Professional Documents
Culture Documents
Manual Mutu
Manual Mutu
KABUPATEN 12345
KAB/KOTA
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
Manual Mutu ini bagi Puskesmas … sangat penting sekali karena akan memberikan
panduan secara rinci terhadap seluruh gerak langkah yang terkait dengan Sistem
Manual Mutu ini juga merupakan sebuah persyaratan yang sangat penting bagi
sistem puskesmas akreditasi. Secara umum ruang lingkup Manual Mutu ini meliputi
memang Manual Mutu adalah bersifat dinamis dan bahkan harus selalu diperbaiki
NIP. .....................
VISI
………………………………………………………………………………..
MISI
1. .....................................................................................................................
...................................................................................................................
2. .....................................................................................................................
...................................................................................................................
3. .....................................................................................................................
...................................................................................................................
4. Dst
MOTTO
“……………………………………..…..“
STATUS REVISI
NO. TANGGAL NO REVISI PERUBAHAN TANDA TANGAN
KATA PENGANTAR..…………………………………………………………………….. 1 1
PENDAHULUAN……..……………………………………………………………………. 2 2
VISI…………..……………………………...……………………………………………… 22
MISI…………..……………………………………………..………………………………. 22
KEBIJAKAN MUTU……..………………………………………………………………… 3 3
MOTTO……………………………………………………………………………………... 33
TATA NILAI………………………………………………………………………………… 3 3
KOMITMEN BERSAMA............................................................................................ 4 4
STATUS REVISI…………………………………………………………………………… 44
MAKLUMAT PELAYANAN………………………………………………………………. 5 5
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………… 66
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………... 8 8
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………... 8 8
B. RUANG LINGKUP………………………………………………………….... 1616
C. TUJUAN……………………………………………………………………….. 1818
D. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN……………………………………….. 19 19
E. ISTILAH DAN DEFINISI…………….……………………………………….. 1919
BAB II SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN…………………………………………………………………………….. 21 21
A. PERSYARATAN UMUM…………………………………………………… 2121
B. PENGENDALIAN DOKUMEN…………………………………………….. 2121
C. PENGENDALIAN REKAMAN…………………………………………….. 22 22
BAB III TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN………………………………………… 27 27
A. KOMITMEN MANAJEMEN……………………………………………….. 2727
B. FOKUS PADA PELANGGAN…………………………………………….. 2727
C. KEBIJAKAN MUTU………………………………………………………... 2727
D. PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENCAPAIAN
SASARAN KINERJA / MUTU…………………………………………….. 2828
E. TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN KOMUNIKASI……………. 3232
F. WAKIL MANAJEMEN MUTU…………………………………………….. 3535
G. KOMUNIKASI INTERNAL………………………………………………… 3636
Manual Mutu Puskesmas ……………………..Kabupaten…………… TAHUN……………. 6
BAB IV TINJAUAN MANAJEMEN…………………………………………………….. 3737
A. UMUM……………………………………………………………………….. 3737
B. MASUKAN TINJAUAN MANAJEMEN………………………………….. 37 37
C. LUARAN TINJAUAN………………………………………………………. 3737
BAB V MANAJEMEN SUMBER DAYA………………………………………………. 3939
A. PENYEDIAAN SUMBER DAYA………………………………………….. 3939
B. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA……………………………... 3939
C. INFRASTRUKTUR…………………………………………………………. 4040
D. LINGKUNGAN KERJA……………………………………………………. 40 40
BAB VI PENYELENGGARAAN PELAYANAN………………………………………. 41 41
A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)…………………………. 41 41
B. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)…………………………. 50 50
BABVII MONITORING DAN EVALUASI……………………………………………... 67 67
BABVIII PENUTUP…………………………………………………………………….… 6868
Tabel 2.
