You are on page 1of 5

Kompetensi Dasar kelebihan yaitu dapat menggiling lebih halus dan lebih

3.2. Menerapkan pengolahan hasil ternak besar homogen. Ditempat tersebut juga biasanya menerima jasa
4.2. Memproduksi hasil ternak besar penggilingan daging dengan biaya relatif murah. Dengan
demikian apabila kita tidak mempunyai alat “food processor” di
rumah, maka kita dapat menggiling daging ketempat tersebut.
A. Jenis Daging Proses penggilingan menggunakan alat penggiling megandung
resiko akan menimbulkan panas selama proses penggilingan.
B. Metode Pengolahan Hasil Ternak Besar Panas tersebut dapat disebabakan oleh adanya gesekan antara
1. Penggaraman (Curing) daging atau adanya gesekan daging dengan alat penggiling.
Penggaraman (curing) adalah cara pengolahan dan Untuk mencegah terjadinya kenaikan suhu selama proses
pengawetan daging dengan menambahkan bahan seperti garam penggilingan, ditambahkan potonganpotongan es batu. Dengan
NaCl, Na-nitrit atau Na-nitrat, dan gula. Curingbertujuan demikian kenaikan suhu selama proses penggilingan, dapat
mendapatkan warna yang stabil, aroma, tekstur dan kelezatan dicegah tidak melebihi 16°C (Tatono, 1994). Pendinginan ini
yang baik, dan untuk mengurangi pengerutan daging selama bertujuan untuk mencegah denaturasi protein aktomiosin oleh
pengolahan serta memperpanjang masa simpan produk daging panas. Air es digunakan untuk mempertahankan temperatur
(Soeparno, 1992). Proses penggaraman daging dengan nitrit selama pendinginan. Air es selain berfungsi sebagai fase
berperan sangat penting yaitu bereaksi dengan mioglobin pendispersi dalam emulsi daging, juga berfungsi untuk
membentuk nitrosomioglobulin yang diubah menjadi melarutkan protein sarkoplasma dan sebagai pelarut garam
nitrosochemochrome, sehingga menyebabkan warna daging yang akan melarutkan protein myofibril (Afrisanti, 2010).
jadi merah. Bersama dengan garam dapur, nitrit atau nitrat
berperan sebagai pengawet dengan cara menurunkan Aw
produk. 3. Sterilisasi
Pada Metode ini ada terbagi atas 4 jenis, yaitu
2. Penggilingan a. Pengolahan Sterilisasi Secara Kering
Daging sapi yang telah berbentuk potongan-potongan Sumber panas dalam kategori ini termasuk dalam oven
kecil, kemudian dilakukan pelumatan/ penggilingan. Tujuan udara panas, minyak goreng dalam produk, dan permukaan
proses penggilingan/pelumatan daging/ikan adalah untuk panas pada penggorengan produk. Udara panas bisa
meperkecil ukuran daging menjadi partikel-partikel yang mencapai hingga 200°C, memungkinkan transfer panas
ukurannya homogen. Sehingga bila dicampur dengan bumbu- yang signifikan terhadap produk. Namun, laju perpindahan
bumbu, maka bumbu tersebut akan tercapur rata dengan panas selama penggorengan lemak lebih besar karena
adonan. Tujuan yang kedua adalah untuk mendapatkan media minyak memungkinkan transfer panas yang lebih
“tenderness” yang baik pada produk akhir. Proses penggilingan baik bila dipanaskan pada suhu antara 150 and 190 °C.
dapat dilakukan dengan menggunakan alat penggilingan khusus b. Pengolahan Sterilisasi Secara Lembab
yang banyak dijumpai di pasar atau menggunakan “food Sumber panas yang biasanya media panas cair, seperti air
processor” yang telah banyak diperdagangkan. Alat penggiling atau uap. pemanasan air bisa mencapai hingga 100°C (titik
khusus seperti yang telah banyak di jumpai di pasar mempunyai didih), menunjukkan perpindahan panas yang signifikan
terhadap produk. Perlakuan panas lembab di lingkungan yang berlebihan (menghasilkan sogginess dalam beberapa
tertutup memungkinkan suhu ruang dari 120-125°C, produk), fokus di daerah hangat produk (mempengaruhi
mengubah karakteristik produk. Suhu tinggi yang diamati keseragaman), keterbatasan dalam bahan hanya pada satu
dalam proses seperti pengalengan, pemasakan, dan tekanan produk (tidak dapat memanfaatkan kontainer logam), dan
memasak. Memasak pada suhu gelatinisasi lebih tinggi penerapan terbatas sehingga terjadi kecoklatan.
