You are on page 1of 29

3 Perkembangan

Penduduk dan
Dampaknya
bagi Lingkungan
A.PENYEBAB PERKEMBANGAN PENDUDUK
Pernahkah kamu menghitung jumlah orang-orang
yang ada di lingkunganmu? Populasi manusia yang
menempati areal atau wilayah tertentu dalam kurun
waktu tertentu berkaitan erat dengan masalah
kependudukan.

Jumlah penduduk dunia semakin meningkat dari


tahun ke tahun. Perubahan jumlah penduduk di suatu
daerah dari waktu ke waktu disebut dinamika
penduduk. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh 3
faktor, yaitu:

1. Jumlah kelahiran ( natalitas)


2. Jumlah kematian ( mortalitas)
3. Jumlah perpindahan (migrasi)
Perhatikan skema di bawah ini.

Skema 1.1 Faktor yang mempengaruhi ukuran


populasi / jumlah penduduk

1. KELAHIRAN
Kelahiran mendorong terjadinya pertumbuhan
populasi penduduk. Tingkat kelahiran digunakan
untuk mengukur banyaknya bayi lahir, dan
dinyatakan dalam angka yang disebut angka
kelahiran atau natalitas. Natalitas adalah jumlah
kelahiran bayi yang hidup tiap 1000 penduduk per
tahun.

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut.

1. Natalitas tinggi bila angka kelahiran >30


2. Natalitas sedang bila angka kelahiran antara 20-
30
3. Natalitas rendah bila angka kelahiran <20
2. KEMATIAN
Angka kematian (mortalitas) dihitung dari jumlah
kematian tiap 1000 penduduk per tahun. Laju
kematian penduduk erat kaitannya dengan keadaan
negara, misalnya dengan tingkat kemakmuran,
kesehatan atau peperangan. Negara yang kaya dan
maju, penduduknya dapat memlihara kesehatan
dengan baik sehingga angka kematiannya rendah.

Kriteria angka kematian adalah sebagai berikut.

1. Mortalitas tinggi jika angka kematian > 18


2. Mortalitas sedang jika angka kematian antara 14-
18
3. Mortalitas rendah jika angka kematian < 14
3. MIGRASI
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu
tempat ke tempat lain. Migrasi pada umumnya
dipengaruhi oleh keadaan yang terus menerus
berubah-ubah.

Faktor- faktor yang mendorong terjadinya migrasi


adalah sebagai berikut.

1. Keadaan ekonomi yang sulit dan rendahnya


pendapatan di daerah asal.
2. Keadaan sosial budaya di daerah asal, misalnya
karena adanya kawin paksa, atau
lingkunganbudaya yang dianggap terlalu
mengikat.
3. Sarana pendidikan di daerah asal belum lengkap.
4. Kesempatan kerja di daerah tujuan lebih banyak
dan mudah.
5. Adanya kesempatan di daerah tujuan untuk
mendapatkan pendidikan atau karir yang lebih
baik.
6. Ada pendapat bahwa kegiatan hidup di kota
besar lebih menarik sebab tersedia banyak sarana
rekreasi, hiburan, dan pusat pembudayaan.
Menurut macamnya migrasi dapat dibedakan dalam
5 kelompok berikut.

1. Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari


dalam negeri ke luar negeri.
2. Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari luar
negeri ke dalam negeri.
3. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari
pulau yang padat penduduknya ke pulau yang
kurang padat penduduknya.
4. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari
desa ke kota.
5. Remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk
kembali kenegeri asalnya. ( Sumarwan,dkk.
2002:53-55).

Pertumbuhan penduduk di suatu negara akan


meningkat bila natalitas lebih besar dari pada
mortalitas atau imigrasi lebih besar daripada
emigrasi.
B. DAMPAK PERKEMBANGAN PENDUDUK
BAGI LINGKUNGAN
Kepadatan populasi manusia adalah jumlah
populasi manusia yang menempati suatu luas ( areal )
tertentu dalam kurun waktu tertentu. Kepadatan
populasi manusia di berbagai daerah umumnya tidak
sama dan selalu berubah-ubah, karena penyebaran
penduduknya tidak merata. Hal ini disebabkan
karena adanya adanya dinamika penduduk yang
meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi.

