You are on page 1of 7

BAB I

PLANNING

1.1 PENDAHULUAN

Bandar udara (Airport) merupakan salah satu infrastruktur penting yang


diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Bandar udara
(Airport) berfungsi sebagai simpul pergerakan penumpang atau barang dari
transportasi udara ke transportasi darat lainnya atau sebaliknya. Meningkatnya
pergerakan penumpang dan barang diharapkan dapat menciptakan peningkatan
ekonomi. Pertumbuhan lalu-lintas udara secara langsung berpengaruh menunjang
laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan sarana
transportasi yang dapat menjangkau daerah–daerah yang cukup jauh dan sulit
untuk dijangkau apabila menggunakan transportasi darat.

Untuk meningkatkan pelayanan transportasi udara, maka perlu dibangun


bandar udara yang memiliki kualitas baik secara struktural maupun fungsional.
Membangun bandar udara baru maupun peningkatan yang diperlukan sehubungan
dengan penambahan kapasitas penerbangan, tentu akan memerlukan metode
efektif dalam perencanaan agar diperoleh hasil yang terbaik dan ekonomis,
memenuhi unsur keselamatan pengguna dan tidak mengganggu ekosistem di
sekitarnya. Keselamatan dan kenyamanan bagi para penumpang pesawat terbang
pada saat pesawat akan menuju landasan pacu (runway) untuk lepas landas (take
off) 2 maupun meninggalkan landasan pacu (runway) pada saat selesai mendarat
(landing) harus melewati jalan rayap (Taxiway) .

Bandar Udara Karel Sadsuitubun adalah bandar udara yang terletak


di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku yang merupakan
pengganti Bandara Dumatubun yang saat ini dialihfungsikan hanya untuk
keperluan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU). Bandar Udara
Karel Sadsuitubun diresmikan oleh Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan pada
hari Jumat tanggal 19 Desember 2014. Peresmian itu dilaksanakan serentak,
bersamaan dengan peresmian 20 pelabuhan dan 10 bandara di seluruh Indonesia
.Bandar Udara Karel Sadsuitubun mulai beroperasi pada hari Senin
tanggal 24 Februari 2014 yang ditandai oleh pendaratan pertama pesawat terbang
dari maskapai Trigana Air (PK-YRN) yang di piloti oleh Capt. Hassanudin .

Bandar Udara Karel Sadsuitubun dibangun untuk memenuhi standar


keselamatan dan kenyamanan bagi para penumpang pesawat terbang , pembuatan
landasan pacu yang lebih baik, dan pelebaran landas pacu agar pesawat besar
seperti Boeing 747 dapat mendarat di bandara Udara Karel Sadsuitubun an juga
dikarenakan fasilitas dan landas pacu Bandara Dumatubun yang kurang
memenuhi standar kesalamatan dan kenyamanan dan hanya pesawat berukuran
kecil yang dapat beroperasi di Bandara Dumatubun.

1.2 Gambaran Umum Wilayah Studi

Posisi titik koordinat Bandar Udara Karel Sadsuitubu berada ditengah


Bentangan Nusantara pada posisi 132º 45’ 40,92’’ BT dan 5º 45’ 28,86’’ LS.
Kondisi lingkungan disekitar bandara adalah hutan sehingga tidak mengganggu
Daerah pemukima warga .

1.2.1 Kondisi Alam

Kondisi Angin
Kecepatan rata – rata di pelabuhan Makassar berkisar antara 5 – 25

km/jam. Kecepatan angina maksimum terjadi pada bulan Desember – Januari

yaitu berkisar antara 60 – 70 km/jam.

1.2.2 Temperatur

Suhu rata – rata di pelabuhan Makassar berkisar 240C – 310C.

Sedangkan kelembapan udaranya berkisar antara 60 – 88 %.

1.2.3 Gempa

Berdasarkan Peta Gempa Indonesia menurut SNI – 1726 – 2002,

wilayah Bandar Udara Karel Sadsutibun terletak pada wilayah gempa zona 5

(lima) dengan pengaruh percepatan gaya sebesar 0,25 g.


1.3 Gambaran Transportasi Existing

Bandar udara ini tergolong kedalam kelas III dan berkategori domestik .

Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu 1.600 meter x 30 meter Jarak

bandara dari Kabupaten Maluku Tenggara 14 km dan berada pada elevasi 20,66 mdpl

1.3.1 Kondisi Fasilitas Bandara

Fasilitas Bandar Udara Karel Sadsuitubun antara lain meliputi: Landas

Pacu, Landas Hubung, Landas Parkir, Strip Landasan Pacu, Fasilitas umum,

dan lain-lain.

