Professional Documents
Culture Documents
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Atas dasar definisi Kesehatan tersebut di atas, maka manusia selalu
dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh (holistik). dari unsur "badan"
dititik beratkan pada “penyakit” tetapi pada kualitas hidup yang terdiri dan
bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari "Kesehatan" dan unsur utama dalam
emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras
dengan keadaan orang lain. Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang
Jadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan jiwa adalah bagian integral dari
1
mental dan sosial individu secara optimal, dan yang selaras dengan
jiwa adalah bagian integral dari kesehatan, tidak ada kesehatan tanpa kesehatan
jiwa. Status kesehatan jiwa individu sangat menentukan kualitas hidup, karena
manusia Indonesia.
kesehatan jiwa dan raganya agar dapat hidup dan berkontribusi dalam
Saat ini diperkirakan ada 450 juta penderita gangguan jiwa di seluruh
dunia. Beban yang ditimbulkan oleh gangguan jiwa sangat besar. Hasil studi
Bank Dunia tahun 2000 menunjukkan, Dissabiliy adjusted life years atau hari-
hari produktif yang hilang sebesar 8,1 persen dari global burden of disease
disebabkan oleh masalah kesehatan jiwa, jauh lebih tinggi dari tuberklosis
(7,2 persen), kanker (5,8 persen), penyakit jantung (4,4 persen), atau malaria
(2,6 persen).
2
Hasil survey Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2000
atas rata-rata gangguan kesehatan jiwa didunia. Ini ditunjukkan dengan data
yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI: (1) Rata-rata 40 dari 100.000
menunjukkan 15,1 dari 100.000 orang; (2) Rata-rata orang bunuh diri di
Indonesia adalah 136 orang per-hari atau 48.000 orang bunuh diri per tahun;
(3) Satu dari empat orang di Indonesia mengalami gangguan kesehatan jiwa;
(4) Penderita gangguan jiwa di Indonesia, hanya 0,5 % saja yang dirawat di
RS Jiwa.
Makassar.
menunjukkan bahwa pasien dengan dianosa harga diri rendah pada tahun 2006 –
2007 sebanyak 66 orang dan pada tahun 2008 meningkat tajam menjadi 168
pasien.
terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri. Harga diri
rendah dapat terjadi secara situasional (trauma) atau kronis (negatif self
3
evaluasi yang telah berlangsung lama). Dan dapat di ekspresikan secara
langsung atau tidak langsung (nyata atau tidak nyata)., Harga diri rendah adalah
suatu keadaan dimana individu cenderung untuk menilai dirinya negatif dan
merasa lebih rendah dari orang lain (Achir Yani, S. Hamid, 2005)
Sunaryo (2004), mengatakan rasa rendah diri adalah segala rasa kurang berharga
yang timbul karena ketidak-mampuan psikologis atau sosial yang dirasa secara
pada Klien Tn “H” dengan Masalah Utama Gangguan Konsep Diri; Harga Diri
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
keperawatan pada klien Tn ”H” dengan masalah utama gangguan konsep diri;
4
a. Pengkajian data
d. Implementasi Keperawatan
e. Evaluasi Keperawatan
C. Manfaat Penulisan
1. Institusi
yang dihadapinya dan sebagai bahan acuan bagi keluarga klien dalam
5
4. Penulis
D. Metode Penulisan
1. Studi Kasus
Adapun Teknik yang dilakukan pada saat pengumpulan data adalah sebagai
berikut :
a. Wawancara
b. Observasi
c. Pemeriksaan fisik
6
Yaitu melakukan pengukuran tanda – tanda vital menyangkut pengukuran
frekwensi pernafasan per menit serta mengkaji adanya keluhan fisik klien.
2. Studi Kepustakaan
tulis ini.
.
E. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, disusun secara sistematis sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
B. Tujuan penulisan
C. Mamfaat penulisan
E. Metode penulisan
F. Sistematika penulisan
1. Pengertian
2. Rentang respon
7
4. Penyebab gangguan konsep diri
1. Pengkajian
2. Masalah keperawatan
4. Rencana keperawatan
5. Implementasi
A. Pengkajian data
B. Analisa data
BAB IV : PEMBAHASAN
A. Pengkajian
B. Diagnosa keperawatan
C. Rencana keperawatan
D. Implementasi
E. Evaluasi
8
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran.