You are on page 1of 8

SOAL

Diketahui data curah hujan harian maksimum tahunan adalah sebagai berikut,

Tahun Curah Hujan Maksimum Harian


Ke- (mm)
1 100
2 120
3 80
4 111
5 123
6 107
7 200
8 220
9 90
10 190
11 150
12 175

Tentukan besar curah hujan rencana 5 tahunan dan 10 tahunan dengan metoda:

a. Gumbel
b. Weibull
JAWABAN

1.a.

Untuk menghitung besarnya hujan rencana, kita dapat menggunakan Distribusi Probabilitas
Gumbel. Rumus yg digunakan adalah sebagai berikut,

𝑋𝑇 = 𝑋̅ + (𝑆 ∗ 𝐾)

𝑌𝑇𝑟 − 𝑌𝑛
𝐾=
𝑆𝑛

Dimana, 𝑋𝑇 = Hujan rencana (mm)

𝑋̅ = Nilai rata-rata hujan maksimum tahunan (mm)

𝑆 = Standard deviasi hujan (mm)

𝐾 = Faktor frekuensi Gumbel

𝑌𝑇𝑟 = Reduced variate (tabel)

𝑌𝑛 = Reduced mean (tabel)

𝑆𝑛 = Reduced standard deviation (tabel)


Perhitungan hujan rencana disajikan dalam proses perhitungan berikut,

Step perhitungan:

1. Nilai rata-rata hujan maksimum tahunan


Untuk menentukan nilai rata-rata hujan, jumlahkan seluruh nilai curah hujan
kemudian dibagi dengan jumlah data

∑ 𝑋𝑖
𝑋̅ =
𝑛

100 + 120 + 80 + 111 + 123 + 107 + 200 + 220 + 90 + 190 + 150 + 175
𝑋̅ =
12

𝑋̅ = 138,83 𝑚𝑚
2. Standard deviasi
Untuk menghitung standard deviasi, jumlahkan kuadrat dari selisih rata-rata dengan
nilai curah hujan, kemudian dibagi dengan jumlah data, kemudian diakarkan

∑(𝑋̅ − 𝑋𝑖)2
𝑆=√
𝑛

𝑆 = 46,834 𝑚𝑚

3. YTr, Yn, Sn
Karena data yang diperoleh berjumlah n=12, sesuai tabel didapatkan

𝑌𝑛 = 0,5035

𝑆𝑛 = 0,9833

Hujan rencana yang akan dicari adalah hujan rencana dengan periode ulang 5 tahun
dan 10 tahun, sesuai tabel didapatkan

𝑌𝑇𝑟5 = 1,5004

𝑌𝑇𝑟10 = 2,251

4. K
Dengan menggunakan rumus, didapatkan K untuk rencana 5 tahun dan 10 tahun
sebagai berikut,

𝑌𝑇𝑟 − 𝑌𝑛
𝐾=
𝑆𝑛

1,5004 − 0,5035
𝐾5 =
0,9833

𝐾5 = 1,0138

2,251 − 0,5035
𝐾10 =
0,9833

𝐾10 = 1,7772
5. XT
Untuk menghitung hujan rencana, digunakan rumus berikut

𝑋𝑇 = 𝑋̅ + (𝑆 ∗ 𝐾)

𝑋𝑇,5 = 138,83 + (46,834 ∗ 1,0138)

𝑿𝑻,𝟓 = 𝟏𝟖𝟔, 𝟑𝟏𝟓 𝒎𝒎

𝑋𝑇,10 = 138,83 + 46,834 ∗ 1,7772

𝑿𝑻,𝟏𝟎 = 𝟐𝟐𝟐, 𝟎𝟔𝟓 𝒎𝒎

Maka, dapat disimpulkan bahwa menggunakan metode Gumbel, curah hujan rencana periode
ulang 5 tahunan adalah

𝑿𝑻,𝟓 = 𝟏𝟖𝟔, 𝟑𝟏𝟓 𝒎𝒎

Dan curah hujan rencana periode ulang 10 tahunan adalah

𝑿𝑻,𝟏𝟎 = 𝟐𝟐𝟐, 𝟎𝟔𝟓 𝒎𝒎


1.b.

Cara lain dalam menetukan curah hujan rencana adalah dengan menggunakan metode Weibull.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut,

𝑛+1
𝑇𝑟 =
𝑚

1
𝑃=
𝑇𝑟

Dimana, 𝑇𝑟 = Periode ulang (tahun)

𝑛 = Jumlah data

𝑚 = Nomor urut data

Untuk langkah perhitungannya adalah sebagai berikut,

Step perhitungan:

1. Urutkan tabel dari curah hujan terbesar hingga terkecil

Tahun Curah Hujan Maksimum Harian Urutan


Ke- (mm) Ke-
8 220 1
7 200 2
10 190 3
12 175 4
11 150 5
5 123 6
2 120 7
4 111 8
6 107 9
1 100 10
9 90 11
3 80 12

2. Tentukan periode ulang dari setiap curah hujan dengan membagi jumlah data +1 dengan
urutan curah hujan. Kemudian tentukan peluang terjadinya curah hujan tersbut dengan
membagi 1 dengan periode ulang.
Urutan Curah Hujan Maksimum Harian Periode Ulang Peluang
Ke- (mm) (Tr) (1/Tr)
1 220 13 0,076923
2 200 6,5 0,153846
3 190 4,333333333 0,230769
4 175 3,25 0,307692
5 150 2,6 0,384615
6 123 2,166666667 0,461538
7 120 1,857142857 0,538462
8 111 1,625 0,615385
9 107 1,444444444 0,692308
10 100 1,3 0,769231
11 90 1,181818182 0,846154
12 80 1,083333333 0,923077

3. Tentukan peluang dari periode ulang hujan rencana


Untuk periode ulang 5 tahunan, maka peluangnya

1
𝑃=
𝑇𝑟

1
𝑃=
5

𝑃 = 0,2

Sedangkan untuk periode 10 tahunan,

1
𝑃=
10

𝑃 = 0,1

4. Dengan menggunakan interpolasi, dapat ditentukan besarnya curah hujan rencana dari
peluang yang telah didapatkan,

0,2 − 0,15385
𝑅5 = 200 − ∗ (200 − 190)
0,23077 − 0,15385

𝑹𝟓 = 𝟏𝟗𝟒 𝒎𝒎

0,1 − 0,076923
𝑅10 = 220 − ∗ (220 − 200)
0,15385 − 0,076923

𝑹𝟏𝟎 = 𝟐𝟏𝟒 𝒎𝒎
Maka, dapat disimpulkan bahwa menggunakan metode Weibull, curah hujan rencana periode
ulang 5 tahunan adalah

𝑹𝟓 = 𝟏𝟗𝟒 𝒎𝒎

Dan curah hujan rencana periode ulang 10 tahunan adalah

𝑹𝟏𝟎 = 𝟐𝟏𝟒 𝒎𝒎

You might also like