Data Penduduk Menurut Kelompok Umur
No Desa Jumlah Jiwa menurut Kelompok Umur
. 0-5 6-9 10-14 15-19 20-44 45-59 60-69 >70 TOTAL
1. AA 595 850 811 1120 2524 1267 273 545 7985
2. BB 596 496 453 494 2387 949 318 218 5911
3. CC 639 681 850 771 2841 1838 844 486 8950
4. DD 545 445 514 509 618 858 352 87 3928
5. EE 876 809 904 893 3407 1445 540 286 9160
6. FF 337 594 681 682 1303 1283 436 272 5588
7. GG 361 532 538 546 3304 1496 467 297 7541
8. HH 334 230 230 221 1175 702 685 643 4220
9. II 315 133 318 357 1500 797 277 225 3922
10. JJ 352 405 617 626 1704 1133 577 562 5976
Sumber : Profil Kecamatan.. ....Tahun .........
Tabel 4.
Data Kader Puskesmas ...............
No. Desa Jumlah Kader
Posyandu Balita Posyandu Lansia Poskestren Desa Siaga Saka
Bakti
1. AA 35 16 - 5 -
2. BB 5 5 -
3. CC 45 25 10 5 -
4. DD 30 15 - 5 -
5. EE 60 25 - 5 -
6. FF 40 15 - 5 -
7. GG 55 29 - 5 5
8. HH 25 15 - 5 -
9. II 25 28 - 5 -
10. JJ 40 15 - 5 -
Jumlah 50
Sumber : Data Dasar Puskesmas ... Tahun .......
Tabel 5.
Data Ketenagaan Puskesmas ....
NO. TINGKAT PNS PTT HONDA MAGANG JUMLAH
PENDIDIKAN PUSAT
1. Dokter Umum 1 - - 2 3
2. Dokter Gigi - 1 - - 1
3. Bidan 8 4 - - 15
4. Perawat 4 - 10 3 17
5. Perawat Gigi 1 - - - 1
6. Sanitarian 1 - - - 1
7. Ahli Gizi 1 - - - 1
8. Asisten 1 - - - 1
Apoteker
9. Laborat 1 - - - 1
10. Admin - - 2 1 3
11. Tukang Kebun - - - 2 2
13. Supir - - - 1 1
JUMLAH 47
Sumber : Data Dasar Puskesmas ... Tahun 2015
c. Visi Organisasi
Visi Puskesmas … adalah:
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
d. Misi Organisasi
Dalam rangka mewujudkan visi sebagaimana tersebut di atas, Puskesmas
…. memiliki 3 (tiga) misi sebagai berikut: (Contoh)
1. Meningkatkan kualitas manajemen dan sumberdaya kesehatan
yang merata dan berkeadilan di masyarakat Kecamatan .....;
2. Meningkatkan keterjangkauan akses pelayanan kesehatan di
Kecamatan yang berkualitas dan berkeadilan;
e. Moto Puskesmas
Moto Puskesmas … adalah:
“…………………………………………………………….“
B. RUANG LINGKUP
1. Ruang Lingkup
Lingkup Manual Mutu ini disusun berdasarkan persyaratan standar
akreditasi Puskesmas, yang meliputi : persyaratan umum sistem manajemen
mutu, tanggungjawab manajemen, kebijakan mutu puskesmas, manajemen
Manual Mutu Puskesmas ……………………..Kabupaten…………… TAHUN……………. 16
sumberdaya, proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya
Puskesmas, yang meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) serta dokumen terkait.
Serta dalam penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan klinis,
puskesmas …, dalam Manual Mutu ini juga memperhatikan keselamatan
pasien/pelanggan dengan menerapkan manajemen risiko.
2. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas, mempunyai tanggung jawab :
1) Menetapkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas;
2) Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan
strategis untuk pelaksanaan sistem kinerja setiap proses yang ada
di dalam proses pelayanan;
3) Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta
bangunan dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung semua
proses.
b. Wakil Manajemen Mutu Puskesmas, mempunyai tanggung jawab :
1) Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas;
2) Memastikan bahwa Persyaratan Umum dalam pelaksanaan Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas dimengerti dan dilaksanakan oleh
seluruh karyawan.
c. Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial,
penanggung jjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
pengembangan; Penanggung jawab Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP), Farmasi dan Laboratorium; dan penanggung jawab jaringan
pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.
