You are on page 1of 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Logam Berat
“Unsur logam berat adalah unsur yang mempunyai densitas lebih
dari 5 gr/cm3” (Achmadi, U. F. 2014: 45)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Sembel, T.S.
(2015: 91) “Logam berat adalah logam yang menimbulkan bahaya
lingkungan jangka panjang seperti kadmium, kobalr, kromium, tembaga,
merkuri, nikel, timbal dan seng”.
“Logam berat adalah semua logam (metalloid) yang berhubungan
dengan masalah lingkungan” (Sembel, T. S. 2015: 92)
Menurut Goyer dalam Achmadi, U. F. (2014: 45), “logam berat
tidak dapat dibuat dan dimusnahkan oleh manusia”.
Jadi logam berat adalah unsur yang dengan densitas lebih dari 5
gr/cm3 yang tidak dapat dibuat dan dimusnahkan dan menyebabkan
permasalahan lingkungan.

B. Pengertian Timbal
“Timah hitam, atau dikenal juga sebagai timbal (Plumbum, Pb),
merupakan logam berat yang lunak, berwarna abu-abu metalik, dan
mendidih pada suhu 327,5oC” (Achmadi, U.F. 2014: 45)
Mengenai timbal, Lide dalam Sembel, D.T. (2015: 106)
menyatakan:
Timbal termasuk sebagai logam pascatransisi (post-transition
metal) dan juga anggota dari kelompok karbon dengan simbol Pb
dan memiliki nomor atom 82 bebentuk logam lembut, stabil,
memiliki densitas tinggi, lembut, tahan korosi, memiliki
konduktivitas lemah dan paruh waktu sangat lama (stabil) serta
terdapat bebas secara alami dalam bumi dalam bentuk empat
isotop, yaitu 204, 206, 207, dan 208 serta kemampuan bereaksi.

4
5

Jadi timbal atau timah hitam merupakan salah satu dari jenis logam
berat golongan transisi dengan nomor atom 82 dan memiliki titik didih
327,5oC serta memiliki kemampuan bereaksi dan sifat tertentu.

C. Sumber Timbal
“Secara alamiah, Pb dapat ditemukan di dalam batu-batuan dan
kerak bumi” (Achmadi, U. F. 2014: 45)
Novotny, Olem dan Moore menyatakan bahwa sumber alami
utama timbal adalah gelena (PbS), gelesite (PbSO4), dan cerrusite
(PbCO3). (Effendi, Hefni. 2003: 189)
Sudarmaji et al., Goyer, Widowati et al., dan Liu et al., menyatakan
bahwa keberadaan Pb dan senyawa-senyawanya di lingkungan dapat
berasal dari kegiatan pertambangan, pembakaran, proses industri,
pemakaian sebagai bahan dasar cat, proses daur ulang atau pembuangan
limbah. (Achmadi, U. F. 2014: 47)
“Timah hitam biasanya ditemukan pada pelapis keramik, cat,
baterai, solder, atau mainan” (Junaidi, Iskandar. 2011: 81)
Berkaitan dengan sumber timbal yang kini banyak ditemukan di
lingkungan, Sembel, D. T. (2015: 93) berpendapat:
Logam-logam berat biasanya ditemukan secara alami dalam tanah
atau batu-batuan dan konsentrasinya semakin meningkat karena
adanya aktivitas manusia melalui proyek-proyek pertambangan
emas, batu bara dan mineral-mineral lainnya, asap-asap kendaraan
bermotor serta adanya hasil-hasil pembakaran pabrik-pabrik
industri kendaraan bermotor, pakaian, bahan-bahan elektronik serta
adanya pembakaran hutan, semak dan pembakaran tumpukan-
tumpukan di tempat pembuangan sampah yang hampir tidak pernah
padam selama berhari-hari, bahkan bertahun-tahun.
Jadi sumber timbal alami yaitu tanah dan batu-batuan juga
ditemukan dalam bentuk senyawa-senyawa seperti gelena (PbS), gelesite
6

(PbSO4), cerrusite (PbCO3), dan keberadaannya di lingkungan berasal dari


benda hasil pembuatan manusia dan kegiatan manusia.

D. Pemanfaatan Timbal
Menurut Eckenfelder dalam Effendi, Hefni. (2003: 189) “Timbal
banyak digunakan dalam industri baterai”
“Senyawa Pb-organik seperti tetra-ethyl-lead (TEL/Pb-tetraetil)
dan Pb-tetrametil merupakan senyawa yang penting karena banyak
digunakan sebagai zat aditif pada bahan bakar bensin dalam upaya
meningkatkan angka oktan secara ekonomi” (Hernawan, Edi & Popo M.
K, 2016: 379)
“Dalam proses produksi pipa dan fitting PVC, biasanya digunakan
bahan aditif, salah satunya stabilizer yang umumnya mengandung timbal
(Pb)” (Hernawan, Edi & Popo M. K, 2016: 381)
“Timbal biasanya digunakan untuk penahan radiasi” (Sembel, D.
T. 2015: 107)
“Pb juga banyak dipakai dalam kegiatan industri, misalnya industri
pengecoran, industri baterei, industri kabel, dan perwarna cat” (Achmadi,
U. F. 2014: 45)
Jadi, timbal paling banyak digunakan di bidang industri. Pada
dasarnya pemanfaatan timbal didorong oleh kebutuhan masyarakat itu
sendiri.

E. Dampak Keracunan Timbal


“Keracunan timah hitam (plumbum) biasanya merupakan suatu
keadaan menahun dan kadang gejalanya timbul secara periodik” (Junaidi,
Iskandar. 2011: 81)
“Dampak Pb terhadap kesehatan sangat bervariasi, tergantung dari
tingkat dan lama pajanan, antara laind ampak terhadap sistem
pembentukan darah, sistem syaraf, sistem ginjal, sistem reproduksi, sistem
imun dan sebagainya” (Achmadi, U. F. 2014: 104)
7

“Pada tahun 2013, WHO memperkirakan keracunan timbal


mengakibatkan 143.000 kematian dan kasus-kasus ketidak mampuan
intelektual sebanyak 600,000 pada anak-anak setiap tahunnya” Dart et al
dalam Sembel, D. T. (2015: 109)
“Timbal termasuk salah satu logam yang sangat beracun yang
dapat memengaruhi hampir setiap sistem dalam organ tubuh” (Sembel, D.
T. 2015: 110)
“Pada dasarnya, sifat timbal (Pb) tidak dapat diuraikan lagi di
dalam tubuh, dan dapat menyababkan berbagai efek negatif bagi
kesehatan.” (Hernawan, Edi & Popo M. K, 2016: 381)
Jadi, keracunan timbal akan menimbulkan berbagai gangguan pada
sistem tubuh yang berpotensi mengancam keselamatan jiwa.

F. Penanganan Keracunan Timbal


Menurut Sanborn & Rossi dalam Sembel, D.T. (2015: 110)
“Dalam banyak kasus keracunan timbal dapat dicegah terutama dengan
menghindari dan mencegah eksposur terhadap timbal.”
“Pengobatan atas keracunan timbal dapat dilakukan dengan
menggunakan terapi yang disebut chelation therapy.” Henretig dalam
Sembel, D.T. (2015: 111)
Jadi penanganan keracunan timbal terdiri dari metode pencegahan
dan pengobatan. Kedua metode itu memiliki tujua yang sama yaitu
membershkan unsur timbal dari tubuh.

You might also like