You are on page 1of 3

ANEMIA MIKROSITIK HIPOKROM

Auditya Widyasari

1102013047

Anemia adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya kapasitas oksigen yang dapat
ditampung oleh darah. Jumlah sel darah merah yang rendah atau oxygen- transporting
haemoglobin di dalam sel darah merah yang rendah dapat menyebabkan anemia. Anemia secara
umum dapat di kelompokan sesuai dengan penampakan dari sel darah merah. Anemia Mikrositik
Anemia adalah anemia dimana sel darah merah yang lebih kecil ukurannya dari ukuran normal
mengandung konsentrasi haemoglobin yang rendah. Gangguan haemoglobin dan produksi sel
darah merah di sel darah merah dapat menyebabkan Anemia Mikrisitik Hipokrom.

Anemia Mikrositik Hipokrom di karakteristikan dengan munculnya sirkulasi sel darah


merah yang lebih kecil dari normal dan berisikan sedikit hemoglobin. Penyakit ini dibagi dua
kategori utama. Yang pertama adalah kekurangan besi atau iron deficiency, dan yang kedua
adalah hasil dari produksi hemoglobin yang terganggu: kedua kasus ini menghasilkan produk
akhir sel darah merah yang kurang dari batas normal.

Anemia Mikrositik didefinisikan dengan keberadaan sel darah merah yang tampak lebih
kecil, seringkali hipokromik dan dapat dilihat dari apusan darah tepi an seringkali di
karakteriistikan dengan MCV yang rendah (kurang dari 83 micron 3). Kekurangan zat besi
adalah penyebab paling umum dari anemia mikrositik. Ketidakadaan dari zat yang tersimpan
dalam sumsum tulang dapat di jadikan patokan untuk tes definitive untuk mendefirisiensi
kekurangan zat besi dari fase fase mikrositik; anemia kronik, thalassemia, dan sideroblastic
anemia. Bagaimanapun, pengukuran seum ferritin, konsentrasi zat besi, saturasi transferrin dan
kapasitas iron-bindinig, dan yang paling terbaru serum transferrin receptors dapat menghindari
tindakan evaluasi sumsum tulang. Tubuh manusia meregulasi homeostasis zat besi dengan cara
mendaur ulang mayoritas dari yang sudah tersimpan. Gangguan dari kesetimbangan ini paling
sering terlihat pada saat menstruasi, hamil, dan pendaharahan gastrointestinal. Walaupun
kapasitas penyerapan zat besi dapat bertambah dari timbal balik dari jumlah zat besi total yang
tersimpn dalam tubuh dan aktivitas erhythropoetic, respon fisiologis minimal. Pengurangan zal
besi yang signifikan memerlukan penggantian zat besi dengan suplemen zat besi. Mayoritas
pasien dapat merespon dengan efektif tanpa perlu banyak biaya dan biasanya dapat menoleransi
preparasi zat besi secara oral dengan baik.

Iron Deficiency Anemia

Kekurangan zat besi dapat terjadi bila jumlah zat besi yang diserap dari makanan gagal
menggantikan zat besi yang keluar, menyebabkan kekurangan zat besi. Karena zat besi sangat
penting dan esensial untuk komponen haemoglobin, jumlah zat besi yang kurang menyebabkan
kurangnya produksi sel darah merah. Sel darah merah yang terproduksi menjadi mikrositik dan
hipokromik.

Anemia yang dikarenakan kekurangan zat besi dapat terjadi bila makanan tidak dapat
mencukupi kebutuhan zat besi, dan saluran gastrointestinal gagal untuk menyerap zat besi, atau
jumlah zat besi yang hilang dari tubuh berkurang secara abnormal. The National Heart, Lung and
Blood Institute melaporkan bahwa menstruasi, melahirkan, pendarahan gastrointestinal dan
parasite intestinal dapat menyebabkan pengurangan zat besi, menyebabkan kekurangan zat besi.
Menyusui yang terlalu lama, susu sapi yang terlalu banyak dan diet vegan yang ketat dapat
menyebabkan kekurangan zat besi karena kekurangan zat besi dari diet. Beberapa pengobatan,
pemindahan lambung atau section besar dari usus halus, dan gangguan penyerapan intestinal
seperti Crohn’s atau penyakit celiac dapat berpengaruh dari penyerapan zat besi.

Sideroblastic Anemia

Sideroblastic Anemia dikarakteristikan oleh defek dalam produksi haemoglobin.


Gangguan ini menyebabkan kurangnya jumlah sel darah merah yang bersirkulasi. Sedangkan
yang dapat mencapai sirkulasi adalah darah yang mikrositik dan hipokromik.

Sideroblastik anemia adalah penyakit yang dapat diturunkan atau acquired. Kekurangan
copper dan vitamin B6, terlalu banyak mengkonsumsi alcohol dan pengobatan tertentu dapat
menyebabkan presipitasi sideroblastic anemia. Koreksi dari penyebab ini dapat mengoreksi
kondisi yang acquired. Transfuse darah dengan sering sangat dibutuhkan oleh orang orang
dengan sideroblastic anemia keturunan.

Thalassemia

Thalassemia adalah gangguan darah yang didapat secara keturunan dan dikarakteristikan dengan
gangguan pada porsi potein pada molekul haemoglobin. Thalasemia, termasuk alpha thalassemia
dan beta thalassemia, dapat menyebabkan anemia mikrositik hipokrom. Alpha thalassemia paling
sering ditemui pada orang orang dari Cina, India, dan Asia Tenggara atau keturunan Filipino,
dilaporkan dari National Heart, Lung and Blood Institute. Beta thalassemia banyak terdapat pada
orang-orang Mediterranean, African atau keturunan Asia. Keparahan anemia dapat dilihat dari
jenis thalassemia, tergantung dari gen yang diturunkan.

You might also like