Mempunyai tanggung jawab :
1) Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan sistem
yang berada dibawah tanggung jawabnya;
2) Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisis proses
yang terkait dengan unit masing-masing;
3) Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta
melakukan perbaikan terus menerus.
d. Pelaksana program dan unit, mempunyai tanggung jawab :
Bertanggung jawab dalam
Manual Mutu Puskesmas ……………………..Kabupaten…………… TAHUN……………. 17
3. Kebijakan
a. Sistim Manajemen Mutu Puskesmas ..... merupakan penjabaran dan
penerapan dari kebijakan pemerintah tentang pelayanan kesehatan
pada masyarakat yang didasarkan atas perundang-undangan yang
berlaku serta peraturan-peraturan lainnya yang terkait sebagaimana
tertuang dalam Manual Mutu ini.
b. Puskesmas .... menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan,
memelihara dan memperbaiki secara berkesinambungan Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas ..., yang meliputi kegiatan mutu :
1) Mengidentifikasi proses yang diperlukan untuk Sistem
Manajemen Mutu dan aplikasinya;
2) Menetapkan urutan dan interaksi antar proses tersebut didalam
proses bisnis;
3) Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk
memastikan bahwa baik operasi maupun pengendalian proses-
proses berjalan efektif;
4) Memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang
diperlukan untuk mendukung operasi dan pemantauan proses
pelayanan dan hasilnya;
5) Memantau, mengukur dan menganalisa proses-proses dan
hasilnya;
6) Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil
sesuai dengan yang direncanakan serta perbaikan
berkesinambungan;
7) Menerapkan seluruh persyaratan Sistim Manajemen Mutu
Puskesmas .....
4. Dokumen Terkait
Seluruh dokumen yang berlaku sesuai dengan ruang lingkup
sertifikasi akreditasi puskesmas.
A. PERSYARATAN
1) Persyaratan Umum
Puskesmas … Kabupaten … menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara sistem mutu sesuai standar Sistem Manajemen Mutu akreditasi.
Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan
pengendalian terhadap proses-proses verifikasi dan pengukuran terhadap
pelayanan guna menjamin dilaksanakannya pengendalian persyaratan,
proses serta verifikasi dan pengukuran terhadap proses maupun output guna
menjamin terpenuhinya harapan dan kepuasan pelanggan Puskesmas ….
2) Persyaratan Dokumentasi
a. Umum
Puskesmas…. Kabuapten EFGH melaksanakan pendokumentasian
Sistem Manajemen Mutu terhadap kebijakan mutu, sasaran mutu,
dokumen-dokumen lain yang disyaratkan oleh Standar Akreditasi
Puskesmas serta prosedur yang diperlukan untuk memastikan efektifitas
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proses serta rekaman mutu.
b. Manual Mutu
Puskesmas … Kabupaten … menetapkan dan memelihara Manual
Mutu. Panduan Sistem Manajemen Mutu ini menetapkan dasar dan
pedoman dalam memberikan produk jasa pelayanan yang dapat diterima
oleh pelanggan Puskesmas … serta memuat ketentuan untuk menjaga
proses pemberian pelayanan tersebut agar selalu terkendali.