menyebabkan kolagen, karena itu perlu memodifikasi d. Kombinasi Pengolahan Sterilisasi
karakteristik produk daging yang kaya kolagen. Memasak Beberapa proses komersial menggabungkan metodologi
dengan Uap dapat mencapai suhu pemanasan 100 °C, termal kering dan lembab untuk mencapai karakteristik
namun perpindahan panas lebih baik dari suhu panas air, tertentu dalam produk daging. Sebagai contoh, dalam
karena panas laten dari uap kondensasi membantu dalam produksi sosis, tahap awal pemasakan adalah karakteristik
pemanasan produk. Dalam beberapa produk daging olahan dari pengolahan termal kering, diikuti dengan langkah-
termal, kombinasi dari pemanasan kering dan lembab langkah di mana uap diinjeksikan untuk mempercepat
(kelembaban meningkat) teknik pemanasan diterapkan proses pemasakan. Produk lain dapat menggunakan panas
untuk mempertahankan karakteristik produk dan kering untuk mengembangkan rasa tertentu, diikuti dengan
mencegah hilangnya kelembaban yang berlebihan dari penggunaan pemasakan lembab untuk mencapai suhu
produk. Dalam aplikasi pengolahan daging yang khas, akhir yang diinginkan untuk menghancurkan
kelembaban dicapai melalui penguapan air oleh tetesan ke mikroorganisme. Peralatan pengolahan termal yang
kumparan pemanas hambatan listrik atau melalui uap. digunakan untuk pembuatan produk daging secara luas
c. Pengolahan Sterilisasi Menggunakan Microwave dapat dibagi menjadi dua kategori dasar: batch dan
Pengolahan menggunakan microwave didasarkan pada kontinyu. Sistem memasak dengan batch, produk dimuat
penggunaan spektrum elektromagnetik. Frekuensi yang ke dalam oven, dimasak, dan dibongkar sebagai batch
biasa digunakan untuk pemanasan microwave antara 915 tunggal. Komponen oven batch pada dasarnya terdiri dari
dan 2450 MHz, dengan panjang gelombang dari 32,8 cm sistem pemanas dan pendingin, sistem sirkulasi udara,
dan 12,25. Suhu produk akhir yang dicapai tergantung suhu dan kelembaban system kontrol, dan peredam untuk
pada energi yang diberikan dan biasanya tidak lebih tinggi memastikan distribusi yang tepat dari media pemanas /
dari 100° C. Penggunaan 915 MHz menghasilkan produk pendingin atau udara di dalam oven ketika dimuat.
yang lebih konsisten terhadap pemanasan, sebagaimana Sebagian besar oven batch yang memiliki kemampuan
frekuensi ini menghasilkan dua puncak, satu di permukaan untuk mendinginkan produk menggunakan air dingin atau
dan satu di tengah. Penggunaan gelombang mikro dalam sistem air garam, dan produk ini kemudian pindah ke
pengolahan daging komersial sangat terbatas dan eksklusif kamar berpendingin untuk mendinginkan produk.
digunakan dalam pengolahan daging siap saji. Keuntungan Kapasitas oven ini berkisar luas dari 150 sampai 25.000 kg
dari pemanasan microwave meliputi kecepatan, tingkat berdasarkan kapasitas produksi yang diperlukan dan jenis
selektivitas yang luas, kontrol yang mudah, dan produk olahan. Dalam sistem memasak terus menerus,
penggunaan energi yang lebih rendah. Sebaliknya, ada fungsi memasak dan pendinginan yang terintegrasi ke
keterbatasan, yang meliputi kapasitas terbatas yang dalam sebuah unit tunggal dengan beberapa zona. Produk
tergantung pada jumlah beban, pemanasan pengukusan dimuat dalam system pengangkutan dan dipindahkan
melalui salah satu atau beberapa zona memasak, dan tumbuhan. Bahan pengikat hewani antara lain susu bubuk skim
kemudian melalui zona pendinginan. Produk ini biasanya dan tepung ikan.
dibawa oleh rantai, balok berjalan, atau sabuk konveyor.