Gambar Kepadatan
Populasi Manusia
Indonesia merupakan negara dengan jumlah
penduduk terbesar ke-4 setelah Amerika Serikat,
China dan India. Jumlah penduduk yang besar,
wilayah yang luas, serta kondisi geografis berupa
kepulauan serta persebaran penduduk yang tidak
merata menjadi permasalahan tersendiri bagi
Indonesia. Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun
ke tahun bertambah pesat. Hal ini dapat dilihat
dalam kurun waktu 40 tahun (tahun 1971-2010),
penduduk Indonesia bertambah sekitar 88 juta jiwa.
Berdasarkan data terkini, jumlah penduduk Indonesia
sebagaimana yang tercatat dalam sensus penduduk
2010 sebesar 237.641.236 jiwa . Pada tahun 2011
kepadatan penduduk Indonesia adalah 133,0
penduduk per km2, pada tahun 2012 sebanyak 135,0
penduduk per km2, dan pada tahun 2013 penduduk
Indonesia menurun menjadi 130,2 penduduk per
km2 (http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/12
85).
Kondisi demikian menimbulkan beragam
permasahan kependudukan seperti kemiskinan,
kriminalitas, pencemaran lingkungan, keterbatasan
sumber daya alam dan masalah-masalah lainnya.
Dimana sangat dibutuhkan kesadaran berbagai pihak
bahwa masalah kependudukan merupakan tanggung
jawab bersama. Pemerintah, Swasta serta Masyarakat
sipil termasuk kelompok remaja sebagai generasi
muda bangsa memiliki tanggung jawab yang sama
besar.

Sebelum kita membahas gagasan mengenai cara


untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang
mengakibatkan kerusakan keseimbangan lingkungan
dan kelestarian alam karena tidak terkendalinya laju
kependudukan ini, kita harus mengetahui terlebih
dahulu apa dan bagaimana keadaan kependudukan
dan lingkungan di Indonesia, pengertian dan jenis-
jenis pencemaran lingkungan yang terjadi di
Indonesia terkait dengan polusi yang mengusai ibu
kota Jakarta, dan bencana-bencana alam yang terjadi
akibat ulah manusia sendiri,faktor-faktor
penyebabnya, dan cara menanggulanginya ditinjau
dari berbagai pihak terkait, serta gagasan untuk
mengatasinya.

Menurut UUD 1945 ; Penduduk ialah warga negara


Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia. Menurut Thomas Robert
Malthus dalam Essay on the Principle of Population
(1798), dikatakan bahwa “ Penduduk bertambah
menurut deret ukur dan bahan makanan bertambah
menurut deret hitung ”.
Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan
dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia
dengan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan peri kehidupannya dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya.

Dari definisi di atas tersirat bahwa makhluk hidup


merupakan pihak yang selalu memanfaatkan
lingkungan hidupnya, baik dalam hal respirasi,
pemenuhan kebutuhan pangan, papan dan lain-lain.
Manusia sebagai makhluk yang paling unggul di
dalam ekosistemnya, memiliki daya dalam
mengkreasi dan mengkonsumsi berbagai sumber-
sumber daya alam bagi kebutuhan hidupnya.
Ledakan penduduk sebagai akibat pertumbuhan
penduduk yang cepat seperti itu memberikan dampak
yang buruk bagi kehidupan dan pencemaran
lingkungan.

Sudah banyak sekali terjadi pencemaran lingkungan


di Indonesia, yang disebabkan oleh berbagai macam
masalah seperti polusi dari kendaraan, banjir yang
disebabkan oleh buang sampah sembarangan, serta
panasnya bumi karena kurangnya oksigen sebab
hutan-hutan banyak ditebang sebagai lahan tempat
tinggal manusia, dan tanaman-tanaman semakin
berkurang dan semakin sedikit menghasilkan oksigen
. Jika ditinjau ulang, seluruh aktivitas yang dapat
merusak lingkungan tersebut dan juga menghasilkan
polusi, merupakan aktivitas yang dilakukan oleh
manusia. Manusia dalam hal ini berperan penting
dalam kelangsungan hidup lingkungan di sekitarnya.
Semakin banyak jumlah penduduk di suatu tempat
cenderung menyebabkan pencemaran dalam suatu
lingkungan tersebut.