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Secara umum dokumen-dokumen dalam Sistem Manajemen Mutu yang
disusun di Puskesmas … Kabupaten … meliputi :
a. Dokumen level 1 : Kebijakan Mutu, Pedoman/Manual Mutu dan Sasaran Mutu
b. Dokumen level 2 : Standar Operasional Prosedur (SOP)
c. Dokumen level 3 : Instruksi/Uraian
DOKUMEN ASLI 3 cm
C. PENGENDALIAN REKAMAN
a. Tanggung Jawab :
Kepala Puskesmas, Wakil Manajemen Mutu, Penanggung jawab Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM), Penanggung jawab Pelayanan Klinis (UKP),
dan seluruh karyawan Puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan
seluruh persyaratan yang ada pada Manual Mutu, dengan melalui kegiatan
antara lain;
1) Rekaman dipelihara dan diindentifikasi dengan jelas sehingga
memudahkan pengumpulan, pengambilan, pengarsipan, penyimpanan
dan pemusnahannya;
2) Rekaman menjadi bukti implementasi terhadap kegiatan yang telah
dilakukan;
3) Rekaman disimpan dengan tata cara yang memadai dan ditempatkan
pada tempat yang layak untuk melindungi dari kerusakan;
4) Rekaman yang aktif ditempatkan didalam subject file, ordner, komputer
atau tempat lain di almari arsip pada unit/bagian;
5) Jenis-jenis rekaman, tempat penyimpanan, masa simpan, penanggung
jawab dan uraian lainnya dijelaskan pada Kebijakan dan Prosedur
Pengendalian Dokumen.
b. Format Tata Letak :
Format/tata letak dari Manual Mutu ini sebagai berikut, pada halaman
depan/cover muka tercantum nama organisasi, logo Pemerintah Daerah
Kabupaten … di sebelah kiri dan logo Puskesmas di sebelah kanan, nama
Puskesmas, judul dokumen yaitu MANUAL MUTU, serta nomor dokumen,
revisi yang keberapa dan tanggal berlaku.
DOKUMEN TERKENDALI
3 cm
KODE PENGENDALIAN :
f. Perubahan :
Setiap perubahan/revisi pada Manual Mutu dapat berasal dari masukan
penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perkesmas;
penanggung jawab Upaya Kesehatan Perorangan, kefarmasian dan
laboratorium; dan penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan
Manual Mutu Puskesmas ……………………..Kabupaten…………… TAHUN……………. 26
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan, temuan hasil audit dari Tim Audit
Internal, Tim Manajemen Risiko, Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien (KPP) atau Tim Keluhan Pelanggan kepada Wakil Manajemen Mutu
ataupun karena adanya perubahan kebijakan manajemen dan dibahas
dalam Rapat Tinjauan Manajemen.
Bagian yang mengalami perubahan dicatat pada kolom revisi pada
lembar revisi. Lembar status revisi diperiksa oleh Wakil Manajemen Mutu
dan persetujuan ditandatangani oleh Wakil Manajemen Mutu sebagai bukti
persetujuan. Tanggal berlakunya revisi ditulis pada kolom tanggal.
Pengendali Dokumen dalam hal ini adalah Sekretaris Tim Akreditasi
Puskesmas … harus memastikan bahwa bagian yang direvisi telah
digabungkan ke dalam salinan terkendali, dan Manual Mutu yang telah
dilakukan revisi ditarik dari peredarannya untuk disimpan serta diberi cap
dengan tulisan “DOKUMEN KADALUWARSA”.
g. Tinjauan Dokumen :
Untuk penyelarasan perkembangan organisasi, secara berkala Wakil
Manajemen Mutu Puskesmas … Kabupaten …. akan melakukan peninjauan
terhadap Manual Mutu ini dengan tujuan untuk menilai efektivitas dan
kecocokan sistem mutu yang berkesinambungan dalam penerapannya
sehingga dapat mengindentifikasi peluang peningkatan sistem mutu.
A. KOMITMEN MANAJEMEN
Wakil Manajemen Mutu Puskesmas … Kabuapten EFGH bertanggung
jawab untuk menentukan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara
sistem manajemen mutu secara berkesinambungan. Melalui koordinasi dengan
Kepala Puskesmas … dilakukan penetapan tanggung jawab tim, penetapan
kebijakan mutu, sasaran mutu, penetapan uraian tugas, penunjukan Wakil
Manajemen Mutu dan tim yang lainnya yang terkait, peninjauan terhadap
penerapan sistem manajemen mutu dilakukan secara periodik dalam
pengelolaan sistem manajemen mutu.