6. Casing
4. Pendinginan Selongsong (Casing) adalah bahan pengemas sosis
Cara pengawetan daging dengan suhu rendah ada 2 yang umumnya berbentuk silindris. Selongsong sosis dapat
macam yaitu pendinginan (cooling) dan pembekuan (freezing). berfungsi sebagai cetakan selama pengolahan, pembungkus
Pendiginan adalah penyimpanan daging di atas suhu selama penanganan dan pengangkutan serta sebagai media
pembekuan bahan yaitu -2 sampai +10 0 C. Sedangkan display selama diperdagangkan. Penggunaan casing dalam
pembekuan adalah penyimpanan daging dalam keadaan beku pembuatan sosis bertujuan untuk membentuk dan menjaga
yaitu pada suhu 12 sampai -24 0 C. Pembekuan cepat (quick stabilitas sosis serta melindungi dari kerusakan kimia seperti
freezing) di lakukan pada suhu -24 sampai -40 0 C. oksidasi, mikroba, atau kerusakan fisik seperti ketengikan.
Pendinginan biasanya dapat mengawetkan bahan pangan Terdapat 5 jenis casing yang sering digunakan dalam
selama beberapa hari atau minggu sedangkan pembekuan bisa pembuatan sosis yaitu alami, kolagen, selulosa, plastic, serta
sampai berbulan-bulan. Perbedaan lain antara pendinginan dan logam. Casing alami biasanya terbuat dari usus alami hewan,
pembekuan adalah dalam hal pengaruhnya terhadap keaktifan casing ini mempunyai keuntungan dapat dimakan, bergizi
mikroorganisme di dalam daging. Penggunaan suhu rendah tinggi dan melekat pada produk, sedangkan kerugian dari
dalam pengawetan daging tidak dapat membunuh bakteri, casing ini adalah produk ini tidak awet. Casing kolagen
sehingga jika daging beku misalnya di keluarkan dari biasanya berbahan baku dari kulit hewan besar, keuntungan
penyimpanan dan di biarkan mencair kembali (thawing), dari jenis casing ini dapat diwarnai, bisa dimakan, dan melekat
pertumbuhan bakteri pembusuk kemudian berjalan cepat pada produk. Casing selulosa biasanya berbahan baku pulp.
kembali. Pendinginan dan pembekuan masing-masing juga Keuntungan dari casingselulosa adalah dapat dicetak atau
berbeda pengaruhnya terhadap rasa, tekstur, nilai gizi, dan sifat- diwarnai dan murah. Kekurangan dari casing ini adalah sangat
sifat lainya. keras dan dianjurkan untuk tidak dimakan. Proses pembuatan
sosis fermentasi meliputi tahapan persiapan, chilling/ freezing,
5. Binding ( Pengikatan ) pemberian bumbu dan pencampuran, filling/ pengisian,
Bahan pengikat memiliki kandungan protein yang lebih fermentasi, pengasapan aging/ drying, dan penyimpanan.
tinggi dan dapat meningkatkan emulsifikasi lemak
dibandingkan dengan bahan pengisi. Bahan pengikat dalam 7. Pengasapan
adonan emulsi dapat berfungsi sebagai bahan pengemulsi. Pengasapan bersifat pengawetan karena ada
Bahan pengikat juga berfungsi mengurangi penyusutan pada penyimpanan/ penimbunan di permukaan daging senyawa
waktu pengolahan dan meningkatkan daya ikat air. Protein kimia seperti formaldehida, asetaldehida, aseton diasetil,
dalam bentuk tepung dipercaya dapat memberikan sumbangan methanol, etanol, fenol, asam-asam format dan asetat, furfural
terhadap sifat pengikatan. Pengikat terdiri menurut asalnya dehida, resins, bahan lilin, ter dan bahan lain yang semua
bahan dari bahan pengikat yang berasal dari hewan dan bahannya terdapat pada produk yang diasap dengan konsentrasi
berbeda. Proses pengasapan konvensional yaitu dengan
menggantungkan produk dalam rumah pengasapan selama 4-8
jam pada suhu 35-40°C atau meletakkan beberapa jam dalam
suatu ruangan dimana asap disalurkan dari pembangkit asap
yang terdiri dari suatu roda penggiling dan suatu tongkat kayu.

You might also like