Pencemaran atau polusi tidak dapat dihindari, yang


dapat dilakukan adalah mengurangi, mengendalikan
pencemaran, dan meningkatkan kesadaran serta
kepedulian masyarakat kepada lingkungannya.
Jumlah penduduk yang makin meningkat
menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula.

1.Kesejahteraan
Tingkat kesejahteraan penduduk ditentukan oleh gizi
dan kesehatan yang baik, pendidikan yang memadai,
dan pemukiman yang layak. Usaha pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan sangat besar, yaitu
dengan cara sebagai berikut.

1. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga(UPGK) yang


terpadu dengan usaha kesehatan dan
kesejahteraan keluarga, yaitu dengan
didirikannya BKIA ( Balai Kesehatan Ibu dan
Anak).
2. Meningkatkan pendapatan perkapita, khususnya
pada golongan masyarakat yang memiliki
kemampuan ekonomi dan kesejahteraan sosial
rendah.
3. Untuk meningkatkan kualitas fisik manusia,
pemerintah melakukan program peningkatan
produksi pangan.
4. Meningkatkan pendidikan dengan memberantas
buta huruf melalui kejar paket A dan
mencanangkan program wajib belajar 9 tahun
bebas SPP.
2. Ketersediaan Udara Bersih
Keadaan kota yang mengalami pencemaran udara
Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi
kelangsungan hidup manusia. Udara bersih banyak
mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah
penduduk berarti semakin banyak oksigen yang
diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat
transportasi, dan kawasan industri yang
menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi,
bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar
CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai
kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas
pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida
belerang (SOx) di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan
akibat dari pembakaran yang tidak sempurna.
Jadi dapat dipahami bahwa semakin tinggi kepadatan
penduduk, maka kebutuhan oksigen semakin banyak.
Oleh karena itu pemerintah kota di setiap wilayah
gencar mengkampanyekan penanaman pepohonan.
Selain sebagai penyejuk dan keindahan, pepohonan
berfungsi sebagai hutan kota untuk menurunkan
tingkat pencemaran udara.

3. Ketersediaan Pangan
Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan
makanan. Dengan bertambahnya jumlah populasi
penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan
juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara
bertambahnya jumlah penduduk dengan
bertambahnya produksi pangan sangat
mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya
penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang
pangan. Sebagian besar lahan pertanian di kota
digunakan untuk lahan pembangunan pabrik,
perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat
tergantung dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi
kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula
kebutuhan pangan dan lahan.

Thomas Robert Maltus seorang sosiolog Inggris,


mengemukakan teori yang berjudul Essay on The
Principle of Population. Maltus menyimpulkan
bahwa pertambahan penduduk mengikuti deret ukur,
sedangkan pertambahan produksi pangan
mengikuti deret hitung. Jadi semakin meningkat
pertumbuhan penduduk, semakin tinggi pula
kebutuhan pangan. Oleh karena itu peningkatan
produksi pangan perlu digalakkan. Penduduk yang
kekurangan makanan akan menyebabkan gangguan
pada fungsi kerja tubuh dan dapat terjangkit penyakit
seperti busung lapar, anemia, dan beri-beri.
4. Ketersediaan Lahan
Kepadatan penduduk mendorong peningkatan
kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal,
sarana penunjang kehidupan, industri, tempat
pertanian, dan sebagainya. Untuk mengatasi
kekurangan lahan, sering dilakukan dengan
memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk
perumahan dan pembangunan sarana dan prasarana
kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering
dilakukan untuk membangun areal industri,
perkebunan, dan pertanian. Meskipun hal ini dapat
dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu
merusak lingkungan hidup yang dapat mengganggu
keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya
kerusakan lingkungan akan meningkat seiring
dengan bertambahnya kepadatan penduduk.