C. KEBIJAKAN MUTU
Kebijakan mutu sebagaimana ditetapkan oleh manajemen, mendefinisikan
komitmen terhadap mutu pada Puskesmas … Kabuapten EFGH. Manajemen
akan menjamin bahwa kebijakan mutu ini dipahami, diimplementasikan dan
dipelihara diseluruh tingkatan organisasi. Kebijakan mutu secara berkala akan
ditinjau oleh manajemen dalam pertemuan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM)
untuk menjamin relevansi yang berkelanjutan pada kebijakan organisasi.
Manual Mutu Puskesmas ……………………..Kabupaten…………… TAHUN……………. 28
Selanjutnya kebijakan mutu, terutama sasaran mutu diperbanyak dan
ditempelkan (diletakkan) ditempat-tempat yang strategis di dalam organisasi
Puskesmas …. dan pada unit/bagian masing-masing.
Proses:
-
Output:
1. Pengkajian PHBS
1. Rumah tangga dikaji 20%
2. Institusi pendidikan yang dikaji 50%
3. Institusi kesehatan yang dikaji 70%
4. Tempat-tempat Umum (TTU) yang dikaji 40%
5. Tempat-tempat kerja yang dikaji 50%
6. Pondok pesantren yang dikaji 70%
2. Tatanan Sehat
1. Rumah tangga sehat yang memenuhi 10 indikator 56%
PHBS
2. Instansi pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS 68%
(klasifikasi IV)
3. Institusi kesehatan yang memenuhi 6 indikator PHBS 100%
(klasifikasi IV)
4. TTU yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV) 63%
5. Tempat kerja yang memenuhi 8-9 / 7-8 indikator PHBS 48%
tempat tempat kerja (klasifikasi IV)
6. Pondok pesantren yang memenuhi 16-18 indikator 28%
PHBS pondok pesantren (klasifikasi IV)
3. Intervensi/Penyuluhan
1. Kegiatan intervensi pada kelompok rumah tangga 6
2. Kegiatan intervensi pada institusi pendidikan 2
3. Kegiatan intervensi pada institusi kesehatan 2
4. Kegiatan intervensi pada TTU 2
5. Kegiatan intervensi pada tempat kerja 2
6. Kegiatan intervensi pada pondok pesantren 2
4. Pengembangan UKBM
1. Pembinaan posyandu 100%
2. Pengukuran tingkat pengembangan posyandu 100%
3. Posyandu PURI (purnama mandiri) 70%
4. Pengukuran tingkat perkembangan poskesdes 100%
5. Taman posyandu optimal 45%
7. Promosi kegiatan
1. Sekolah pendidikan dasar yang mendapat promosi 100%
kesehatan
2. Promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas dan 100%
jaringanya (sasaran masyarakat)
3. Promosi kesehatan untuk pemberdayaan masyarakat di 100%
bidang kesehatan (kegiatan di luar gedung puskesmas)
8. Program pengembangan
1. Poskesdes beroperasi dengan strata madya, purnama 96%
dan mandiri
2. Pembinaan tingkat pengembangan poskestren 28%
3. Pembinaan tingkat perkembangan pos UKK 28%
4. Poskestren purnama dan mandiri 90%
5. Pembinaan tingkat perkembangan posbindu PTM 13%
Proses:
-
Output:
1. Penyehatan Air
1. Pengawasan sarana air bersih (SAB) 40%
2. SAB yang memenuhi syarat kesehatan 83%
3. Rumah tangga yang memiliki akses terhadap SAB 85%
Proses:
-
Output:
1. Kesehatan Ibu
1. Pelayanan Kesehatan untuk ibu hamil (K4) 100%
2. Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) 96%
3. Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas 100%
kesehatan
4. Pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (Kf) 96%
5. Penanganan komplikasi kebidanan (PK) 80%
6. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K1) 99%
7. Kematian ibu <102/100
000
2. Kesehatan Bayi
