You are on page 1of 3

1.

Teori Sistem Keluarga


Keluarga sebagai suatu sistem adalah Klg sebuah kelompok kecil yang terdiri
dari individu yang mempunyai hub yang erat satu dng yang lain saling ketergantungan
dan diorganisir dalam satu unit tunggal dalam rangka mencapai tujuan keluarga yang
sejahtera.

Keluarga Sebagai sistem fokal ( Hirarki System )


Keluarga sbg sistem fokal menggambarkan keluarga sebagai sub sistem yang
berinteraksi dengan supra sistem. Semakin dekat lingkungan dengan keluarga
semakin besar pengaruhnya terhadap sistem dan semakin besar pengaruhnya pada
keluarga, demikian sebaliknya.
Keluarga Sistem Terbuka
Keluarga sebagai sistem terbuka karena dalam keluarga terjadi tukar menukar
enegi, materi dan informasi dengan lingkungan. Keluarga akan selalu berintearksi
dengan lingkungan sosial, fisik dan budaya. Keluarga yang terbuka akan mau
menerima gagasan, informasi, teknik, kesempatan dan sumber-sumber keluarga.
Keluarga terbuka akan menerima sumber - sumber baru untuk mnyelesaikan masalah.
Solusi kreatif dan fleksibel sesuai kebutuhan yang unik. Memandang perubahan
sebagai suatu normal dan merangkul masyarakat lebih luas sebagai dukungan sosial.

Keluarga tertutup
Keluarga tertutup memandang perubahan sebagai suatu mengancam atau
membahayakan. Orang asing dianggap membahayakan. Keluarga bersifat kaku sbagi
akibat kejadian dalam Klg konstan dan dapat diprediksikan. Lalu lintas dalam dan
luar Klg diatur secara ketat. Inti tujuan Klg tertutup untuk mempertahankan stabilitas
dan tradisi (kontrol sosial).

2. Teori Struktural Fungsional


(Megawangi, 2001) Mendefinisikan bahwa struktural-fungsional adalah
pendekatan teori sosiogi yang diterapkan dalam institusi keluarga, baik keluarga kecil
maupun keluarga besar. Keluarga sebagai sebuah institusi dalam masyarakat yang
mempunyai prinsip-prinsip kehidupan sosial yang serupa. Masyarakat seperti ini
biasanya mempunyai warna yang jelas, yaitu mengakui adanya segala keragaman
dalam kehidupan sosial. Dan keragaman ini merupakan sumber utama dari adanya
struktur masyarakat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sturuktural fungsional adalah sebuah
institusi keluarga yang didalamnya terdiri seorang pemimpin yaitu ayah, ibu sebagai
wakil ayah, anak sebagai penerus dari ayah dan ibu, yang didalamnya mereka
mengakui adanya sbuah keragaman dalam hidup, sehingga mereka dalam
menjalankan hidupnya tentram dan aman.
Fenomena Teori Struktural Fungsinal dalam Keluarga
Pemikiran structural fungsional sangat dipengaruhi oleh pemikiran biologis
yaitu menganggap masyarakat sebagai organisme biologis yaitu terdiri dari organ-
organ yang saling ketergantungan, ketergantungan tersebut merupakan konsekuensi
agar organisme tersebut tetap mampu bertahan hidup.
Teori structural fungsional mengasumsikan bahwa keluarga merupakan sebuah sistem
yang terdiri dari berbagai bagian atau subsistem yang saling berhubungan dengan
masyarakat lain, yang berfungsi untuk menjaga kelangsungan hidup dari sistem sosial
yang ada pada suatu tatanan masyarakat.
Aplikasi Teori Struktural Fungsional Dalam Institusi Keluarga
Penerapan teori struktural fungsional dalam institusi keluarga dapat terlihat
dari struktur dan aturan yang ditetapkan dalam institusi keluarga tersebut. Dijelaskan
oleh Chapman (2000) dalam Puspitawati (2006). Keluarga adalah unit universal yang
didalamnya memlilki peraturan, seperti peraturan untuk anak-anak agar dapat belajar
untuk mandiri. Hal seperti ini tanpa adanya aturan atau fungsi yang dijalankan oleh
unit keluarga, maka unit keluarga tersebut tidak memlliki arti (meaning) yang dapat
menghasilkan suatu kebahagiaan. (Khairuddin. 1985, hal 23). Jika institusi keluarga
tidak memiliki aturan dan fungsi yang dijalankan maka akan tumbuh benih-benih
generasi penerus yang tidak mempunyai tujuan yang terarah, karena kehidupa
kelaurga dalam lingkungan masyarakat tidak lepas dengan institusi kebudayaan.
3. Teori Perkembangan Keluarga
Pendekatan perkembangan keluarga didasarkan pada observasi bahwa klg
adalah klompok yang berusia panjang dgn suatu sejarah alamiah, siklus kehidupan.
Pendekatan teori ini berusaha mengungkapkan perubahan klg dari waktu – kewaktu
trmasuk perubahan interaksi dan diantara anggota klg.
Tahap – tahap siklus klg mengikuti pola yang tidak kaku
Tahap Keluarga Antara ( Carter dan Mc. Goldrick, 1988)
Tahap I : Keluarga Pemula
Tahap II : Keluarga yg sedang mengasuh anak
Tahap III : Keluarga dan anak prasekolah
Tahap IV : Keluarga dg anak usia sekolah
Tahap V : Keluarga dg anak remaja
Tahap VI : Keluarga melepaskan anak usia dewasa muda
Tahap VII : keluarga Ortu Usia Pertengahan
Tahap VIII : keluarga dgn Masa Pensiun dan Lansia
Tahap – tahap siklus kehidupan klg pada keluarga cerai, ortu tunggal

 Klg cerai dg orang tua tunggal meleawati siklus kehidupan yang sama sperti Klg
inti dgn Ortu. Perbedaannya tanggung jawab dan fungsi Klg dilaksanakan sendiri.
Shingga prbedaan dalm : jumlah, waktu dan lamanya transisi – transisi kritis yang
dialami, (Hill,1986)
Perceraian merupakan gangguan dan dislokasi siklus kehidupan Klg, shingga
menambah kompleksitas tugas perkembangan ( Carter,, dan Mgoldrick, 1988 )
Tahap – tahap siklus kehidupan Klg pada Klg Cerai
 Perceraian menimbulkan krisis pada semua anggota Klg pada setiap tingkatan usia.
Dibutuhkan waktu 1 – 3 th untuk memantapkan Klg. Perceraian yang paling
terpengaruh pada anak usia pra sekolah dan sekolah ( usia 6 – 8 th )
Tahap – Tahap siklus kehidupan Klg pada Orang Tua Tiri
 Perceraian masa transisi yg diikuti dg perkawinan kembali
Proses emosi pada masa transisi hingga perkawinan kembali merupakan perjuangan
dgn rasa : kecemasan dgn keluarga baru, perselisihan dgn anak – Klg besar dan
mantan pasangan ( Mendua ), perasaan bersalah, prehatin dgn kesejahteraan anak dan
memperbaharui kasih sayang negatif trhdap mantan
Penyesuaian dan integrasi Ortu tiri membutuhkan 2 – 3 th yg dibutuhkan Klg untuk
berkembang
Pengaruh sakit dan kecacatan trhdap perkembangan Klg

 Sakit dan kecacatan yang serius dan lama mempengaruhi Klg dan fungsinya. Sakit
dan kecacatan menghambat tahap perkembangan Klg. Hambatan tsb berbeda
kondisinya pada masing – masing tahap perkembangan, dukungan sosial Klg.

4. Teori Interaksi Keluarga

You might also like