5. Ketersediaan Air Bersih


Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun
tidak semua jenis air dapat digunakan secara
langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang
terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup
serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam
industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk,
irigasi, ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk
yang meningkat juga berarti semakin banyak sampah
atau limbah yang dihasilkan.

Pencemaran sungai akibat tingkah laku manusia


Pembuatan sumur artesis untuk keperluan industri
dan kompleks perumahan mengakibatkan sumur-
sumur tradisional mengering. Selain itu, kawasan
pemukiman padat penduduk sering hanya
menyediakan sedikit kawasan terbuka sebagai daerah
serapan air hujan. Kawasan yang tertutup rapat oleh
aspal dan beton membuat air tidak dapat meresap ke
lapisan tanah, sehingga pada waktu hujan air hanya
mengalir begitu saja melalui permukaan tanah.
Akibatnya cadangan air di dalam tanah semakin lama
semakin berkurang sehingga pada musim kemarau
sering kekurangan air bersih.

Untuk menjaga ketersediaan air, langkah-langkah


yang dapat dilakukan adalah:

1. Menghemat pemakaian air.


2. Memelihara tumbuh-tumbuhan di sekitar kita
yang berfungsi menyerap air.
3. Membuat sumur-sumur resapan.
4. Melestarikan danau, telaga,dan waduk dan
daerah resapannya.
6. Pencemaran lingkungan
Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sering menimbulkan dampak buruk pada
lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan
bahan bangunan dan kertas, maka kayu di hutan
ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan
pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut
dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang,
didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat
transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan
bermotor. Apabila tidak dilakukan dengan benar,
aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan dan kerusakan
ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak
terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana
seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat
melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di
hutan tersebut. Apabila daya dukung lingkungan
terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk
selanjutnya menjadi tidak terjamin.

Di daerah yang padat, karena terbatasnya tempat


penampungan sampah, seringkali sampah dibuang di
tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai.
Akibatnya timbul pencemaran air dan tanah.
kebutuhan transportasi juga bertambah sehingga
jumlah kendaraan bermotor meningkat. Hal ini akan
menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi
kepadatan penduduk yang tinggi dapat
mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran
lingkungan dan kerusakan ekosistem.

C. SOLUSI UNTUK MENGHINDARI DAMPAK


PERKEMBANGAN PENDUDUK BAGI
LINGKUNGAN
 Adanya Penanaman Kembali hutan yang diubah

menjadi lahan perkotaan agar terbebas dari


Pencemaran udara.
 Jangan membuang sumber daya alam secara sia-

sia dan gunakanlah dengan bijak dan sesuai


keperluan dan kecukupannya.
 Kurangi Lahan perindustrian dan lahan

perumahan yang sebenarnya ingin dibuat namun


tidak jadi dibuat karena masalah biaya dan
masalah lainnya
 Adanya Pembudidayaan Tanaman dengan
membudidayakan tanaman di tempat lahan yang
tersedia
 Adanya Penanaman pepohonan untuk
menurunkan tingkat pencemaran udara
 Menggalakan Produksi pangan sehingga bisa
mencegah terjadinya orang yang busung lapar dan
kurang gizi.
 Kurangi lahan perindustrian dan usahakan agar
tidak mencemari lingkungan.
 Adanya sistem KB untuk mengurangi angka
kelahiran dengan motto dua anak lebih baik

Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi kualitas penduduknya. Pada daerah yang
kepadatannya tinggi, usaha peningkatan kualitas penduduk lebih sulit dilaksanakan.

Hal ini menimbulkan permasalahan sosial ekonomi, keamanan, kesejahteraan,


ketersediaan lahan dan air bersih, kebutuhan pangan, dan dapat berdampak pada
kerusakan lingkungan.

Coba kamu perhatikan tingkat pencemaran yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor
antara daerah pedesaan dengan daerah perkotaan. Tentu tingkat pencemaran udara di
kota lebih tinggi.

Tumbuhnya kawasan industri dan semakin padatnya pemukiman penduduk di daerah


perkotaan menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan yang nyata.