1. Pelayanan Kesehatan Neonatus Pertama (KN1) 98%
2. Pelayanan Kesehatan Neonatus 0-28 hari (KN lengkap) 100%
3. Penanganan komplikasi kebidanan (PK) 80 %
4. pelayanan kesehatan neonatus 29 hari sampai 11 bulan 100 %
5. Kematian bayi <23 /
1000
Proses:
-
Output:
1. Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 85 %
6 – 11 bulan
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 2 85 %
kali umur 12 – 59 bulan 2( dua) kali pertahun
Proses:
-
Output:
1. Diare
1. Cakupan pelayanan diare balita 100 %
2. Angka penggunaan oralit 100 %
3. Angka penderita diare balita yang di beri tablet zink 80%
7. Malaria
1. Penderita malaria yang di lakukan pemeriksaan SD 100 %
2. Penderita positif malaria yang di obati sesuai standar 100 %
Manual Mutu Puskesmas ……………………..Kabupaten…………… TAHUN……………. 35
(ACT)
3. Penderita positif malaria yang di follow up 100 %
9. Pelayanan Imunisasi
1. IDL (imunisasi Dasar Lengkap) 92 %
2. UCI Desa ≥ 95
%
3. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD ≥ 98 %
4. Imunisasi campak pada anak kelas 1 SD ≥ 98 %
5. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 ≥ 98 %
6. Imunisasi TT 5 pada WUS (15 – 49 tahun) ≥ 85 %
7. Imunisasi TT2 plus bumil (15 – 49 tahun) ≥ 85 %
8. Pemantauan suhu lemari es vaksin 100 %
9. Ketersediaan catatan stok vaksin 100 %
10. Laporan KIPI Zero Reporting / KIPI Non serius ≥ 90 %
B. UKM PENGEMBANGAN
I. PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN
MASYARAKAT (PERKESMAS )
Input:
1. Pedoman exsternal program ada
2. Pedoman internal program ada
3. RUK program ada
4. SOP pelaksanaan kegiatan program ada
5. Pencatatan pelaporan kegiatan ada
6. Jumlah dan kompetensi petugas Sesuai
Proses:
-
Output:
1. Rasio kunjungan rumah (RKR) 80
2. Individu dan keluarganya dari keluarga rawan yang 60
mendapat keperawatan kesehatan masyarakat (home
care)
3. Kenaikan tingkat kemandirian keluarga setelah 30
pembinaan
Proses:
-
Output:
1. Pemberdayaan kelompok masyarakat terkait program 25
kesehatan jiwa
2. Penanganan kasus jiwa (gangguan perilaku, gangguan 40
jiwa, gangguan psikosomatik, maslah napza, dll) yang
datang berobat ke puskesmas
3. Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke 25
RS / spesialis
Proses:
-
Output:
1. UKGS
1. Murid kelas 1 yang dilakukan penjaringan 100
2. Murid kelas 1–6 yang mendapat perawatan 40
3. SD / MI dengan UKGS tahap 3 30
2. UKGM
1. APRAS yang dilakukan penjaringan di UKBM 40
(posyandu dan PAUD)
2. UKBM yang melaksanakan UKGM 15
Proses:
Output:
1. MATA
1. Penemuan dan penanganan kasus refraksi 70
2. Penemuan kasus penyakit mata di puskesmas 65
3. Penemuan kasus buta, katarak, pada usia di atas 45 35
tahun
4. Penyuluhan kesehatan mata 90
5. Pelayanan rujukan mata 30
2. TELINGA
1. Penemuan kasus yang rujukan ke spesialis di 12
puskesmas melalui pemriksaan fungsi pendengaran
2. Penemuan kasus penyakit telinga di puskesmas 35
3. Penemuan kasus serumen prop 55
Proses:
-
Output:
1. Pekerja formal yang mendapat konseling 60
2. Pekerja informal yang mendapat konseling 60
3. Promotif dan Preventif yang dilakukan pada kelompok 60
kesehatan kerja
Proses:
-
Output:
1. Terbentuknya tim Tim Reaksi Cepat (TRC) 100
Proses:
-
Output:
1. Angka kontak 150/1000
2. Angka kontak peserta JKN 150/1000
