Professional Documents
Culture Documents
Tugas Rangkuman
Tugas Rangkuman
Nim : 70100116026
Kelas : Farmasi B
RANGKUMAN EMULSI
Pengertian emulsi
Emulsi adalah suatu dispersi di mana fase terdispersi terdiri dari bulatan-bulatan kecil zat cair
yang terdistribusi ke seluruh pembawa yang tidak bercampur.
Emulsi: dipakai pada kulit sebagai obat luar bisa dibuat sebagai emulsi m/a atau emulsi a/m,
tergantung pada berbagai factor seperti sifat zat terapeutik yang akjan dimasukkan ke dalam
emulsi, keinginan untuk mendapatkan efek emolien atau pelembut jaringan dari preparat
tersebut, dan keadaan permukaan kulit.
Emulsifikasi: memungkinkan ahli farmasi dapat membuat suatu preparat yang stabil dan rata dari
campuran cairan yang saling tidak bisa bercampur, dalam hal ini obat diberikan dalam bentuk
bola-bola kecil bukan dalam bulk.
Teori emulsifikasi
1. Teori tegangan permukaan
Bila cairan kontak dengan cairan kedua yang tidak larut dan tidak saling
bercampur, kekuatan (tenaga) yang menyebabkan masing-masing cairan menahan
pecahnya menjadi partikel-partikel yang lebih kecil.
2. Teori orintred-wedge theory
Menganggap lapisan monomolekular dari zat pengemulsi melingkari suatu tetesan
dari fase dalam pada emulsi. Teori tersebut berdasarkan anggapan bahwa zat pengemulsi
tertentu mengarahkan dirinya disekitar dan dalam suatu cairan yang merupakan gambaran
kelarutannya pada cairan tertentu
3. Teory plastik atau teori lapisan antarmuka
Menempatkan zat pengemulsi pada antarmuka antara minyak dan air,
mengelilingi tetesan fase dalam sebagai suatu lapisan tipis atau film yang diadsorbsi pada
permukaan dari tetesan tersebut.
Pembuatan Emulsi
1. Zat pengemulsi
a. Bahan-bahan karbohidrat seperti zat-zat yang terjadi secara alami: akasia
(gom),tragakan, agar, kondrus, dan pektin
b. Zat-zat protein seperti: gelatin, kuning telur, dan kasein
c. Alkohol dengan bobot molekul tinggi seperti: stearil alkohol, setil alkohol, dan
gliseril monostearat
d. Zat-zat pembasah, yang bisa bersifat kationik, anionik, dan nonionik
e. Zat padat yang terbagi halus, seperti: tanah liat koloid termasuk bentonit, magnesium
hidroksida, dan aluminium hidroksida
2. Sistem HLB
Aktivitas HLB
Antibusa 1 sampai 3
Pengemulsi (a/m) 3 sampai 6
Zat pembasah 7 sampai 9
Pengemulsi 8 sampai 18
Pelarut 15 sampai 20
Detergen 13 sampai 15
(Ansel, H. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Ed. 4. UI Press: Jakarta. Hal. 376-390)