Kepadatan penduduk mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan dengan


kehidupan penduduk berikut ini.
1. Ketersediaan Udara Bersih
Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara
bersih banyak mengandung oksigen.

Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak oksigen yang diperlukan.
Namun kebersihan udara tidak semata-mata ditentukan oleh kadar oksigen saja.

Gas-gas lain yang ada di udara seperti karbon dioksida, oksigen nitrogen, dan oksigen
belerang juga mempengaruhi kualitas udara. Apabila kandungan gas-gas ini meningkat,
maka dapat dikatakan bahwa udara telah tercemar.

2. Ketersediaan Pangan
Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya
jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin
banyak.

Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya


produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk
dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan.

3. Ketersediaan Lahan
Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk
tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan
sebagainya.

Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan memanfaatkan lahan


pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana dan prasarana
kehidupan.
Selain itu pembukaan hutan juga sering dilakukan untuk membangun areal industri,
perkebunan, dan pertanian.

Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak
lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.

Jadi peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan


bertambahnya kepadatan penduduk.

4. Ketersediaan Air Bersih


Air bersih yang digunakan sehari-hari sebagian besar berasal dari air tanah, air
permukaan, dan air atmosfer. Jumlah air di bumi ini tetap, sedangkan jumlah penduduk
makin bertambah dari tahun ke tahun.

Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan
secara langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang terbatas dapat
menimbulkan masalah yang cukup serius.

Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan
penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang meningkat juga
berarti semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan.

5. Pencemaran lingkungan
Kepadatan populasi manusia berpengaruh pada kondisi ekosistem. Aktivitas manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak buruk pada
lingkungan.

Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan kertas, maka kayu di hutan
ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan dibuka dan
rawa/lahan gambut dikeringkan.
Untuk memenuhi kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat
transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor.

Apabila tidak dilakukan dengan benar, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun
dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.

Misalnya penebangan hutan yang tidak terkendali dapat mengakibatkan berbagai


bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan
keanekaragaman hayati di hutan tersebut.

Apabila daya dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk


selanjutnya menjadi tidak terjamin.

 Populasi Penduduk (Population of Inhabitants)


Populasi dalam area, wilayah atau Negara tertentu
cenderung mengalamai perubahan atau
peningkatan jumlah populasi. Perubahan jumlah
dalam suatu populasi dalam suatu wilayah dan
waktu tertentu disebut dinamika populasi.
Dinamika populasi yang menunjukkan pertambahan
jumlah penduduk disebut pertumbuhan populasi.
Pertumbuhan yang terlalu cepat melebihi
ketersediaan sumber daya alam yang ada
disebut ledakan populasi. Oleh karena itu, perlu
diadakan suatu usaha untuk mengontrol
pertumbuhan populasi penduduk agar tiak terjadi
leakan penduduk.
 Dinamika Populasi (Population Dynamics)

Dinamika suatu populasi di sebabkan oleh tiga


faktor utama yaitu ;

1. Laju Kelahiran/Natalitas (Bird Rate/Natality)


2. Laju Kematian/Mortalitas (Death Rate/Mortality)
3. Perpindahan Penduduk/Migrasi (Number of
Population Movement/Migration)

Perhatikan Gambar berikut

Perpindahan penduduk/Migrasi telah kita ketahui


bahwa perpindahan penduduk yang masuk dalam
suatu wilayah tertentu disebut Imigrasi
(Immigration) dan yang keluar disebut Emigrasi
(Emmigration).
1. Natalitas (Natality)
Natalitas dimaknai sabagai jumlah anak yang lahir
setiap 1000 orang per tahun. Untuk mencari nilai
laju kelahiran dapat ditemukan dengan rumus sbg
berikut

———————————-

Kriteria laju kelahiran

 Laju kelahiran Tinggi jika hasilnya > 30


 Laju kelahiran sedang jika hasilnya 20 – 30
 Laju kelahiran rendah jika hasilnya < 20
2. Mortalitas (Mortality)

Hampir sama dengan natalitas, laju


kematian/mortalitas dimaknai sebagai jumlah
kematian dalam 1000 orang penduduk per tahun.