3. Angka kontak peserta JKN (PBIN) 150./100
0
4. Angka kontak pseserta JKN (PBID) 150/1000
5. Rasio rujukan rawat jalan non spesialistik <5
6. Rasio rujukan rawat jalan non spesialistik peserta JKN <5
7. Rasio rujukan rawat jalan non spesilistik peserta JKN <5
(PBIN)
8. Rasio rujukan rawat jalan non spesialistik peserta JKN <5
9. Rasio peserta prolanis rutin berkunjung ke FKTP 50
(RPPB)
Proses:
1. Penyediaan rekam medis rawat jalan kurang dari 10 100
menit
2. Kelengkapan pengisian rekam medis 100
3. Kelengkapan pengisisan rekam medik dalam 24 jam 100
(rawat inap)
Output:
-
Proses:
1. Rasio gigi tetap di tambal terhadap gigi yang di cabut 100
2. Bumil yang mendapat perawatan kesehatan gigi 60
Output:
-
Proses:
1. Kelengkapan pengisian informed consent dalam 24 jam 100
setelah selesai pelayanan
Output:
-
Proses:
1. Kesesuaian item obat yang tersedia dengan fornas 80
2. Kesesuaian ketersediaan obat dengan pola penyakit 80
Output:
-
Output:
-
Proses:
-
Output:
-
Proses:
1. BOR 40
2. Visite pasien rawat inap di lakukan oleh dokter 100
3. Pelayanan konseling gizi 80
Output:
-
Proses:
1. Pertolongan persalinan normal oleh nakes terlatih 100
Output:
-
Proses:
1. Lokakarya mini bulanan (lokmin bulanan) ada
2. Lokakarya mini tri bulananan ( lokmin tri bulanan) ada
3. Pembinaan wilayah dan jaringan puskesmas ada
4. Survei keluarga sehat ada
5. Survei Mawas Diri (SMD) ada
6. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) ada
Output:
-
Proses:
1. Pencatatan laporan alat ada
2. Analisa pemenuhan standar peralatan, kondisi alat, ada
kecukupan jumlah alat
3. Rencana perbaikan kalibrasi dan pemeliharaan alat ada
4. Pencatatan dan pelaporan terkait sarana prasarana ada
5. Analisa pemenuhan standar, kondisi dan kecukupan ada
sarana prasarana serta rencana tindak lanjutnya
6. Monitoring sarana prasarana, evaluasi dan tindak lanjut ada
Output:
-
III. KEUANGAN
Input:
1. SK dan uraian tugas penanggung jawab pengelola ada
keuangan
2. SOP pengelolaan keuangan, penerimaan, pengeluaran ada
dan pelaporan
Proses:
1. Pencatatan dan pelaporan keuangan ada
2. Monitoring evaluasi pengelolaan keuangan, rencana ada
tindak lanjut dan tindak lanjut
Output:
-
Proses:
3. Penyimpanan dokumen kepegawaian ada
4. Analisa pemenuhan standart jumlah dan kompetensi ada
SDM di puskesmas
5. Rencana tindak lanjut pengembangan kompetensi ada
petugas
Output:
-
Proses:
1. Pencatatan pelaporan ada
2. Validasi data ada
3. Analisis data dan informasi dan rencana tindk lanjut ada
4. Monitoring evaluasi program berkala dan tindak lanjut ada
5. Penyajian data dan informasi ada
Output:
-
b. Struktur Organisasi
Puskesmas … Kabupaten ……. sebagaimana dijelaskan dalam Manual
Mutu dinyatakan dengan jelas hubungan dan tanggung jawab antar fungsi
atau bagian yang saling berpengaruh terhadap mutu dalam organisasi
Puskesmas. Tugas dan tanggung jawab untuk seluruh fungsi dalam struktur
organisasi dijelaskan dalam Kebijakan tentang Struktur Organisasi, Uraian
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang yang selanjutnya diserahkan
kepada masing-masing personil, copynya disimpan dan dipelihara dengan
baik oleh sekretariat pengendalian dokumen dalam hal ini adalah sekretaris
akreditasi Puskesmas.
