bidang sains dan teknik. Ini konsep crosscutting dipilih untuk menilai di seluruh ilmu pengetahuan
dan teknik. Konsep-konsep ini membantu menyediakan siswa dengan kerangka kerja organisasi untuk
menghubungkan ilmu dari berbagai jurusan yang koheren dan ilmiah berdasarkan pandangan dunia.
a. Tujuh Konsep Crosscutting Dari Kerangka
Panitia mengidentifikasi tujuh konsep saintifik dan rekayasa lintas sektor:
1. Pola. Pola-pola yang diamati bentuk dan organisasi panduan acara danklasifikasi, dan mereka mengajukan
pertanyaan tentang hubungan dan faktor-faktornya yang mempengaruhi mereka.
2. Penyebab dan akibat: Mekanisme dan penjelasan. Peristiwa memiliki penyebab, terkadang sederhana,
terkadang beraneka ragam. Aktivitas utama sains adalah menyelidiki dan menjelaskan hubungan kausal dan
mekanisme dengan mediasi. Mekanisme semacam itu kemudian dapat diuji coba konteks yang diberikan
dan digunakan untuk memprediksi dan menjelaskan peristiwa dalam konteks baru.
3. Skala, proporsi, dan kuantitas. Dalam mempertimbangkan fenomena, ini sangat penting untuk mengenali
apa yang relevan pada ukuran ukuran, waktu, dan energi yang berbeda dan untuk mengenali bagaimana
perubahan dalam skala, proporsi, atau kuantitas mempengaruhi struktur atau kinerja sistem.
4. Sistem dan model sistem. Menentukan sistem yang sedang diteliti, menentukan batasan-batasannya dan
membuat model sistem itu secara eksplisit, menyediakan alat untuk memahami dan menguji ide yang
berlaku di seluruh sains dan teknik.
5. Energi dan materi: Aliran, siklus, dan konservasi. Melacak fluks dari energi dan materi ke dalam, di luar,
dan di dalam sistem membantu seseorang memahami kemungkinan dan keterbatasan sistem.
6. Struktur dan fungsi. Cara di mana benda atau makhluk hidup berbentuk dan substrukturnya menentukan
banyak sifat dan fungsi.
7. Stabilitas dan perubahan. Untuk alam dan sistem yang dibangun sama, kondisi stabilitas dan faktor penentu
laju perubahan atau evolusi dari suatu system unsur-unsur penting studi.

b. Interkoneksi Antara Konsep Crosscutting Dan Ide Jurusan Inti


Pemahaman siswa tentang konsep crosscutting ini harus diperkuat oleh penggunaan berulang-ulang mereka
dalam konteks instruksi dalam ide-ide inti disiplin disajikan dalam Bab 5-8. Pada gilirannya, konsep-konsep
crosscutting dapat memberikan suatu penghubung struktur yang mendukung pemahaman siswa tentang ilmu
pengetahuan sebagai disiplin dan yang memfasilitasi pemahaman siswa tentang fenomena yang diteliti dalam
disiplin ilmu tertentu. Jadi konsep-konsep lintas sektor ini tidak seharusnya diajarkan isolasi dari contoh-contoh
yang diberikan dalam konteks disiplin. Apalagi, penggunaan bahasa umum untuk konsep-konsep ini lintas
disiplin akan membantu siswa untuk mengenali bahwa konsep yang sama relevan di seluruh konteks yang
berbeda.
Dimensi 3
GAGASAN IDE UTAMA ILMU FISIKA
Para komite mengembangkan empat ide inti dalam ilmu fisika — tiga diantaranya paralel dengan
identifikasi dalam dokumen sebelumnya, termasuk National Standar Pendidikan Sains dan Tingkatan untuk
Literasi Sains [1, 2]. Itu tiga ide inti adalah PS1: Materi dan Interaksi Its, PS2: Gerak dan Stabilitas: Gaya dan
Interaksi, dan PS3: Energi. Kami juga memperkenalkan ide inti keempat: PS4: Gelombang dan Aplikasi dalam
Teknologi untuk Transfer Informasi — yang mengenalkan siswa di mana kemajuan dalam ilmu fisika selama
abad ke-20 mendasari semua teknologi canggih yang tersedia saat ini. Ide ini termasuk dalam pengakuan fakta
bahwa pengorganisasian instruksi sains di sekitar ide-ide inti disiplin cenderung tinggalkan aplikasi dari ide-ide
itu. Panitia memasukkan gagasan keempat ini untuk menekankan interaksi ilmu dan teknologi fisik, serta untuk
memperluas pemahaman siswa tentang cahaya dan suara sebagai mekanisme transfer energy (lihat LS3) dan
transfer informasi antara objek yang tidak bersentuhan. Teknologi komunikasi, informasi, dan pencitraan
modern adalah aplikasi pemahaman ilmiah tentang cahaya dan suara serta interaksinya dengan materi. Mereka
ada dalam kehidupan kita sehari-hari dan juga alat penting yang tanpanya banyak sains modern tidak bisa
dilakukan. Lihat Kotak 5-1 untuk ringkasan ini empat ide inti dan komponen mereka.
Tiga ide inti pertama ilmu fisika adalah menjawab dua hal pertanyaan mendasar — "Apa semua terbuat
dari?" dan "Mengapa hal-hal terjadi?" - yang tidak berbeda dengan pertanyaan yang mungkin ditanyakan oleh
siswa. Inti ide ini dapat diterapkan untuk menjelaskan dan memprediksi berbagai macam fenomena itu terjadi
dalam kehidupan sehari-hari seseorang, seperti penguapan genangan air, transmisi suara, penyimpanan digital
dan transmisi informasi, noda logam, dan fotosintesis. Dan karena penjelasan semacam itu dan prediksi
bergantung pada pemahaman dasar materi dan energi, kemampuan siswa untuk memahami interaksi materi dan
energi sangat penting bagi mereka pendidikan sains.

DAFTAR RUJUKAN
1. NRC, 2012. A Framework for K-12 Science Education: Practices, Crosscutting Concepts, and Core
Ideas. Washington: The National Academic Press.
2. American Association for the Advancement of Science. (1989). Science for All
Americans. Project 2061. New York: Oxford University Press. Available:
http://www.project2061.org/publications/sfaa/online/sfaatoc.htm [March 2011].

You might also like