Untuk mencari laju kematian gunakanlah rumus


berikut

—————————–

Kriteria laju kematian

 Laju kematian Tinggi jika hasilnya > 18


 Laju kematian sedang jika hasilnya 14 – 18
 Laju kematian rendah jika hasilnya < 14
3. Migrasi (Migration)
Merupakan perpindahan penduduk dari satu
tempat ke tempat yang lain. Hal ini dipengaruhi
oleh

1. Kesulitan ekonomi atau gaji yang rendah (Difficult


economy/low earnings)
2. Situasi sosial-budaya (Sociocultural Situation)
3. Fasilitas pendidikan (Education Facilities)
4. Kesempatan Kerja (Working Opportunities)
5. Kesempatan Karir dan pendidikan layak
(Opportunities to get better career and education)
6. Sarana Kehidupan yang Lengkap (Better living
facilities)
Migrasi dapat dimasukkan ke dalam beberapa
kategori, yaitu ;
1. Emigrasi (Emmigation), perpindahan
dengan meninggalkan suatu tempat untuk menetap
di tempat yang lain.
2. Imigrasi (Immigration), perpindahan
dengan menempati suatu tempat baru secara
tetap.
3. Transmigrasi (Transmigration), perpindahan dari
suatu tempat padat penduduk (densely
populated), ke tempat yang lebih sedikit
penduduk (lesser populated).
4. Urbanisasi (Urbanization), Perpindahan penduduk
dari desa ke kota.
5. Remigrasi (Remigration), Perpindahan penduduk
kembali pada tempat asalnya.
 Kepadatan Polpulasi Manusia (The Density of

Human Population)
Kepadatan populasi merupakan suatu jumlah
populasi yang menempati suatu wilayah dan waktu
tertentu. Maka, untuk mencari nilai kepadatan
suatu populasi dapat kita cari dangan rumus sbg
berikut
 Pokok-Pokok Permasalahan yang Berhubungan
dengan Kepadatan Populasi (Issues Related to
Population Density)
Adanya penduduk yang semakin padat maka
dapat mempengaruhi beberapa hal sbg berikut
Kesejahteraan (Welfare)

Usaha pemerintah Indonesia untuk menjaga


kesejahteraan penduduk dengan pertumbuhan
yang semakin meningkat saat ini seperti,

1. Membangun fasilitas kesehatan (Healthcare


services) dan kesejahteraan keluarga (Family
welfare) seperti UPGK (Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga) dan BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan Anak)
2. Meningkatkan pendapatan per kapita (improve per
capita income)
3. Peningkatan Fasilitas pendidikan (Education
services) seperti program wajib belajar 9 tahun,
pendidikan paket A, dan program dana BOS (Biaya
Operasional Sekolah)
4. Pembangunan fasilitas tempat tinggal (Housing
services) seperti pembangunan rumah susun rakyat
dan perumahan murah

Keamanan publik harus ditingkatkan apabila


jumlah penduduk semakin meningkat karena
semakin ketatnya persaingan kerja dan menipisnya
fasilitas kehidupan serta ketersediaan sumber daya
alam sehingga dapat memicu tindak kriminal.

Permasalahan Ekomoni dan Sosial (Economic and


Social Issues)

Imigrasi besar-besaran yang terjadi di kota Jakarta


menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan dan
ganguan fasilitas publik karena para imigran biasa
menempati tempat-tempat illegal untuk tinggal
baik di pinggir rel, jalan, dibawah jembatan layang
atau jembatan penyebrangan. Kondisi ini akan
menggangu keadaan social penduduk disekitar
serta menggangu kestabilan ekonomi karena
beberapa fasilitas seperti transportasi dan pasar
tergangangu.

Ketersediaan Lahan (Land Availability)

Semakin tinggi populasi maka ketersediaan lahan


akan semakin sedikit. Hal ini dapat memicu tindak
criminal, kerusakan lingkungan, ketersediaan
sumber daya alam, sumber mata air serta
kebersihan udara semakin menurun.

Berapa usaha pemerintah adalah pembangunan


rumah susun dan peneydiaan perumahan murah.