G. KOMUNIKASI INTERNAL
Puskesmas … Kabuapten EFGH dalam rangka untuk mengevaluasi
kekurangan pelayanan dan kinerja yang telah ditetapkan dalam sasaran mutu
dilakukan melalui media komunikasi internal yang dapat berupa rapat
koordinasi, memorandum, papan pengumuman, surat keputusan, meeting,
breefing, konseling, dokumen-dokumen Sistem Manajemen Mutu dan lain-lain
dengan ditetapkan Kebijakan dan Prosedur Komunikasi Internal sebagai berikut:
No. Jenis Kegiatan Jadwal Pelaksanaan Unit Terkait Ket.
1. Kegiatan apel Hari senin-kamis jam Seluruh Staf Induk
A. UMUM
Manajemen Puskesmas … Kabuapten EFGH memiliki kebijakan untuk selalu
melaksanakan peninjauan terhadap Sistem Manajemen Mutu organisasi dan
peninjauan dilakukan melalui Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) yang sedikitnya
dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Rapat Tinjauan Manajemen ini
adalah untuk menjamin kelangsungan efektifitas dan kelayakan sistem
manajemen mutu, persyaratan layanan, kebijakan mutu dan sasaran mutu di
Puskesmas …..
C. LUARAN TINJAUAN
Keluaran atau output Rapat Tinjuan Manajemen (RTM) berisi keputusan dan
tindakan yang berhubungan dengan :
1) Peningkatan efektifitas Sistem Manajemen Mutu dan prosesnya;
2) Peningkatan jasa pelayanan yang berhubungan dengan persyaratan
pelayanan;
D. LINGKUNGAN KERJA
Wakil Manajemen Mutu bertanggung jawab terhadap pengelolaan
lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan
pelayanan. Dalam mencapai tujuan tersebut dilakukan berbagai upaya antara
lain :
1) Kegiatan kebersihan :
1) Pemantauan kebersihan dalam gedung setiap hari;
2) Pemantauan kebersihan luar gedung setiap hari.
2) Kegiatan penghematan :
1. Kegiatan pemantauan pemanfaatan air setiap hari;
2. Kegiatan pemantauan terhadap sistem instalasi listrik setiap bulan.
2. Kepuasan Pelanggan :
Sebagai salah satu pengukuran kinerja Sistem Manajemen Mutu,
Puskesmas … Kabuapten EFGH memantau informasi tentang persepsi
masyarakat mengenai apakah Puskesmas … Kabuapten EFGH telah
memenuhi harapan dan memberikan kepuasan dalam memberikan
pelayanan upaya kepada masyarakat. Metode untuk memperoleh
informasi dari masyarakat dilakukan antara lain dengan dilakukan
menggunakan kuisioner, kotak puas/tidak puas, kotak saran, dan
pengaduan langsung.
8. Peningkatan Berkelanjutan :
Puskesmas … Kabuapten EFGH secara terus menerus meningkatkan
sistem manajemen mutu layanan upaya kepada masyarakat dengan
menggunakan kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data,
tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen.
Puskesmas …. Kabuapten EFGH akan terus menerus melakukan
peningkatan-peningkatan pelayanan upaya sesuai dengan tuntutan dari
masyarakat.