You are on page 1of 4

MATERNITY NURSING

LTM REVIEW JURNAL


“DUKUNGAN SUAMI DAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI”

DISUSUN OLEH :
MARLYN OLIVIA PAKNIANIWEWAN 462015031

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2018
1.1 Latar belakang
Menurut sensus Dasar Kesehatan Indonesia pemberian ASI eksklusif terus menurun. Pada
tahun 1997 sebesar 42,4% kemudian turun menjadi 39,5% pada tahun 2003. Angka kematian
Bayi (AKB) Indonesia sekarang ini berada pada kisaran 30 per 1000 kelahiran hidup dan
sekitar 5% kematiannya diakibatkan oleh penyakit infeksi yang terkait dengan rendahnya
imunitas bayi.
Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan satu-satunya makanan yang dibutuhkan
bayi untuk enam bulan pertama. Bayi yang diberi ibunya susu formula, air, teh, atau sereal
sebelum enam bulan akan kurang menerima air susu ibu. Hal ini membuat ibu kurang
menghasilkan air susu. Makanan-makanan lain ini juga dapat mengakibatkan diare, alergi, atau
masalah-masalah lain pada bayi kecil (Klein, 2004).
Banyaknya bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif di Indonesia disebabkan oleh
berbagai faktor, diantaranya dukungan dari berbagai pihak yang masih kurang, salah satunya
dukungan suami. Keberhasilan ASI eksklusif dapat dicapai bila dukungan dari suami turut
berperan. Menyusui memerlukan kondisi emosional yang stabil, mengingat faktor psikologis
ibu sangat mempengaruhi produksi ASI, suami dan istri harus saling memahami betapa
pentingnya dukungan terhadap ibu yang sedang menyusui (Tasya, 2008).

1.2 Metode
Metode penelitian yang digunakan pada kedua jurnal ini adalah penelitian deskriptif
korelasi dengan desain cross sectional.

1.3 Analisa jurnal


Kedua jurnal yang saya pilih untuk penugasan ini sangat bermanfaat untuk pembaca
khususnya kalangan suami-istri, ibu menyusui, dan suami-istri yang akan memiliki anak.
Mengapa demikian, karena kedua jurnal ini membahas tentang pentingnya peran seorang
suami terhadap pemberian ASI eksklusif yaitu selama 6 bulan. ASI sendiri merupakan
asupan nutrisi yang sangat kaya akan berbagai vitamin, energi, protein, kerbohidrat dan
yang paling utama adalah sistem imun untuk bayi itu sendiri. Keluarga juga merupakan
faktor eksternal untuk pemberian ASI eksklusif, dukungan keluarga dan suami sangat
berperan penting untuk pemberian ASI, mereka diminta untuk mengetahui arti penting ASI
yang akan diberikan oleh ibu kepada bayi dalam kurun waktu 6 bulan saja. Kenapa sampai
keluarga dan suami harus mengetahui pentingnya pemberian ASI, karena hal ini sangat
penting untuk bayi, ibu yang memberikan ASI harus diberikan motivasi dan dukungan lain
seperti mengganti popok bayi atau menyiapkan perlengkapan bayi untuk mandi, mengingat
ibu yang memberikan ASI adalah ibu yang baru selesai melahirkan, memperjuangkan
bayinya, ibu tersebut harus diberikan dukungan dalam hal-hal seperti itu, dengan demikian
ibu jadi termotivasi untuk memberikan ASI terus dan produksi ASI lancar.
Dukungan emosional dari suami yang positif akan sangat mempengaruhi psikis ibu
dalam pemberian ASI, dalam jurnal ini juga menjelaskan bahwa ada suami yang tidak
memberi dukungan terhadap istrinya yang menyusui karena berbagai alasan seperti,
menganggap bahwa istrinya akan jelek karena payudara tidak sebagus sebelum hamil, ada
juga karena ibu yang bekerja sehingga lebih memilih susu formula. Namun, kita bisa
melihat kembali ASI sangat bermanfaat dan sangat mudah didapatkan, tidak mahal dan itu
juga dapat membuat ikatan antara ibu dan anak sangat baik.

1.4 Kelebihan dan kekurangan jurnal


a. Kelebihan
Kedua jurnal ini membahas faktor pencetus mengapa ASI tidak lancar, manfaat
ASI, pentingnya dkunga suami dan keluarga terhadap pemberian ASI. Sehingga sangat
menarik untuk dibaca.
b. Kekurangan
Jurnal ini tidak memberikan prevalensi pemberian ASI yang menurun pada
setiap provinsi di Indonesia, menurut saya jika itu di tambahkan maka akan sangat
memudahkan peneliti selanjutnya sebagai bukti di setiap provinsi untuk melanjutkn
penelitian pada provinsi yang angka pemberian ASI menurun.
Daftar pustaka

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). (2004). Kepmenkes RI No.


450/MENKES/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara Eksklusif pada Bayi
Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Klein, S., Miller, S., & Thomson, F. (2004). Bila Perempuan Melahirkan;Panduan
Mengenai Persalinan.Yogyakarta : Insist Press.

Tasya, A. (2008). Indonesia dan ASI. Di akses dari http://aimi-


asi.org/2008/08/indonesiadan-asi tanggal 29 September 2010/.

You might also like