Ketersediaan Sumber Makanan (Food


Availability)

Ketersediaan sumber makanan akan semakin


menurun dan kebutuhan makanan oleh penduduk
semakin meningkat apabila populasi penduduk
semakin meningkat pula. Hal ini dapat
menyebabkan gangguan kesehatan suatu populasi
penduduk karena ketersediaan makanan semakin
menurun.
Beberapa usaha pemerintah adalah intensifikasi
pengan sehingga ketersediaan bahan makanan
pokok dapat dijaga.

 Ketersediaan Air dan Udara Bersih (Availability


of Clean Water and Fresh Air )
a. Kebutuhan Air Bersih (The Need of Clean
Water)

Air merupakan sumber kehidupan dan kebutuhan


pokok manusia. Kebutuhan air akan semakin
meningkat akan tetapi ketersediaannya semakin
menurun karena jumlah penduduk yang semakin
meningkat. Maka, beberapa usaha pemerintah
untuk menjaga ketersediaan air adalah dengan
membangun PAM (Perusahaan Air Minum) yang
menyediakan air bersih hasil pengolahan kapada
masyarakat. Kita pun dapat berpartisipasi dalam
menjaga ketersediaan air bersih dengan cara

1. Tidak membuang sampah sembarangan


2. Membuang sampah sesuai dengan jenisnya
3. Mengolah sampah organic dan non-organik
4. Bersama-sama membersihkan sungai
5. Menanam pohon-pohon besar
6. Menyediakan tenpat penyerapan air (Build
reservoir water)
b. Kebutuhan Udara Bersih (The Need of
Fresh Air)

Meningkatnya jumlah penduduk turut


meningkatkan jumlah kendaraan, pabrik industry
dan aktifitas yang dapat menyebabkan polusi
udara. Beberapa langkah untuk menjaga
ketersediaan udara bersih adalah

1. Menanam pohon atau tanaman


2. Menghentikan penebangan liar
3. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Gunakanlah kendaraan umum atau sepeda.
4. Pabrik industri harus menyediakan penyaring udara
 Kerusakan Lingkungan (Environmental Damage)

Kerusakan lingkungan yang dapat terjadi jika


populasi semakin bertambah adalah

1. Perusakan hutan yang tidak terkontrol


(Uncontrolled Deforestation)
2. Kerusakan tanah (soil destroyed) karena
pembangunan, sampah, dan bahan /pupuk kimia
yang digunakan masyarakat.
3. Punahnya salah satu organisme karena penggunaan
pestisida berlebihan (Using pestisides)
4. Banyaknya sampah dapat menimbulkan dampak
kesehatan seperti mewabahnya penyakit kolera,
tipes dan disentri
5. Polusi udara oleh Karbon Dioksida (CO2) dan Karbon
Konooksida (CO) dari kendaraan atau mesin
bermotor
6. Polusi udara Sulfur Dioksida (SO2) dan Natrium
Dioksida (NO2)
7. Polusi tanah dan air oleh residu sampah
8. Usaha untuk Mengontrol Ledakan Populasi (Efforts
to Control Overpopulation)
 Melalui KB=Keluarga Berencana (Family
Planning Programm) untuk menekan angka
kelahiran serta memberikan fasilitas untuk
meningkakan kesejahteraan keluarga.
 Selain itu, NKKBS=Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera yang diharapkan dapat terbentuknya
suatu catur warga atau terbentuknya keluarga
yang terdiri dari 4 orang anggota keluarga.
Tujuannya agar tercapai kualitas hidup dan
pendidikan keluarga, ketercukupan tempat
tinggal dan makanan, dan terciptnya keluarga
harmonis.
 Program transmigrasi pemerintah, hal
dimaksudkan untuk menekan kepadatan
penduduk disuatu wilayah dan meningkatkan
populasi suatu wilayah penduduk yang lain.
 Program wirausaha pemerintah sehingga dapat
terciptanya lapangan pekerjaan.
 Program panca usaha tani untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas produk pertanian di
Indonesia.

Daftar pustaka

Sains kelas 7 Erlangga,

bantu
sebar http://danamonaward.org/index/content/9
/Sebar%20Semangat%20Bisa.html

You might also like