You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian besar unsur di alam adalah logam. Kita mengetahui terdapat logam

transisi dalam sistem periodik. Logam-logam ini memiliki sifat-sifat tertentu. Di

alam logam ditemukan dalam bentuk campuran antara logam satu dengan logam

yang lainnya sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Penentuan kadar suatu logam yang terkandung dalam suatu logam campuran

dilakukan dengan metode analisis tertentu yang melibatkan sifat-sifat dari logam

yang akan dianalisis. Salah satu metode analisis logam adalah dengan

pengendapan. Salah satu pereaksi yang dapat mengendapkan logam adalah 8-

hidroksikuinolin atau biasa disebut oksin.

Pereaksi oksin adalah salah satu pereaksi pengendap logam. Hasil reaksinya

adalah suatu senyawa kompleks yang sifatnya tidak larut dalam air. Pereaksi ini

membentuk kompleks dengan kelarutan yang berbeda-beda pada tiap logam yang

diikatnya dan mempunyai nilai hasil kali kelarutan yang sangat kecil. Oleh karena

itu, pereaksi ini dapat digunakan untuk memisahkan suatu logam dari sampel

dengan mengendapkannya pada pH yang sesuai.

Cu dan Ni merupakan salah satu dari logam transisi yang dapat membentuk

kompleks dengan pereaksi oksin. Sifat ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi

logam Cu dan Ni dalam suatu sampel. Masih banyak yang belum diketahui tentang

oksin dan bagaimana reaksinya dengan kation logam sebelum dan sesudah

dipanaskan. Oleh karena itu, untuk lebih mengetahui reaksi kation logam dengan

oksin dan juga mengetahui kadar Cu dan Ni dalam suatu sampel, maka dilakukanlah

percobaan ini.
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

1.2.1 Maksud Percobaan

Maksud percobaan ini yaitu untuk mengetahui dan mempelajari reaksi kation

logam dengan menggunakan pereaksi oksin.

1.2.2 Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan ini adalah menentukan kadar logam Cu dan Ni dalam

sampel dengan menggunakan pereaksi oksin.

1.3 Prinsip Percobaan

You might also like