1.3.2 Landas Pacu

landas pacu di Bandar Udara Karel Sadsuitubun memiliki 2.350 m x 45

m . Permukaan landas pacu terbuat dari aspal Hotmix . Landas Pacu memiliki

luas total area 105.750 m²

1.3.3 Landas Hubung

Memiliki 2 landas hubung yang berukuran 132 m x 23 m . Permukaan

landas hubung terbuat dari Aspal Hotmix. Landas hubunh memiliki luas Total

area 3.036 m²
1.3.4 Landas Parkir

Memiliki landas parkir dengan ukuran 208 m x 124 m . Permukaan

landas parkir terbuat dari Aspal Hotmix . Landas parkir dapat menampung

pesawat berjenis B-737, DHC-6 , ATR72-600

1.3.5 Strip Landasan Pacu

Strip landasan pacu memiliki ukuran 150 m x 2.350 m . Permukaan

strip landasan pacu menggunakan tanah padat.

1.4 Kerangka Pengembangan Wilayah

1.4.1 BANDARA UDARA KAREL SADSUITUBUN

Bandar Udara Karel Sadsuitubun terletak di Kabupaten Maluku Tenggara.


Bandara ini dapat menjadi bandara transit untuk menghubungkan penerbangan
dari ambon menuju kabupaten Aru(Dobo), Kabupaten Maluku Tenggara Barat
(Saumlaki) . Mayoritas penduduk di Kabupaten Maluku Tenggara berprofesi
sebagai nelayan dan petani , karena Maluku merupakan daerah Kepulauan yang
terdiri dari banyak pulau , sehingga sektor perikanan menjadi sektor unggulan
yang dapat meningkatkan pendapatan ekonomi warga daerah sekitar.

1.5 Gambaran Sosio-Ekonomi

Maluku memiliki tiga sektor ekonomi unggulan, yakni perikanan, perkebunan

pala dan cengkih, dan sektor pariwisata. amun, ketiga sektor tersebut belum tergarap

maksimal lantaran persoalan transportasi. Kota Tual, misalnya, merupakan sentra

perikanan di Maluku. Namun, hasil perikanan tidak dapat langsung diangkut melalui

jalur udara karena pesawat yang bisa singgah di Bandara Tual berkapasitas kecil.

Alhasil, hasil perikanan harus dipasarkan melalui jalur laut yang memakan waktu

lama. Dengan dibuatnya Bandara Karel Sadsuitubun diharapkan dapat membuka

lowongan kerja bagi warga daerah sekitar , meningkatkan jumlah Pengguna pesawat ,

serta dapat menarik perhatian wisatawan local dan wisatawan mancangera untuk

mengunjungi daerah maluku karena memlikiti destinasi wisata yang bagus dan dapat

mempermudah pengangkutan hasil perikanan melalui jalur udara.

1.6 Pemilihan Bandara

Maluku terdiri dari berbagai pulau , maluku juga menjadi salah satu tempat

Transit kabupaten Aru(Dobo), Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Saumlaki), dengan

dibangunnya Bandara Karel Sadsutibun diharapkan dapat mempermudah akses untuk

pengeriman barang, hasil perkebunan , perikanan dan mempermudah akses untuk

penerbangan menuju kabupaten-kabupaten di sekitar daerah Maluku .


1.7 Analisis Sistem Bandara

1.7.1 KENAPA HARUS DI BANGUN BANDARA KAREL SADSUITUBUN

Persoalan yang paling krusial di Kabupaten Maluku Tenggara adalah


Transportasi Udara yang kurang memuaskan dari segi pelayanan dan fasilitas .
Bandara lama yang merupakan bandara TNI AU yaitu bandara Dumatubun
memiliki fasilitas dan pelayanan yang sangat kurang memuaskan . Permasalahan
tersebut menurutnya akan berdampak pada penurunan pelayanan kepada
penumpang. Oleh sebab itu, peningkatan pelayanan bandara dengan dibangunnya
bandara Karel Sadsuitubun merupakan hal yang sangat penting, karena jika
sampai pelayanan bandara terganggu, maka penumpang akan mengalami masalah
besar. Selain pelayanan, Bandara ini juga memiliki kontribusi yang besar terhadap
perekonomian. Namun kontribusi tersebut tidak bisa dilihat hanya dari pendapatan
bandara, namun harus dilihat sebagai urat nadi ekonomi nasional.

You might also like